Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Biology Education Vol. 4 No.

1 April 2015

PERBEDAAN TINGKAT LAJU OSMOSIS ANTARA UMBI SOLONUM


TUBEROSUM DAN DOUCUS CAROTA

Oleh:

Yahya
Dosen Kopertis Wil. I dpk FKIP Unigha Sigli

ABSTRAK

Telah dilakukan Penelitian tentang tingkat laju Osmosis antara umbi kentang dan
wartel, serta bagaimana perbandingan laju osmosis antara kedua umbi tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2014 di LAB MIPA Universitas Jabal
Ghafur, dengan tujuan untuk memperoleh data secara kuantitatif mengenai
perbandingan tingkat laju osmosis antara umbi ketang Solonum tuberosum dan umbi
wortel Doucus Carota. Metode yang digunakan adalah metode dieskriptif, kuantitatif
dengan menggunakan uji-t (t-test).Parameter penelitian adalah berat umbi setelah
diendam selama dua jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat laju osmosis
antara keduanya memperlihatkan perbedaan secara signifikan. Besar tingkat laju umbi
kentang adalah 3,37 gram/2 jam dan umbi wortel 22,20 gram/2 jam.Uji banding dengan
menggunakan t-test diperoleh bahwa besarnya nilai t-hitung 4,18 dan t-tabel 2,04. Hal
ini menunjukkan t-hitung 4.18 > t-tabel 2.04 pada taraf signifikant α = 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tingkat laju
osmosis antara umbi kentang dan umbi wortel.

Kata Kunci: laju osmosis, umbi solonum tuberosum, umbi donocus carota
PEDAHULUAN Pada sel tumbuhan terdapat
Makhluk hidup mengalami poses membran sel yang berfungsi untuk
metabolisme, salah satunya adalah mengatur keluar masuknya zat. Dengan
transportasi. Seperti halnya manusia pengaturan itu sel akan memperoleh pH
tumbuhanpun memerlukan zat-zat dari yang sesuai. Konsentasi zat-zat akan
luar untuk kelangsungan hidupnya. terkendali, sel dapat memperoleh
Untuk itu dalam mewujudkan masukan zat-zat dari ion-ion yang
keserasian dalam tubuh, setiap makhluk diperlukan. Serta membuang zat-zat
hidup perlu adanya sirkulasi zat. yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh.
Dimana sirkulasi zat ini terjadi dalam Perpindahan molekul atau ion melewati
gerakan sitoplasma atau dalam bentuk membran disebut tranport lewat
diffusi dan osmosis. Proses membran (Syamsuri, 1999 : 22).
pengangkutan zat-zat dari dalam dan Zat-zat yang diperlukan melewati
keluar sel disebut transportasi, membran melalui transpor aktif dan
pasif.Tanspor aktif terjadi transpor zat
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

