Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

MODUL 3

PENGAMATAN TUMBUHAN

DISUSUN OLEH

NAMA : AFRIANSYAH
NIM : G 811 19 059
KELOMPOK : SATU (1)
ASISTEN : SILVAYANTI

LABORATORIUM BIOLOGI BIODIVERSITY


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

OKTOBER. 2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tumbuhan kelas/tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu


tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau monokotil dan tumbuh – tumbuhan
berbiji keping dua atau dikotil. Ciri – ciri tumbuhan monokotil dan dikotil
hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena
memiliki bunga yang sesungguhnya (Prasaja, 2009).

Tanaman monokotil membawahi sejumlah bangsa dan suku tumbuhan yang


warganya dianggap mempunyai tingkat perkembangan filogenetik yang
tertinggi. Jenis-jenis tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini dapat dikenal
berdasarkan ciri-cirinya (Sema, 2007).

Tanaman dikotil meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon yang


mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut yaitu, mempunyai lembaga
dengan dua daun lembaga (berbiji belah ) dan akar serta pucuk lembaga yang
tidak mempunyai pelindung yang khusus, akar lembaga tumbuh terus menjadi
akar pokok ( akar tunggang ) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem
akar tunggang, Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang
dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas, duduk daun biasanya
tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling, daun tunggal atau daun
majemuk, sering kali sisertai oleh daun-daun penumpun, jarang memiliki
pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari, pada cabang-cabang
kesamping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada
bidang median dikanan kiri cabang tersebut, bunga bersifat di-,tetra-, atau
pentramer (Schultze, 1874).

Dan ciri-ciri anatomi tumbuhan dikotil yaitu baik akar maupun batang
mempunyai kambium, sehingga akar maupun batangnya memperlihatkan
pertumbuhan menebal, pada akar berkas radial berkas pengangkutnya hanya
nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal, pada batang
berkas pengangkutan penyusun tersusun dalam lingkaran dengan xilem
disebelah dalam dan floem sebelah luar, diantaranya terdapat kambium, jadi
berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral
(Hart, 1972).

Berdasrkan uraian diatas maka yang menjadi latar belakang praktikum ini
dilaksanakan yaitu agar praktikan mampu mengamati dan membedakan
struktur sel dan morfologi serta anatomi dari tumbuhan monokotil dan dikotil
yang akan diamati.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini agar mahasiswa dapat memahami struktur


morfologi, anatomi dan histologi system organ pada tumbuhan. Mahasiswa
juga dapat mmbandingkan struktur baik morfologi maupun anatomi akar,
batang, dan daun pada tumbuhan monokotil dan dikotil, serta dapat
menggambar berbagai alat reproduksi pada tumbuhan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu kotiledon.


Adapun karakter yang paling kuat dari tanaman berkeping tunggal ini antara lain
daun lembaga, akar yang berbentuk serabut, daun yang berselang seling, bagian
tulang daunnya sejajar dan cenderung berbentuk layaknya pita serta masih banyak
lagi lainnya (Tjirosoepomo, 2007).

Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak Tumbuhan berkeping biji
tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok membelah karena
hanya memiliki satu daun lembaga (Ardiansah, 2009).

Sistem taksonomi, tumbuhan monokotil dilekatkan beberapa nama kelompok besar


seperti Liliopsoda, liliidae, dan juga Monocotyledodeae. Tumbuhan monokotil,
daerah pangkal ruas batanglah yang menjadi titik tumbuhnya. Hal itu terjadi karena
pada daerah tersebut terdapat jaringan yang selalu membelah, disebut meristem
interkalar. Oleh karena itu ruas batang pada tumbuhan monokotil ini dapat
bertambah panjang (Thorne, 1992)

Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji berkeping dua.
Tumbuhan yang masuk ke dalam kelompok dikotil ini mempunyai sepasang daun
lembaga atau yang kita kenal dengan sitilah kotiledon. Daun lembaga tersebut
terbentuk sudah sejak tahapan biji dengan demikian sebagian besar anggotanya
memiliki bebijian yang mudah sekali terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang
menjadi pembeda utama antara tumbuhan dikotil /dengan monokotil yang justru
kepingan bijinya tunggal. Tumbuhan dikotil batang terdiri atas kayu dan kulit yang
dapat dipisahkan. Diantara keduanya terdapat lapisan kambium. Kambium tersusun
dari sel-sel yang selalu membelah, seperti meristem pucuk (Aryuliana, 2004).
Letak kambium dibagian tepi batang sehingga jaringan meristem itu disebut
meristem lateral. Daerah ujung batang merupakan pusat pertumbuhan karena sel-
sel penyusun jaringannya selalu membelah yang disebut meristem
pucuk. Tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri mempunyai bunga yang
sesungguhnya (lengkap), daun pipih dan lebar, bakal biji tidak nampak karena
terlindung oleh daun buah atau putiknya, mengalami pembuahan ganda,
berdasarkan keping bijinya di golngkan menjadi dua yakni tumbuhan berkeping
satu (monocotyledoneae) dan tumbuhan berkeping ganda (Dycotyledoneae)
(Tjirosoepomo, 2007).
BAB 3
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini di laksanakan pada hari Kamis, 26 September 2019 pada pukul
13.00 WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium Biologi, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Tadulako, Palu.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Mikroskop, kaca preparat,
kaca penutup, silet, pensil warna, alat tulis, kamera, lembar folio, lembar kerja
mahasiswa dan lembar laporan sementara.

Bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah : Ruumput Teki (Cyberus
Rotundus), Jarak Merah (Jathropa Gossypifolia), Bayam Berduri (Amarathus
Spinosus), Kembang Kertas (Buigainvilae), Kembang sepatu (Hibiscus Rosa
SInensis).

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur keja yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Siapkan tanamam yang akan di amati, kemudian dipotong setiap tanaman


menjadi 3 bagian (batang daun dan akar)
2. Kemudian taruh diatas kaca preparat dan tutup menggunakan kaca penutup
3. Amati setiap bagian tanaman tersebut dengan menggunakan mikroskop,
Selanjutnya amatilah dan bandingkan perbedaan antara bayam berduri,
jarak merah, dan rumput teki
4. Kamudian digambar organ-organ tersebut (daun, batang, dan akar)
BAB 4

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat dlihat
pada beberapa tabel berikut :

Tabel Hasil Pengamatan Bagian-bagian Sel

No Gambar Keterangan

1 1 Anatomi sel batang jarak erah


(Jathropa gossypifolia),
2
sebagai berikut :
3
Ket “
1. epidermis
4
2. korteks
3. endodermis
5 4. floem
5. xilem

1
Anatomi sel batangr rumput
teki (Cyberus Rotundus),
2
sebagai berikut:
3
ket :
1. xilem
4 2. floem
3. epidermis
4. parenkim
2 1 Anatomi sel akar jarak merah
(Jathropa Gossypifolia),
sebagai berikut :
2
Ket :
3 1. epidermis
2. korteks
3. xilem
4 4. floem

1 Anatomi sel akar rumput teki


(Cyberus Rotundus). Sebagai
beerikut :
2
Ket:
3 1. epidermis
2. korteks
3. floem
4 4. inti

3
4 Anatomi sel daun pada
tumbuhan. Sebagai berikut :

3 Ket :
1. epidermis
2 2. xilem
3. floem
4. stomata
1
BAB 5
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau


palingsederhana dan dapat dilihat hanya dengan menggunakan alat bantu
optic berupa mikroskop.

2. Sel yang diamati adalah sel akar, batang, dam daum pada tumbuhan
dimonokotil dan dikotil, dimana sel-sel yang mneyusun kedua jenis
tumbuhan itu adalah berbeda, sehingga dapat dilihat dari struktur anatomi
dan morfologinya

.
5.2. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh praktikan ialah sebelum praktikan masuk
laboratorium asisten telah menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan pada
praktikum. Kalau bisa bahan-bahan praktikumnya lebih di perbanyak agar
praktikan lebih menghemat waktu dalam melaksanakn praktek.

Waktu untuk menjawab kuis dan menggambar pengamatan yang sedang di


amati di tambah. Setiap praktikan wajib membawa seluruh perlengkapan yang
dibutuhkan dalam praktikum. Semoga di tahun akan datang praktikumnya bisa
jadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Penuntun Praktikum Biologi Umum 2018 Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako

Al Mubin. (2012) Laporan Biologi Sel Tumbuhan.Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu

Uhan. (2013). Klasifikasi Tumbuhan atau Taksonomi Tumbuhan dari

Kingdom sampai Spesies. Penerbit Bintang: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai