Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bila kita memperhatikan kehidupan disekitar kita yang begitu luas ini, pastinya tidak
terlepas dari pengetahuan tentang hirarki Biologi. Dalam ilmu biologi , sel merupakan unit
terkecil yang dapat melakukan aktivitas kehidupan. Seperti kita tahu, bahwa didalam
organisme terdapat alat transport yang mampu mengatur organisme lainnya . Hal itu sering
dikenal dengan Transpor zat. seperti tumbuhan,transport zat dilakuakan untuk
mendistribusikan energy yang mereka dapatkan dari alam.
Transpor zat terbagi menjadi 2, yakni transport zat aktif dan pasif. dalam percobaan ini,
lebih ditekankan kepada transport zat pasif yang terdiri dari osmosis dan difusi.
Osmosis adalah pergerakan molekul air dari larutan dengan konsentrasi air lebih tinggi
(potensila air lebih besar) menuju larutan dengan konsentrasi air lebih rendah (potensial air
lebih kecil) melalui membrane semipermeabel.
Difusi adalah perpindahan zat (gas,cair, dan padat) dari larutan berkadar tinggi ke larutan
berkadar rendah tanpa bantuan energy, hingga dicapai larutan yang kadarnya sama.
Nah, percobaan ini dilakuakan guna memperlihatkan adanya peristiwa osmosis dan difusi
dalam kehidupan sehari-hari, meskipun peristiwa tersebut hadir tanpa kita sadari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pada menit keberapa terbentuk larutan isotonis air the?
2. Apa yang terjadi pada kentang 1 (yang direndam air biasa), kentang 2 (yang direndam 10%
garam) serta kentang 3 (yang direndam 50% garam)?
Mengapa demikian?
3. Jelaskan proses yang terjadi pada percobaan no. 1 dan 2?
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini?

1.3 Tujuan Percobaan


Percobaan ini dilakuakan guna mengetahui lebih jauh mengenai peristiwa osmosis dan difusi
beserta perbedaan dari keduanya agar kami dapat lebih memahami bahwa benar adanya
peristiwa osmosis dan difusi dalam kehiduan sehari-hari.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 8 Tangerang
Waktu : Rabu , 29 Agustus 2012

BAB II
LANDASAN TEORI

Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar
permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada
tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat
struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel,
tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam
lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi disebut dengan transportasi
pasif, sedangkan transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi disebut
transportasi aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses transportasinya
melibatkan pelekukan membran sel sehingga membentuk suatu vesikula. Transportasi aktif
meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi
proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul dan konsep zat yang melewati
membran sel tersebut molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel
dengan dua cara, yaitu:
Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga
Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

BAB III
HASIL EKSPERIMEN
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
1. Pisau
2. Pengaduk
3. Neraca
4. Labu Erlenmeyer (4 buah)
5. Stopwatch
Bahan:
1. Teh celup (1 buah)
2. Kentang (1 buah)
3. Garam (1 bungkus)
3.2 Cara Kerja
Percobaan pertama:
1. Siapkan Labu Erlenmeyer, kemudian isi dengan 150 ml air
2. Masukan teh celup, dan mulai hitung dengan stopwatch.
3. Diamkan sampai larutan tercampur , tanpa diaduk.

Percobaan kedua
1. Siapkan 3 buah labu Erlenmeyer, kemudian isi dengan air. Labu Erlenmeyer pertama isi
dengan 150 ml air sedangkan yang kedua dan ketiga cukup 100 ml air.
2. Potong kentang menjadi 3 bagian, kemudian timbang masing masing potongan kentang dan
catat hasilnya.
3. Masukan 10% garam kedalam labu Erlenmeyer kedua, dan 50% garam kedalam labu
Erlenmeyer ketiga. Kemudian aduk keduanya hingga rata.
4. Masukkan potongan kentang kemasing-masing gelas, diamkan kurang lebih sampai 15
menit.
5. Angkat kentang dari rendaman , kemudian timbang kembali masing-masing kentang dengan
neraca.
3.3 Hasil Pengamatan
Percobaan pertama:
Tanpa diaduk , dengan sendirinya teh celup dapat tercampur dengan air meskipun dengan
waktu yang lebih lama. Proses pencampuran antara teh celup dan air membutuhkan waktu
39:07 menit.
Percobaan kedua:

