Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LAPORAN HASIL PENELITIAN DIFUSI DAN


OSMOSIS

Disusun oleh:
Nama: Nurul Adawiyah
Kelas: XI IPS 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayahnya khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan
makalah laporan metode ilmiah yang berjudul “laporan hasil
penelitian difusi dan osmosis”

 Dalam menulis karya ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak


mendapatkan kendala - kendala, sehingga penyelesaiannya dapat
dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada guru sebagai pembimbing, orang tua dan
semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan
motivasi sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan


karya ilmiah ini terdapat hal - hal yang tidak sesuai dengan
harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan,
kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan
penulis dapat di capai dengan sempurna.

Tangerang, Agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL..................................................................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................................................

DAFTAR
ISI........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................


1.2 Tujuan.............................................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan


Bahan................................................................................................................................

3.2 Cara Kerja........................................................................................................................................

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan...........................................................................................................................

4.2 Pembahasan....................................................................................................................................

BAB V PENUTUP

5.1
Kesimpulan......................................................................................................................................

DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Mempelajari dunia kehidupan tidak terlepas dari pengetahuan tentang hierarki
biologi. Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit terkecil yang dapat
melakukan aktivitas kehidupan. Selain itu, dalam organisme terdapat alat transpor
yang mampu mengatur organisme lainnya. Sehingga membran sel tersusun atas
senyawa fosfolipid bilayer. Oleh karena itu, sel mampu melakukan transpor zat.
Hal ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan agar mereka dapat mendistribusikan
energi yang mereka dapatkan dari alam.
Metabolisme pada organisme multiselluler mencakup beberapa hal, antara lain
transport zat hara dan transport ion. Sistem transport pada hewan yaitu sistem
sirkulasi. Pada sistem sirkulasi, aliran materi terjadi karena adanya daya dorong
dari organ pemompa. Sedang sistem transport pada tumbuhan yaitu sistem
vaskuler, pada sistem ini aliran senyawa berlangsung mengikuti atau melawan
padatan (gradient) konsentrasi.
Untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat. Zat yang
diperlukan tumbuhan diambil dari lingkungan sebagian besar berupa: O2 dan CO2
dari udara diambil melalui daun; air dan mineral dari dalam tanah diambil melalui
ujung akar dan bulu-bulu akar. Bagi tumbuhan tingkat rendah, pengambilan zat-
zat dapat dilakukan oleh permxkaan tubuhnya. Kemampuan tumbuhan mengambil
zat-zat dari lingkungan dilakukan dengan cara difusi, osmosis dan transpor aktif.

1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalaha untuk menjelaskan mengenai difusi
dan osmosis beserta hal-hal yang berhubungan dengan difusi, osmosis dan
imbibisi.
BAB II
TINJAU PUSTAKA

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari


bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada
cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap
air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah
difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan
(layer) molekul yang diam dari solid atau fluida. Difusi dan osmosis adalah
termasuk transport pasif artinya transport yang tidak memerlukan energi (ATP)
(Anonim ,2009).

Proses fisika difusi (dengan osmosis sebagai bagian khususnya) memainkan


peranan sangat penting pada fisiologi tumbuhan, sehingga pengertian yang jelas
mengenai proses ini perlu sekali dimiliki, tetapi agar mudah dimengerti, beberapa
sifat umum materi harus diperhatikan lebih dahulu. Telah diketahui benar bahwa
semua zat, baik unsur maupun senyawa, pada hakikatnya tersusun atas partikel-
partikel kecil. Partikel-partikel ini memiliki dua sifat umum yang penting, yaitu :
1. Kemampuan untuk bergerak bebas.
2.  Kecenderungan bagi partikel yang sama untuk tarik-menarik.
Kedua sifat ini sangat bertentangan. Kemampuan untuk bergerak bebas cenderung
untuk memisahkan partikel penyusun suatu zat, sedangkan gaya tarik-menarik
cenderung untuk mempersatukan partikel-partikel itu. Efek pengaruh-
mempengaruhi antara kecenderungan yang bertentangan itu (misalnya, apakah
kecenderungan bagi gerakan bebas lebih besar dari pada gaya tarik, atau
sebaliknya) menentukan keadaan fisik suatu zat. Sebagai perkiraan dapat
dikatakan bahwa jika kecenderungan untuk gerakan bebas lebih unggul, zat itu
akan berada
dalam bentuk gas; jika kecenderungan untuk gaya tarik lebih unggul, zat itu akan
berada dalam bentuk padat, sedangkan jika kedua kecenderungan itu kira-kira
sama kuat, zat itu akan berada dalam bentuk cair.(A.R.Loveless:1991)
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.  Pada
umumnya membrane pada organisme hidup bersifat semipermeable (selektif
permeable) yang berarti hanya molekul-molekul tertentu yang dapat melewati.
Cairan sel biasanya bersifat hipertonis (potensial air tinggi), dan cairan diluar sel
bersifat hipotonis (potensial air rendah), sehingga air akan mengalir masuk ke
dalam sel sampai kedua cairan isotonis (Campbell, 2002)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang diperlukan, yaitu:
Alat: Pisau, Penggaris, Gelas, Stopwatch
Bahan: Teh ksntong, Air hangat, Air biasa, kentang, Garam

