MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah kimia klinik
Disusun oleh
Bekasi
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kimia klinik ini tentang
“Pemeriksaan Kadar Albumin” dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan keterbatasan dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya
yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
pembaca, serta dapat dijadikan pedoman bagi pembaca untuk mendalami materi
ini.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................... ...3
D. Manfaat....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
makhluk hidup dan merupakan 50 % atau lebih dari berat kering sel. Albumin
Manfaatnya untuk membantu jaringan sel baru. Dalam ilmu kedokteran, albumin
ini digunakan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah
atau rusak. Albumin juga berperan mengikat obat-obatan serta logam berat yang
mempertahankan volume darah. Bila jumlah albumin turun maka akan terjadi
berbentuk senyawa asam amino yang memiliki fungsi untuk zat pendorong
metabolisme dan zat pembangun tubuh. Penemu protein adalah Jons Jakob
Berzelius pada tahun 1838 dan hingga saat ini protein merupakan molekul yang
paling sering diteliti. Sedangkan asal protein sendiri berasal dari makanan yang di
Kadar albumin yang rendah dapat ditemukan pada pasien yang menderita
sirosis hati, gagal hati akut, luka bakar yang parah, malnutrisi berat, preeklampsia,
1
gangguan ginjal, pengaruh obat seperti penisilin, sulfonamid, aspirin, asam
askorbat dan lain-lain. Kadar albumin yang tinggi dapat ditemukan pada pasien
yang dehidrasi, pasien yang mengalami muntah parah, pasien diare berat dan
diambil darah vena dan dimasukan kedalam tabung vakum berwarna merah. Tidak
ada pembatasan makanan atau minuman dalam hal ini, dan perhatikan beberapa
B. Rumusan Masalah
5. Apa saja metode yang dapat digunakan untuk pemeriksaan kadar albumin ?
dalam darah ?
2
C. Tujuan
kadar albumin.
albumin.
D. Manfaat
1. Dapat dijadikan pedoman bagi pembaca untuk bisa dilakukan penelitian lebih
3
4. Dapat melakukan pencegahan agar terhindar dari meningkatnya atau
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Albumin
manusia, yaitu sekitar 55-60%. Albumin terdiri dari rantai tunggal polipeptida
dengan berat molekul 66,4 kDa dan terdiri dari 585 asam amino. Pada molekul
bentuk molekul seperti itu tidak akan meningkatkan viskositas plasma dan larut
sempurna. Kadar albumin serum ditentukan oleh fungsi laju sintesis, laju
Cadangan total albumin 3,5-5,0 g/kg BB atau 250-300 g pada orang dewasa sehat
dengan berat 70 kg, dari jumlah ini 42% berada di kompartemen plasma dan
(human albumin) dibuat dari plasma manusia yang diendapkan dengan alkohol.
Albumin (bahasa Latin: albus, white) adalah istilah yang digunakan untuk
merujuk ke segala jenis protein monomer yang larut dalam air dan larutan garam,
5
B. Fungsi Albumin
bermuatan negatif dan positif, dan berfungsi sebagai pembawa dan pengangkut
molekul metabolit dan obat. Meskipun banyak teori tentang pentingnya albumin
negatif pada gugus sulfat yang berikatan antitrombin III yang bermuatan positif,
Albumin berperan sebagai buffer dengan adanya muatan sisa dan molekul
albumin dan jumlahnya relatif banyak dalam plasma. Pada keadaan pH normal
albumin bermuatan negatif dan berperan dalam pembentukan gugus anion yang
meningkatkan kadar bikarbonat 3,4 mmol/L dan produksi basa >3,7 mmol/L serta
6
d. Efek antioksidan albumin
stress yang diinduksi oleh hidrogen peroksida atau copper, asam askorbat yang
apabila teroksidasi akan menghasilkan radikal bebas (Gum dan Swanson, 2004).
gram albumin per hari yang merupakan sekitar 25% dari total sintesis protein
hepatic dan separuh dari seluruh protein yang diekskresikan organ tersebut.
kasar, dan heksa peptide pada ujung terminal-amino yang dihasilkan itu kemudian
dalam putih telur dan darah manusia. Golongan protein ini paling banyak
dijumpai pada telur (albumin telur), darah (albumin serum), dalam susu
7
D. Metabolisme Albumin
Dalam tubuh manusia dewasa albumin disintesa oleh hati sekitar 100-200
mikrogram per gram jaringan hati per hari. Asam-asam amino tertentu seperti
triptofan, arginin, trisin, fenilalanin, glutamin, alanin, treonin dan prolin dapat
mengandung asam aspartat dan glutamat dan sangat sedikit triptofan. Sintesa
albumin dalam sel hati dilakukan dalam dua tempat, pertama pada polisom bebas
kulit, otot, dan beberapa jaringan lain. Sintesa albumin dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu nutrisi terutama asam amino, hormon dan adanya suatu penyakit.