BERAT KENTANG
N
JENIS LARUTAN
O SEBELUM SESUDAH
PERCOBAAN PERCOBAAN
1 AIR BIASA 14,1 gr 14,4 gr
2 LARUTAN 16,3 gr 14,9 gr
GARAM 10%
3 LARUTAN 14,6 gr 13,0 gr
GARAM 50%

3.4 Pertanyaan dan Jawaban


a. Pada menit keberapa terbentuk larutan isotonis air teh?
Larutan istonis air teh terbentuk pada menit ke 39:07 menit.
b. Apa yang terjadi pada kentang ke 1, II dan III?
Kentang ke 1: pada kentang pertama yang direndam dengan air biasa , mengalami
peristiwa osmosis dimana kandungan air yang ada diluar kentang lebih besar sehingga air
cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).
Kentang ke 2 dan ke 3: pada kentang kedua dan ketiga juga mengalami peristiwa
osmosis dimana kandungan air pada kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang
menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).
c. Jelaskan proses yang terjadi pada percobaan 1 dan 2?
Pada percobaan 1, terjadi peristiwa difusi dimana terjadi perpindahan zat dari
larutan yang memiliki konsentrasi air rendah (hipertonis) ke larutan yang konsentrasi airnya
tinggi (hipotonis) yakni air berperan sebagai hipotonis sedangkan teh celup sebagai
hipertonis sehingga menghasilkan air teh sebagai isotonis.
Pada percobaan 2 : yakni ketiga kentang mengalami proses osmosis dimana terjadi
perpindahan zat dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis) ke larutan yang
konsentrasi airnya rendah (hipertonis). Dalam hal ini pada kentang pertama air berperan
sebagai hipotonis dan kentang sebagai hipertonis. Sedangkan pada kentang ke II dan ke III,
larutan garam berperan sebagai hipertonis sedangkan kentang sebagai hipotonis.

BAB 1V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adanya proses Transpor zat dengan difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari.
Proses difusi merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis) ke
larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis).
Proses osmosis merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis)
ke larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis).
4.2 Saran
Harapan saya, percobaan atau praktek biologi semacam ini terus diadakan guna
membantu siswa semakin mengenal alat-alat yang ada di laboratorium sehingga tidak asing
ketika berjumpa dengan alat tersebut, selain itu praktek seperti ini juga membuat siswa
mengerti konsep biologi bukan hanya berdasarkan teori namun juga secara praktek.

4.3 Daftar pusaka


Diah Aryulina Ph.D., dkk.2006.Biology for senior high school grade XI semester 1:esis.
kaoruandhimura.wordpress.com/2008/12/01/difusi-osmosis/

Praktikum Biologi Difusi dan Osmosis

Berikut ini adalah laporan biologi tentang difusi dan osmosis, semoga bermanfaat :)

Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas ini. Penulisan laporan ini adalah salah satu usaha kami untuk
memenuhi kriteria penilaian.
Dalam penulisan laporan praktikum ini, mohon maaf bila kami masih banyak
kekurangan. Untuk itu, kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran.

Kami mau mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sintia, Ibu Demak, Ibu Ina, dan
semua pihak yang telah membantu hingga laporan ini terselesaikan.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Abstrak
Praktikum kali ini kami lakukan percobaan tentang osmosis dan difusi. Telah kita
ketahui bahwa osmosis adalah perpindahan konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih
tinggi dan difusi adalah perpindahan konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.
Kami melakukan percobaan pada kentang untuk difusi dan telur bebek untuk osmosis. Pada
percobaan kentang, telah kita ketahui bahwa massa kentang yang di rendam di dalam air
aquades bertambah, sedangkan massa yang di rendam dalam air gula berkurang. Hal ini
diakibatkan oleh besarnya konsentrasi molekul yang berada dalam larutan gula, dari pada
konsentrasi yang berada dalam sel kentang. Sehingga, konsentrasi yang lebih besar menarik
molekul keluar dalam sel kentang sehingga berat kentang menjadi berkurang. Pada percobaan
telur bebek, setelah telur bebek kita selimuti dengan adonan abu gosok dan garam, dan kita
diami selama 3 minggu, maka telur bebek ini jika kita rebus, akan berasa asin. Hal ini di
sebabkan oleh berpindahnya garan ke dalam telur asin. Jadi, dalam percobaan kali ini kita
dapat belajar tentang osmosis dan difusi dalam kehidupan sehari-hari.

