Nim : 22018025
Jl. Raya Babelan KM 9,6, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Bekasi Utara 17610
Peristiwa ini terjadi pada saat kentang direndam dalam larutan gula 30% dan 5%.
Perpindahan air secara osmosis terjadi dari sel-sel kentang (hipotonis) keluar menuju ke larutan
(hipertonis). Sehingga terjadi perubahan kentang.
Pada larutan gula 30% dan 5%, sel-sel kentang mengalami kekurangan air, akibatnya
terjadi plasmolisis. Kondisi ini mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Menurunnya
tekanan turgor mengakibatkan kentang menjadi lebih empuk dan lembek.
Sedangkan penurunan berat kentang terjadi akibat perpindahan air dari sel-sel kentang
ke larutan. Semakin tinggi larutan yang digunakan (hipertonis), maka akan semakin lembek
kentangnya. Kondisi sebanding juga terjadi pada penurunan berat kentang.
Kondidi sebaliknya terjadi pada kentang yang direndam pada larutan air suling biasa.
Perpindahan air secara osmosis terjadi air suling (hipotonis) menuju sel-sel kentang
(hipertonis). Mengingat larutan dalam kentang lebih pekat dari air suling, masuklah air suling
ke dalam sel-sel kentang. Akibat masuknya air pada sel kentang membuat sel dalam keadaan
turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras. Alasan inilah
yang juga membuat kentang menjadi lebih berat.
Peristiwa penyemprotan atau penetesan parfum merupakan difusi zat cair dalam medium
gas, difusi terjdi dari konsentrasi tinggi yaitu pada sudut ruangan yang diberi tetesan atau
semprotan parfum akan mengalir menuju konsentrasi rendah yaitu pada sisa ruang yang tidak
diberi parfum maka harum parfum akan menyebar dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
dan mengakibatkan tidak hanya satu sudut ruangan saja yang harum tapi seluruh ruangan juga
akan menjadi harum. Tiap molekul parfum bergerak secara lurus dan bertabrakan dengan
molekul parfum lainnya, maupun molekul-molekul yang ada dalam udara. Pada setiap tabrakan
molekul terpental dan menuju ke arah yang lain, hal inilah yang menyebabakan gerakan acak
dari molekul tersebut. Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi yaitu :
Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel parfum, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
Luas suatu area. Semakin besar luas area ruangan tersebut, semakin cepat kecepatan
difusinya.
Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
Perpindahan kalor secara konduksi ialah perpindahan kalor secara hantaran yaitu
perpindahan kalor tanpa memindahkan zat perantaranya. Pada peristiwa perpindahan kalor
secara konduksi yang berpindah hanya energi kalornya saja. Umumnya perpindahan kalor
secara konduksi terjadi pada zat padat.
Ketika memegang salah satu ujung batang besi dan ujung lain dipanaskan, lama
kelamaan ujung yang dipegang juga akan terasa panas. Peristiwa tersebut merupakan salah satu
contoh perpindahan kalor secara konduksi. Pada perpindahan kalor secara konduksi kalor akan
berpindah dari benda bersuhu tinggi menuju benda yang suhunya lebih rendah. Partikel-
partikel pada benda yang dikenai panas akan bergetar dan bergerak saling menumbuk dengan
partikel disebelahnya lagi, sehingga partikel disebelahnya akan mendapat energi panas dan ikut
bergetar, begitulah seterusnya hingga ujung yang lain juga ikut menjadi panas.