Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah karunia-Nya, Saya dapat menyusun makala laporan tepat pada waktunya.
MakalaH laporan ini disusun setelah kami melakukan praktikum beberapa minggu yang
lalu tentang transpor pasif difusi dan osmosis. Maka makala ini juga berisikan tentang hasil
praktikum kami tentang transpor pasif difusi dan osmosis.
Dengan disusunnya makala laporan ini,kami berharap dapat membantu para siswa/i
maupun kami sendiri untuk lebih memahami lagi tentang transpor pasif difusi dan osmosis.
Karna bagaimanapun proses difusi dan osmosis sering kali terjadi didalam kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam hal penyusunan makala laporan ini.
Oleh karna itu, kami menerima kritikan dan saran yang membangun demi penyempurnaan
makala kami selanjutnya.
Akhir kata, kami minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan atau dalam hal apapun
baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, dan terima kasih atas perhatian anda.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................................1

B. Perumusan Masalah.........................................................................................................................1

C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................................1

D. Manfaat Penelitian...........................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................2

A. Landasan Teori...................................................................................................................................2

1. Difusi................................................................................................................................................2

2. Osmosis...........................................................................................................................................2

B. Hipotesis..............................................................................................................................................2

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN......................................................................................3

A. Alat dan Bahan Penelitian................................................................................................................3

B. Langkah – Langkah.........................................................................................................................3

C. Analisa Data....................................................................................................................................3

BAB IV HASIL PEMBAHASAN...............................................................................................................4

A. Hasil Penelitian................................................................................................................................4

B. Pembahasan.....................................................................................................................................4

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................................6

A. Kesimpulan......................................................................................................................................6

B. Saran................................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mempelajari dunia kehidupan tidak terlepas dari pengetahuan tentang hierarki biologi.
Dalam pengetahuan biologi,sel merupakan unit terkecil yang dapat melakukan aktivitas
kehidupan.Selainitu,dalam organisme terdapat alat transpor yang mampu mengatur organisme
lainnya. Oleh karena itu,sel mampu melakukan transpor zat.Hal ini sangat dibutuhkan oleh
tumbuhan agar mereka dapat mendistribusikan energi yang mereka dapatkan dari alam.
Untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat. Zat yang diperlukan
tumbuhan diambil dari lingkungan sebagian besar berupa: O2 dan CO2 dari udara diambil
melalui daun; air dan mineral dari dalam tanah diambil melalui ujung akar dan bulu-bulu akar.
Kemampuan tumbuhan mengambil zat-zat dari lingkungan dilakukan dengan cara difusi,
osmosis dan transpor aktif.

B. Perumusan Masalah
a. Bagaimana proses difusi dan osmosis berlangsung?
b. Apakah perbedaan difusi & osmosis?
c. Berapaa menitkah the celup akan tercampur rata dengan air putih?
d. Apa yang terjadi jika kentang dimasukkan dalam air biasa dan air garam?
e. Berapakah panjang kentang setelah dimasukkan ke dalam air biasa?
f. Berapakah panjang kentang setelah dimasukkan ke dalam air garam ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penulisan ini adalah:
a. Memahami proses terjadinya difusi suatu zat
b. Mengetahui proses terjadinya osmosis
c. Mengetahui perbedaan proses difusi dan osmosi
d. Memberi laporan tentang difusi dan osmosis

D. Manfaat Penelitian
Dengan menulisnya makalah ini kita bisa mengerti tentang proses terjadinya difusi dan
osmosis secara jelas dan mengerti tentang larutan yang dapat menjadikan pertambahan panjang
kentang dan penyebaran teh celup dalam air.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga
mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh
protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated
difusion). Difusi melalui membran berlangsung karena molekul-molekul yang berpindah atau
bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid
bilayer pada membran secara langsung.

2. Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan
yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah
melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu
bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, ditempatkan dua larutan garam yang terdiri
atas air sebagai pelarut dan garam sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan
dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah
akan bergerak atau berpindah menuju larutan garam yang konsentrainya tinggi melalui selaput
permeabel.