3.2 CARA KERJA


PRAKTIKUM 1:
1. Siapkan 2 gelas, air hangat, air biasa dan teh celup
2. Tuangkan gelas dengan air hangat dan gelas yang satu nya dengan air
biasa
3. Celupkan teh celup ke masing-masing gelas
4. Hitunglah menggunakan stopwatch liat perbedaan warna setiap 1 menit
pada masing-masing gelas
5. Lihatlah hasil percobaan tersebut lalu kita dapat membuat tabel percobaan

PRAKTIKUM 2:
1. Siapkan 2 gelas, air hangat, air biasa dan kentang
2. Tuangkan gelas dengan air hangat dan gelas yang satu nya dengan air
biasa
3. Masukkan irisan kentang ke dalam masing-masing gelas
4. Hitunglah menggunakan stopwatch selama 30 menit lalu lihat perbedaan
diameter kentang
5. Lihatlah hasil percobaan tersebut lalu kita dapat membuat tabel percobaan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Percobaan 1:

No Percobaan Waktu
1 Air Hangat + teh 5 menit 9 detik

2 Air Biasa + teh 7 menit 52 detik

Percobaan 2:

Diameter Umbi
No Jenis Larutan Kentang Keterangan
Sebelum Sesudah
1 Larutan Garam 5,5 cm 5 cm Diameter kentang
mengecil

2 Air Biasa 5,5 cm 5,5 cm Diameter kentang tidak


berubah

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai difusi dan osmosis.  Percobaan pertama
yang saya lakukan adalah percobaan difusi. Pada percobaan difusi
dilakukan dua kali, menggunakan air biasa + teh dan dengan
menggunakan air hangat + teh. Pada percobaan air biasa + teh larut dalam
waktu 7 menit 52 detik, sedangkan air hangat + teh larut dalam 5 menit 9
detik.
Pada percobaan kedua yaitu percobaan osmosis. Iris kentang,lalu ukur
diameter kentang.setelah diukur diameter kentang, lalu masukkan irisan
kentang kedalam gelas yang berisikan larutan garam dan gelas yang
satunya berisi air biasa, lalu hitung hinnga 40 menit. Kentang yang
dimasukkan kedalam larutan garam setelah 40 menit, diameternya berubah
menjadi lebih kecil, yang semula diameternya 5,5 cm menjadi 5 cm.
Sedangkan, kentang yang dimasukkan kedalam air biasa, diameter tidak
berubah, tetap 5,5 cm.
Praktikum Difusi:

Praktikum Osmosis:
1. Larutan garam

2. Air biasa
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu:
Difusi adalah penvampuran antara dua molekul yang berbeda konsentrasi
yaitu dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang
konsentrasinya rendah.  Sedangkan osmosis adalah perubahan pelarut dari
konsentrasi tiggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui membran
semipermeable.

DAFTAR PUSTAKA
http://sylva10.blogspot.com/2013/05/laporan-difusi-dan-osmosis.html?m=1
https://www.academia.edu/36280694/MAKALAH_DIFUSI_OSMOSIS_DAN_IMBIBISI
https://www.academia.edu/15672143/MAKALAH_LAPORAN_PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai