PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar
permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada
tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat
struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel,
tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam
lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi disebut dengan transportasi
pasif, sedangkan transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi disebut
transportasi aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses transportasinya
melibatkan pelekukan membran sel sehingga membentuk suatu vesikula. Transportasi aktif
meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi
proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul dan konsep zat yang melewati
membran sel tersebut molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel
dengan dua cara, yaitu:
Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga
Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
BAB III
HASIL EKSPERIMEN
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
1. Pisau
2. Pengaduk
3. Neraca
4. Labu Erlenmeyer (4 buah)
5. Stopwatch
Bahan:
1. Teh celup (1 buah)
2. Kentang (1 buah)
3. Garam (1 bungkus)
3.2 Cara Kerja
Percobaan pertama:
1. Siapkan Labu Erlenmeyer, kemudian isi dengan 150 ml air
2. Masukan teh celup, dan mulai hitung dengan stopwatch.
3. Diamkan sampai larutan tercampur , tanpa diaduk.
Percobaan kedua
1. Siapkan 3 buah labu Erlenmeyer, kemudian isi dengan air. Labu Erlenmeyer pertama isi
dengan 150 ml air sedangkan yang kedua dan ketiga cukup 100 ml air.
2. Potong kentang menjadi 3 bagian, kemudian timbang masing masing potongan kentang dan
catat hasilnya.
3. Masukan 10% garam kedalam labu Erlenmeyer kedua, dan 50% garam kedalam labu
Erlenmeyer ketiga. Kemudian aduk keduanya hingga rata.
4. Masukkan potongan kentang kemasing-masing gelas, diamkan kurang lebih sampai 15
menit.
5. Angkat kentang dari rendaman , kemudian timbang kembali masing-masing kentang dengan
neraca.
3.3 Hasil Pengamatan
Percobaan pertama:
Tanpa diaduk , dengan sendirinya teh celup dapat tercampur dengan air meskipun dengan
waktu yang lebih lama. Proses pencampuran antara teh celup dan air membutuhkan waktu
39:07 menit.
Percobaan kedua:
BERAT KENTANG
N
JENIS LARUTAN
O SEBELUM SESUDAH
PERCOBAAN PERCOBAAN
1 AIR BIASA 14,1 gr 14,4 gr
2 LARUTAN 16,3 gr 14,9 gr
GARAM 10%
3 LARUTAN 14,6 gr 13,0 gr
GARAM 50%
BAB 1V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adanya proses Transpor zat dengan difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari.
Proses difusi merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis) ke
larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis).
Proses osmosis merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis)
ke larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis).
4.2 Saran
Harapan saya, percobaan atau praktek biologi semacam ini terus diadakan guna
membantu siswa semakin mengenal alat-alat yang ada di laboratorium sehingga tidak asing
ketika berjumpa dengan alat tersebut, selain itu praktek seperti ini juga membuat siswa
mengerti konsep biologi bukan hanya berdasarkan teori namun juga secara praktek.
Berikut ini adalah laporan biologi tentang difusi dan osmosis, semoga bermanfaat :)
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas ini. Penulisan laporan ini adalah salah satu usaha kami untuk
memenuhi kriteria penilaian.
Dalam penulisan laporan praktikum ini, mohon maaf bila kami masih banyak
kekurangan. Untuk itu, kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran.
Kami mau mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sintia, Ibu Demak, Ibu Ina, dan
semua pihak yang telah membantu hingga laporan ini terselesaikan.
Abstrak
Praktikum kali ini kami lakukan percobaan tentang osmosis dan difusi. Telah kita
ketahui bahwa osmosis adalah perpindahan konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih
tinggi dan difusi adalah perpindahan konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.
Kami melakukan percobaan pada kentang untuk difusi dan telur bebek untuk osmosis. Pada
percobaan kentang, telah kita ketahui bahwa massa kentang yang di rendam di dalam air
aquades bertambah, sedangkan massa yang di rendam dalam air gula berkurang. Hal ini
diakibatkan oleh besarnya konsentrasi molekul yang berada dalam larutan gula, dari pada
konsentrasi yang berada dalam sel kentang. Sehingga, konsentrasi yang lebih besar menarik
molekul keluar dalam sel kentang sehingga berat kentang menjadi berkurang. Pada percobaan
telur bebek, setelah telur bebek kita selimuti dengan adonan abu gosok dan garam, dan kita
diami selama 3 minggu, maka telur bebek ini jika kita rebus, akan berasa asin. Hal ini di
sebabkan oleh berpindahnya garan ke dalam telur asin. Jadi, dalam percobaan kali ini kita
dapat belajar tentang osmosis dan difusi dalam kehidupan sehari-hari.