B. Hipotesis
Seperti percobaan yang telah kita lakukan, dimana proses osmosis kita dapat pelajari dari
percobaan kentang dengan larutan garam sedangkan percobaan difusi dapat kita pelajari dari
percobaan teh celup yang kita campurkan pada air dingin dan panas. Dalam percobaan difusi ini,
teh celup mempunyai konsentrasi tinggi bergerak ke arah air putih yang mempunyai konsentrasi
rendah atau mengalami perpindahan dari cairan hipertonik menuju cairan hipotonik. Maka dari
itu, percobaan ini disebut difusi.

2
BAB III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan Penelitian


Alat dan Bahan percobaan osmosis (Praktikum I)
1. 2 buah gelas plastik 4. Garam halus 7. Tisu
2. Sendok teh 5. Penggaris 8. pisau
3. Kentang 6. Air biasa & air hangat

Alat dan Bahan percobaan difusi(Praktikum ll)


1 . Air panas 3. 2 buah gelas
2. Air dingin 4. 2 Teh celup
B. Langkah – Langkah
Praktikum I :
1. Kupas kulit kentang dengan pisau sampai bersih
2. Potong kentang berbentuk stik dengan ukuran yang sama yang panjangnya masing masing 5
cm dan lebar 1 cm sebanyak 2 buah
3. Tuangkan air kedalam 2 buah gelas plastik (gelas pertama berisi air biasa dan gelas kedua
berisi air garam )
4. Lalu aduk hingga warna menjadi lebih pekat
5. Kemudian masukan kentang ke masing – masing gelas (gelas berisi air biasa dan beirisi
larutan garam )
6. Diamkan hingga 30 menit
7. Setelah 30 menit,ambil kentang kemudian tiriskan di kertas tisu
8. Ukur kembali kentang pada masing masing gelas

Praktikum II
1. Siapkan masing-masing 2 buah gelas
2. Lalu tuangkan setengah air panas dan setengah air dingin di masing-masing gelas (gelas
pertama isi dengan air dingin, gelas kedua isi dengan air panas)
3. lalu celupkan teh celup ke masing masing gelas yang berisi air panas dan air dingin
4. hitunglah menggunakan stopwatch liat perbedaan warna setiap 3 menit sekali selama 15 menit
pada masing masing gelas
5. Catatlah hasil percobaan tersebut lalu kita dapat membuat tabel percobaan

C. Analisa Data
Pada percobaan osmosis, saat kentang dimasukan dalam gelas berisi air, maka perlahan
terjadi proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat
pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah, sehingga setelah
beberapa lama kentang mengalami penambahan panjang. Proses difusi terjadi karena proses
penyebaran molekul zat dari kosentrasi tinggi (teh celup) ke kosentrasi yang lebih rendah (air)
maka membuat warna air menjadi kemerah merahan.Faktor yang mempengaruhi proses difusi
adalah suhu karena semakin tinggi suhu nya semakin cepat pula kecepatan proses difusi nya
maka sebaliknya juga semakin rendah suhu nya maka semakin lambat pula kecepatan difusinya

3
BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Tabel 1. Pengamatan Osmosis pada Kentang (Solanum tuberosum)


Air Garam Air Biasa
No. Indikator
0 30 menit 0 30 menit
1. Warna Kuning Kuning pucat memudar Kuning Kuning keputihan
2. Tekstur Keras Agak lembut Keras Keras
3. Panjang 5 cm 4,7 cm 5 cm 5,2 cm

Tabel 2. Pengamatan Difusi pada teh celup


No Cairan Perubahan warna / menit
3 6 15
1 Air panas + teh celup Kemerah merahan Merah Pekat Merah sangat pekat
2 Air dingin + teh celup Mulai kemeraha-merahan Merah Merah Pekat

