MODUL 3
PENGAMATAN TUMBUHAN
DISUSUN OLEH
NAMA : AFRIANSYAH
NIM : G 811 19 059
KELOMPOK : SATU (1)
ASISTEN : SILVAYANTI
OKTOBER. 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Dan ciri-ciri anatomi tumbuhan dikotil yaitu baik akar maupun batang
mempunyai kambium, sehingga akar maupun batangnya memperlihatkan
pertumbuhan menebal, pada akar berkas radial berkas pengangkutnya hanya
nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal, pada batang
berkas pengangkutan penyusun tersusun dalam lingkaran dengan xilem
disebelah dalam dan floem sebelah luar, diantaranya terdapat kambium, jadi
berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral
(Hart, 1972).
Berdasrkan uraian diatas maka yang menjadi latar belakang praktikum ini
dilaksanakan yaitu agar praktikan mampu mengamati dan membedakan
struktur sel dan morfologi serta anatomi dari tumbuhan monokotil dan dikotil
yang akan diamati.
1.2. Tujuan
Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak Tumbuhan berkeping biji
tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok membelah karena
hanya memiliki satu daun lembaga (Ardiansah, 2009).
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji berkeping dua.
Tumbuhan yang masuk ke dalam kelompok dikotil ini mempunyai sepasang daun
lembaga atau yang kita kenal dengan sitilah kotiledon. Daun lembaga tersebut
terbentuk sudah sejak tahapan biji dengan demikian sebagian besar anggotanya
memiliki bebijian yang mudah sekali terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang
menjadi pembeda utama antara tumbuhan dikotil /dengan monokotil yang justru
kepingan bijinya tunggal. Tumbuhan dikotil batang terdiri atas kayu dan kulit yang
dapat dipisahkan. Diantara keduanya terdapat lapisan kambium. Kambium tersusun
dari sel-sel yang selalu membelah, seperti meristem pucuk (Aryuliana, 2004).
Letak kambium dibagian tepi batang sehingga jaringan meristem itu disebut
meristem lateral. Daerah ujung batang merupakan pusat pertumbuhan karena sel-
sel penyusun jaringannya selalu membelah yang disebut meristem
pucuk. Tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri mempunyai bunga yang
sesungguhnya (lengkap), daun pipih dan lebar, bakal biji tidak nampak karena
terlindung oleh daun buah atau putiknya, mengalami pembuahan ganda,
berdasarkan keping bijinya di golngkan menjadi dua yakni tumbuhan berkeping
satu (monocotyledoneae) dan tumbuhan berkeping ganda (Dycotyledoneae)
(Tjirosoepomo, 2007).
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini di laksanakan pada hari Kamis, 26 September 2019 pada pukul
13.00 WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium Biologi, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Tadulako, Palu.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Mikroskop, kaca preparat,
kaca penutup, silet, pensil warna, alat tulis, kamera, lembar folio, lembar kerja
mahasiswa dan lembar laporan sementara.
Bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah : Ruumput Teki (Cyberus
Rotundus), Jarak Merah (Jathropa Gossypifolia), Bayam Berduri (Amarathus
Spinosus), Kembang Kertas (Buigainvilae), Kembang sepatu (Hibiscus Rosa
SInensis).
Prosedur keja yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat dlihat
pada beberapa tabel berikut :
No Gambar Keterangan
1
Anatomi sel batangr rumput
teki (Cyberus Rotundus),
2
sebagai berikut:
3
ket :
1. xilem
4 2. floem
3. epidermis
4. parenkim
2 1 Anatomi sel akar jarak merah
(Jathropa Gossypifolia),
sebagai berikut :
2
Ket :
3 1. epidermis
2. korteks
3. xilem
4 4. floem
3
4 Anatomi sel daun pada
tumbuhan. Sebagai berikut :
3 Ket :
1. epidermis
2 2. xilem
3. floem
4. stomata
1
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
2. Sel yang diamati adalah sel akar, batang, dam daum pada tumbuhan
dimonokotil dan dikotil, dimana sel-sel yang mneyusun kedua jenis
tumbuhan itu adalah berbeda, sehingga dapat dilihat dari struktur anatomi
dan morfologinya
.
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh praktikan ialah sebelum praktikan masuk
laboratorium asisten telah menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan pada
praktikum. Kalau bisa bahan-bahan praktikumnya lebih di perbanyak agar
praktikan lebih menghemat waktu dalam melaksanakn praktek.