dengan menggunakan energi dari sel. sangat menyukai daerah dingin dan
Sedangkan tranportasi pasif trerjadi lembab sebagai tempat tumbuhnya,
secara spontan dan tidak menggunakan kisaran suhu antara 15,5 – 21o C dan
energi. Antara keduanya dalam tubuhh membutuhkan pH 5,5 – 6,5.
tumbuhan terjadi secara bergantian. Konsep transportas pada
Tumbuhan mengambil zat-zat dari tumbuhan merupakan salah satu matari
lingkungannya, sebagian dalam bentuk yang dipelajari di SMA, untuk
larutan dan sebagian dalam bentuk gas mempelari konsep tersebut lebih
CO2 dan O2 serta dalam bentuk ion medalam perlu kiranya dipertajam
garam-garam mineral yang terlarut di melaui praktek-praktek difusi dan
dalam air. osmosis. Makanya peneliti merasa perlu
Pada tumbuhan, air dan mineral melakukan penelitian mengenai Tingkat
diserap oleh akar dari dalam tanah. laju osmosis antara umbi kentang dan
Sedangkan gas-gas seperti O2 dan CO2 umbi wortel ini.
diambil oleh stomata daun dari udara
disekelilingnya. Air dan garam mineral RUMUSAN MASALAH
masuk ke akar melalui epidermis akar Berdasarkan latar belakan
secara difusi dan osmosa. Hal ini dapat masalah di atas, dapat dirumuskan
terjadi karena adanya perbedaan permasalahannya sebagai berikut:
konsetrasi sel-sel akar dan tanah di Bagaimana perbandingan tingkat laju
lingkungannya. osmosis umbi kentang Solanum
Difusi adalah penyebaran molekul tuberusum dan umbi wortel Danucus
suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu carota.
gaya yang identik dengan energi kinetik
(Dwijoseputro, 1994 : 67). Kontrasi TUJUAN PENELITIAN
larutan itu sendiri merupakan Bertitik tolak pada latar belakang
banyaknya jumlah zat terlarut dalam masalah yang dikemukakan sebelumnya
pelarut. Cepat lambatnya difusi dan maka dapat diajukan tujuan penelitian
osmosis dipengaruhi oleh beberapa sebagai berikut: untuk memperoleh data
faktor antara lain perbedaan secara kuantitatif mengenai
konsentrasi, suhu, tekanan, dan matrik perbandingan tingkat lajunya osmosis
atau bahan penyusun (Salisburi dan umbi kentang Solanum toberosum dan
Ross, 1996 : 235). umbi wortel Dacus carota.
Umbi adalah salah satu jenis
tanaman yang mengalami peristiwa HIPOTESIS PENELITIAN
difusi dan osmosis, Umbi merupakan Hipotesis yang diajukan adalah:
bagian tanaman yang terbentuk di terdapat perbedaan tingkat laju osmosis
dalam tanah (Rukmana, 1995 : 18). umbi kentang Solanum tuberosum dan
Misalnya umbi kentang Solonum umbi wortel Danucus carota.
tubeyang rosum dan umbi wortel
Danucus carota yang memiliki LANDASAN TEORETIS
karakteristik tumbuh hampir sama yaitu

197
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Morfologi Tanaman Kentang dan banyak biji. Secara anatomi umbi


Wortel kentang tersusun atas epidermis, kortek,
Kentang merupakan jenis jaringan pengangkut yang terdiri dari
tanaman semusim dan berumur pendek xilem dan floem, sedikit kambium serta
karena hanya sekali berreproduksi, terdapat jaringan gabus.
setelah itu mati, berbentuk perdu dan Tanaman wortel juga merupakan
semak (Rukmana, 1995 :17). Batangnya tanaman semusim, batang pendek
agak keras dan bersegi, akan tetapi tidak seolah-olah tidak kelihatan, sementara
begitu kuat hingga mudah roboh ke akar tunggang berongga dan dapat
tanah bila terkena angin kencang. berobah bentuk dan fungsi sebagai
Umumnya berdaun rimbun dan letak tempat menyimpan cadangan makanan
daunnya berselang seling. Bentuk daun yang disebut umbi (Samadi, 1997 : 10).
oval dengan ujung meruncing dengan Secara morfologi wortel memiliki daun
tulang-tulang daunnya menyirip seperti majemuk, anak daunnya berbentuk
duri ikan. Warna daun hijau muda lanset atau garis dengan bagian
sampai hijau tua hingga kelabu. pinggirnya melekat pada tangkai daun
Tanaman kentang memilki sistem yang ukurannya agak panjang, pangkal
perakaran tunggang dan serabut. Akar tangkai melebar menjadi upih, tanpa
tunggang dapat menebus tanah sampai daun penumpu bunga majemuk berupa
kedalam 4,5 M, sedangkan akar serabut payung majemuk atau tongkol. Secara
umumnya tumbah menyebar. Diantara anatomi umbi wortel tersusun atas
akar-akarnya ada yang berubahdan epidermis, jaringan pengangkut dan
fungsi menjadi umbi yang besar, bulat kambium. Pada wortel juga terdapat
atau lonjong sebagai gudang kantong yang mengandung minyak
karbohidrat dan mempunyai banyak pada ruang antar sel perisikel.
mata pada bagian ujungnya.
Susunan tubuh utama terdiri dari Kegunaan Kentang dan Wortel
stolon, umbi, batang, daun, bunga, biji, Kentang dan wortel memiliki
buah dan akar. Stolon merupakan tunas banyak faedahnya bagi manusia, baik
lateral yang tumbuh di ketiak daun di sebagai makanan pokok, makanan
bawah permukaan tanah. Stolon tumbuh ringan atau tambahan dan bahkan dapat
memajang dan melengkung. Pada juga dibuat sayuran, karena gizi yang
bagian ujungnya kemudian membesar cukup tinggi. Kentang banyak
dan membentuk umbi. Kelopak bunga mengandung vitamin B, C dan sedikit
terdiri dari daun kelopak yang vitamin A, selainitu kaya akan
berlekatan, mahkota yang berbentuk karbohidrat. Sementara kandungan
bintang, terompet atau corong. Benang utama kentang mencakup air 80%,
sari lima yang tertanam pada mahkota. karbohidrat 8% dan protein 12%.
Bakal buah menumpang dan Kandungan dan komposisi gizi umbi
beruang dua, tiap ruang banyak terdapat kentang (Solanum tuberosum) dalam
biji. Tangkai putik satu dan buahnya 100 gram bahan dapat dilihat dalam
berbentuk buni dan didalamnya berisi tabel berikut:

