Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

TENTANG
DIFUSI, OSMOSIS DAN PLASMOLISIS

OLEH :
KELOMPOK 3

NAMA : INDAH FAUZIAH HARAHAP

KELAS : XI MIA 6

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

GURU PENGAMPUH : WILDA HAPNI RKT, S.Pd

MADRASAH ALIYAH NEGERI PANYABUNGAN


T.P 2018 / 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh
yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan
menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.
Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau
mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi
walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Difusi yang paling sering terjadi
adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah
lapisan molekul yang diam dari solid atau fluida (Uwie 2010: 1).

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari


bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel
harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami,
tapi dapat dihambat secara buatan dalam air yang jernih dibandingkan semuanya
yang sangat pekat berfungsi diamatinya bersama diangkat ditanah bertinggi
(Pratiwi 2006: 212).

Osmosis merupakan suatu topik yang penting dalam biologi karena


fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam
dan ke luar sel. Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari
osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul
“solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah
“solute” tinggi melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran
“semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang
memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari
“solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua
sisi membran (Sarkini 2006: 201).

Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya membran plasma dari dinding sel


pada sel tumbuhan. Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan
garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga
tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam
kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan
terjadinya plasmolisis : tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana
protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara
dinding sel dan membran. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan
jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan
meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk
menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel
epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati
dengan jelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan terjadinya difusi dan berapa lama waktu terjadinya
difusi?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya osmosis?
3. Bagaimana bentuk jaringan tumbuhan dari monokotil dan dikotil?

C. Tujuan Pratikum
Tujuan prakikum ini adalah untuk mengetahui system transport molekul
melalui membrane dengan mengamati proses difusi, osmosis dan plasmolisis pada
tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari


bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah disebut dengan
difusi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu: Ukuran
partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,
sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi. Ketebalan membran. Semakin tebal
membran, semakin lambat kecepatan difusi.Luas suatu area. Semakin besar luas
area, semakin cepat kecepatan difusinya. Jarak. Semakin besar jarak antara dua
konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya. Suhu. Semakin tinggi suhu,
partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin
cepat pula kecepatan difusinya (Uwie 2010: 1).

Tumbuh-tumbuhan biasanya membutuhkan karbondioksida (CO2) untuk


melakukan fotosintesis. Karena terdapat perbedaan konsentrasi CO2 antara bagian
dalam daun dengan udara luar, maka molekul-molekul CO2 berbondong-bondong
mengungsi ke dalam daun. Si CO2 berdifusi ke dalam daun melalui stomata. lega
rasanya, kata daun. Untung ada difusi, kalau tidak diriku bisa mati karena
kekurangan CO2 Sebaliknya, uap air dan oksigen berdifusi keluar. Selain
tumbuhan, kucing, tikus dkk juga bisa mati lemas jika tidak ada difusi… Kalau
tumbuhan membutuhkan CO2 untuk melakukan fotosintesis, maka kucing, tikus
dkk membutuhkan oksigen untuk setiap reaksi yang menghasilkan energi agar
bisa tiba dengan selamat dalam sel-sel maka molekul-molekul oksigen tentu saja
menggunakan cara difusi (Haliday 2006: 213).

Biasanya manusia menyedot atau menghirup oksigen melalui proses


pernafasan. Setelah tiba dengan selamat di paru-paru, oksigen berdifusi menuju
darah. Selanjutnya darah akan menghantar molekul-molekul oskigen menuju sel-
sel tubuh. Setelah menghantar molekul-molekul oskigen menuju sel-sel tubuh,
darah menggiring. molekul-molekul karbondioksida yang dihasilkan sel-sel tubuh
menuju paru-paru. Selanjutnya molekul-molekul karbondioskida berbondong-
bondong melakukan difusi menuju udara luar (Pratiwi 2006: 215).

Difusi mengacu pada proses dimana molekul berbaur sebagai hasil dari
mereka energi kinetik gerak acak. Consider two containers of gas A and B
separated by a partition.Molekul-molekul kedua gas berada dalam gerakan
konstan dan membuat banyak tabrakan dengan partisi. If the partition is removed
as in the lower illustration, the gases will mix because of the of their
molecules. Jika partisi akan dihapus seperti dalam ilustrasi yang lebih rendah, gas
akan bercampur karena kecepatan acak molekul mereka. In time a uniform
mixture of A and B molecules will be produced in the container. Dalam waktu
campuran seragam molekul A dan B akan diproduksi dalam wadah. The tendency
toward diffusion is very strong even at room temperature because of the high
molecular velocities associated with theof the particles.Kecenderungan ke arah
BAB III
METODE PRATIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari , pada pukul
sampai dengan pukul . Dan dilaksanakan di Laboratorium Madrasah
Aliyah Negeri Panyabungan, Mata Pelajaran Biologi Kelas XI MIA 6.

B. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas piala, pipet tetes,
Erlenmeyer, karet gelang, gelas objek, obokan, gelas penutup, pisau, peniti, silet,
mikroskop, stopwatch. Dan bahan yang digunakan yaitu larutan Metilen blue
pekat, Kristal CuSO4, Aquades, kentang, wortels, sirup, garam, gula, larutan asam
cuka pekat, sukrosa 21%, Daun Rhoeo discolor.

C. Cara Kerja
1. Difusi dan osmosis
1) Membuat irisan kentang bentuk kubus, ukuran 6 x 3 x 3 cm
2) Membuat dua sumuran dengan pelubang gabus, diameter 2 cm, dalam 2
cm ( jangan sampai tembus bagian dasarnya )
3) Memasukkan larutan gula 100 % pad sumuran sampai lk ½ bagian lubang
sumuran.
4) Menutup lubang sumuran dngan karet penyumbat yang telah berisi pipa
kaca berskala. Memastikan tertutup rapat.
5) Menempatkan kentang pada cawan petri yang telah diisi sedikit air
6) Mengamati perubahan ketinggian tiap 10 menit sebanyak 4 kali
2. Plasmolisis
1) Menyiapkan 4 botol vial yang berisi larutan sukrosa 0,14 M dan 0,22 M
masing-masing sebanyak 10 ml.
2) Membuat beberapa sayatan epidermis permukaan bawah daun Rhoe
discolor.
3) Meletakkan sayatan pada gelas benda, menetesi sedikit air dan menutup
dengan kaca penutupnya.
4) Mengamati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil kemudian
perbesaran yang semakin besar.
5) Menghitung jumlah sel yang penuh dengan warna ungu ( authocian ) yang
terdapat dalam bidang pengamatan.
6) Memberikan tetesan larutan gula ke tepi gelas penutupnya lalu mengamati,
mencatat kapan saja terjadi perubahan sel-sel beranthocian tadi terus
menerus selama 2 menit.
7) Menghiung berapa sel yang mengalami pemudaran warna anthosian ungu,
bahkan menjadi transparan ( terplasmolisis ).
8) Menuangkan data dalam tabel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Hasil difusi dan osmosis

Dari pengamatan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan pengamatan


difusi dan juga pengamatan paktikum tentang osmosis. Difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Adapun
percobaan yang kami lakukan adalah peristiwa difusi dengan menggunakan air
dan sirup, menggunakan sirup Marjan. Adapun data hasil percobaan difusi.

Tabel 1. Proses Difusi

Diameter
No Menit
D1 D2
1 Ke-1 1 1
2 Ke-2 2 1,5
3 Ke-3 2,5 2

Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput
atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang
mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit.Dua
faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah: Kadar air dan materi terlarut
yang ada di dalam sel. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel. Adapun
data dari percobaan proses osmosis dengan menggunakan bahan kentang sebagai
berikut :
Tabel 2. Proses Osmosis
No Bahan Menit
1 Solanum tuberosum 60

b. Hasil Plasmolisis
B. Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil berupa proses difusi dan
juga proses osmosis dan proses difusi. Dimana percobaan yang kami lakukan dengan
menggunakan air suling dan sirup. Kami melakukan percobaan ini dengan
pengukuran. Pengukurannya dengan menggunakan buku blok milimeter. Selain tu
dengan menggunakan cawan petri. Sehingga dapat mempermudah mendapatkan
hasilnya. Menurut Anshory(1984: 125) difusi adalah perpindahan molekul zat
berkonsentrasi tinggi menuju zat berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput
membran.
Percobaan difusi menghasilkan data pada menit pertama, yang bagian atass
berdiameter 1 cm, dan yang bagian bawah menghasilkan diameter 1 cm. untuk
yang menit kedua menghasilkan data yang bagian atas 2 cm, dan diameter bagian
dibawahnya 1,5 mm. Untuk yang menit ketiga menghasikan data diameter
diatasnya 2,5 cm dan bagian atasnya 2 cm. Dimana menurut Uwie (2010: 1)
menjelaskan bahwa Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas
secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan
molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
2. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
3. Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis.
4. Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah ukuran partikel, densitas
medium, luas area, suhu, dan kemampuan menghantar listrik pada molekul
(larutan elekrolit atau non elektrolit).
5. Faktor yang mempengaruhi kecepatan osmosis adalah konsentrasi air dan zat
terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel, ketebalan membrane, dan suhu.
6. Tekanan turgor adalah tekanan dari dalam vakuola kepada membran plasma
dan dinding sel karena adanya osmosis air ke dalam vakuola.

B. Saran
Sebaiknya ketika melakukan pengirisan dengan menggunakan silet pada
tumbuhan dikotil dan monokotil dilakukan dengan hati-hati dan irisan sebaiknya
diiris setipis mungkin, agar memudahkan dalam proses penglihatan dengan
mikroskop.

DAFTAR PUSTAKA

Indah Fauziah Harahap, 2003. Madrasah Aliyah Negeri Panyabungan.

Pratiwi. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Halliday dan Resnick. 1991. Biologi Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit

Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai