Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM OSMOSIS PADA

PEPAYA DAN KENTANG

Disusun Oleh:
1. Sabila Rahmadani
2. Tiga Ibnu Sabel
3. Cindy Dwi Aulia
4. Rendi Setiawan
5. Fatimah Zahra

SMAN 1 BATUR
TAHUN PELAJARAN
2022-2023

KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Alhamdulilah, Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas “Laporan Praktikum Osmosis Pada Pepaya
dan Kentang” sebagai persyaratan menyelesaikan studi praktikum biologi.
Dalam penyusunan tugas ini, kami mendapat bimbingan, arahan dan petunjuk dari ibu guru.
Oleh karenanya, sepantasnya kami menhanturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Dwi
Lestari Ernawati, S.Pt. selaku guru biologi SMAN 1 Batur.
Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan selain mengucapkanm
terimakasih dan kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala
kesederhanaan tulisan ini, kami tetap mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan laporan ini.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Banjarnegara, Agustus 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 4
B. TUJUAN 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

A. KAJIAN TEORI 5
B. KAJIAN TEORI 6
BAB III METODE PENELITIAN 7
A. WAKTU DAN TEMPAT 7
B. MEDIA, ALAT, DAN BAHAN 7
C. PROSEDUR KERJA 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 8

A. HASIL PENGAMATAN 8
B. PEMBAHASAN 8
BAB V PENUTUP 9

A. KESIMPULAN 9
DAFTAR PUSAKA 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuh tumbuhan terdiri dari satuan yang dikenal secara morfologi yaitu sel yang masing-
masing diselubungi oleh dinding sel yang melekat pada sel lain dengan adanya perekat sel. Plasma sel
dibungkus oleh selaput tipis yang disebut membrane plasma.
Selaput ini merupakan membrane dwi lapis yang mampu mengatur secara selektif aliran cairan dari
lingkungan suatu sel kedalam sel dan sebaliknya.

Fungsi membrane pada dasarnya adalah mengatur lalu lintas molekul air dan ion atau senyawa
yang terlarut dalam air untuk keluar masuk sel atau organel organel sel walaupun membran tidak
sepenuhnya bersifat semipermeable, tetapi tetap saja molekul molekul air akan lebih leluasa untuk
menembus membrane dibandingkan dengan ion-ion atau senyawa-senyawa lainnya (Lakitan, 2001).

Pada membrane terdapat pori-pori yang sangat kecil, sehingga hanya dapat dilalui oleh
molekul-molekul air dan tidak cukup besar untuk dapat dilalui oleh molekul-molekul lain (Lakitan,
2001) Osmosis terjadi apabila ada perbedaan konsentrasi cairan pada kedua sisi membrane, semakin
tinggi tekanan osmosisnya.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada diluar sel.
Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik yang
terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis. Tekanan yang diberikan pada suatu larutan akan
meningkatkan energi bebas, sehingga partikel air meningkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi
dalam larutan.

B. Tujuan

1. Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakan dilarutan hipotonis dan
hipertonis.
2. Menghitung persentase berubahnya massa kentang setelah percobaan.
3. Mendeskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan yaitu pepaya dan kentang.
4. Membuktikan peristiwa osmosis.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
Osmosis

Di bidang biologi, osmosis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa perembesan suatu molekul
air melintasi membran yang memisahkan dua larutan dengan potensial air yang berbeda. Osmosis ini
juga dapat didefinisikan sebagai proses perpindahan molekul pelarut misalnya air, melalui selaput
semipermeabel dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Dalam osmosis, biasanya
bagian yang memiliki konsentrasi pelarut rendah (hipotonis) berpindah ke konsentrasi pelarut tinggi
(hipertonis).

Proses osmosis akan berlangsung dari larutan hipotonik menuju larutan hipertonik atau
perpindahan air dari molekul larutan yang potensial airnya tinggi ke larutan yang potensialnya rendah,
melalui membran selektif potensial (semipermeabel). Perlu diketahui bahwa membran selektif
permeabel ini adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan molekul tertentu saja yang
dapat larut di dalamnya. Molekul-molekul tersebut dapat berupa asam amino, asam lemak, dan air.
Sementara untuk molekul zat yang memiliki ukuran besar misalnya polisakarida (pati) dan protein,
tidak dapat melewati membran semipermeabel ini. Apabila tetap “nekat” ini melewatinya, molekul zat
pati dan protein memerlukan zat pembawa atau transporter supaya dapat menembus membrannya.

Larutan yang memiliki kadar konsentrasi tinggi pasti akan memiliki tekanan osmosis yang
tinggi, dan begitu juga sebaliknya. Pada dasarnya, setiap sel hidup itu memiliki sistem osmosis.

Proses osmosis ini dapat juga dianggap sebagai difusi air dari daerah yang memiliki potensial
air lebih rendah ke daerah yang potensial airnya lebih tinggi, melalui suatu membran semipermeabel.
Potensial osmosis dari suatu larutan akan selalu negatif antara ekuivalen dengan nilainya tekanan
osmotik yang sebenarnya.

Osmosis kerap kali disamakan dengan proses difusi, yang mana padahal keduanya adalah
proses berbeda tetapi sama-sama “bergerak” pada sebuah materi terlarut. Perbedaannya mengacu
pada prosesnya, jika pada difusi itu berupa perpindahan materi terlarut misalnya gula, garam, dan
cuka. Sementara dalam proses osmosis, yang berpindah adalah zat pelarutnya yang berupa air,
alkohol, dan lainnya.

Difusi

Difusi adalah proses yang dihasilkan dari gerakan molekul dimana alirannya berpindah daridaerah
berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah.Dalam definisi tersebut, perbedaan
konsentrasi pada dua larutan dikenal juga dengan sebutan gradien konsentrasi. Meski tidak ada
perbedaan konsentrasi, perpindahan molekul tetap dapat terjadi untuk mencapai kesetimbangan.

Proses difusi juga berlaku dalam tubuh manusia. Menurut Modul Biologi Kelas XI yang disusun oleh
Saifullah (2020), difusi adalah proses perpindahan partikel suatu zat dari larutan berkonsentrasi
tinggi ke larutan dengan konsentrasi rendah untuk mencapai keseimbangan.
Plasmolisis

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di


larutan garam berkonsentrasi tinggi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga  tekanan
turgor menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu.
Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang
sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak
antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi.
Ada beberapa mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan,
juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di
larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar
karena peristiwa difusi.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi
secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan
gula untuk menyebabkan ekosmosis, sering kali menggunakan tanaman elodea atau sel
epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat


Waktu : Sabtu 11.15 – selesai WIB
Tempat : Dirumah
B. Media, Alat, dan Bahan:
Media :

 LKS tentang Osmosis


Alat :

 Pengaris
 Pensil
 Cuter
 Gelas 4 buah
 Wrapping

Bahan :

 Pepaya 40 gram
 Kentang 40 gram
 Air
 Garam 2 sdt

C. Prosedur Kerja
1. Isilah gelas ukur A dan B dengan larutan garam sebanyak 100 mL dan gelas ukuran C dan
D dengan akuades sebanyak 100 mL!
2. Potong papaya dan kentang dengan ukuran 2 cm x 2 cm sebanyak 2 potong per buah
dan usahakan memiliki berat yang sama!
3. Masukkan satu potong papaya ke dalam gelas ukuran A dan C serta, masukkan satu
potong kentang ke dalamgelas ukuran B dan D!
4. Tutuk kedua gelas ukur tersebut menggunakan wrapping, kemudian diamkan selama 24
jam!
5. Periksa keadaan potongan papaya yang telah terendam selama 24 jam, lalu timbang
ulang papaya tersebut dan catat hasil pengamatan kelompok anda!
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
No Gelas Kentang Tinggi Tinggi Berat Berat Larutan Larutan Tekstur Warna
Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
1 B 1 2 cm 40 g 100 mL Kuning
2 D 2 2 cm 40 g 100 mL Kuning
No Gelas Pepaya Tinggi Tinggi Berat Berat Larutan Larutan Tekstur Warna
Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
1 A 1 2 cm 40 g 100 mL Orange
2 C 2 2 cm 40 g 100 mL Orange

B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
o http://youliabiologi.blogspot.com/2017/09/peristiwa-osmosis-pada-kentang.html
o https://id.wikipedia.org/wiki/Transpor_pasif
o https://id.wikipedia.org/wiki/Transpor_pasif
o https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6043540/difusi-pengertian-proses-jenis-dan-
contohnya

Anda mungkin juga menyukai