Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“DIFUSI DAN OSMOSIS”

Oleh :

Nama : Stephan Chandra


Kelas : XI-IPA

SMA KEMURNIAN II
Perumahan Green Ville Blok Q No 209
Tahun Ajaran 2019/2020

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan ini.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan kegiatan ini. Untuk itu
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan kegiatan ini. Kami juga berterimakasih kepada pembimbing kami. Tanpa
bimbingan beliau, kami tidak akan bisa menyelesaikan laporan kegiatan ini dengan baik.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat menjadikan
laporan kegiatan ini jauh lebih baik.
Akhir kata kami berharap semoga laporan kegiatan ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan.............................................................................................................1
1.2 Dasar Teori.....................................................................................................1
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Alat.................................................................................................................2
2.2 Bahan..............................................................................................................2
2.3 Langkah Kerja................................................................................................2
2.4 Hasil Penelitian..............................................................................................2
BAB III PENUTUP
3.1 Pembahasan....................................................................................................3
3.2 Kesimpulan....................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................4

ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Mengamati fakta gejala difusi dan osmosis.
1.2 Dasar Teori
Mekanisme lalu lintas membran sel dibedakan menjadi dua yaitu transport pasif dan
transport aktif. Transpor pasif merupakan difusi suatu zat melintasi membran biologis tanpa
pengeluaran energi, misalnya: difusi dan osmosis. Sedangkan transpor aktif merupakan
pergerakan zat melintasi membran plasma dengan diiringi penggunaan energi akibat adanya
gerakan yang melawan gradient konsentrasi yang diperantai oleh membran plasma, misalnya
transport natrium-kalium, eksositosis dan endositosis.
Difusi adalah gerakan molekul dari konsentrasi lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih
rendah, yaitu penurunan gradien konsentrasi sampai mencapai keseimbangan dan
penyebarannya seimbang. Difusi merupakan proses fisik yang dapat diamati dengan
beberapa tiap molekul. Sebagai contoh, ketika cat warna di tempatkan dalam air molekul zat
warna dan molekul air bergerak dalam berbagai arah, yang arahnya dari daerah dengan
konsentrasi lebih rendah. Akhirnya, zat warna larut dalam air, menghasilkan larutan
berwarna.
Pada proses difusi, molekul yang berukuran besar dapat melewati membran sel tanpa
bantuan protein pembawa sedangkan pada proses difusi terfasilitasi membutuhkan bantuan
protein pembawa. Alasan yang benar yaitu pada proses difusi molekul yang berukuran kecil
dapat melewati membran sel tanpa bantuan protein pembawa sedangkan pada proses difusi
terfasilitasi membutuhkan bantuan protein pembawa. Proses difusi terfasilitasi menggunakan
fasilitas protein membran khusus yang dapat mentranspor materi melalui membran yang
biasanya disebut protein membran transport.
Pada proses difusi sederhana tidak memerlukan adanya energi karena pada proses ini
pergerakan terjadi berdasarkan gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Kecepatan molekul dalam proses difusi dapat menyebabkan kecepatan
difusi tersebut menjadi tinggi ataupun rendah. Faktor utama yang mempengaruhi laju difusi
adalah konsentrasi, temperatur, luas permukaan zat terlarut dan tekanan.
Salah satu bagian dari transport pasif adalah osmosis, yaitu perpindahan air dari
larutan yang mempunyai konsentarsi rendah ke larutan yang mempunyai konsentrasi tingi
melalui membran semipermiabel. Osmosis adalah berdifusinya zat pelarut dari larutan yang
konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi melalui selaput semipermiabel.
Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul zat dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi
melalui suatu membran.
Osmosis memungkinkan difusi molekul air menyeberangi membran yang permeabel
terhadap air tetapi tidak permeabel terhadap bahan terlarut yang terdapat didalam air. Cairan
sitoplasma dan ekstasel merupakan larutan yang dapat mengandung air.
Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan
lebih tinggi. Hal ini terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis.
Sebaliknya, jika sel berada pada lingkungan yang hipotonik (konsentrasi rendah) sel akan
banyak menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel.
Larutan yang menyebabkan sel menggelembung, atau tetap penuh, disebabkan oleh
masuknya air disebut larutan hipotonik. Larutan yang menyebabkan sel berkerut disebabkan
karena kehilangan air disebut larutan hipertonik.
Semakin tinggi suhu dan konsentrasi larutan osmosis yang dipakai, air yang
berpindah ke larutan garam semakin banyak, namun hal ini dibatasi oleh kondisi produk
yang dikeringkan.

1
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Alat
 Pisau
 Statif
 Karet gelang
 Gelas beker 200 ml dan 600 ml
2.2 Bahan
 Larutan gula 30%
 Sirop merah
 Umbi kentang
 Usus halus sapi
 Air
2.3 Langkah Kerja
 Difusi
1. Isilah gelas beker berukuran 200 ml dengan air hingga setengahnya (sebanyak
100 ml).
2. Masukkan 1 sendok teh sirup merah ke dalam air tersebut.
3. Amatilah perubahan warna air di dalam gelas beker, dan catatlah waktu yang
diperlukan hingga perubahan warna merata.
 Osmosis
A. Merangkai Alat Osmosis dari Kentang
1. Buatlah tabung dari kentang dengan cara membuat lubang tidak tembus
menggunakan potongan pipa. Dinding tabung kentang terutama bagian
bawah, ditipiskan dengan cara memotong sebagian kentang dari sisi luar.
Pastikan tabung kentang tidak bocor. Hati-hati ketika menggunakan pisau
untuk memotong kentang, jangan sampai melukai tubuh.