Asam amino yang dapat merangsang terjadinya sintesa albumin adalah triptofan,
arginin, ornitin, lisin, fenilalanin, treonin dan prolin. Sedangkan hormon yang
menghambat sintesa albumin adalah alkohol serta adanya suatu penyakit yang
8
Darah yang mengandung albumin diperoses di ginjal. Difiltrasi
albumin lolos kedalam fitrat glomerulus. Albumin ada yang di yang digunakan
kembali diabsorbsi tubulus kontortus proksimal, dan lengkung henle, oleh sel-sel
epitel dan disebar keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan bahan-bahan yang
lain :
Glyoxylic acid dengan Cu2+ dan media asam (asam asetat) berkondensasi dengan
triptofan yang terdapat di dalam globulin menghasilkan warna ungu. Cara ini
diletakkan dalam suatu media penyangga kemudian dialiri listrik maka fraksi
9
protein akan terpisah atas dasar besar kecilnya berat molekul masing-masing
4. Metode Biuret
Prinsip penetapan kadar albumin dalam serum dengan metode Biuret adalah
pengukuran serapan cahaya kompleks berwarna ungu dari albumin yang bereaksi
dengan pereaksi biuret dimana, yang membentuk kompleks adalah protein dengan
ion Cu2+ yang terdapat dalam pereaksi biuret dalam suasana basa. Semakin tinggi
intensitas cahaya yang diserap oleh alat maka semakin tinggi pula kandungan
I. Tujuan
II. Prinsip
10
III. Alat dan Bahan
Tabung reaksi
Mikropipet
Tisu
Reagen pereaksi
Fotometer
Parafilm
Sampel serum
IV. Prosedur
1. Persiapan sampel
Sampel - 10 μl
Standar - 10 μl -
Campur dan inkubasi selama 5 menit pada suhu 20°C – 25°C. Ukur absorbance
2. Pengaturan Fotometer
Faktor : 4,0
Program : c/st
11
V. Nilai Normal
Jika nilai albumin ≥ 8 g/dl, serum harus diencerkan 1:1 dengan saline dan
hasilnya dikali 2.
1. Hipoalbuminemia
albumin tidak dapat lagi menjaga tekanan osmotic koloid akan terjadi ketidak
2. Hiperalbuminemia
dilihat dengan gejala berkurangnya volume urin, urin berwarna gelap, kelelahan
yang tidak dapat dijelaskan sebabnya, iritabilitas, air mata tidak keluar saat
menangis (pada anak), sakit kepala, mulut kering, kulit yang kering akibat turgor
yang berkurang, pusing saat berdiri akibat terjadinya hipotensi ortostatik, dan
12
H. Faktor yang Mempengaruhi Kadar Albumin
metode yang digunakan (Fentri, 2015). Penundaan yang tidak sesuai dengan
Suhu inkubasi yang sesuai dengan prosedur yang digunakan akan menjaga
pemeriksaan albumin serum dengan waktu yang tidak sesuai proseur dapat
dapat mempengaruhi hasil kadar albumin darah. Faktor yang dapat mempengaruhi
hasil temuan laboratorium yaitu sampel darah hemolisis dan pemipetan yang tidak
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
manusia, yaitu sekitar 55-60%. Fungsi dari albumin yaitu albumin sebagai
efek antioksidan albumin. Selain yang disebut di atas albumin juga berperan
serum dapat dilakukan dengan metode antara lain metode trypthophan content,
metode elektroforesis protein, metode bromcresol green (BCG) dan metode biuret.
B. Saran
benar, sampai dengan cara menetukan interpretasi hasil yang benar, sehingga
14
DAFTAR REFERENSI
Murray, R. K. 2006. Plasma Protein & Immunoglobulins. In: Murray, R.K. Granner, D.K.,
Sloane, E. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta
15