Bab 1 : Pendahuluan
a. Latar Belakang
Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2 (dua), yaitu transpor zat yangmemerlukan
energi (transpor aktif) dan transpor yang tidak memerlukan energi (transporpasif). Transpor
aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapuntranspor pasif meliputi
proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.

1. Difusi
Merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat (padat,cair, atau gas)
dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ketempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati
membran ataupun tidak.Contohnya : perpindahan oksigen (O2) dari paru-paru ke dalam
darah.

2. Osmosi
Merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut(air) dari tempat yang
berkonsentrasi rendah menuju ke tempat yangberkonsentrasi tinggi dengan melewati
membran semipermeabel. Contohnya : Masuknya air ke dalam sel-sel akar.

3. Difusi Terbantu
Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein. Contohnya : perpindahan
bakteri Escherichia Coli ke medium yang mengandung laktosa.

b. Hipotesis
Seperti yang dikatakan oleh teori difusi dan osmosis, kita melakukan 2 percobaan.
Percobaan difusi pada kentang dan percobaan osmosis pada telur bebek.
Dalam percobaan difusi, kita akan melihat perpindahan dari konsentrasi yang tinggi
ke konsentrasi yang lebih rendah. Kita melakukan percobaan ini pada kentang yang sudah
dipotong 1 x 1 cm sebanyak 6 buah. 3 kentang dimasukan ke dalam larutan air, dan 3 kentang
lagi dimasukan ke dalam larutan gula. Hipotesis kami, bahwa kentang yang di masukan ke
dalam air, beratnya akan bertambah dan ukurannya juga akan membesar. Jika kentang yang
dimasukan ke dalam larutan gula, beratnya akan berkurang dan ukurannya akan menciut atau
bisa kita bilang mengecil.
Dalam percobaan osmosis, kita akan melihat perpindahan dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi dan yang berpindah adalah zat terlarut. Kita melakukan percobaan ini pada
telur bebek yang akan kita ubah menjadi telur asin. Terlur tersebut kami bungkus dengan
campuran abu gosok dan garam dan kami diami selama beberapa minggu. Hipotesis kami,
telur tersebut akan menjadi asin karena adanya perpindahan zat dari luar ke dalam.

c. Tujuan Percobaan
Kami melakukan percobaan ini karena kami ingin mengamati dan mengetahui lebih
dalam tentang osmosis dan difusi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain dapat
menambah pengetahuan kami, kami juga ingin memenuhi kriteria penilaian.