2. Masukkan larutan gula ke dalam tabung kentang sebanyak bagian.

3. Masukkan tabung kentang yang berisi larutan gula ke dalam mangkuk


cawan petri yang berisi air
B. Merangkai Alat Osmosis dari Usus
1. Bersihkan usus dan ikat rapat salah satu ujungnya.
2. Masukkan air larutan gula ke dalam usus.
3. Masukkan pipa kapiler ke dalam usus hingga menyentuh larutan gula atau
sirop, kemudian diikat.
4. Gantung pada statif dan masukkan ke dalam gelas beker yang berisi air.
2.4 Hasil Praktikum

Difusi Osmosis pada kentang Osmosis pada usus sapi

2
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan
Pada percobaan yang kami lakukan mengenai peristiwa difusi, kami memasukkan
1 sendok sirup kedalam air. Air didalam gelas beker perlahan berubah menjadi warna
merah setelah diteteskan sirop. Setelah kami mengamati larutan sirop tanpa diaduk
selama 50 menit, cairan sirup sudah mulai tercampur dengan air, tetapi belum merata.
Hanya sebagian dari sirup yang larut dalam air.
Hal ini dikarenakan terjadi proses pergerakan partikel, ion, gas, dan cairan yang
bergerak dari larutan berkonsentrasi tinggi menuju ke konsentrasi yang lebih rendah.
Peristiwa ini disebut difusi.
Pada percobaan selanjutnya, kami mempraktikkan peristiwa osmosis pada umbi
kentang dan usus halus. Pada umbi kentang, kami memasukkan larutan gula kebagian
tengah kentang, dan meletakkan kentang tersebut kedalam air. Sedangkan pada usus sapi,
kami memasukkan larutan gula kedalam usus sapi, kemudian usus digantung pada pipa
kapiler, dan dimasukkan kedalam air.
Setelah kami mengamati peristiwa osmosis pada umbi kentang dan usus sapi
selama 30 menit, belum terlihat perubahan yang signifikan terhadap volume air. Tetapi
jika kami menunggu selama 24 jam, larutan gula yang terdapat didalam usus dan umbi
kentang akan keluar, sehingga volume larutan gula akan berkurang.
Hal ini terjadi karena molekul pelarut, dalam praktikum ini air, bergerak dari
larutan dengan konsentrasi rendah menuju ke larutan dengan konsentrasi tinggi. Peristiwa
ini disebut dengan peristiwa osmosis.
Peristiwa difusi dan osmosis juga terjadi pada sel tumbuhan dan sel hewan. Pada
sel tumbuhan, jika sel tumbuhan berada pada larutan hipertonik, air didalam sel akan
bergerak keluar sel, sehingga sel mengerut dan membran plasma akan tertarik menjauhi
dinding sel. Apabila sel tumbuhan berada pada larutan hipotonik, air diluar sel akan
bergerak masuk kedalam sel, sehingga akan terjadi tekanan turgor. Sel tumbuhan tidak
akan pecah, karena sel tumbuhan memiliki dinding sel, yang berfungi menjaga tekanan
turgor.
Pada sel hewan, apabila sel hewan berada pada larutan hipertonik, air didalam sel
akan bergerak keluar sel, sehingga sel hewan mengalami krenasi atau mengkerut.
Sedangkan, apabila sel hewan berada pada larutan hipotonik, air diluar sel akan bergerak
masuk kedalam sel, sehingga sel hewan akan lisis atau pecah, karena sel hewan tidak
sanggup menampung air yang terlalu banyak.

3.2 Kesimpulan
Peristiwa osmosis adalah peristiwa bergeraknya molekul pelarut dari larutan yang
memiliki konsentrasi tinggi ke konsetrasi pelarut yang rendah. Semakin tinggi

3
konsentrasi gula maka proses osmosis semakin cepat. Terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi peristiwa osmosis yaitu konsentrasi dan ketebalan membran.
Difusi merupakan gerakan penyebaran suatu partikel (air, molekul zat terlarut, gas
atau ion-ion) dari daerah yang berkonsentrasi tinggi menuju ke daerah yang
berkonsentrasi lebih rendah hingga mencapai suatu keseimbangan.Kecepatan molekul
dalam proses difusi dapat menyebabkan kecepatan difusi tersebut menjadi tinggi ataupun
rendah. Faktor utama yang mempengaruhi laju difusi adalah konsentrasi, temperatur, luas
permukaan zat terlarut dan tekanan.

DAFTAR PUSTAKA

 https://www.slideshare.net/RiaAnggun/laporan-praktikum-fisiologi-tumbuhan-difusi-
osmosis?from_action=save
 https://www.academia.edu/36486843/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLOGI_UMUM_D
IFUSI_DAN_OSMOSIS_PROGRAM_STUDI_PENDIDIKAN_IPA
 https://www.academia.edu/9013283/praktikum_difusi_osmosis
 http://www.academia.edu/8580095/laporan_praktikum_Difusi_Osmosis?auto=download
 https://www.scribd.com/doc/90494037/Laporan-Praktikum-Difusi-Osmosis
 https://www.slideshare.net/RiaAnggun/laporan-praktikum-fisiologi-tumbuhan-difusi-
osmosis

Anda mungkin juga menyukai