198
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Tabel 1.1 Kandungan Gizi Solanum tuberosum/100 gr bahan


No Kandungan Gizi Jumlah
1. Kalori 83 Kal.
2. Protein 2 gram
3. Lemak 0,1 grqam
4. Karbohidrat 19,10 gram
5. Kalsium 11,00 gram
6. Pospor 56,00 gram
7. Zat besi 0,7 gram
8. Vitamin B 0,11 gram
9. Vitamin 17,00 gram
10, Air 64 gram
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI. 1981

Wortel banyak mengandung banyak mengandung enzim pencernaan


karotin (Pro-vitamin A) yang dapat dan berfungsi diuretik. Dengan
mencegah penyakit rabun senja (buta mengkonsumsi umbi wortel dapat
ayam). Menurut hasil penelitian mencegah pembentukan tukak lambung
National Concer, 1991 menyatakan dan penyakit pencernaan, seperti
bahwa wartel mengandung senyawa pembentukan asam urat (Uric acid), dan
beta-carotin. Zat ini dapat mencegah pembentukan batu dalam saluran
Bensopiren penyakit kanker paru-paru kencing.
(Rukmana, 1995:14). Umbi wortel
Kandungan serta komposisi gizi wortel tiap 100 gram bahan dapat diamati dalqam tabel
berikut ini:
Tabel 2. Kandungan gizi Donocus carotin per 100 gram bahan
No. Kandungan Gizi Jumlah
1. Kalori 42 kal
2. Protein 1,2 gr
3. Lemak 0,3 gr
4. Karbohidrat 0,3 gr
5. Kalsium 39 gr
6. Pospor 37 gr
7. Zat Besi 0,8 gr
8. Vitamin A 12,00 gr
9. Vitamin B 0,06 gr
10. Vitamin C 6,00 gr
11. Air 88,20 gr
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI. 1981.

199
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Demikian penting dan besarnya tertentu disebut difusi (Loveless, 1991 :


manfaat umbi kentang dan wortel, bila 136).
dalam makanan mengndung kedua Pada tumbuhan, air dan garam-
bahan tersebut mencukupi nilai gizi garam mineral masuk ke dalam
yang dikomsumsi sehari-hari, maka tumbuhan melalui epidermis akar,
akan terjamin kesehatan tubuh. Untuk dimana terdapat perbedaan konsentarsi
membentuk tubuh dalam keadaan sehat antara sel-sel akar dengan cairan yang
dan kuat diperlukan mengkonsumsi ada disekeliling akar. Sel-sel akar
makanan yang cukup mengandung mempunyai konsentarsi yang lebih
nilai-nilaa gizi. Untuk itu diharapkan tinggi bila dibandingkan dengan
pada semua penduduk dapat mengolah keadaan sekelilingnya. Hal ini dapat
makanannya sehari-hari dengan cukup ditandai dengan semakin dalam
bervariasi, sehingga nilai gizi masuknya sel-sel akar maka akan
mendukung kesehatan yang baik. semakin banyak terdapat penimbunan
garam sehingga semakin ke dalam
Pengertian Difusi dan Osmosa defisit tekanan difusi semakin besar.
Menurut Dwijoseputro (1994 : 34) Makin besar perbedaan konsentarsi
Difusi adalah merupakan penyebaran antara dua daerah maka makin tajam
molekul-molekul suatu zat yang gradasi konsentasi makin besar
ditimbulkan oleh energi kinetik. kecepatan difusinya (Lovelss, 1991 :
Dimana molekul-molekul tersebut 136).
cendrung menyebar ke segala arah Salah satu bagian difusi adalah
sampai terdapat suatu konsentrasi yang osmosis yaitu perpindahan air dari
sama. Difusi zat terjadi dari suatu larutan yang mempunyai konsentarsi
tempat yang banyak mengandung rendah ke larutan yang mempunyai
molekul-molekul atau tempat yang konsentrasi tingi melalui membran
konsentrasinya pekat menuju tempat semipermiabel. Osmosis adalah
yang sedikit mengandung molekul atau berdifusinya zat pelarut dari larutan
konsentrasi rendah. yang konsentrasinya rendah ke larutan
Jika pertikel suatu zat dapat yang konsentrasinya tinngi melalui
bergerak bebas tanpa terhambat oleh selaput semipermiabel (Loveless, 1991 :
gaya tarik, maka dalam jangka waktu 136). Osmosis adalah perpindahan ion
tertentu partikel-pertikel itu akan atau molekul zat dari kerapatan rendah
tersebar merata dalam ruang yang ada. ke kerapatan tinggi melalui suatu
Sampai distribusi merata seperti itu membran (Syamsuri, 1999 : 23).
terjadi akan terdapat banyak partikel
yang bergerak dari daerah tempat METODOLOGI PENELITIAN
partikel lebih pekat ke daerah yang Penelitian ini dilaksanakan di
partikelnya kurang pekat, dan secara Laboratoium Universitas Jabal Ghafur,
menyeluruh gerakan partikel pada arah dilaksanakan pada tanggal 5 Januari
sampai dengan 20 Januari 2013.