Bab 1 : Pendahuluan
a. Latar Belakang
Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2 (dua), yaitu transpor zat yangmemerlukan
energi (transpor aktif) dan transpor yang tidak memerlukan energi (transporpasif). Transpor
aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapuntranspor pasif meliputi
proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
1. Difusi
Merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat (padat,cair, atau gas)
dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ketempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati
membran ataupun tidak.Contohnya : perpindahan oksigen (O2) dari paru-paru ke dalam
darah.
2. Osmosi
Merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut(air) dari tempat yang
berkonsentrasi rendah menuju ke tempat yangberkonsentrasi tinggi dengan melewati
membran semipermeabel. Contohnya : Masuknya air ke dalam sel-sel akar.
3. Difusi Terbantu
Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein. Contohnya : perpindahan
bakteri Escherichia Coli ke medium yang mengandung laktosa.
b. Hipotesis
Seperti yang dikatakan oleh teori difusi dan osmosis, kita melakukan 2 percobaan.
Percobaan difusi pada kentang dan percobaan osmosis pada telur bebek.
Dalam percobaan difusi, kita akan melihat perpindahan dari konsentrasi yang tinggi
ke konsentrasi yang lebih rendah. Kita melakukan percobaan ini pada kentang yang sudah
dipotong 1 x 1 cm sebanyak 6 buah. 3 kentang dimasukan ke dalam larutan air, dan 3 kentang
lagi dimasukan ke dalam larutan gula. Hipotesis kami, bahwa kentang yang di masukan ke
dalam air, beratnya akan bertambah dan ukurannya juga akan membesar. Jika kentang yang
dimasukan ke dalam larutan gula, beratnya akan berkurang dan ukurannya akan menciut atau
bisa kita bilang mengecil.
Dalam percobaan osmosis, kita akan melihat perpindahan dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi dan yang berpindah adalah zat terlarut. Kita melakukan percobaan ini pada
telur bebek yang akan kita ubah menjadi telur asin. Terlur tersebut kami bungkus dengan
campuran abu gosok dan garam dan kami diami selama beberapa minggu. Hipotesis kami,
telur tersebut akan menjadi asin karena adanya perpindahan zat dari luar ke dalam.
c. Tujuan Percobaan
Kami melakukan percobaan ini karena kami ingin mengamati dan mengetahui lebih
dalam tentang osmosis dan difusi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain dapat
menambah pengetahuan kami, kami juga ingin memenuhi kriteria penilaian.
d. Tinjauan Literatur
1. Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga
mekanisme, yaitudifusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk
oleh proteintransmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi
(fasiliated difusion). Difusimelalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang
berpindah atau bergerak melaluimembran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat
menembus lipid bilayer pada membransecara langsung. Membran sel permeabel terhadap
molekul larut lemak seperti hormon steroid,vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik
yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbransel juga sangat permeabel terhadap molekul
anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapamolekul kecil khusus yang terlarut dalam
serta ion-ion tertentu, dapat menembus membranmelalui saluran atau chanel. Saluran ini
terbentuk dari protein transmembran, semacam poridengan diameter tertentu yang
memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameterpori tersebut dapat
melaluinya. Sementara itu, molekul molekul berukuran besar seperti
asamamino, glukosa, dan beberapa garam garam mineral , tidak dapat
menembus membrane secaralangsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau
transporter untuk dapat menembusmembrane. Proses masuknya molekul besar yang
melibatkan transforter dinamakan difusidifasilitasi, yaitu pelaluan zat melalui rnembran
plasrna yang melibatkan protein pembawa atauprotein transforter. Protein transporter
tergolong protein transmembran yang memliki tempatperlekatan terhadap ion atau molekul
vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ionmemiliki protein transforter yang
khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosadiperlukan protein transforter yang
khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel. Proteintransporter untuk grukosa banyak
ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel - sel
tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energy. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitua. Ukuran
partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,sehinggak
kecepatan difusi semakin tinggi.b. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin
lambat kecepatan difusi.c. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.d. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.e. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan
lebih cepat.Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.Dalam mengambil zat-zat nutrisi
yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, selmelakukan berbagai jenis
aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yangdilakukan, yaitu difusi
biasa dan difusi khusus.Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul
yang hydrophobic atau tidakberpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam
membran plasma yang terbuatdari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi
atau ATP(Adenosine Tri-Phosphate).Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi
atau molekul yang hydrophilic atauberpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein
khusus yang memberikan jalur kepadapartikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam
perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karenapartikel-partikel tersebut tidak dapat melewati
membran plasma dengan mudah. Protein-proteinyang turut campur dalam difusi khusus ini
biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.
2. Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air
lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat ditentukan oleh
potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk
dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas
daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit
jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia.
Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat
terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih
tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006).
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan ke dalam sel-sel
endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air
bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang
berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul
tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses
Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai
keseimbangan (Anonim, 2009).
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air
melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable
terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya
osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak
mempunyai dinding, sehingga bila timbultekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah,
seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak
berperan dalam menegakkan tumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).
Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah) solution
menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasi hypertonic solution kita beri
tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed
osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut sebagai
osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konsep termodinamika, osmosis dapat dianalogikan
sebagai proses perubahan entrropi. Komponen solvent murni memiliki entropi rendah,
sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti
Hukum Termo II: setiap perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum,
maka solvent akan mengalir menuju tempat yg mengandung solut lebih banyak, sehingga
total entropi akhir yang diperoleh akan maksimum.Solvent akan kehilangan entropi, dan solut
akan menyerap entropi. "Orang miskin akan semakin miskin, sedang yang kaya akan semakin
kaya". Saat kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, atau gradien (perubahan entropi
terhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt = 0 (Wibosono, 2009).
Bab 2 : Prosedur
a. Alat dan Bahan
Diffusi:
6 buah kentang
1 neraca
1 beaker glass 80/100 ml
1 beaker glass 400/500 ml
Gula
Osmosis:
Telur bebek
Garam
Abu gosok
Amplas halus
Wadah (optional)
b. Cara Kerja
Osmosis
1. Masukkan air kedalam kedua beaker glass
2. Timbang Gula
3. Berat gula dan air harus sama (ratio 1:1) (Berat beaker tidak dihitung)
4. Masukkan air gula ke dalam beaker glass yang pertama
5. Masukkan kentang yang sudah di potong berbentuk dadu 1 x 1 cm ke dalam kedua beaker
glass
6. Amati kedua beaker glass tersebut
Difusi
1. Cuci telur dengan baik
2. Keringkan telur
3. Amplas telur (untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel di telur)
4. Campur garam dengan abu gosok dengan perbandingan 1 : 1
5. Lapiskan adonan tersebut ke telur yang sudah di amplas dengan ketebalan 1 cm
6. Jaga keadaan telur agar tetap didalam keadaan lembab
7. Tunggu selama 3 minggu
Jadi, kentang yang direndam dalam air gula beratnya menjadi berkurang. Hal ini diakibatkan
oleh besarnya konsentrasi molekul yang berada dalam larutan gula, dari pada konsentrasi
yang berada dalam sel kentang. Sehingga, konsentrasi yang lebih besar menarik molekul
keluar dalam sel kentang sehingga berat kentang menjadi berkurang. Demikian juga
sebaliknya yang terjadi pada air aquades.
2. Difusi
Telur yang sudah didiamkan kurang lebih 3 minggu , setelah di rebus dan di makan, rasanya
sangat asin. Hal itu di sebabkan karena berpindahnya molekul garam ke dalam telur, sehingga
telur itu rasanya akan asin dan kuning telurnya adakan mengeluarkan minyak.
Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini, kita dapat mengetahui lebih dalam tentang osmosis dan difusi.
