Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bila kita memperhatikan kehidupan disekitar kita yang begitu luas ini, pastinya tidak
terlepas dari pengetahuan tentang hirarki Biologi. Dalam ilmu biologi , sel merupakan unit
terkecil yang dapat melakukan aktivitas kehidupan. Seperti kita tahu, bahwa didalam organisme
terdapat alat transport yang mampu mengatur organisme lainnya . Hal itu sering dikenal dengan
Transpor zat. seperti tumbuhan,transport zat dilakuakan untuk mendistribusikan energy yang
mereka dapatkan dari alam.
Transpor zat terbagi menjadi 2, yakni transport zat aktif dan pasif. dalam percobaan ini,
lebih ditekankan kepada transport zat pasif yang terdiri dari osmosis dan difusi.
Osmosis adalah pergerakan molekul air dari larutan dengan konsentrasi air lebih tinggi
(potensila air lebih besar) menuju larutan dengan konsentrasi air lebih rendah (potensial air lebih
kecil) melalui membrane semipermeabel.
Difusi adalah perpindahan zat (gas,cair, dan padat) dari larutan berkadar tinggi ke larutan
berkadar rendah tanpa bantuan energy, hingga dicapai larutan yang kadarnya sama.
Nah, percobaan ini dilakuakan guna memperlihatkan adanya peristiwa osmosis dan difusi
dalam kehidupan sehari-hari, meskipun peristiwa tersebut hadir tanpa kita sadari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pada menit keberapa terbentuk larutan isotonis air the?
2. Apa yang terjadi pada kentang 1 (yang direndam air biasa), kentang 2 (yang direndam 10%
garam) serta kentang 3 (yang direndam 50% garam)?
Mengapa demikian?
3. Jelaskan proses yang terjadi pada percobaan no. 1 dan 2?
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini?

1.3 Tujuan Percobaan


Percobaan ini dilakuakan guna mengetahui lebih jauh mengenai peristiwa osmosis dan difusi
beserta perbedaan dari keduanya agar kami dapat lebih memahami bahwa benar adanya
peristiwa osmosis dan difusi dalam kehiduan sehari-hari.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 8 Tangerang
Waktu : Rabu , 29 Agustus 2012

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar permukaan.
Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972
tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat struktur
seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih
kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar
masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi disebut dengan transportasi
pasif, sedangkan transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi disebut transportasi
aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses transportasinya melibatkan
pelekukan membran sel sehingga membentuk suatu vesikula. Transportasi aktif meliputi proses
pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis,
dan difusi terbantu.
Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul dan konsep zat yang melewati
membran sel tersebut molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel dengan
dua cara, yaitu:
Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga
Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

BAB III
HASIL EKSPERIMEN
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
1. Pisau
2. Pengaduk
3. Neraca
4. Labu Erlenmeyer (4 buah)
5. Stopwatch
Bahan:
1. Teh celup (1 buah)
2. Kentang (1 buah)
3. Garam (1 bungkus)
3.2 Cara Kerja
Percobaan pertama:
1. Siapkan Labu Erlenmeyer, kemudian isi dengan 150 ml air
2. Masukan teh celup, dan mulai hitung dengan stopwatch.
3. Diamkan sampai larutan tercampur , tanpa diaduk.

Percobaan kedua
1. Siapkan 3 buah labu Erlenmeyer, kemudian isi dengan air. Labu Erlenmeyer pertama isi dengan
150 ml air sedangkan yang kedua dan ketiga cukup 100 ml air.
2. Potong kentang menjadi 3 bagian, kemudian timbang masing masing potongan kentang dan
catat hasilnya.
3. Masukan 10% garam kedalam labu Erlenmeyer kedua, dan 50% garam kedalam labu
Erlenmeyer ketiga. Kemudian aduk keduanya hingga rata.
4. Masukkan potongan kentang kemasing-masing gelas, diamkan kurang lebih sampai 15 menit.
5. Angkat kentang dari rendaman , kemudian timbang kembali masing-masing kentang dengan
neraca.
3.3 Hasil Pengamatan
Percobaan pertama:
Tanpa diaduk , dengan sendirinya teh celup dapat tercampur dengan air meskipun dengan waktu
yang lebih lama. Proses pencampuran antara teh celup dan air membutuhkan waktu 39:07 menit.
Percobaan kedua:

BERAT KENTANG
NO JENIS LARUTAN
SEBELUM SESUDAH
PERCOBAAN PERCOBAAN
1 AIR BIASA 14,1 gr 14,4 gr
2 LARUTAN 16,3 gr 14,9 gr
GARAM 10%
3 LARUTAN 14,6 gr 13,0 gr
GARAM 50%

3.4 Pertanyaan dan Jawaban


a. Pada menit keberapa terbentuk larutan isotonis air teh?
Larutan istonis air teh terbentuk pada menit ke 39:07 menit.
b. Apa yang terjadi pada kentang ke 1, II dan III?
Kentang ke 1: pada kentang pertama yang direndam dengan air biasa , mengalami
peristiwa osmosis dimana kandungan air yang ada diluar kentang lebih besar sehingga air
cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).
Kentang ke 2 dan ke 3: pada kentang kedua dan ketiga juga mengalami peristiwa
osmosis dimana kandungan air pada kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang
menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).
c. Jelaskan proses yang terjadi pada percobaan 1 dan 2?
Pada percobaan 1, terjadi peristiwa difusi dimana terjadi perpindahan zat dari
larutan yang memiliki konsentrasi air rendah (hipertonis) ke larutan yang konsentrasi airnya
tinggi (hipotonis) yakni air berperan sebagai hipotonis sedangkan teh celup sebagai hipertonis
sehingga menghasilkan air teh sebagai isotonis.
Pada percobaan 2 : yakni ketiga kentang mengalami proses osmosis dimana terjadi
perpindahan zat dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis) ke larutan yang
konsentrasi airnya rendah (hipertonis). Dalam hal ini pada kentang pertama air berperan sebagai
hipotonis dan kentang sebagai hipertonis. Sedangkan pada kentang ke II dan ke III, larutan
garam berperan sebagai hipertonis sedangkan kentang sebagai hipotonis.

BAB 1V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
 Adanya proses Transpor zat dengan difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari.
 Proses difusi merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis) ke
larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis).
 Proses osmosis merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis) ke
larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis).
4.2 Saran
Harapan saya, percobaan atau praktek biologi semacam ini terus diadakan guna membantu
siswa semakin mengenal alat-alat yang ada di laboratorium sehingga tidak asing ketika
berjumpa dengan alat tersebut, selain itu praktek seperti ini juga membuat siswa mengerti
konsep biologi bukan hanya berdasarkan teori namun juga secara praktek.
4.3 Daftar pusaka
Diah Aryulina Ph.D., dkk.2006.Biology for senior high school grade XI semester 1:esis.
kaoruandhimura.wordpress.com/2008/12/01/difusi-osmosis/

Anda mungkin juga menyukai