160
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Variabel Penelitian
.... Sudjana
Pada penelitian ini tidak
melibatkan hubungan sebab akibat atau 1992 : 04
saling mempengaruhi, dan hanya Rumus standar defiasi gabungan adalah:
melihat perbedaan tingkat laju osmosis
atara umbi kentang dan wortel, maka
variabelnya laju osmosis umbi kentang
dan laju osmosis umbi wortel.
Selanjutnya mengguna t=test :
ANALISA DATA
Analisa data yang dilakukan
secara kuantitatif dengan menggunakan
t-test untuk membandingkan dua
macam viriabek umbi kentang dan HASIL PENELITIAN
wortel. Uji t-test dengan mencari dua Setelah dilakukan pengamatan
besar nilai simpangan baku (Standar dan penimbangan berat umbi setelah 2
deviasi) dari kedua perlakuan yang jam perendaman pada sampel penelitian
dilakukan dengan menggunakan rumus maka didapat data aebagai berikut:
:
Tabel 3. Berat umbi setealah perendaman 2 jam
No Ulangan Berat awal Berat akhir
Umbi kentang umbi wortel
1 1 25,50 28,35 28,50
2 2 25,50 28,74 28,62
3 3 25,50 29,19 28,63
4 4 25,50 28,92 27,19
5 5 25,50 29,12 27,27
6 6 25,50 29,60 27,15
7 7 25,50 29,62 27,16
8 8 25,50 28,79 28,46
9 9 25,50 28,70 28,59
10 10 25,50 29,73 27,20
11 11 25,50 28,09 27,22
12 12 25,50 28,12 27,25
13 13 25,50 28,42 28,46
14 14 25,50 28,32 27,20
15 15 25,50 28,39 37,12
16 16 25,50 29,90 27,18

200
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Untuk menghitung laju osmosis pada jam, merupakan berat akhir dikurangi
kedua umbi, dapat diamati berdasarkan berat awal, dapat dilihat dalam 4 berikut
banyaknya air yang berpindah ke umbi :
kentang maupun umbi wortel selama 2
Tabel 4 : Laju osmosis umbi kentang dan wortel
Ulangan Umbi Kentang Umbi Wortel
1 2,85 3
2 3,24 3,12
3 3,89 3,13
4 3,42 3,69
5 3,62 1,77
6 4,1 1,65
7 4,12 1,66
8 3,29 2,86
9 3,2 3,09
10 4,25 1,7
11 2,59 1,72
12 2,62 1,75
13 2,96 2,95
14 2,82 1,7
15 2,79 1,62
16 4,4 1,68

