Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

Karbohidrat dalam Tanaman

Dosen Pengampu : Prof. Mapegau, M.P

Ir. Dede Martino, M.P

Disusun Oleh :

Nama ; Muhammad Saptian

Nim : D1A015021

Kelompok : 4

PRODI AGROIEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini
menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai
membran luar dan membran dalam.
Hasil fotosintesis berupa amilum dan oksigen. amilum inilah yang menjadi
nutrisi bagi tumbuhan. Amilum digunakan sebagai sumber energi dan bahan untuk
membuat senyawa lain yang dibutuhkan tumbuhan. Sebagian dari amilum ini
disimpan sebagai cadangan makanan.
Pada praktikum ini akan melihat simpanan amilum yang terdapat pada bagian
daun tumbuhan. Oleh karena itu, dilakukan percobaan uji simpanan amilum dalam
daun dengan metode Sachs.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu mengamati simpanan amilum dalam
daun.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat merupakan suatu golongan senyawa yang terdiri dari atau dapat
dihidrolisis menjadi polisakarida aldehid dan keton. Karbohidrat dalam tanaman
adalah tepung atau amilum atau pati. Amilum adalah homopolimer (suatu polimer
yang terbentuk oleh hanya satu macam unit monomerik) dari glukosa yang digabung
oleh mata rantai yang sama dengan maltosa. Macam amilum utama adalah amilosa
dan amilopektin (bila dilarutkan dengan iodin memberikan warna merah ungu).
Sedangkan amilosa memberikan warna biru (Fressenden, 1997).
Proses fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat, terutama glukosa.
Diantara berbagai karbohidrat yang penting yang dapat dibentuk oleh tumbuhan dari
glukosa adalah selulosa, sukrosa dan pati/amilum. Amilum didalam tumbuhan
banyak tersimpan dalam akar, umbi ataupun biji-bijian. Butir-butir amilum itu
sebenarnya semula terdapat di dalam kloroplas daun sebagai hasil fotosintesis. Pada
kebanyakan tumbuhan dikotil juga monokotil, pati mulai terkumpul pada daun segera
setelah terjadi proses fotosintesis yang berjalan cepat, sehingga pada tanaman dikotil
mempunyai daun pati sedangkan daun monokotil mempunyai daun gula (Loveless,
1994).
Hopkins (1995) menyatakan bahwa pembentukan karbohidrat terjadi pada
tempat dimana cahaya menyinari bagian yang hijau karena bagian tersebut
mangandung klorofil. Kehadiran karbohidrat dapat diketahui dari Iodin-Amilum.
Bagian daun yang tertutup ketas salsiban hitam dan dikenai sinar matahari, maka
setelah dimasukkan dalam alkohol panas dan aquades panas, kemudian ditetesi
larutan iodin, maka bagian tersebut tidak akan terbentuk warna ungu, tetapi bagian
yang tidak ditutupi nampak berwarna ungu.
Pembentukan pati terjadi melalui suatu proses yang melibatkan sumbangan
berulang unit glukosa dari gula nukleotida serupa dengan UDPG yang disebut
adenosin difosfoglukosa (ADPG). Pembentukan ADPG berlangsung dengan
menggunakan ATP dan glukosa 1-p. Tentunya warna pada daun yang diuji
seharusnya berwarna coklat iodin, sedangkan pada daun yang digunakan sebagai
kontrol akan berwarna lebih gelap. Hal ini karena daun yang di beri perlakuan tidak
menghasilkan amilum sehingga tidak menimbulkan warna ungu (Dwijosepoetro,
1994).
Amilum disusun di dalam kloroplas dan juga di dalam leukoplas sebagai
tempat untuk menyimpan. Penyusunan amilum memerlukan bahan berupa glukosa-1-