d. Tinjauan Literatur
1. Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga
mekanisme, yaitudifusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk
oleh proteintransmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi
(fasiliated difusion). Difusimelalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang
berpindah atau bergerak melaluimembran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat
menembus lipid bilayer pada membransecara langsung. Membran sel permeabel terhadap
molekul larut lemak seperti hormon steroid,vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik
yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbransel juga sangat permeabel terhadap molekul
anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapamolekul kecil khusus yang terlarut dalam
serta ion-ion tertentu, dapat menembus membranmelalui saluran atau chanel. Saluran ini
terbentuk dari protein transmembran, semacam poridengan diameter tertentu yang
memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameterpori tersebut dapat
melaluinya. Sementara itu, molekul molekul berukuran besar seperti
asamamino, glukosa, dan beberapa garam garam mineral , tidak dapat
menembus membrane secaralangsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau
transporter untuk dapat menembusmembrane. Proses masuknya molekul besar yang
melibatkan transforter dinamakan difusidifasilitasi, yaitu pelaluan zat melalui rnembran
plasrna yang melibatkan protein pembawa atauprotein transforter. Protein transporter
tergolong protein transmembran yang memliki tempatperlekatan terhadap ion atau molekul
vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ionmemiliki protein transforter yang
khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosadiperlukan protein transforter yang
khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel. Proteintransporter untuk grukosa banyak
ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel - sel
tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energy. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitua. Ukuran
partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,sehinggak
kecepatan difusi semakin tinggi.b. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin
lambat kecepatan difusi.c. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.d. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.e. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan
lebih cepat.Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.Dalam mengambil zat-zat nutrisi
yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, selmelakukan berbagai jenis
aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yangdilakukan, yaitu difusi
biasa dan difusi khusus.Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul
yang hydrophobic atau tidakberpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam
membran plasma yang terbuatdari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi
atau ATP(Adenosine Tri-Phosphate).Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi
atau molekul yang hydrophilic atauberpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein
khusus yang memberikan jalur kepadapartikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam
perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karenapartikel-partikel tersebut tidak dapat melewati
membran plasma dengan mudah. Protein-proteinyang turut campur dalam difusi khusus ini
biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.

2. Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air
lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat ditentukan oleh
potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk
dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas
daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit
jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia.
Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat
terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih
tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006).

Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan ke dalam sel-sel
endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air
bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang
berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul
tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses
Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai
keseimbangan (Anonim, 2009).

Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air
melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable
terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya
osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak
mempunyai dinding, sehingga bila timbultekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah,
seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak
berperan dalam menegakkan tumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).

Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah) solution
menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasi hypertonic solution kita beri
tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed
osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut sebagai
osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konsep termodinamika, osmosis dapat dianalogikan
sebagai proses perubahan entrropi. Komponen solvent murni memiliki entropi rendah,
sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti
Hukum Termo II: setiap perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum,
maka solvent akan mengalir menuju tempat yg mengandung solut lebih banyak, sehingga
total entropi akhir yang diperoleh akan maksimum.Solvent akan kehilangan entropi, dan solut
akan menyerap entropi. "Orang miskin akan semakin miskin, sedang yang kaya akan semakin
kaya". Saat kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, atau gradien (perubahan entropi
terhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt = 0 (Wibosono, 2009).

Bab 2 : Prosedur
a. Alat dan Bahan
Diffusi:
6 buah kentang
1 neraca
1 beaker glass 80/100 ml
1 beaker glass 400/500 ml
Gula
Osmosis:
Telur bebek
Garam
Abu gosok
Amplas halus
Wadah (optional)

b. Cara Kerja
Osmosis
1. Masukkan air kedalam kedua beaker glass
2. Timbang Gula
3. Berat gula dan air harus sama (ratio 1:1) (Berat beaker tidak dihitung)
4. Masukkan air gula ke dalam beaker glass yang pertama
5. Masukkan kentang yang sudah di potong berbentuk dadu 1 x 1 cm ke dalam kedua beaker
glass
6. Amati kedua beaker glass tersebut

Difusi
1. Cuci telur dengan baik
2. Keringkan telur
3. Amplas telur (untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel di telur)
4. Campur garam dengan abu gosok dengan perbandingan 1 : 1
5. Lapiskan adonan tersebut ke telur yang sudah di amplas dengan ketebalan 1 cm
6. Jaga keadaan telur agar tetap didalam keadaan lembab
7. Tunggu selama 3 minggu

Bab 3 : Hasil dan Pembahasan


1. Osmosis
Data selama percobaan:
Massa air : 40 gram
Massa gula: 40 gram
Berat
No Bahan Berat Sesudah Hasil
Sebelum
1. Air Aquades 1,7 gram
Total = Berat bertambah 0,3 gram
2. Air Aquades 2,1 gram
5,9 gram
3. Air Aquades 1,8 gram
4. Air Gula 3,9 gram
Total =
5. Air Gula 2,2 gram Berat berkurang 1,2 gram
6.1 gram
6. Air Gula 1,2 gram

Jadi, kentang yang direndam dalam air gula beratnya menjadi berkurang. Hal ini diakibatkan
oleh besarnya konsentrasi molekul yang berada dalam larutan gula, dari pada konsentrasi
yang berada dalam sel kentang. Sehingga, konsentrasi yang lebih besar menarik molekul
keluar dalam sel kentang sehingga berat kentang menjadi berkurang. Demikian juga
sebaliknya yang terjadi pada air aquades.