Untu membandingkan kedua jenis umbi tersebut maka data sampel diratakan sebagai
berikut:
Tabel 5: Rata-rata laju osmosis umbi kentang dan umbi wortel
Ulangan Umni Kantang Umbi Wortel
1 2,85 3
2 3,24 3,12
3 3,89 3,13
4 3,42 3,69
5 3,62 1,77
6 4,1 1,65
7 4,12 1,66
8 3,29 2,86
9 3,2 3,09
10 4,25 1,7
11 2,59 1,72
12 2,62 1,75
13 2,96 2,95
14 2,82 1,7

159
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

15 2,79 1,62
16 4,4 1,68
total 53,9 35,19
Rata-rata 3,37 2,2
Untuk melakukan Uji-t, maka data yang tertera pada tabel 5 di atas perlu
mengkombinasikan dalam tabel 6 berikut :
Tabel 6 : Konversi Data Untuk Dianalisis
Ulangan X Y X2 Y2
1 2,85 3.00 8.12 9.00
2 3,24 3.12 10.49 9.75
3 3,89 3.13 13.61 9.79
4 3,42 1.69 11.69 2.85
5 3,62 1.77 13.10 3.13
6 4,1 1.65 16.81 2.72
7 4,12 1.66 16.97 2.75
8 3,29 1.96 10.82 8.76
9 3,2 3.09 10.24 9.54
10 4,25 1.70 17.89 2.89
11 2,59 1.72 6.70 2.95
12 2,62 1.75 6.86 3.06
13 2,96 2.95 8.52 8.70
14 2,82 1.70 7.95 2.89
15 2,79 1.62 7.78 2.62
16 4,4 1.68 19.36 2.82
Total 53.988 35.19 186.91 84.20
Keterangan : X = Umbi Kentang
Y = Umbi Wortel

Selanjutnya data di atas dihitung untuk


mendapatkan besarnya nilai Standar
Deviasi adalah sebagai berikut:
A. Standar Deviasi untuk perlakuan laju
osmosis umbi kentang : =
=
0.59

B. Standar Deviasi untuk perlakuan laju


osmosis Umbi Wortel (X) sebagai
berikut:

203
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

0.975 didapatkan nilai t-tabel adalah


2.04.
Dari kriteria penjgujian terima Ho
jika t-hitung < t-tabel dan tolak Ho jika t-
hitung > t-tabel.Karena t-hitung = 4.18 > t-tabel
2.04 berarti tolak Ho terima Ha, dengan
demikian rumusan hipotesis yang
diajukan: terdapat perbedaan tingkat
laju osmosis umbi kentang Solanum
tuberosum dan umbi wortel Danucus
= = 0.67
carota diterima.

C. Standar Deviasi Gabungan :


PEMBAHASAN
Transportasi merupakan salah
satu bentuk kehidupan yang merupakan
ciri-ciri makhluk hidup, baik hewan
maupun tumbuhan. Misalnya dalam
peristiwa difusi dan osmosis dan ini
= merupakan salah satu contoh
= 0.78 transportasi pada tumbuh-tumbuhan.
Setelah didapatkan Standar Deviasi Dinding sel hidup pada tumbuh-
gabungan antara (X) dan (Y) najka tumbuhan selalu merembes dan kadang-
selanjutnya mencari nilai t-hitung untuk kadang dikelilingi oleh larutan cair yang
dapat dibandingkan dengan besarnya berhubungan dari satu sel ke sel
nilai t-tabel pada taraf signifikant α = lainnya, sehingga membentuk suatu
0.05. jalinan pada seluruh tumbuh-tumbuhan.
Selaput sitoplasma yaitu plasmolema
t-hitung = = = (selaput plasma) di sebelah luar dan
tonoplas (selaput vacuola) di sebelah
= = 4.18 dalam, kedua-duanya sangat permiabel
terhadap air tetapi relatif tidak
permiabel terhadap bahan terlarut.
Tinjauan Hipotesis Sehingga untuk lebih mudahnya seluruh
Setelah mendapatkan nilai t- lapisan sitoplasma itu dapat dianggap
hitung maka dilanjutkan dengan sebagai membran sinambung dan
mencari besarnya nilai t-tabel pada taraf bersifat semipermiabel.
signifikan α 0.05. Dari data tabel Untuk mengetahui perbedaan laju
sebaran nilai t-tabel dengan dk = 30 osmosis dalam sel, contoh umbi
( + -2), karena besarnya nilai α kentang dan umbi wortel yang dibentuk
=0,05 maka taraf signifikan menjadi dengan ukuran dan berat yang sama,
kemudian diletakkan dalam air murni