pospat serta bantuan enzim berupa posporilase amilum. Molekul glukosa-1-pospat
dapat digandeng-gandengkan dengan pertolongan posporilase ini. Pada
penggandengan itu terlepaslah molekul pospat (Dwidjoseputro, 1994).
Dwijoseputro (1994) menyatakan bahwa setelah semua klorofil larut, semua
bagian daun ditetesi I-KI maka, warna daun yang semula transparan akan berubah
menjadi ungu gelap. Hal ini menandakan adanya amilum pada daun tersebut, karena
reaksi iodium dalam amilum menimbulkan warna biru kehitam-hitaman. Sedangkan
pada daun yang ditutup salsiban hitam akan berwarna coklat. Namun dalam
percobaan tidak dihasilkan warna ungu. Hal ini dikarenakan larutan IKI yang dipakai
sudah tidak berfungsi.
Menurut Salisbury dan Ross (1992), pembentukan pati atau amilum terjadi
terutama melalui satu proses yang melibatkan sumbangan berulang unit glukosa dari
gula nukleotida serupa dengan UDPG yang disebut adenosin difosfoglukosa (ADPG).
Pembentukan ADPG berlangsung dengan menggunakan ATP dan glukosa 1-fosfat di
kloroplas dan plastid lainnya.
Karbohidrat yang terbentuk pada tumbuhan dalam bentuk pati atau amilum.
Pembentukan amilum pada umumnya berlangsung melalui proses yang sama secara
berulang-ulang dengan menggunakan glukosa dari gula nukleosida yang mirip UDPG
yang disebut sebagai Adenosin Difosfat (ADPG) (Lakitan, 2000).
Pembentukan pati terjadi melaui suatu proses yang melibatkan sumbangan
berulang unit glukosa dari gula nukleotida serupa dengan UDPG yang disebut
adenosin difosfoglukosa, ADPG. Pembentukan ADPG berlangsung dengan
menggunakan ATP dan glukosa-1-fosfat di kloroplas dan plastid. Molekul amilosa
yang sedang tumbuh dengan unit glukosa yang mempunyai gugus reaksi C-4 pada
ujungnya, bergabung dengan C-1 glukosa yang ditambahkan dari ADPG. Pati
sintetase, yang mengkatalisis reaksi tersebut diaktifkan oleh K+. Cabang pada
amilopektin antara C-6 pada rantai utama dan C-1 pada rantai cabang dibentuk oleh
berbagai isoenzim dari beberapa enzim yang secara ringkas disebut enzim
percabangan atau enzim Q. Tingkat cahaya yang tinggi dan siang hari yang panjang,
menguntungkan fotosintesis dan translokasi karbohidrat. Sehingga menyebabkan
penimbunan satu atau lebih butir pati di kloroplas dan penyimpanan pati di amiloplas.
Pembentukan pati di kloroplas diuntungkan oleh cahaya terang, sebab enzim yang
membentuk ADPG secara alosetrik diaktifkan oleh 3-PGA dan dihambat secara
alosetrik Pi (Preiss). Kandungan 3-PGA agak meningkat saat terang sewaktu
penambahan CO2 terjadi, tapi kandungan Pi agak turun karena ditambah ADP untuk
membentuk ATP selama fosforilasi fotosintesis (Salisbury & Ross,1992).
Tanaman jika pada bulan-bulan yang dingin, konsentrasi gula tinggi
sedangkan kadar amilum menyusut, bulan-bulan panas keadaan itu berkebalikan.
Persediaan air yang berlabihan menambah kegiatan penyusunan amilum. Perubahan
pH membawa perubahan kegiatan enzim. pH 7 merupakan pH optimal untuk
pembentukan gula, sedang gula akan terbentuk menjadi amilum jika pH sampai
dibawan 7 (Kimball, 1989).
JKJ merupakan suatu yang berfungsi sebagai indikator atau petunjuk untuk
mengetehui adanya larutan amilum atau glukosa (Campbell, 2002). JKJ dapat bekerja
apabila adanya kandungan zat amilum ( Recce, 2002).