B. Pembahasan

Praktikum I :
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa pada tabel 1 yaitu
pengamatan osmosis pada kentang (Solanum tuberosum), dimana pengamatan ini terdapat 2
macam air yaitu air garam dan air biasa. Kentang pada air garam sebelum direndam memiliki
warna kuning, teksturnya keras, panjangnya 5 cm. Setelah direndam selama 30 menit , warna
pada kentang berubah menjadi kuning agak pucat , teksturnya agak lembut/lentur, panjangnya
menyusut menjadi 4,7 cm. Sedangkan kentang pada perendaman air biasa sebelum direndam
warnanya kuning, teksturnya keras, panjangnya 5 cm. Kemudian setelah direndam selama 30
menit warnanya berubah menjadi kuning keputihan, sedangkan tekstur keras, panjangnya
bertambah menjadi 5,2 cm. Hal ini menandakan bahwa kentang yang direndam ke dalam air
garam mengalami penyusutan dan air biasa mengalami pemuaian atau penambahan panjang, hal
ini dinamakan proses osmosis.
Hal yang menyebabkan kentang berubah dari warna, tekstur dan panjang setelah
direndam ke dalam air garam karena konsentrasi dalam sel kentang lebih rendah dibanding
dengan konsentrasi air pada larutan garam, sehingga zat-zat dari dalam sel  kentang akan keluar
ke dalam larutan tersebut dan menyebabkan tekstur kentang dan timun semakin lembut,
ketebalannya semakin menipis dan bentuknya semaikn kisut.

Praktikum II
4
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan da dapat diketahui bahwa pada tabel 2
yaitu pengamatan difusi pada teh celup dimana pengamatan ini terdapat 2 macam air yaitu air
dingin dan air panas. Teh celup pada air dingin setelah direndam selama 3 menit pertama mulai
kemarahan. Kemudian dorendam lagi 3 menit kedua warnanya mulai merah, lalu 3 menit
terakhir warna nya sudah mulai berubah menjadi merah pekat. Sedangkan pada gelas yang berisi
air panas warna air di 3 menit pertama sudah kemerahan , dan di 3 menit kedua warna nya sudah
menjadi merah pekat serta di 3 menit terakhir warna airnya sudah menjadi meranh sangat pekat.
Hal ini menandakan bahwa pada teh celup terjadi proses difusi.
Hal yang menyebabkan teh celup mengalami difusi adalah gerakan partikel air
bergantung pada suhunya. Semakin tinggi suhunya semakin cepat gerakan partikel air.
Akibatnya gerakan partikel air panas lebih cepat sehingga dapat lebih cepat masuk ke dalam teh
dan melarutkan teh tersebut dalam air. Ketika pemanasan dilakukan, partikel pada suhu tinggi
bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu rendah. Akibatnya, kontak antara zat terlarut
dengan zat pelarut menjadi lebih efektif. Hal ini menyebabkan zat terlarut menjadi lebih mudah
larut pada suhu tinggi.   

5
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
 Air yang ada di dalam kentang akan keluar karena konsentrasi di luar lebih tinggi
daripada konsentrasi di dalam kentang.
 Teh celup akan langsung menyebar  ke air karena teh celup berkonsentrasi tinggi akan
berpindah ke konsentrasi rendah.
 Molekul berukuran kecil dapat melewati membran sel dengan dua cara, yaitu dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa jugaMenuruni gradien konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah.

B. Saran
Sebaiknya praktikum seperti ini lebih sering dilakukan agar para siswa lebih mengetahui alat-
alat laboratorium dan lebih memahami materi yang dipelajari serta mampu menyelesaikan
praktikum dengan lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Difusi
https://learniseasy.com/difusi-adalah/
https://en.wikipedia.org/wiki/Osmosis
https://www.merdeka.com/sumut/mengenal-osmosis-dan-difusi-beserta-contohnya-dalam-
kehidupan-sehari-hari-kln.html
https://dosenpintar.com/osmosis-adalah/
LAMPIRAN

Hasil Gambar

Anda mungkin juga menyukai