204
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

dan di dalamnya diisi larutan hipertonis tabel pada taraf signifikan α 0.05
seperti larutan gula yang terlalu mudah maka hipotesis yang diajukan:
menembus sel sebagai bahan terlarut. terdapat perbedaan tingkat laju
Kedua umbi tersebut lalu osmosis umbi kentang Solanum
dibiarkan selama 2 jam agar terbentuk tuberosum dan umbi wortel
keseimbangan, kemudian dikeringkan Danucus carota dapat diterima..
dengan cepat diantara kertas tisu dan
akhirnya ditimbang berat akhir. Saran
Dalam penelitian osmosis, umbi Saran-saran yang peneliti berikan antara
kentang dan umbi wortel bertindak lain sebagai berikut:
sebagai selaput atau membran. Air yang a. Perlu diadakan penelitian lanjutan
berada di luar umbi meresap ke dalam dengan menggunakan lebih banyak
melewati membran semipermiabel, contoh umbi-umbian lain, untuk
sehingga air yang berada di dalam umbi mengetahui laju osmosisnya.
meningkat, akan tetapi tidak ada lagi b. Dalam penelitian lain diperlukan
difusi gula ke air. Jelaslah kalau alat dan metode yang lebih baik
osmosis adalah proses perpindahan air untuk mendapatkan hasil yang lebih
dari larutan yang konsentrasinya rendah valid.
ke larutan yang konsentrasinya tinggi c. Di era penerapan KBK di sekolah-
melalui membran semipermiabel. Umbi sekolah diharapkan setiap guru
bersifat semipermiabel karena hanya air dalam mengajar agar
yang dapat melaluinya, sedangkan mempersiapkan satu kegiatan
larutan gula tidak bisa melewati umbi, penelitian yang dapat dilaksanakan
karena umbi bersifat semipermiabel dalam praktikum untuk tiap pokok
terhadap larutan gula. bahasan.

PENUTUP
Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil analisis data yang Arikunto, S. 2000. Metode Penelitian.
dilakukan, dapat diambil beberapa Jakarta :Rineka Cipta.
kesimpulan sebagai berikut: Aksi Agraris Kanisius. 1976. Petunjuk
1. Terdapat perbedaan laju osmosis Praktis Bertanam Sayuran.
antara umbi kentang Solanum Yogyakarta : Kanisius.
tuberosum dengan umbi wortel Direktorat Gizi Depkes RI. 1981.
Danucus carota. Rukmana. 1995. Bertanam
2. Besarnya laju umbi kentang adalah Wortel. Jakarta : Kanisius.
3.37 gram/ 2 jam dan laju osmosis Dwijoseputro, D. 1986. Pengantar
umbi wortel 2.20 gram/2 jam. Dari bFisiologi Tumbuhan. Jakarta :
uji banding sampel dengan PT. Gramedia.
menggunakan uji-t didapatkan Hanafiah. 2000. Rancangan Percobaan
bahwa nilai t-hitung =4.18 dan nilai Tani dan Aplikasi. Palembang :
t-tabel = 2.04, berarti t hitung > t

205
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Fakultas Pertanian Universitas Sunarjono, H. 1984. Kunci Bercocok


Sriwijaya. Tanam Sayur-Sayuran Penting di
Loveless, AR. 1991. Prinsip-Prinsip Indonesia. Bandung : Sinar Baru.
Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Samadi, B. 1977. Usaha Tani Kentang.
Tropik. Jakarta : PT. Gramedia. Yogyakarta : Kanisius.
Ndara, Umar, H. 2001. Metode Soesono, S. 1984. Kebun Sayur. Jakarta
Penelitian Untuk Skripsi dan : Kinta.
Tesis. Jakarta : Raja Grafindo. Syamsuri, I. 1999. Biologi 2000 Jilid 2.
Rukmana, R. 1995. Bertanam Wortel. Jakarta : Erlangga.
Jakarta : Kanisius. Tjitrosoepomo, G. 2004. Taksonomi
Salisburi dan Ross. 1966. Fisiologi Tumbuhan Spermatophyta.
Tumbuhan. Bandung : ITB. Yogyakarta : Gajah Mada
Sudjana. 1992. Metode Statistik. Universty Press.
Bandung : Tarsito. Umar, H. 2001. Metode Penelitian
untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta : Grafinda

206

Anda mungkin juga menyukai