Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

MODUL 1
PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP

DISUSUN OLEH :
NAMA : ANNISA GUNAWAN
NIM : G 101 19 032
KELOMPOK : IV
ASISTEN : ELIF FITRIANA

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

SEPTEMBER , 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam meneliti mikroorganisme, tidak hanya dilakukan melalui pengamatan


dengan mata telanjang tetapi dibantu dengan alat bantu yang dapat
memperbesar ukuran mikroorganisme tersebut, sehingga dapat diamati oleh
pengamat. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk membantu seorang
pengamat melihat mikroorganisme yang berukuran sangat kecil melalui
perbesaran lensa-lensanya. Ada dua prinsip dasar yang berbeda pada
mikroskop, yang pertama yang pertama mikroskop optik dan yang kedua
mikroskop elektron. Mikroskop optik, lebih sering digunakan dan sydah
dimiliki oleh sebagian besar laboratorium yang ada di Indonesia. Dari
mikroskop optik ini perlu dibedakan antara mikroskop biologi dan mikroskop
stereo (Campbell, 2008).

Mikroskop yang umum digunakan untuk pembelajaran adalah mikroskop


cahaya. Yang dimaksud dengan mikroskop cahaya adalah mikroskop yang
menggunakan cahaya sebagai sumber iluminasi. Mikroskop cahaya meliputi
antara lain mikroskop medan terang (brightfield), mikroskop medan gelap
(darkfield), mikroskop fase kontras, dan mikroskop fluoresens. Selain cahaya,
ada mikroskop lain yang menggunakan elektron sebagai sumber iluminasi.
Mikroskop elektron secara garis besar dibedakan atas Transmission Electron
Microscope (TEM) dan Scanning Electron microscope (SEM) (Harijati, 2017).

Berdasarkan uraian diatas, yang melatarbelakangi dilakukannya praktikum ini


ialah mengetahui cara penggunaan mikroskop dan mengenal bagian-bagian
mikroskop dengan baik.
1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memperkenalkan komponen-


komponen mikroskop dan cara menggunakannya. Selain itu, mempelajari cara
menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop merupakan alat terpenting dalam sitologi yaitu bidang yang mempelajari
struktur sel. Namun sekadar menjelaskan beraneka ragam organel dan struktur-
struktur lainnya dalam sel hanya bisa sedikit mengungkapkan fungsinya (Campbell,
2008).

Bentuk kehidupan dari dunia mikroba yang pertama kali amati adalah bakteri atau
kuman. Dari pengamatan tersebut Anthonie Van leeuwenhoek berhasil menemukan
suatu bentuk kehidupan yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk
kehidupan tersebut kemudian dinamakan animal cules, yang tidak lain adalah
bakteri atau kuman. Leeuwenhoek menggambarkan bentuk kehidupan temuannya,
yaitu bulat atau kokus, batang atau basil, dan spiral yang sampai saat ini digunakan
sebagai bentuk dasar morfologi bakteri (Aryulina, 2004).

Jika memperhatikan sebuah batu (makhluk tak hidup), tampak rumit dengan
bermacam-macam mineral yang berserakan di dalamnya. Namun demikian,
organisasi-organisasi itu sendiri merupakan kesederhanaan, apabila dibandingkan
dengan organisasi-organisasi tubuh makhluk hidup yang manapun. Jika kita
memeriksa setiap bagian tubuh seekor anjing dengan mikroskop, maka kita akan
menemukan bahwa bagian-bagian itu terdiri atas sel-sel. Satuan-satuan ini
umumnya terlampau kecil untuk dilihat dengan mata tanpa alat, tersusun menjadi
jaringan membentuk organ yang mudah dilihat (Tim Pengajar Biologi Dasar UNM,
2013).

Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan


dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari be
nda - benda kecil. Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yaitu
mikroskop optik dan mikroskop elektron. Mikroskop optik dapat dibedakan
menjadi mikroskop biologi dan mikroskop stereo (Tim Pengajar Biologi Dasar
UNDIP, 2004).

Menurut (Sudjadi, 2006), mikroskop biologi umumnya memiliki lensa okuler dan
lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut.
1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x
2. Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10x, Pembesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x disebut objektif emersi,
karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya khusus
pula.

Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu


besar , transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupundari
bawah dengan sinar alam maupun lampu. Memiliki 2 buah objektif dan dua buah
okuler, sehingga diperoleh bayangan 3 dimensi dengan pengamatan 2 belahmata.
Kekuatan pembesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut. Objektif 1x
ataua 2x dengan okuler 10x atau 15x. (Tim Pengajar BiologiDasar UNM,2014).
Mikroskop pertama kali digunakan oleh ilmuwan zaman renaisans, adalah
mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan
melaluispesimen dan melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi cahaya sedemikian
rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke
film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video (Campbell, 2008).

Mikroskop elektron memfokuskan seberkas elektron melalui spesimen atau pada


permukaannya. Resolusinya berbanding terbalik dengan panjang gelombang
radiasi yang digunakan mikroskop untuk mencitra dan berkas elektron memiliki
panjang gelombang yang jauh lebih pendek daripada cahaya tampak. Mikroskop
elektron payar (SEM) khususnya berguna untuk penelitian terperinci mengenai
permukaan spesimen. Berkas elektron memindai permukaan sampel yang biasanya
dilapisi selapis tipis emas. Berkas tersebut mengeksitasi elektron pada permukaan,
dan elektron-elektron sekunder ini terdeteksi oleh alatyang menerjemah pola
elektron menjadi sinyal elektronik ke layar video (Campbell, 2002).

Mikroskop elektron transmisi (TEM) digunakan untuk mempelajari ultrastruktur


internal sel. TEM mengarahkan berkas elektron melalui irisan spesimen
yang sangat tipis, mirip dengan cara mikroskop cahaya meneruskan cahaya melalui
objek. Mikroskop elektron mengungkapkan banyak organel dan struktur sub selular
lain yang tidak mungkin diresolusi dengan mikroskop
cahaya. Namun mikroskop cahaya menawarkan beberapa keuntungan, terutama d
alam mempelajari sel hidup. Salah satu kekurangan mikroskop elektron adalah
bahwa metode yang digunakan utnuk menyiapkan spesimen ternyata
membunuh sel. Selain itu, penyiapan spesimen dapat menimbulakan artifak, fitur
struktural yang terlihat di mikograf namun tidak ada pada sel hidup (seperti juga
pada semua teknik mikroskopis) (Campbell, 2008).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini di laksanakan pada hari rabu tanggal 25 September 2019 pada
pukul 13:00 sampai dengan 15:00 WITA, bertempat di Laboratorium
Biosistematika Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop, gelas obyek dan
gelas penutup, pipet dan silet. Adapun bahan yang digunakan yaitu potongan
kertas yang bertulis huruf “d”, butir-butir pati kentang, medium yang
digunakan air dan yodium.

3.3 Prosedur Kerja

Kegiatan 1

1. Disiapkan dan diggunakan mikroskop


Dikeluarkan mikroskop dari kotaknya di dalam lemari, diletakkan hati-hati
di atas meja. Kemudian digunakan mikroskop sesuai dengan langkah-
langkah yang telah dijelaskan agar diperoleh daya pisah yang maksimal.
2. Disiapkan preparat
Yang digunakan adalah preparat basah. Bahan yang akan diamati diletakkan
di atas di gelas obyek, tetesi dengan medium air, tutup dengan gelas penutup
dan usahakan agar tidak ada gelembung udara di atas obyek dan gelas
penutup, caranya sbb : dipegang gelas penutup dengan posisi empat puluh
lima derajat terhadap gelas obyek, kemudan disentuhkan tepi bawahnya
pada permukaan tetesan air dan perlahan-lahan rebahkan sehingga gelas
penutup terletak di atas gelas obyek. Jika masih ada gelembung udara,
pekerjaan ini diulang lagi sampai berhasil.
3. Diamati preparat
Preparat yang sudah dipersiapkan diletakkan di atas meja mikroskop
sedemikian sehingga preparat yang diamati terletak di tengah lubang meja
mikroskop. Selanjutnya dilakukan langkah-langkah yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Apabila preparat sudah terfokus maka bila akan digunakan
pembesaran yang lebih kuat, hanya pengatur halus saja yang boleh
digunakan. Jangan sekali-kali diatur pengatur kasar.
4. Diatur besarnya obyek
Pembesaran dari bayangan suatu obyek dapat diketahui dari angka
pembesaran pada obyektif dan okuler. Ukuran benda di bawah pengamatan
mikroskop dapat diperkirakan dengan membandingkannya terhadap ukuran
bidang pandang yang dapat ditentukan sbb : diletakkan penggaris plastik
berskala mm di atas meja obyektif, usahakan untuk didapatkan bayangan
skala mm sejelas mungkin dan perkirakan diameter bidang pandang
tersebut.

Kegiatan 2

Diletakkan potongan huruf “d” pada gelas obyek, ditutup dengan gelas penutup.
lalu diamati preparat dengan lensa obyektif lemah. Dibandingkan bentuk
bayangan dengan betuk obyek yang diamati. Setelah itu, sambil memandang ke
dalam okuler, digeser preparat dari kiri ke kanan dan diamati yang terjadi

Kegiatan 3

Dikerik sekerat kentang dengan jarum atau ujung silet sehingga cairannya
keluar. Setelah itu diteteskan cairan tersebut pada gelas obyek dan tutup dengan
gelas penutup. Cairan tersebut dihindarkan dari gelembung udara yang timbul
pada preparat. Kemudian diafragma diatur agar butir pati kelihatan kontras
terhadap air yang mengelilinginya.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

1. Pengamatan pada Mikroskop


Gambar Mikroskop Keterangan
1. Lensa okuler
2. Lensa Obyektif
3. Lensa obyektif lain
4. Pengatur Fokus
secara kasar (coarse
focus)
5. Pengatur Fokus
secara halus (fine focus)
6. Meja preparat
7. Sumber cahaya
8. Kondensor Cahaya
9. Penjepit preparat
10. Ganggang
mikroskop
11. Kaki Mikroskop
12. Revolver
13. Tabung mikroskop
2. Pengamatan pada preparat
No. Gambar Keterangan

1. Maya, terbalik,
diperbesar

2. 1. Lamela
2. Hilus

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan, mikroskop memiliki bagian-bagian yakni lensa


okuler, tabung mikroskop, revolver, lensa objektif, meja preparat, kondensor,
diafragma, lampu (sumber cahaya), kaki mikroskop, sengkeling, lengan atau
pegangan mikroskop, mikrometer atau pengatur halus, dan makrometer atau
pengatur kasar. Adapun fungsi dari setiap bagian-bagian mikroskop ialah lensa
okuler berfungsi memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif,
tabung mikroskop berfungsi mengatur fokus serta menghubungkan lensa
objektif dan lensa okuler, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif, lensa objektif berfungsi membentuk bayangan yang pertama, meja
preparat berfungsi sebagai tempat diletakkan objek yang diamati, kondensor
berfungsi mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang difokuskan,
diafragma berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk, lampu
(sumber cahaya) berfungsi sebagai sumber pencahayaan mikroskop, kaki
mikroskop berfungsi sebagai penyangga atau penopang mikroskop, sengkeling
(penjepit preparat) berfungsi untuk menjepit kaca preparat agar tidak bergeser
, lengan atau pegangan mikroskop berfungsi sebagai tempat untuk memegang
mikroskop, mikrometer atau pengatur fokus halus berfungsi untuk menurunkan
atau menaikkan tabung mikroskop secara tepat dan lambat, dan makrometer
atau pengatur fokus kasar berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan tabung
mikroskop secara tepat dan cepat.

Hasil pengamatan huruf “d” yang diamati menggunakan mikroskop dengan


perbesaran lensa objektif 4 x dan lensa okuler 10 x, maka perbesaran totalnya
yaitu 40 x. semakin besar perbesarannya maka semakin jelas bayangan obyek
yang terlihat. Adapun Bayangan yang terbentuk pada lensa okuler yaitu maya,
terbalik dan diperbesar.

Hasil pengamatan butir pati pada kentang dengan menggunakan mikroskop


yaitu di dalam kentang terdapat bagian-bagian kentang yang ukurannya sangat
kecil dimana hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Adapun bagian-bagian
kentang yang dapat diamati dengan menggunakan mikroskop ialah lamela,
amilum, dan butiran air.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Mikroskop dapat digunakan untuk melihat benda-benda kecil yang tidak kasat
mata. Mikroskop memiliki komponen sebagai berikut: Lensa Okuler,
Tabung,Revolver , Lensa objektif, Meja sediaan, Kondensor, Diafragma,
Cermin,Kaki,Sendi inklinasi, Sengkeling, Pegangan, Mikrometer,
Makrometer.

5.2 Saran

Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih bisa mengefisienkan waktu sehingga


setiap kelompok dapat mengamati semua bahan praktikum yang disediakan.
Diharapkan agar asisten dapat meningkatkan bimbingannya
sehingga praktikan bisa melakukan pengamatan dengan baik dan benar, serta
agar laboran meyediakan peralatan praktikum yang lebihlengkap agar
praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Anonima.2005.Mikroskop.http://lms.aau.ac.id/library/ebook/R_2367_05_PB/files/
res/downloads/download_ 0308.pdf. Diakses pada tanggal 14 Desember2014
Anonimb.2011.http://repository.usu.ac.id/bitstream. Diakses pada tanggal
14Desember 2014
Aryulina Ph.D, Diah , Choirul Muslim Ph.D, Syalfinaf Manaf M.S dan Dr. Endang
W. Winarni, M.Pd. 2004. Biologi SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta :
Erlangga.
Campbell, Neil A. dan Jane B. Reece. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1
(Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Campbell, Neil A. , Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. 2008. Biologi Edisi
Kelima Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Sudjadi M.Ed, Drs. Bagod dan Dra. Siti Laila, M.Pd. 2006. Biologi Sains dalam
Kehidupan. Jakarta : Yudhistira.
Tim Pengajar Biologi Dasar. 2013. Bahan Ajar Biologi Dasar. Makassar : Jurusan
Biologi FMIPA UNM.
Tim Pengajar Biologi Dasar UNDIP. 2004. Petunjuk Praktikum Biologi .
Semarang : Universitas Diponegoro.
Tim Pengajar. 2014. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar : Jurusan
Biologi FMIPA UNM.
LEMBAR ASISTENSI

Nama : Annisa Gunawan

Stambuk : G 101 19 032

Kelompok : IV

Nama asisten : Elif Fitriani

NO. Hari / Tanggal Koreksi Paraf

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Anda mungkin juga menyukai