Mohamad Rohmannuddin Yusuf/18524063 Asisten: Agus Ardiansyah Tanggal praktikum: 15 Juni 2019 18524063@students.uii.ac.id Teknik Elektro – Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia
Abstrak—Praktikum ini merupakan praktikum untuk II. TINJAUAN PUSTAKA
mengetahui prinsip jembatan wheatstone. Jembatan wheatstone adalah rangkaian yang terdiri dari dua pembagi tegangan. Salah A. Jembatan Wheatstone satu kegunaan dari rangkaian jembatan wheatstone ini adalah Jembatan wheatstone merupakan rangkaian listrik yang untuk mengukur nilai hambatan pada resistor dan kawat yang dapat digunakan untuk mengukur nilai suatu tahanan yang belum diketahui. Dalam praktikum ini dilakukan percobaan tidak diketahui besarnya selain menggunakan multimeter. untuk mengetahui nilai hambatan pada resistor dan pada kawat. dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam Pada percobaan pertama digunakan dua buah resistor yang belum diketahui nilai hambatannya dan percobaan kedua melaksanakan pengukuranterhadap suatu tahanan yang nilainya menggunakan kawat nikelin dan tembaga. Setelah melakukan relatif kecil sekali umpamanya saja suatukebocoran dari kabel percobaan dan melakukan perhitungan, didapatkan pada tanah/ kartsluiting dan sebagainya. Jembatan resistor pertama memiliki nilai hambatan sebesar 203 Ω, resistor Wheatstoneadalah alat yang paling umum digunakan untuk kedua memiliki nilai hambatan sebesar 557.1 Ω, pada kawat pengukuran tahanan yang teliti dalam daerah 1 sampai 100.000 nikelin sebesar 150 Ω dan pada kawat tembaga sebesar 107.7 Ω. Ω. Jembatan Wheatstone terdiri dari tahananR1, R2, R3, Sehingga dapat disimpulkan rangaian jembatan wheatstone dimana tahanan tersebut merupakan tahanan yang terbukti dapat digunakan untuk mengukur nilai hambatan diketahuinilainya dengan teliti dan dapat diatur.[1] resistor yang belum diketahui. B. Galvanometer Kata kumci—Jembatan Wheatstone; hambatan; hambatan Galvanometer merupakan alat yang berfungsi untuk resistor; hambatan kawat. mendeteksi keberadaan, arah, serta besar arus yang mengalir pada suatu rangkaian tertutup. Galvanometer pertama kali I. PENDAHULUAN ditemukan oleh Hans C Oersted. Galvanometer tidak bisa Salah satu komponen terpenting dan pasti digunakan dalam mengukur arus listrik berskala besar, melainkan hanya bisa peralatan elektronik adalah resistor. Resistor adalah komponen mengukur arus dengan nilai yang kecil. Alat ukur ini yang emiliki kemampuan untuk menghambat aliran arus listrik. memanfaatkan medan magnet dari 2 magnet sejati serta nilai tujuan dipasangnya resistor adalah untuk membatasi jumlah konduksi yang didapatkan dari gulungan kawat tembaha yang arus yang mengalir pada rangkaian agar sesuai dengan terpasang pada jarum pointer. Fungsi galvanometer pada kebutuhan. Kemampuan resistor untuk membatasi arus ini rangkaian ini yaitu untuk medeteksi hambatan yang diukur berbeda setiap resistor, tergantung pada nilai resistansi resistor melalui arus yang mengalir dengan nilai 0 amper. Berikut itu sendiri. Untuk resistor yang memiliki gelang warna, nilai adalah gambar alat ukur Galvanometer: resistansinya dapat diketahui dengan melihat warna pada resistor. Jia tidak terdapat gelang warna, nilai resistansi dapat dilihat dengan melakukan pengukuran menggunakan multi meter. Selain menggunakan multimeter, pengukuran pada resistor yang tidak diketahui nilai resistansinya dapat dilakukan dengan prinsip jembatan wheatstone.jembatan wheatstone adalah rangkaian listrik yang terdiri dari dua pembagi tegangan. Di mana salah satu kemampuan rangkaian ini adalah mampu menghitung nilai resistansi yang tidak diketahui pada salah satu resistor yang terrangkai. Dalam raktikum ini akan dilakukan percobaan untuk mengamati dan membuktikan prinsip kerja rangkaian jembatan weatstone. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan Gambar 1. Galvanometer nilai resistansi pada resistor dan kawat menggunakan prinsip kerja jembatan wheatstone. III. METODE PRAKTIKUM 𝑅𝑥1 = 203 Ω Dalam praktikum ini dilakukan percobaan untuk Untuk Rx2 : menghitung nilai resistansi komponen yang belum diketahui menggunakan prinsip Jembatan Wheatstone. Percobaan dibagi 65 𝑅𝑥2 = ( ) 𝑥 300 menjadi dua, yaitu menentukan nilai resistansi resisor dan 35 menetukan niai resistansi pada kawat. 