𝑎 = 26𝑥10−6
Kedua, untuk batang alumunium:
∆𝐿 = 𝑎 𝐿𝑖 ∆𝑇
∆𝐿
𝑎=
𝐿𝑖 ∆𝑇
2𝑥10−4
𝑎=
Gambar 1. Alat muai panjang 5𝑥10−1 . 18
Setelah didapatkan nilai-nilai di atas, lakukan perhitungan 2𝑥10−4
koefisien muai panjang pada masing-masing batang sesuai 𝑎=
9
dengan persamaan 1.
IV. HASIL DAN ANALISIS 𝑎 = 22𝑥10−6
Ketiga, untuk batang kaca borosilikat:
Setelah melakukan percobaan untuk menghitung nilai ∆𝐿 = 𝑎 𝐿𝑖 ∆𝑇
koefisien muai panjang pada batang tembaga, alumunium dan
kaca borosilikat, hasil yang didapat dituliskan pada tabel ∆𝐿
berikut: 𝑎=
Tabel 1. Hasil Percobaan Muai Panjang
𝐿𝑖 ∆𝑇
Batang Batang Batang
Variabel
Tembaga Alumunium Gelas 6𝑥10−5
Panjang 𝑎=
Li 0.5 m 0.5 m 0.5 m 5𝑥10−1 . 31
awal batang
Suhu awal
batang
Ti 26°C 25°C 26°C 6𝑥10−5
𝑎=
Suhu akhir
Tf 55°C 43°C 57°C
15.5
batang
Selisih 𝑎 = 3.9𝑥10−6
perubahan
∆T 29°C 18°C 31°C Koefisien muai panjang pada masing-masing batang yang
suhu
batang didapat dari perhitungan memiliki perbedaan dengan nilai
Selisih ketetapan koefisien muai panjang yang telah ada. Artinya
perubahan
∆L 3.8x10-4 2x10-4 6x10-5 terjadi error (galat) pada saat melakukan percobaan. Berikut
panjang adalah nilai galat perhitungan pada masing-masing bahan.
batang
Pada tembaga nilai galat cukup besar yaitu 34.6%, pada
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa bahan yang
alumunium nilai galat kecil yaitu 9.1%, sedangkan pada gelas
memiliki pertambahan panjang paling besar saat diapanaskan
kaca borosilikat juga kecil yaitu sebesar 15.4%. niali error
adalah tembaga. Sedangkan bahan yang pertambahan
(galat) tersebut terjadi karena adanya kesalah saat praktikum.
panjangnya paling kecil saat dipanaskan adalah kaca
Kemungkinan kesalahan tersebut terjadi saat memanaskan
borosilikat. Perbedaan besar nilai pertambahan panjang pada
batang dengan uap, seharusnya uap dari alat pembangkit uap
masing-masing benda dengan panjang yang sama dipengaruhi
dapat keluar, namun pada saat percobaan uap samasekali tidak
oleh besar nilai koefisien muai panjang pada masing-masing
keluar menuju tabung kaca. Sehingga kami menuangkkan air
benda.Untuk mengetahui berapa nilai koefisien panjang pada
yang dipanaskan secara manual, disamping itu air yang kami
masing-masing batang, perlu dilakukan pengolahan data di
tuangkan belum sepenuhnya mendidih, hal ini dibuktikan
atas dengan melakukan perhitugan. Berikut adalah
dengan suhu air saat dituang belum mencapai 100°C. Untuk
perhitungan data di atas.
memperkecil galat tersebut dapat dilakukan dengan menunggu
Pertama, untuk koefisien muai panjang tembaga:
air mendidih dengan sempurna sebelum dituangkan ke dalam
∆𝐿 = 𝑎 𝐿𝑖 ∆𝑇 tabung kaca.
∆𝐿 V. KESIMPULAN
𝑎=
𝐿𝑖 ∆𝑇 Benda padat apabila dipanaskan akan mengalami
pertambahan panjang yang disebut peristiwa pemuaian.
3.8𝑥10−4 Pertambahan panjang pada benda dipengaruhi oleh nilai
𝑎=
5𝑥10−1 . 29 koefisien muai panjang benda tersebut. setiap benda memiliki
nilai koefisien muai panjang yang berbeda-beda. Inilah yang
menyebabkan perbedaan pertambahan panjang benda saat
memuai. Semakin besar nilai koefisien muai panjang suatu [2] Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. 2016. Principles
benda maka pertambahan panjang benda tersebut akan of Physics Extended, International Student Version.
semakin besar. begitu pula sebaliknya, benda yang koefisien India: Wiley India Pvt. Ltd.
muai panjangnya kecil, pertambahan pajang benda tersebut
akan semakin kecil. [3] Amien, Muhammad dan Murni. 2015. Super Intensif
Rangkuman Fisika SMA/MA. Surakarta: Bisa Publishing
DAFTAR PUSTAKA
[4] Kamajaya. 2014. Fisika. Bandung: Grafindo Media
[1] Halliday, D., Resnick, R. and Merrill, J., 2015. Pratama
Fundamentals of physics, 9nt ed. New York: Wiley.