TENTANG
DIFUSI, OSMOSIS DAN PLASMOLISIS
OLEH :
KELOMPOK 3
KELAS : XI MIA 6
A. Latar Belakang
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh
yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan
menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.
Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau
mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi
walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Difusi yang paling sering terjadi
adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah
lapisan molekul yang diam dari solid atau fluida (Uwie 2010: 1).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan terjadinya difusi dan berapa lama waktu terjadinya
difusi?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya osmosis?
3. Bagaimana bentuk jaringan tumbuhan dari monokotil dan dikotil?
C. Tujuan Pratikum
Tujuan prakikum ini adalah untuk mengetahui system transport molekul
melalui membrane dengan mengamati proses difusi, osmosis dan plasmolisis pada
tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Difusi mengacu pada proses dimana molekul berbaur sebagai hasil dari
mereka energi kinetik gerak acak. Consider two containers of gas A and B
separated by a partition.Molekul-molekul kedua gas berada dalam gerakan
konstan dan membuat banyak tabrakan dengan partisi. If the partition is removed
as in the lower illustration, the gases will mix because of the of their
molecules. Jika partisi akan dihapus seperti dalam ilustrasi yang lebih rendah, gas
akan bercampur karena kecepatan acak molekul mereka. In time a uniform
mixture of A and B molecules will be produced in the container. Dalam waktu
campuran seragam molekul A dan B akan diproduksi dalam wadah. The tendency
toward diffusion is very strong even at room temperature because of the high
molecular velocities associated with theof the particles.Kecenderungan ke arah
BAB III
METODE PRATIKUM
C. Cara Kerja
1. Difusi dan osmosis
1) Membuat irisan kentang bentuk kubus, ukuran 6 x 3 x 3 cm
2) Membuat dua sumuran dengan pelubang gabus, diameter 2 cm, dalam 2
cm ( jangan sampai tembus bagian dasarnya )
3) Memasukkan larutan gula 100 % pad sumuran sampai lk ½ bagian lubang
sumuran.
4) Menutup lubang sumuran dngan karet penyumbat yang telah berisi pipa
kaca berskala. Memastikan tertutup rapat.
5) Menempatkan kentang pada cawan petri yang telah diisi sedikit air
6) Mengamati perubahan ketinggian tiap 10 menit sebanyak 4 kali
2. Plasmolisis
1) Menyiapkan 4 botol vial yang berisi larutan sukrosa 0,14 M dan 0,22 M
masing-masing sebanyak 10 ml.
2) Membuat beberapa sayatan epidermis permukaan bawah daun Rhoe
discolor.
3) Meletakkan sayatan pada gelas benda, menetesi sedikit air dan menutup
dengan kaca penutupnya.
4) Mengamati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil kemudian
perbesaran yang semakin besar.
5) Menghitung jumlah sel yang penuh dengan warna ungu ( authocian ) yang
terdapat dalam bidang pengamatan.
6) Memberikan tetesan larutan gula ke tepi gelas penutupnya lalu mengamati,
mencatat kapan saja terjadi perubahan sel-sel beranthocian tadi terus
menerus selama 2 menit.
7) Menghiung berapa sel yang mengalami pemudaran warna anthosian ungu,
bahkan menjadi transparan ( terplasmolisis ).
8) Menuangkan data dalam tabel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Hasil difusi dan osmosis
Diameter
No Menit
D1 D2
1 Ke-1 1 1
2 Ke-2 2 1,5
3 Ke-3 2,5 2
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput
atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang
mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit.Dua
faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah: Kadar air dan materi terlarut
yang ada di dalam sel. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel. Adapun
data dari percobaan proses osmosis dengan menggunakan bahan kentang sebagai
berikut :
Tabel 2. Proses Osmosis
No Bahan Menit
1 Solanum tuberosum 60
b. Hasil Plasmolisis
B. Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil berupa proses difusi dan
juga proses osmosis dan proses difusi. Dimana percobaan yang kami lakukan dengan
menggunakan air suling dan sirup. Kami melakukan percobaan ini dengan
pengukuran. Pengukurannya dengan menggunakan buku blok milimeter. Selain tu
dengan menggunakan cawan petri. Sehingga dapat mempermudah mendapatkan
hasilnya. Menurut Anshory(1984: 125) difusi adalah perpindahan molekul zat
berkonsentrasi tinggi menuju zat berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput
membran.
Percobaan difusi menghasilkan data pada menit pertama, yang bagian atass
berdiameter 1 cm, dan yang bagian bawah menghasilkan diameter 1 cm. untuk
yang menit kedua menghasilkan data yang bagian atas 2 cm, dan diameter bagian
dibawahnya 1,5 mm. Untuk yang menit ketiga menghasikan data diameter
diatasnya 2,5 cm dan bagian atasnya 2 cm. Dimana menurut Uwie (2010: 1)
menjelaskan bahwa Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas
secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan
molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
2. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
3. Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis.
4. Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah ukuran partikel, densitas
medium, luas area, suhu, dan kemampuan menghantar listrik pada molekul
(larutan elekrolit atau non elektrolit).
5. Faktor yang mempengaruhi kecepatan osmosis adalah konsentrasi air dan zat
terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel, ketebalan membrane, dan suhu.
6. Tekanan turgor adalah tekanan dari dalam vakuola kepada membran plasma
dan dinding sel karena adanya osmosis air ke dalam vakuola.
B. Saran
Sebaiknya ketika melakukan pengirisan dengan menggunakan silet pada
tumbuhan dikotil dan monokotil dilakukan dengan hati-hati dan irisan sebaiknya
diiris setipis mungkin, agar memudahkan dalam proses penglihatan dengan
mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga.