MODUL 1
DISUSUN OLEH
NAMA : AFRIANSYAH
NIM : G 811 19 059
KELOMPOK : SATU (1)
ASISTEN : SILVAYANTI
OKTOBER, 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Oleh
karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati
hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu
yang sering dipakai dalam pengamatan, terutama dalam bidang biologi adalah
Mikroskop (Winatasasmita, 1986).
Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional dan herediter yang terkecil. Sel
terbagi menjadi dua tipe yaitu prokariot dan eukariot. Perbedaan karakteristik
dari kedua tipe tersebut adalah keberadaan membran yang menyelubungi
nukleua maupun organel lainnya yang memiliki fungsi spesifik seperti
mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi dan lisosom. Sel eukariot
memilik karakteristik tersebut sedangkan sal prokariot tidak (Campbell, 2000).
Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang
mengamati jaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan
fungsional makhluk hidup. Semua fungsi di atur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi. Sel merupakan struktural terkecil dari suatu organisme
hidup, karena ukurannya sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung
dengan mata telanjang akan tetapi bisa di lihat dengan bantuan mikroskop (Al
Mubin, 2012).
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi latar belakang praktikum ini
dilaksanakan yaitu agar Mahasiswa dapat mengetahui cara memakai
mikroskop dengan baik dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam
suatu objek yang akan diamati.
1.2. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa
cembung yaitu sebagai lensa okuler dan lensa objektif. Baik okuler maupun objektif
dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya di pasang pada
roda berputar yang di sebut gagang putar (Volk, 1984).
Beberapa alat bantu yang dapat digunakan seperti alat pembesar luv yang biasa
digunakan untuk memperbesar tulisan, namun alat ini memiliki kelemahan berupa
keterbatasan dalm pembesarannya. Mikroskop pada era sekarang sangat berguna
karena memiliki keunggulan yang jauh lebih tinggi dibandingkan alat pembesar luv.
Mikroskop banyak digunakan dibidang kedokteran untuk meneliti berbagai bentuk
penyakit, pemeriksa darah dan lain-lain (Lay, 1992).
Sel merupakan unit fungsional dari organisme multiseluler. Bagian sel ada yang
disebut sentral yaitu nukleus dan dikelilingi oleh sitoplasma yang di batasi oleh
membran inti dan batas terluar di lapisi oleh lapisan tipis dan sulit ditembus yaitu
membran plasma (Hart, 1972).
Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup menyatakan bahwa protoplasma
merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel,
tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi
kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa
sel merupakan fungsional kehidupan (Schultze, 1874).
Sejarah penemuan sel bahwa pada awala abad 17, Galileo Galilei dengan alat dua
lensa ia menggambarkan struktur tipis dari mata serangga berupa pola geometri.
Galileo Galilei yang bukan seorang biologiwan sesungguhnya orang pertama yang
mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop. Pertengahan abad Robert
Hooke seorang kuantor dari inggris melihat gambaran dari suatu sayatan tipis gabus
suatu kompartemen atau ruang-ruang. Stuktur yang dilihatnya itu dengan nama latin
yaitu Cellulae (yang bearti ruang kecil) (Kurniasari, 2011).
Tahun 1655 sel ditemukan oleh Robert Hooke. Hooke mengambil sebagian dari
jamur yang ada di botol yang kemudian ditelitinya, kemudian dia melihat bentuk
seperti kamar. Bentuk inilah yang kemudian diberi nama sel. Tubuh kita terdapat
jampir 200 jenis sel. Umumnya sel memiliki struktur tubuh yang sama tetap
bentuknya bisa berbeda-beda. Perbedaan bentuk sel terkait dengan perbedaan kerja
yang dilakukannya dan tempat di mana mereka berada (Sema, 2007).
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 26 September 2019 pada pukul
13.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako, Palu.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop, kaca preparat, kaca
penutup, larutan iodium, air, silet, pensil warna, alat tulis, kamera, lembar
protest, lembar kerja mahasiswa dan lembar laporan sementara.
Bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah potongan kertas yang
bertuliskan huruf “d” dan butir-butir pati kentang yang digunakan sebagai
objek pengamatan serta medium air dan yodium
Prosedur kerja yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat dlihat
pada beberapa tabel berikut :
No Gambar keterangan
1 1. Lensa okuler
2. Revolver
3. Lensa Objektif
4. Makrometer
5. Mikrometer
6. Meja Preparat
7. Iluminator (sumber
cahaya)
8. Diafragma
NO GAMBAR KETERANGAN
1 Ket : 1. Amilum
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh praktikan ini sebaiknya memanajemen waktu
sangat diperlukan agar praktikum ini bisa berjalan lebih lancar lagi serta
ketelitian dalam mengamati dalam menggunakan mikroskop sangat diperlukan
untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
NAMA : AFRIANSYAH
NIM : G 811 19 059
KELOMPOK : 4 (Empat)
ASISTEN : SILVAYANTI