BAB III

METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum adalah sebagai berikut :
Hari / tanggal : Senin 27 februari 2017
Pukul : 13.00 WIB selesai
Tempat : Laboratorium Fisiologi Tumbuhan FAkultas Pertanian Unja

B. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai
berikut :
a. Alat
1. Petridish
2. Gelas Kimia 500 ml
3. Hot Plate
4. Pinset
b. Bahan
1. Daun Jengkol (Archidendron pauciflorum) daun Mangga (Mangifera indica),
daun Mahoni (Swietenia macrophyla) Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens )
2. Air
3. Alkohol 70 % low quality
4. Aluminium foil
5. Larutan JKJ

C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Membungkus daun pada tanaman dibagian tengah daun dengan menggunakan
salsiban hitam selama 3 hari.
2. Melepas salsiban hitam pada daun, memotongnya sesuai bentuk salsiban dan diberi
sedikit jarak sehingga daun yang tidak tertutupi salsiban juga ikut terpotong.
2. Memasukkan daun yang dibungkus salsiban hitam ke dalam alkohol 70
%.Memanaskan air dan alkohol 70 % pada masing-masing gelas kimia 500 ml
menggunakan hot plate sampai mendidih selama 20 menit
4. Membilas daun tanaman dengan menggunakan air.
5. Merendam daun tersebut menggunakan larutan JKJ selama 3 menit dan membilas
daun air.
6. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada daun.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dalam praktikum ini yaitu :
No Jenis Tanaman Kondisi Daun Keterangan
Pucat Ungu
1 Jengkol
2 Mangga
3 Mahoni
4 Cabai Rawit