𝑅𝑥2 = 557.1 Ω Sebelum melakukan percobaan perlu dilakukan persiapan 2. Menentukan Nilai Hambatan Kawat percobaan dengan merangkai alat percobaan meliputi resistor Hasil percobaan kedua dituliskan dalam tabel berikut: Rx, Rbox, catu daya dan galvanometer seperti pada gambar 2. Tabel 2. Hasil percobaan kedua Resistor Rx dipasang di antara dua terminal sekrup. Pastikan Kawat Rbox (Ω) AB (cm) BC (cm) Rkawat (Ω) resistor Rx terjepit dengan baik dan pastian juga jarum galvanometer tepat menunjuk angka nol. Setelah itu lakukan Nikelin 100 Ω 40 60 150 percobaan pertama dan kedua. Tembaga 200 Ω 65 35 107.7 Nilai Rkawat didapat dengan melakukan perhitungan manual sebagai berikut: untuk kawat nikelin 60 𝑅𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 = ( ) 𝑥 100 40 𝑅𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 = 150 Ω Untuk kawat tembaga: 35 𝑅𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 = ( ) 𝑥 200 Gambar 2. Rangkaian Alat Praktikum 65 𝑅𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 = 107.7 Ω Untuk percobaan pertama, yaitu menentukan nilai hambatan pada resistor. Langkah percobaan yang harus Sesuai dengan prinsip jembatan wheatstone, untuk mencari dilakukan adalah menyalakan catu daya, kemudian hubungkan nilai salah satu resistor yang belum diketahui dapat rangkaian dengan menempelkan steker penunjuk diatas kawat menggunakan persamaan berikut: jembatan wheatstone, kurang lebih ditengah-tengahnya. 𝑅 𝑅4 = ( 2 ) 𝑥 𝑅3 (2) Kemudian geser steker ke kiri atau ke kanan hingga jarum 𝑅1 tunjuk pada galvanometer tepat di angka nol. Kemudian catat Sedangkan dalam praktikum ini untuk mencari nilai resistansi jarak AB dan BC. Ulangi langkah percobaan diatas dengan resistor yang belim diketahui menggunakan persamaan berikut: menggunakan Rx yang berbeda Untuk percobaan kedua, 𝐵𝐶 langkah pecobaan sama dengan percobaan pertama, hanya saja 𝑅𝑥 = ( ) 𝑥 𝑅𝐵𝑜𝑥 yang diukur adalah resistansi kawat, seihingga Rx digani 𝐴𝐵 dengan kawat nikelin dan tembaga. Dimana BC adalah panjang kawat BC dan AB adalah panjang Setelah melakukan langkah percobaan diatas akan kawat AB. Dalam persamaan tersebut panjang BC sama didapatkan nilai AB dan BC. Setelah itu, untuk menentukan dengan resistansi R2 dan panjang AB sama dengan R1. nilai resistansi pada resistor Rx dan kawat dapat dilakukan sedangkan R3 = Rbox dan R4 = Rkawat. dengan perhitungan manual menggunakan persamaan berikut: V. KESIMPULAN 𝐵𝐶 𝑅𝑥 = ( ) 𝑥 𝑅𝐵𝑜𝑥 (1) Nilai hambatan pada resistor dan kawat dapat diketahui 𝐴𝐵 dengan rangkaian jembatan wheatstone. Cara untuk IV. HASIL DAN ANALISIS mengetahui hambatan tersebut dengan menggeser steker Setelah melakukan langkah-langkah percobaan diatas, penunjuk pada kawat jembatan wheatstone hingga arus yang diperoleh hasil percobaan sebagai berikut: terbaca pada galvano meter nol. Kemudian R1 dan R2 1. Menentukan Nilai Hambatan Resistor didapatkan dari jarak antara tirik AB dan BC. Dengan Pada percobaan pertama, didapatkan hasil percobaan persamaan dapat dihitung nilai hambatan tersebut. sebagai berikut: Tabel 1. Hasil percobaan pertama DAFTAR PUSTAKA Rbox (Ω) AB (cm) BC (cm) Rx (Ω) [1]Dedy,2012.Jembatan Wheatstone.[Online].Tersedia:http:/ Rx1 100 Ω 33 67 203 /dedy4brother. blogspot.com/2012/05/jembatan- Rx2 300 Ω 35 65 557.1 wheatstone.html. Nilai Rx tersebut didapat dengan perhitugan [2] Halliday, D., Resnick, R. and Merrill, J., 2015. menggunakan persamaan . berikut adalah perhitungan Fundamentals of physics, 9nt ed. New York: Wiley. untuk Rx1 : [3] Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. 2016. Principles 67 𝑅𝑥1 = ( ) 𝑥 100 of Physics Extended, International Student Version. 33 India: Wiley India Pvt. Ltd. [4] Amien, Muhammad dan Murni. 2015. Super Intensif [5] Kamajaya. 2014. Fisika. Bandung: Grafindo Media Rangkuman Fisika SMA/MA. Surakarta: Bisa Publishing Pratama