Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI

(Bawang merah, batang singkong, dan batang jagung)

Disusun oleh:
Ketua kelompok : 1. Dinata shofia salsabila (05)

Anggota 2. Dwi noviria (07)

3. Frina febriani (11)

4. Lana isrrina syifa (17)

5. Manggala yudha PE. (18)

6. Rizka octavia arinarko P. (28)

Guru pembimbing : Anang sucipto budi prayitno spd.

SMA Negeri 1 Baureno


@2018
DAFTAR ISI
 BAB I

 LATAR BELAKANG

 RUMUSAN MASALAH

 TUJUAN PENELITIAN

 BAB II

 TINJAUAN PUSTAKA

 BAB III METODE PENELITIAN

 CARA KERJA

 BAB IV

 HASIL PEMBAHASAN

 HASIL PENELITIAN

 BAB V

 KESIMPULAN

 SARAN

BAB I
A. LATAR BELAKANG

Sel merupakan penyusun structural kehidupan yang paing kecil dan paling sederhana. Pada
tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memiliki sel sehingga gerakan merman terbatas.
Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi
dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam
sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi

Bawang merah merupakan salah satu tanaman dan tumbuhan berjenis umbi lapis. Bawang
merah banyak digunakan sebagai bumbu berbagai macam masakan di Asia. Namun, ada
kegunaan lain yang ada dari bawang merah yaitu sebagai obat tradisional karena mengandung
banyak antiseptic dan senyawa aillin. Lapisan kulit luarnya memiliki warna merah namun daging
bagian dalamnya berwarna putih.

B. RUMUSAN MASALAH

a. Pengertian tanaman bawang merah, batang jagung, batang singkong.

b. Pengamatan terhadap sel bawang merah, batang jagung, batang singkong.

c. Bagaimna bentuk sel epidermis yang diamati ?

d. Organel apa saja yang dapat diamati pada sel epidermis tumbuhan tersebut ?

e. Apa fungsi dari masng – masing organel yang diamati pada sel epidermis tersebut ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1) Melatih keterampilan dalam menggunakan mikroskop

2) Melatih keterampilan dalam membuat preparat

3) Mempelajari dan mengamati bentuk-bnetuk sel tumbuhan

BAB II
A. TINJAUAN PUSTAKA

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara
autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

SEJARAH PENEMUAN SEL :

Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong
yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan
istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah
matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak
tentang sel. Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723)
merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati
air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang
kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang
menemukan sel hidup.\Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu
Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882).
Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun
1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan
membentuk sel-sel baru.

BAB III METODE PENELITIAN


Hari/tanggal : Selasa/28 Agustus 2018

Tempat pelaksanaan : Di LABORATORIUM SMA Negeri 1 Baureno

Jam ke : 5-6

Alat:
1. Mikroskop 4. Kaca Penutup

2. Kaca Preparat 5. Silet/Kater

3. Kaca Penutup 6. Tisu/Lap

Bahan:
1. Bawang Merah

2. Batang singkong

3. Batang jagung

CARA KERJA

Mengamati sel tumbuhan pada sel bawang merah


1. Ambilah satu suing bawang merah
2. Kelupaslah lapisan terluar bawang merah setipis mungkin

3. Letakkan lapisan tersebut pada kaca preparat

4. Tetesi lapisan tersebut dengan air

5. Tutup dengan kaca penutup

6. Letakkan preparat di bawah mikroskop

7. Amati preparat bawang merah tersebut melalui mikroskop

8. Gambarlah hasil pengamatan

Mengamati sel tumbuhan pada sel batang singkong


1. Siapkan batang singkong.

2. Irislah bagian tengah (gabus) singkong tersebut secara membujur dengan silet setipis
mungkin agar mudah diamati.

3. Siapkan kaca objek dan kaca pentup.

4. Kemudian letakkan irisan gabus di atas kaca objek lalu tetesi air dan tutup dengan kaca
penutup.

5. Letakkan objek gabus tersebut pada meja preparat.

6. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah terlihat ,
amati lagi dengan perbesaran 40 kali pada lensa objektif.

7. Gambarlah hasil pengamatan

Mengamati sel tumbuhan pada sel batang jagung


1. Siapkan batang jagung

2. Irislah bagian batang jagung berbentuk silinder dengan silet setipis mungkin agar mudah
diamati.

3. Siapkan kaca objek dan kaca pentup.

4. Kemudian letakkan irisan batang jagung di atas kaca objek lalu tetesi air dan tutup
dengan kaca penutup.
5. Letakkan objek irisan tersebut pada meja preparat.

6. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah terlihat ,
amati lagi dengan perbesaran 40 kali pada lensa objektif.