2. Difusi
Telur yang sudah didiamkan kurang lebih 3 minggu , setelah di rebus dan di makan, rasanya
sangat asin. Hal itu di sebabkan karena berpindahnya molekul garam ke dalam telur, sehingga
telur itu rasanya akan asin dan kuning telurnya adakan mengeluarkan minyak.

Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini, kita dapat mengetahui lebih dalam tentang osmosis dan difusi.
Pada percobaan ketang (osmosis) berat kentang ada yang bertambah dan berkurang. Hal ini
diakibatkan oleh perbedaan konsentrasi zat. Sedangkan pada percobaan telur bebek, kita
ketahui bahwa abu garam menyebabkan telur bebek menjadi asin dan jika di rebus dapat
mengelurakan minyak. Hal ini di sebabkan perpindahan garam (konsentrasi tinggi) ke dalam
telur.
Posted by Apa Ajaaah at 23.07

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Difusi merupakan proses pergerakan acak partikel gas, cairan dari konsentrasi yang tinggi ke

konsentrasi yang lebih rendah. Osmosis merupakan peubahan pelarut dari konsentrasi tiggi

ke konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeable.

Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita berhadapan dengan peristiwa difusi dan

osmosis, baik kita sadari maupun tidak kita sadari. Contohmya pada saat kita menyeduh teh

celup dalam kemasan kantong, warna dari teh tersebut akan menyebar. Hal ini disebabkan

oleh konsentrasi teh dalam gelas lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi teh yang ada

di dalam kantong teh tersebut. Peristiwa tersebut sering kita sebut sebagai difusi.

Begitu pula pada tumbuhan, yang menyerap air dan zat hara yang diperlukan dari lingkungan

melalui proses difusi, osmosis, maupun imbibisi. Peristiwa tersebut dapat berlangsung

dengan baik jika terdapat perbedaan tekanan potensial air yang sangat besar antara larutan di

luar sel tumbuhan dengan larutan di dalam sel tumbuhan tersebut.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses difusi dan osmosis.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian

berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada

pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel

tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan

molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana

adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain

adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah
difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer)

molekul yang diam dari solid atau fluida. Difusi dan osmosis adalah termasuk transport pasif

artinya transport yang tidak memerlukan energi (ATP) (Anonim ,2009).

Proses fisika difusi (dengan osmosis sebagai bagian khususnya) memainkan peranan sangat

penting pada fisiologi tumbuhan, sehingga pengertian yang jelas mengenai proses ini perlu

sekali dimiliki, tetapi agar mudah dimengerti, beberapa sifat umum materi harus diperhatikan

lebih dahulu. Telah diketahui benar bahwa semua zat, baik unsur maupun senyawa, pada

hakikatnya tersusun atas partikel-partikel kecil. Partikel-partikel ini memiliki dua sifat umum

yang penting, yaitu :

1. Kemampuan untuk bergerak bebas

2. Kecenderungan bagi partikel yang sama untuk tarik-menarik.

Kedua sifat ini sangat bertentangan. Kemampuan untuk bergerak bebas cenderung untuk

memisahkan partikel penyusun suatu zat, sedangkan gaya tarik-menarik cenderung untuk

mempersatukan partikel-partikel itu. Efek pengaruh-mempengaruhi antara kecenderungan

yang bertentangan itu (misalnya, apakah kecenderungan bagi gerakan bebas lebih besar dari

pada gaya tarik, atau sebaliknya) menentukan keadaan fisik suatu zat. Sebagai perkiraan

dapat dikatakan bahwa jika kecenderungan untuk gerakan bebas lebih unggul, zat itu akan

berada dalam bentuk gas; jika kecenderungan untuk gaya tarik lebih unggul, zat itu akan

berada dalam bentuk padat, sedangkan jika kedua kecenderungan itu kira-kira sama kuat, zat

itu akan berada dalam bentuk cair.(A.R.Loveless:1991)

Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat

menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Pada umumnya

membrane pada organisme hidup bersifat semipermeable (selektif permeable) yang berarti

hanya molekul-molekul tertentu yang dapat melewati. Cairan sel biasanya bersifat hipertonis
(potensial air tinggi), dan cairan diluar sel bersifat hipotonis (potensial air rendah), sehingga

air akan mengalir masuk ke dalam sel sampai kedua cairan isotonis (Campbell, 2002).

III. METODE DAN PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :
Alat : Pisau, tabung reaksi, pengaris, pena, stopwatch dan timbangan digital
Bahan : Gula, air, aquades (air oksigen), kentang, dan tinta(hitam)
B. Metode kerja
Untuk percobaan yang pertama:
1. Gelas A dan B (Aqua gelas) diisi dengan air yang dicampuri gula dengan takaran Gelas A

yaitu 15% dan B yaitu 5%. Dan gelas C diisi dengan air Aquades (air oksigen)
2. Lalu membuat kubus tiga dengan ukuran 1x1cm dengan mengunakan kentang dan timbang

ketiga kubus tersebut


3. Kemudian masukan ketiga kubus tersebut ke dalam masing-masing gelas dan diamkan selam

20menit
4. Setelah 20menit anngkat kembali kubusnya, timbang berat ketiga kubus tersebut dan

perhatikan perubahan dari ketiga kubus tersebut.

Untuk percobaan yang kedua :


1. Menyiapkan tabung reaksi yang diisi dengan air 250ml, kemudian meneteskan 5 kali tetesan

tinta yang berwarna hitam


2. Lalu mengamati percampuran tinta dengan air dan dihidupkan stopwatch untuk mengetahui

waktunya
3. Setelah tinta dan air menyatu atau tidak ada pergerakan dari percampuran tersebut baru

matikan stopwatch dan catat waktunya.


4. Melakukan ulangan percampuran tinta dengan air selama 3 kali ulangan
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Percobaan 1

Berat Kubus Umbi


No Jenis Larutan Kentang Keterangan
Sebelum Sesudah
A Larutan gula 15% 2,84gr 2,93gr Warna umbi tetap
kuning segar
B Larutan gula 5% 2,10gr 2,21gr Warna umbi berubah
menjadi sedikit
memucat
C Aquades 2,86gr 3,03gr Warna umbi menjadi
kuning memucat

Percobaan 2

No Percobaan Waktu
1 250ml (5 tetes pertama) 8 menit 9 detik
2 250ml (5 tetes kedua) 5 menit 52 detik
3 250ml (5 tetes ketiga) 10 menit 45 detik

B. Pembahasan

Pada praktikum kali ini mengenai difusi dan osmosis. Percobaan pertama yang kami lakukan

adalah percobaan osmosis dengan media kentang sebagai objek yang akan diamati.
Percobaan ini dilakukan dengan 3 larutan yang berbeda yaitu larutan gula 15%, larutan gula

5% dan larutan aquades (02). Pada percobaan kentang dengan berat timbangan awal 2,84 gr

di masukan kedalam larutan gula 15% dan didiamkan selama 20menit dan diangkat lalu

ditimbang kembali yang kemudian didapat berat sebesar 2,93 gr dengan sifat fisik kentang

yang masih segar dan warna kuning cerah. Kemudian kentang dengan berat awal 2,10 gr di

masukan kedalam larutan gula 5% dan didiamkan selama 20menit dan diangkat lalu

ditimbang kembali yang kemudian didapatkan berat sebesar 2,21 gr dengan sifat fisik

kentang masih segar dan warna mulai agak keputihan. Sedangkan pada kentang dengan berat

awal 2,86 gr dan dimasukan larutan aquades yang kemudian diberi perlakuan sama seperti

sebelumnya, didapatkan berat sebesar 3,03 gr dengan sifat fisik pucat dan warna pudar

keputihan. Dari 3 kali percobaan osmosis dengan media kentang dan larutan yang berbeda-

beda didapat perbandingan berat awal dan berat akhir yaitu pada larutan gula 15% sebesar

0,09 gr, larutan gula 5% sebesar 0,11 gr dan larutan aquades sebesar 0,17 gr. Seperti

diketahui osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat

menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel (Campbell, 2002).