B. Pembahasan
Proses fotosintesis merupakan suatu proses mereaksikan karbondioksida dan
air (menjadi karbohidrat dengan menggunakan energi cahaya). Proses fotosintesis
umunya berlangsung pada tumbuhan berklorofil di siang hari ketika ada cahaya
matahari. Fotosintesis juga dapat berlangsung pada malam hari jika ada sumber
cahaya misalnya cahaya lampu. Bagian daun yang terkena cahaya akan mengalami
reaksi fotosintesis dan membentuk amilum sedangkan bagian daun yang tidak terkena
cahaya matahari tidak akan melakukan reaksi fotosintesis sehingga amilum tidak
akan terbentuk.
Pada praktikum ini mengenai karbohidrat dalam tanaman yaitu untuk
mengetahui simpanan amilum dalam Daun Jengkol (Archidendron pauciflorum) daun
Mangga (Mangifera indica), daun Mahoni (Swietenia macrophyla) Daun Cabai
Rawit (Capsicum frutescens )yang belum diambil dari tanamannya. Daun Jengkol
(Archidendron pauciflorum) daun Mangga (Mangifera indica), daun Mahoni
(Swietenia macrophyla) Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens )di-bungkus di
bagian tengah daun dengan menggunakan salsiban hitam selama 3 hari yang
bertujuan untuk menghalangi terjadi fotosintesis yang disebabkan klorofil yang tidak
mendapatkan cahaya matahari akibat salsiban hitam dan menghalangi pertukaran
oksigen dan karbondioksida. Setelah 3 hari daun tersebut dipetik dari tanaman dan
salsiban hitam pada daun di buka, kemudian daun di masukkan ke dalam alkohol
70% yang sudah mendidih. Hal ini dilakukan untuk mematikan sel-sel tanaman dan
melunakkan jaringan daun, selain itu alkohol berfungsi sebagai pelarut yang akan
melarutkan dan meluruhkan klorofil pada daun dan alkohol juga dapat
mengakibatkan pigmen warna daun menjadi luntur. Warna daun yang berwarna hijau
tua menjadi hijau muda sehingga dengan mudah melihat perbandingan amilum pada
daun. Daun yang telah direbus dengan alkohol kemudian dicuci dengan air agar
menghilangkan alkohol pada daun. Setelah daun direbus dalam air, kemudian dicuci
dengan menggunakan air, daun dimasukkan kedalam petridish kemudian direndam
dengan menggunakan larutan JKJ. Larutan JKJ berfungsi untuk melihat pembentukan
amilum dalam daun. Iodium akan berikatan dengan amilum sehingga membentuk
warna ungu. Pembentukan warna ungu pada bagian yang tidak ditutupi salsiban
hitam menunjukkan terjadinya fotosintesis sehingga membentuk amilum sedangkan
bagian tengah daun yang ditutup salsiban hitam berwarna kekuningan yang
menunjukkan tidak adanya amilum yang terbentuk karena fotosintesis tidak terjadi
pada bagian tersebut.
Karbohidrat utama yang tersimpan pada tumbuhan dalam bentuk pati dan
selulosa. Pati atau amilum banyak tersimpan pada kloroplas daun yang juga
merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai sistem
membran dalam. Membran ini terorganisasi menjadi kantong pipih berbentuk cakram
yang disebut tilakoid. Tiap-tiap tilakoid merupakan ruang tertutup dan berfungsi
sebagai tempat pembentukan ATP. Di sekeliling tilakoid terdapat cairan yang disebut
stroma yang berperan dalam reaksi fotosintesis.
Karbohidrat tersimpan dalam bentuk amiloplas yang terbentuk sebagai hasil
translokasi sukrosa atau karbohidrat lain dari daun. Pengangkutan amilum dari sel ke
sel adalah dalam bentuk gula karena gula larut dalam air. Amilum terdiri atas 2
bagian, yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa lebih mudah larut dalam air. Untuk
mengetahui adanya karbohidrat dalam tanaman dapat dilakukan suatu pengujian.
Amilosa bereaksi dengan Iod (I) menghasilkan perubahan warna komplek merah
ungu. Warna ini ditimbulkan oleh ikatan lemah diantara molekul pati atau amilum
dan Iod.
Praktikum kali ini dapat dikatakan gagal karena tidak satupun dari keempat
jenis daun yang diamati yang menghasilkan warna ungu, penyebab pastinya tidak
diketahui namun ada indikasi bahwa kesalahan-kesalahan berikut menyebabkan
praktikum tidak berhasil. 1. Menggunakan salsiban hitam yang daya rekatnya kuat
menyulitkan pada saat melepas salsiban dari daun. 2. Rentang waktu penempelan dan
pelepasan penutup (salsiban) dinilai sangat lama sehingga warna daun yang tertutupi
berubah kecoklatan, hal iini juga dinilai dapat mempengaruhi hasil praktikum. 3. Alat
pemanas yang tidak mampu mendidihkan air dan alcohol dalam gelas kimia juga
dinilai mampu mempengaruhi hasil praktikum.

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang di peroleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut
:
1. Proses fotosintesis memerlukan energi cahaya matahari untuk mereaksikan
karbondioksida dan air menjadi karbohidrat.
2. penutupan daun dengan salsiban hitam menyebabkan bagian yang tertutupi tidak
dapat berfotosintesis dan respirasi sehingga warna daun yang tertutupi berubag
menjadi kecoklatan.
3. Tidak ditemukannya warna ungu pada daun yang tertutupi menandakan ada yang
salah dalam prosedur maupun alat dan bahan yang digenakan dalam praktuikum.

B. Saran
Diharapkan kepada praktikan untuk praktikum selanjutnya harus lebih teliti
lagi dalam melakukan percobaan agar hasil yang diperoleh lebih akurat lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D., 1994, Pengantar Fisiologi Tumbuhan, PT Gramedia, Jakarta.

Fressenden R. J., 1997, Plant and Introduction to Modern Botany, Macmillan Publishing
Co., Inc, New York.
Hopkins, 1995, Biologi, ITB, Bandung.

Kimball, John. W., 1989, Biologi Jilid I Edisi kelima, Erlangga, Jakarta.

Lakitan, 2000, Fisiologi Tanaman, PT Bina Aksara, Jakarta.

Loveless, 1994, Study Guide to Accompany Botany, Chesther Bistane Toronto, Singapore

Salisburry,F. B. dan Ross W. C., 1992, Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, ITB Press, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai