BIOLOGI UMUM
DISUSUN OLEH
NAMA : RAHMANIAH
STAMBUK : P21121053
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : WULANDARI
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS TADULAKO
OKTOBER, 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak
ditemukan alat bantu untuk menyelesaiknan permasalahan. Salah satu penemuan itu adalah
Mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting dalam kegiatan biologi.
Dengan menggunakan Mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda – benda yang
sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1mm), Misalnya
bagian – bagian dari sebuah sel, keterampilan menggunakan mikroskop dapat membantu
kita mengamati dan membandingkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
(Purnomo. 2009)
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat
bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati
organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak
mudah terlihat oleh mata (Pramesti, 2000). Sel adalah organel terkecil dari mahluk hidup,
berbeda dengan sel tumbuhan. Sementara itu sel tumbuhan merupakan penyusun jaringan
pada organ-organ tumbuhan. Sel-sel tersebut menyusun struktur daun, batang, bunga, dan
akar. Pada umumnya sel tersebut disusun oleh dinding sel, risosom, sitoplasma,vakuola,
kloroplas, badan golgi, mitokondria, retikulum endoplasma dan inti sel (Harun
Yahya,2012).
Mikroskop sederhana yang bisa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam
atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sumber pengganti cahaya matahari masuk
kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang akan
mengarahkan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Nanmun setiap mikroskop pada
dasarnya terdiri atas bagian optik dan bagian – bagian mekanik (Hua Juang, 2007).
Mikroskop yang pertama digunakan oleh ilmuan (saintis) zaman Renaissans, dan
mikroskop yang mungkin kita gunakan adalah mikroskop cahaya. Dalam mikroskop
cahaya (light microscope, LM), cahaya nampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian
melalui lensa kaca (Cambell, 2010).
1.2 Tujuan
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda
kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.(Anonim, 2012)
Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan (saintis) zaman Renaissans, dan
mikroskop yang mungkin kita gunakan adalah mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya
(light microscope, LM), cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui
lensa kaca. (Campbell, 2010)
Mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu,mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop
biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah
dengan sinar alam atau lampu. Sedangkan Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang
hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki
perbesasaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3
dimensi. (Tim pengajar, 2012)
Mikroskop binokuler atau stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu
besar ,transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar
alam atau lampu.Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan
tiga dimensi dengan pengamatan kedua belah mata.Kekuatan pembesaran lensa tidak terlalu
kuat,umumnya sebagai berikut: objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x. (Tim Pengajar,
2012).
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis.
Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi
gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi
mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler
dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop
yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan
kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
mikroskop sederhana dan mikroskop riset. (Anonim, 2012)
Cara pencahayaan terhadap benda objek pada mikroskop yang mempergunakan dua lensa
objektif (stereo) berbeda dengan cara pencahayaan pada mikroskop-mikroskop yang
mempergunakan satu lensa objektif . pada mikroskop yang memprgunakan satu lensa
objektif pencahayaan terhadap objek dilakukan dengan cara tranmisi. (Nono Sutarno, 2001)
Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan
perbesaran objektif sebagai berikut:
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optic 100x disebut objek imersi . Hal ini karena
penggunaannya harus dengan minyak emersi, dan cara memakainya dengan khusus pula. (Nono
Sutarno 2001)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin pukul 15.00 s.d 16.00 WITA Via daring
Bahan yang digunakan pada percobaan I yaitu potongan kertas yang bertulis huruf
“d”, tisu dan air.
Alat yang digunakan pada percobaan I yaitu mikroskop, pipet tetes, dan scalpel
Bahan yang digunakan pada percobaan II yaitu kentang, tisu, dan larutan yodium
Alat yang digunakan pada percobaan II yaitu Mikroskop, kaca preparat, gelas
penutup, scalpel, jarum pentul, dan pipet tetes.
Pertama, kita Menyiapkan kaca preparat atau gelas objek kemudia kita
membersihkannya dengan tissu. Kemudian kita Memotong Kentang dan Menusuk-
Nusuk bagian dalam kentang dengan jarum pentul. Setelah itu, kita meneteskan air
kentang ke dalam kaca preparat. Selanjutnya kita menambahkan larutan yoidum ke
sampel tersebut dan Kita menutupnya dengan kaca penutup. Lalu kita Mengamati
sampel tersebut menggunakan Mikroskop
BAB IV
No GAMBAR KETERANGAN
1. 1. Lensa okuler
2. Penjepit/klip
3. Lenja objektif
4. Tabung lensa
5. Revolver
6. Meja mikroskop
7. Diafragma
8. Sumber cahaya
9. Pengatur cahaya
10. Kaki mikroskop
11. Lengan mikroskop
12. Pengatur meja kiri/kanan
13. Pengatur kasar
14. Pengatur halus
15. Seteker
1. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesae kembali bayangan dari lensa objektif.
6. Meja benda berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati
10. Pengatur kasar (makrometer) berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung
11. Pengatur halus (micrometer) berfungsi untuk menaikkaan atau menurunkan tabung
secara lambat untuk mendapatkan kejelasan dari gambar objek yang di inginkan.
12. Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga yag menjaga mikroskp tetap berada pada
tempat yang di inginkan.Tidak hanya penggunaan mikroskop yang diatur tata caranya.
Namun dalam menyiapkan preparat pun harus mengikuti tata cara yang benar agar
preparat dapat diamati dengan baik di bawah mikroskop serta didapatkan hasil yang
jelas.
Dalam pengamatan huruf “d” diperoleh bahwa :Pembentukan bayangan yang terjadi
merupakan kebalikan dari benda yang diamati, maksudnya adalah jika yang diamati sisi
sebelah kanan maka akan terlihat sebelah sebagai bagian kiri, begitu pula bagian atas akan
terlihat sebagai bagian bawah. Hal tersebut, terbukti dengan pembentukan bayangan huruf
“d” menjadi huruf “p” terbalik.
Adapun pengamatan selanjutnya yaitu menggunakan preparat (kentang) : Pati atau amilum
merupakan karbohidrat kompleks yang dihasilkan oleh tumbuhan, dimana didalamnya
terkandung kelebihan glukosa (produk fotosintesis). Amilum adalah jenis polisakarida
yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun,
batang, dan biji-bijian (Poedjiadi. 2009)
Hasil yang diperoleh dari kegiatan mengamati butir pati yaitu bahwa sebelum butir pati
kentang di beri warna yang terlihat di mikroskop hanyalah butir pati kentangnya saja.
Sedangkan sesudah diwarnai, warna dari butir pati kentang berubah menjadi keungu-
unguan setelah diberi yodium. Didalam pengamatan itu juga tampak yaitu yodium dan
butir pati kentang yang terserap yodium, pada hasil pengamatan menggunakan mikroskop.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata. Adadua prinsip dasar yang berbeda pada mikroskop yaitu mikroskopoptik dan
mikroskop electron.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang dihasilkan oleh tumbuhan, dimana
didalamnya terkandung kelebihan glukosa.
Pembentukan bayangan huruf “d” menjadi huruf “p” terbalik. Arah Pergeseran Preparat :
5.2 Saran
Saran saya pada praktikum kali ini adalah sebaiknya praktikan lebih memperhatikan cara
penggunaan mikroskop agar saat melakukan pengamatan tidak terjadi kesalahan nantinya
saat mengimput data hasil pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, dkk. 2009. Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Widyatmoko, Arif. 2008. Laboratorium Biologi. PT Bengawan Ilmu: Jakarta. ISBN: 978-979-
26-8939-6
Tim Pengajar. 2012. Penuntun Biologi dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM: Makassar.