Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI SEL DAN MOLEKUL

MODUL II
MIKROSKOP

DISUSUN OLEH
NAMA : REZAH MONIKA
STAMBUK : G40122028
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : FARHAH ALYA NABILAH

LABORATORIUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKUL


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

MARET, 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroskop (latin; micro: kecil, scopium: penglihatan), yang berfungsi


untuk meningkatkan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan
untuk dapat mengamati obyek yang sangat luas. Mikroskop
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati
objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis) (Kahar, 2022)

Sel pertama kali ditemukan oleh ilmuwan inggris yang bernama


Robert Hooke yang telah meneliti irisan pada gabus melalui
mikroskop yang dirancang sendiri. Kemudian teori sel dikembangkan
oleh ilmuan botani dan ilmuan biologi yang bernama Matthias
Schleiden dan Theodor Schwann keduanya berkebangsaan jerman
yang pertama kali mengemukakan tentang teori sel pada hewan dan
tumbuhan. Mereka mengatakan bahwa sel merupakan unit dasar yang
menyusun organisme. Setelah penemuan tersebut maka
perkembangan ilmu pengetahuan mengenai botani, zoologi dan
mikrobiologi mengalami peningkatan. Dibidang mikrobiologi dan
organisme bersel tunggal lainnya sering dipergunakan untuk lebih
mengetahui tentang fungsi dari sel. Sel merupakan unsur atau unit
terkecil suatu makhluk hidup yang mampu melaksanakan aktivitas
biologis. Sumber energi yang digunakan oleh makhluk hidup dalam
beraktivitas berasal dari metabolisme sel. Sel memiliki peran yang
sangat strategis dalam kehidupan. Kegiatan metabolisme berawal dari
sel melalui struktur bagian tubuhnya yang disebut organela (Ihsan,
2021).
Berdasarkan uraian diatas maka yang melatar belakangi dilakukannya
percobaan ini adalah mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
benda-benda kecil, dapat mengenal bentuk dan struktur sel secara umum.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum kali ini yaitu praktikan dapat membawa mikroskop
dengan benar, bagian-bagian mikroskop, langkah-langkah melihat sampel
pada mikroskop, menentukan perbesaran total suatu objek yang diamati dan
menggunakan mikroskop cahaya dengan baik dan benar.

1.3 Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum kali ini yaitu, praktikan dapat mengetahui apa itu
mikroskop,bagian-bagian mikroskop, dan sifat-sifat dari mikroskop,serta
dapat melihat bagian-bagian sel.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan


pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur
dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil. Mikroskop ada 2 macam yaitu,
mikroskop elektron dan mikroskop optik. Mikroskop dalam (bahasa Yunani:
Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar (Ramadhani dkk, 2020). Secara
umum, mikroskop pertama kali ditemukan oleh Zacharias Jansen dan ayahnya
Hans pada abad ke-16 (Z Janssen c 1580-1638) yang berasal dari Belanda.
Mikroskop ini terdiri dari tiga tabung dengan lensa berada pada kedua ujung
tabung. Lensa okuler memiliki bentuk cembung sedangkan lensa objektifnya
plano-convex. Untuk memfokuskan bayangan cukup dengan menggeser tabung
keluar atau kedalam sambil mengamati sampel. Mikroskop ini memiliki
perbesaran minimum 3x dan perbesaran maksimum 10x (Rohajatien dkk., 2017).

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu,mikroskop


cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi
dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan
kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya,
mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian
permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian
dalam sel (Nono, 2008).

Adapun bagian-bagian mikroskop dan yaitu lensa okuler, berada dekat dengan
mata pengamat, berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan
diperbesar dari lensa objek lensa o bjektif, berada dekat pada objek yang diamati,
membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Lensa ini diatur oleh revolver
untuk menentukan perbesaran lensa objektif. Tabung mikroskop (tubus),
berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungkan lensa objektif dengan lensa
okuler. Makrometer, berfungsi menaikturunkan tabung mikroskop secara cepat.
Mikrometer, berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara
lambat dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer. Revolver, berfungsi untuk
mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. Reflektor, terdiri
atas cermin datar dan cermin cekung. Berfungsi untuk memantulkan cahaya dari
cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi,
sedangkan jika kurang digunakan cermin cekung yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk. Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk, alat ini dapat diputar dan dinaik turunkan. Meja mikroskop, berfungsi
untuk meletakkan objek yang akan diamati. Penjepit kaca, untuk menjepit kaca
yang melapisi objek agar tidak bergeser. Lengan mikroskop, berfungsi sebagai
pegangan pada mikroskop. Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau
menopang mikroskop. Sendi pengatur sudut, untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop ( Kuswinanti, 2013).

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak
ditemukan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan. Salah satu penemuan
itu adalah mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting dalam
kegiatan biologi. Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan
jelas benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang (kurang dari 0,1 mm), misalnya bagian-bagian dari sebuah sel
(Kuswinanti, 2009).

Sel adalah unit struktur terkecil yang hidup. Sel dibatasi oleh membran plasma
yang membungkus sitoplasma. Sitoplasma merupakan cairan intraseluler yang ada
didalam sel. Sitoplasma banyak mengandung organel-organel sel yang berguna
untuk kelangsungan hidup sel (Karp, 2003).

Daun tanaman adam hawa (Rhoe discolor) meruapakan salah satu tanaman hias
yang cukup diminati oleh masyarakat. Daun adam hawa memiliki beberapa
kandungan senyawa kimia seperti fenolik, karetenoid, asam askorbat, alkaloid,
saponin, terpenoid, dan flavonoid berupa antasianin (Sitorus et al., 2012).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Maret 2023 pukul 9.45
WITA sampai dengan selesai. Bertempat di Laboratorium Biologi Sel dan
Molekul jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Tadulako.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu mikroskop cahaya
binokuler, slide glass, cover glass dan pipet tetes. Bahan yang digunakan
pada praktikum kali ini yaitu tisu, akuades, huruf e dan daun adam hawa
(Rhoeo discolor).

3.3 Prosedur Kerja

Mikroskop dibawa menggunakan dua tangan ke meja. Dipasang kabel


mikroskop dan dinyalakan. Kemudian dinaikkan kondensor keposisi teratas
dan dibuka diafragma sepenuhnya. Kemudian dinyalakan sumber cahaya.
Ditempatkan slide glass diatas meja preparat sejajar dengan sumber cahaya.
Lalu diatur jarak spesimen dan lensa objektif agar mendapat gambar yang
fokus dan optimalkan resolusi dan kontras dengan perlahan. Selanjutnya
dimulai dengan perbesaran terkecil (4x) untuk menemukan area yang akan
diamati, lalu beralih ke perbesaran yang lebih tinggi. Setelah mikroskop
selesai digunakan, dimatikan daya, dikembalikan lensa objektif ke
perbesaran terkecil, diambil slide glass, dicabut kabel power mikroskop.
Kemudian dikembalikan mikroskop ke kabinet.
Slide huruf “e” ditempatkan diatas meja mikroskop dalam posisi tegak
normal. Huruf “e” diamati mulai dari perbesaran 4×, 10× dan 40× kemudian
di dokumentasikan.

Dibuat sayatan setipis mungkin pada permukaan bawah dari daun Rhoeo
discolor dan diletakkan setetes air ditengah slide glass. Kaca penutup
diletakkan dengan hati-hati kemudian kaca penutup dijatuhkan ke air dan
daun. Slide ditempatkan di atas meja mikroskop dan dijepit dengan klip.
Kemudian diamati dan di dokumentasikan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan dari praktikum ini adalah:

No Gambar Keterangan
1. Mikroskop 1. Lensa Okuler
2. Revolver
1
3. Lensa Objektif
16
2 4. Klip Preparat
15
3 5. Aperture
4
14 6. Diagram
5
13
6 12 7. Kondensor
7
11
8 8. Sumber Cahaya
10
9. Saklar Lampu
10. Dasar Mikroskop
9
11. Pengatur Halus
12. Mikrometer Vertikal
13. Makrometer Vertikal
14. Meja Preparat
15. Lengan Mikroskop
16. Kepala Mikroskop
2. Huruf “e” sebelum di amati Preparat “e” sebelum
diamati menggunakan
mikroskop

3. Huruf “e” setelah di amati Preparat “e” setelah di


amati menggunakan
mikroskop. Bersifat nyata,
terbalik dan diperbesar.

4. Adaxial Rhoeo discolor 1.dinding sel


2.inti sel
1

2
5. Abaxial Rhoeo discolor 1. stomata
2. dinding sel
1
3. sitoplasma

4.2 Pembahasan

Mikroskop dalam bahasa yunani, Mikros = kecil dan Scopein = melihat,


adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi dan kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (Pramudita, 2012).

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa


bagian bagian yang terdapat pada mikroskop memiliki kegunaan masing-
masing dari 14 bagian yang berbeda. Dengan pengetahuan yang di dapat
dari percobaan ini, kita dapat lebih memahami bagian beserta fungsi pada
mikroskop dan menggunakannya dengan baik dan benar. Pada percobaan
mengamati objek dengan menggunakan mikroskop diperoleh hasil pada
preparat “e”, berubah menjadi “Ə”. Kemudian pada saat preparat digeser ke
kiri bayangan objek bergeser ke kanan, sedangkan apabila preparat digeser
ke kanan bayangan objek bergeser ke kiri. Apabila preparat digeser ke
belakang bayangannya bergeser ke depan dan begitu pula sebaliknya. Hal
ini terjadi karena sifat-sifat lensa objektif yang nyata, terbalik dan
diperbesar. Sel pada daun Rhoeo discolor berbentuk persegi panjang dan
susunan selnya rapat. Organel yang dapat ditemui yaitu dinding sel dan
stomata. Dimana fungsi dari dinding sel yaitu sebagai pelindung dan
pemberi bentuk yang tetap dan pembatas antara sel satu dengan yanng
lainnya. Fungsi dari stomata sendiri yaitu jalan tranpirasi, jalan respirasi,
jalan masuknya karbondioksida dan keluarnya oksigen.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa mikroskop


meiliki berbagai macam jenis tetapi yang sering digunakan untuk
praktikum ada dua jenis yaitu mikroskop monokuler dan binokuler.
Mikroskop juga mempunyai beberapa bagian yaitu lensa okuler, tabung
mikroskop, revolver, lensa objektif, meja mikroskop, diagfragma,
cermin, kaki mikroskop, pengatur kasar, pengatur halus, lengan
mikroskop, penjepit objek, kondensor.

5.2 Saran

Pada praktikum kali ini diharapkan praktikan lebih berhati-hati dalam


menggunakan peralatan lab dan praktikan lebih menguasai materi sebelum
praktikum dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Ihsan, B (2021). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Solok : Penerbit Ihsan Cendekian


Mandiri

Kahar, F. (2022). Buku Ajar Instrumen Dasar, Purbalingga: CV.Eureka Media


Aksara

Karp, G. (2003). Cell and Molecular Biology. New York: McGraw-Hill

Kuswinanti, T . (2013). Mengkuak Tabir Kehidupan Mikroganisme. Bogor: PT


Penerbit IPB pres

Nono, S.(2008). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakata: Universitas Terbuka.

Pramudita, S.D. (2012). Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu


Pengetahuan Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal Mikroskop. 1(2).

Ramadhani, S.P.( 2020) Pengelolaan Laboratorium (Panduan Para Pengajar dan


Invikator Pendidikan). Depok:Yayasan Yiesa Rich.

Rohajatien,U,Rohan,H.H.,& Rokhmad, K. (2017). Gizi Dalam Biologi


Moder.Malang :Media Nusa Creative

Sitorus,Marham,Sutiani,Ani, (2012). Pengelolaan dan Manajemen Laboratorium


Kimia, Medan:Graha ilmu.

Anda mungkin juga menyukai