PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar permukaan.
Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972
tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat struktur
seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih
kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar
masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi disebut dengan transportasi
pasif, sedangkan transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi disebut transportasi
aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses transportasinya melibatkan
pelekukan membran sel sehingga membentuk suatu vesikula. Transportasi aktif meliputi proses
pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis,
dan difusi terbantu.
Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul dan konsep zat yang melewati
membran sel tersebut molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel dengan
dua cara, yaitu:
Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga
Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
BAB III
HASIL EKSPERIMEN
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
1. Pisau
2. Pengaduk
3. Neraca
4. Labu Erlenmeyer (4 buah)
5. Stopwatch
Bahan:
1. Teh celup (1 buah)
2. Kentang (1 buah)
3. Garam (1 bungkus)
3.2 Cara Kerja
Percobaan pertama:
1. Siapkan Labu Erlenmeyer, kemudian isi dengan 150 ml air
2. Masukan teh celup, dan mulai hitung dengan stopwatch.
3. Diamkan sampai larutan tercampur , tanpa diaduk.
Percobaan kedua
1. Siapkan 3 buah labu Erlenmeyer, kemudian isi dengan air. Labu Erlenmeyer pertama isi dengan
150 ml air sedangkan yang kedua dan ketiga cukup 100 ml air.
2. Potong kentang menjadi 3 bagian, kemudian timbang masing masing potongan kentang dan
catat hasilnya.
3. Masukan 10% garam kedalam labu Erlenmeyer kedua, dan 50% garam kedalam labu
Erlenmeyer ketiga. Kemudian aduk keduanya hingga rata.
4. Masukkan potongan kentang kemasing-masing gelas, diamkan kurang lebih sampai 15 menit.
5. Angkat kentang dari rendaman , kemudian timbang kembali masing-masing kentang dengan
neraca.
3.3 Hasil Pengamatan
Percobaan pertama:
Tanpa diaduk , dengan sendirinya teh celup dapat tercampur dengan air meskipun dengan waktu
yang lebih lama. Proses pencampuran antara teh celup dan air membutuhkan waktu 39:07 menit.
Percobaan kedua:
BERAT KENTANG
NO JENIS LARUTAN
SEBELUM SESUDAH
PERCOBAAN PERCOBAAN
1 AIR BIASA 14,1 gr 14,4 gr
2 LARUTAN 16,3 gr 14,9 gr
GARAM 10%
3 LARUTAN 14,6 gr 13,0 gr
GARAM 50%
BAB 1V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adanya proses Transpor zat dengan difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari.
Proses difusi merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis) ke
larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis).
Proses osmosis merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis) ke
larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis).
4.2 Saran
Harapan saya, percobaan atau praktek biologi semacam ini terus diadakan guna membantu
siswa semakin mengenal alat-alat yang ada di laboratorium sehingga tidak asing ketika
berjumpa dengan alat tersebut, selain itu praktek seperti ini juga membuat siswa mengerti
konsep biologi bukan hanya berdasarkan teori namun juga secara praktek.
4.3 Daftar pusaka
Diah Aryulina Ph.D., dkk.2006.Biology for senior high school grade XI semester 1:esis.
kaoruandhimura.wordpress.com/2008/12/01/difusi-osmosis/