7. Gambarlah hasil pengamatan

BAB IV
 HASIL PEMBAHASAN

1. Analisis Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah


Pada pengamatan selaput bagian dalam bawang merah ( Allium cepa ) pada mikroskop
terlihat sel-sel bawang merah yang berlapis-lapis. Pada sel-sel bawang merah terdapat organel-
organel sel seperti sitoplasma, dinding sel dan nukleus. Dinding sel berfungsi untuk melindungi
dan memberi bentuk pada sel. Nukleusnya berbentuk oval dan merupakan organel terbesar
dalam sel. Plastidanya berupa butir-butir yang mengandung zat warna ( ungu ).

` Sel epidermis bawang merah mempunyai dinding sel yang berbentuk tidak beraturan ada
yang berbentuk segi enam yang memanjang dan ada juga yang mempunyai bentuk segi empat
yang memanjang. Sel epidermis bawang merah mempunyai bentuk yang tetap dan tidak
berudah – ubah karena di dalam sel ter dapat dinding sel . Sel epidermis bawang merah
tersusun oleh :

a. Dinding sel,

b. Sitoplasma

c. inti sel

2. Analisis Hasil pengamatan sel batang singkong (gabus)


Bentuk sel-sel gabus adalah segi delapan, tetapi ada juga yang bentuknya seperti segi lima atau
segi enam. Sel gabus termasuk sel mati karena sel gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti
sel dan tidak ada aktivitas yang terjadi. Pada se mati hanya terdapat dinding sel sementara
bagian yang lain kosong. Sel mati ini tidak berperan bagi kehidupan.

pada sel gabus tumbuhan tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma,
sehingga ruang antar selnya kosong. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu
dan lainnya. Tampak dinding primer dan dinding sekunder.
3. Analisis Hasil Pengamatan sel batang jagung
Pada hasil pengamatan diperoleh bagian penyusun tubuh batang jagung, yaitu epidermis,
parenkim, palisade, kolenkim, inti sel, xylem dan floem. Epidermis berfungsi melindungi
jaringan disebelah dalamnya, parenkim berfungsi sebagai penyusun sebagian besar serta
terdapat diantara jaringan yang lain, palisade yaitu tempat fotosintesis yang utama dan sel-sel
memanjang yang terdapat dibawah jaringan epidermis, kolenkim merupakan jaringan hidup
yang memiliki banyak sifat jaringan parenkim, inti sel, berfungsi sebagai pengatur hidup
tumbuhan, xxilem berfungsi untuk mengangkut garam dan air yang terdapat didalam akar
kemudian menurun kedaun dan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun
keseluruh tubuh.

 HASIL PENELITIAN

 Sel Bawang Merah


Hasil yang kami peroleh dari penelitian bahwa seel epidermis bawang merah mempunyai
dinding sel yang berbentuk tidak beraturan ada yang berbentuk segi enam yang memanjang
dan ada juga yang mempunyai bentuk segi empat yang memanjang. Sel epidermis bawang
merah mempunyai bentuk yang tetap dan tidak berudah – ubah karena di dalam sel ter dapat
dinding sel . Sel epidermis bawang merah tersusun oleh :

a. Dinding sel,

b. Sitoplasma

c. inti sel
 Sel Batang Singkong (gabus)

Hasil yang kami peroleh dari penelitian kami bahwa sel batang singkong (gabus) tergolong sel
mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong. Bentuk
sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya. Tampak dinding primer dan
dinding sekunder.

 Sel Batang Jagung

Hasil yang kami peroleh dari penelitian bahwa bagian penyusun tubuh batang jagung, yaitu
epidermis, parenkim, palisade, kolenkim, inti sel, xylem dan floem.

BAB V
 KESIMPULAN
Pada sel bawang merah, Sel epidermis yang terletak pada bagian terluar dari bawang merah
berbentuk segi empat dan tersusun rapat (seperti batu-bata yang disusun).

Pada sel gabus, Sel epidermis yang terletak pada bagian terluar dari gabus berbentuk segi enam
dan tersusun seperti sarang lebah atau sarang laba-laba.

Dari percobaan yang telah kami lakukan,sel tumbuhan memiliki dinding sel, stomata, dan
sitoplasma. Terlihat pada sel gabus singkong, sel batang jagung dan sel bawang merah.

Pada percobaan yang telah kami lakukan bahwa sel gabus kosong, hal itu dikarenakan sel gabus
merupakan sel tumbuhan yang mati sehingga selnya tidak memilik organel-organel sel. Struktur
sel hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma, dan antar selnya dibatasi oleh
dinding sel.

. Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-organ selnya telah
mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang lainnya.

 SARAN
Setiap pengamatan harus dilakukan denga teliti untuk mendapatkan hasil pengamatan yang
lebih maksimal. Kepada semua pengamat atau pratikum disarankan agar lebih teliti dalam
mengamati objek.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/40608174/LAPORAN-BIOLOGI-SEL

http://aan888.blogspot.com/2011/05/pengamatan-sel-hidup-dan-mati-lap.html

Baureno, 12 September 2018

Anda mungkin juga menyukai