Pada percobaan ketang (osmosis) berat kentang ada yang bertambah dan berkurang. Hal ini
diakibatkan oleh perbedaan konsentrasi zat. Sedangkan pada percobaan telur bebek, kita
ketahui bahwa abu garam menyebabkan telur bebek menjadi asin dan jika di rebus dapat
mengelurakan minyak. Hal ini di sebabkan perpindahan garam (konsentrasi tinggi) ke dalam
telur.
Posted by Apa Ajaaah at 23.07
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Difusi merupakan proses pergerakan acak partikel gas, cairan dari konsentrasi yang tinggi ke
konsentrasi yang lebih rendah. Osmosis merupakan peubahan pelarut dari konsentrasi tiggi
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita berhadapan dengan peristiwa difusi dan
osmosis, baik kita sadari maupun tidak kita sadari. Contohmya pada saat kita menyeduh teh
celup dalam kemasan kantong, warna dari teh tersebut akan menyebar. Hal ini disebabkan
oleh konsentrasi teh dalam gelas lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi teh yang ada
di dalam kantong teh tersebut. Peristiwa tersebut sering kita sebut sebagai difusi.
Begitu pula pada tumbuhan, yang menyerap air dan zat hara yang diperlukan dari lingkungan
melalui proses difusi, osmosis, maupun imbibisi. Peristiwa tersebut dapat berlangsung
dengan baik jika terdapat perbedaan tekanan potensial air yang sangat besar antara larutan di
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses difusi dan osmosis.
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan
molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana
adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain
adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah
difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer)
molekul yang diam dari solid atau fluida. Difusi dan osmosis adalah termasuk transport pasif
Proses fisika difusi (dengan osmosis sebagai bagian khususnya) memainkan peranan sangat
penting pada fisiologi tumbuhan, sehingga pengertian yang jelas mengenai proses ini perlu
sekali dimiliki, tetapi agar mudah dimengerti, beberapa sifat umum materi harus diperhatikan
lebih dahulu. Telah diketahui benar bahwa semua zat, baik unsur maupun senyawa, pada
hakikatnya tersusun atas partikel-partikel kecil. Partikel-partikel ini memiliki dua sifat umum
Kedua sifat ini sangat bertentangan. Kemampuan untuk bergerak bebas cenderung untuk
memisahkan partikel penyusun suatu zat, sedangkan gaya tarik-menarik cenderung untuk
yang bertentangan itu (misalnya, apakah kecenderungan bagi gerakan bebas lebih besar dari
pada gaya tarik, atau sebaliknya) menentukan keadaan fisik suatu zat. Sebagai perkiraan
dapat dikatakan bahwa jika kecenderungan untuk gerakan bebas lebih unggul, zat itu akan
berada dalam bentuk gas; jika kecenderungan untuk gaya tarik lebih unggul, zat itu akan
berada dalam bentuk padat, sedangkan jika kedua kecenderungan itu kira-kira sama kuat, zat
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Pada umumnya
membrane pada organisme hidup bersifat semipermeable (selektif permeable) yang berarti
hanya molekul-molekul tertentu yang dapat melewati. Cairan sel biasanya bersifat hipertonis
(potensial air tinggi), dan cairan diluar sel bersifat hipotonis (potensial air rendah), sehingga
air akan mengalir masuk ke dalam sel sampai kedua cairan isotonis (Campbell, 2002).
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :
Alat : Pisau, tabung reaksi, pengaris, pena, stopwatch dan timbangan digital
Bahan : Gula, air, aquades (air oksigen), kentang, dan tinta(hitam)
B. Metode kerja
Untuk percobaan yang pertama:
1. Gelas A dan B (Aqua gelas) diisi dengan air yang dicampuri gula dengan takaran Gelas A
yaitu 15% dan B yaitu 5%. Dan gelas C diisi dengan air Aquades (air oksigen)
2. Lalu membuat kubus tiga dengan ukuran 1x1cm dengan mengunakan kentang dan timbang
20menit
4. Setelah 20menit anngkat kembali kubusnya, timbang berat ketiga kubus tersebut dan
waktunya
3. Setelah tinta dan air menyatu atau tidak ada pergerakan dari percampuran tersebut baru
A. Hasil Pengamatan
Percobaan 1
Percobaan 2
No Percobaan Waktu
1 250ml (5 tetes pertama) 8 menit 9 detik
2 250ml (5 tetes kedua) 5 menit 52 detik
3 250ml (5 tetes ketiga) 10 menit 45 detik
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai difusi dan osmosis. Percobaan pertama yang kami lakukan
adalah percobaan osmosis dengan media kentang sebagai objek yang akan diamati.
Percobaan ini dilakukan dengan 3 larutan yang berbeda yaitu larutan gula 15%, larutan gula
5% dan larutan aquades (02). Pada percobaan kentang dengan berat timbangan awal 2,84 gr
di masukan kedalam larutan gula 15% dan didiamkan selama 20menit dan diangkat lalu
ditimbang kembali yang kemudian didapat berat sebesar 2,93 gr dengan sifat fisik kentang
yang masih segar dan warna kuning cerah. Kemudian kentang dengan berat awal 2,10 gr di
masukan kedalam larutan gula 5% dan didiamkan selama 20menit dan diangkat lalu
ditimbang kembali yang kemudian didapatkan berat sebesar 2,21 gr dengan sifat fisik
kentang masih segar dan warna mulai agak keputihan. Sedangkan pada kentang dengan berat
awal 2,86 gr dan dimasukan larutan aquades yang kemudian diberi perlakuan sama seperti
sebelumnya, didapatkan berat sebesar 3,03 gr dengan sifat fisik pucat dan warna pudar
keputihan. Dari 3 kali percobaan osmosis dengan media kentang dan larutan yang berbeda-
beda didapat perbandingan berat awal dan berat akhir yaitu pada larutan gula 15% sebesar
0,09 gr, larutan gula 5% sebesar 0,11 gr dan larutan aquades sebesar 0,17 gr. Seperti
diketahui osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel (Campbell, 2002).
Pada percobaan kedua tentang difusi dilakukan 3 kali pengulangan dengan media tinta
sebanyak 5 tetes. Pada percobaan pertama waktu yang diperlukan untuk melarutkan larutan
tinta dengan air yaitu 8 menit 9 detik. Percobaan kedua waktu yang diperlukan 5 menit 52
detik, sedangkan percobaan ketiga waktu yang diperlukan 10 menit 45 detik. Dari 3 kali
pengulangan terlihat adanya perbedaan yang cukup signifikan pada pengulangan kedua dan
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan
molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi (Anonim ,2009). Telah
diketahui benar bahwa semua zat, baik unsur maupun senyawa, pada hakikatnya tersusun atas
partikel-partikel kecil. Partikel-partikel ini memiliki dua sifat umum yang penting, yaitu :
Kedua sifat ini sangat bertentangan. Kemampuan untuk bergerak bebas cenderung untuk
memisahkan partikel penyusun suatu zat, sedangkan gaya tarik-menarik cenderung untuk
yang bertentangan itu (misalnya, apakah kecenderungan bagi gerakan bebas lebih besar dari
pada gaya tarik, atau sebaliknya) menentukan keadaan fisik suatu zat. Sebagai perkiraan
dapat dikatakan bahwa jika kecenderungan untuk gerakan bebas lebih unggul, zat itu akan
berada dalam bentuk gas; jika kecenderungan untuk gaya tarik lebih unggul, zat itu akan
berada dalam bentuk padat, sedangkan jika kedua kecenderungan itu kira-kira sama kuat, zat
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Difusi adalah penvampuran antara dua molekul yang berbeda konsentrasi yaitu dari tempat
membran semipermeable.
DAFTAR PUSTAKA
Prinsip Sains
Untuk Keperawat
an
. Erlangga :
JakartaJuwono,
Achmad Zulfa
Juniarto. 2000.
Biologi Sel
. EGC :
JakartaKuchel,
Philip, Gregory B
Ralston. 2006.
Biokimia
. Erlangga:
JakartaSyaifuddin
, Drs.H. 2002.
Fungsi Sistem
Tubuh Manusia.
EGC :
JakartaWirahadik
usumah,
Muhammad.
1985.
Biokimia :
Metabolisme
EnergiKarbohidrat
dan Lipid
. ITB :
BandungYatim,
Wildan. 1990.
Biologi Modern
. Tarsito :
Bandung
LAMPIRAN
Diposkan 2nd May oleh sylvaten
0
Add a comment