Pada percobaan kedua tentang difusi dilakukan 3 kali pengulangan dengan media tinta

sebanyak 5 tetes. Pada percobaan pertama waktu yang diperlukan untuk melarutkan larutan

tinta dengan air yaitu 8 menit 9 detik. Percobaan kedua waktu yang diperlukan 5 menit 52

detik, sedangkan percobaan ketiga waktu yang diperlukan 10 menit 45 detik. Dari 3 kali

pengulangan terlihat adanya perbedaan yang cukup signifikan pada pengulangan kedua dan

ketiga, hal ini mungkin disebabkan kecerobohan praktikan.

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian

berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada

pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel

tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan
molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi (Anonim ,2009). Telah

diketahui benar bahwa semua zat, baik unsur maupun senyawa, pada hakikatnya tersusun atas

partikel-partikel kecil. Partikel-partikel ini memiliki dua sifat umum yang penting, yaitu :

1. Kemampuan untuk bergerak bebas

2. Kecenderungan bagi partikel yang sama untuk tarik-menarik.

Kedua sifat ini sangat bertentangan. Kemampuan untuk bergerak bebas cenderung untuk

memisahkan partikel penyusun suatu zat, sedangkan gaya tarik-menarik cenderung untuk

mempersatukan partikel-partikel itu. Efek pengaruh-mempengaruhi antara kecenderungan

yang bertentangan itu (misalnya, apakah kecenderungan bagi gerakan bebas lebih besar dari

pada gaya tarik, atau sebaliknya) menentukan keadaan fisik suatu zat. Sebagai perkiraan

dapat dikatakan bahwa jika kecenderungan untuk gerakan bebas lebih unggul, zat itu akan

berada dalam bentuk gas; jika kecenderungan untuk gaya tarik lebih unggul, zat itu akan

berada dalam bentuk padat, sedangkan jika kedua kecenderungan itu kira-kira sama kuat, zat

itu akan berada dalam bentuk cair (A.R.Loveless:1991).

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu:

Difusi adalah penvampuran antara dua molekul yang berbeda konsentrasi yaitu dari tempat

yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya rendah. Sedangkan osmosis


adalah perubahan pelarut dari konsentrasi tiggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui

membran semipermeable.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009.Difusi.http://id.wikipedia.org/wiki/Difusi. Diakses pada tanggal 09/10/2012

jam 06.47 wib

Campbell.2002.Biologi Jilid 1.Erlangga: Jakarta

Volk dan Wheeler.1988.Mikrobiologi dasar.Erlangga: Jakarta


DAFTAR
PUSTAKA
Almatsier, Sunita.
2009.
Prinsip Dasar
Ilmu Gizi
. Gramedia :
JakartaBos, L.
1990.
Pengantar
Virologi
Tumbuhan
. Gadjah Mada
University
Press
:YogyakartaJames
Joyce, Colin
Baker, Helen
Swain. 2008.
Prinsip

Prinsip Sains
Untuk Keperawat
an
. Erlangga :
JakartaJuwono,
Achmad Zulfa
Juniarto. 2000.
Biologi Sel
. EGC :
JakartaKuchel,
Philip, Gregory B
Ralston. 2006.
Biokimia
. Erlangga:
JakartaSyaifuddin
, Drs.H. 2002.
Fungsi Sistem
Tubuh Manusia.
EGC :
JakartaWirahadik
usumah,
Muhammad.
1985.
Biokimia :
Metabolisme
EnergiKarbohidrat
dan Lipid
. ITB :
BandungYatim,
Wildan. 1990.
Biologi Modern
. Tarsito :
Bandung
LAMPIRAN
Diposkan 2nd May oleh sylvaten
0

Add a comment

Anda mungkin juga menyukai