(16030184028) Nikmatus Yusrilia P (16030184083) Pendahuluan a. Latar Belakang Pada rangkaian dasar arus searah, kita akan mengenal rangkaian jembatan wheatstone. Jembatan wheatstone adalah sebuah rangkaian untuk menentukan nilai hambatan yang belum diketahui. Hambatan dapat diukur bila galvanometer menunjukkan angka nol. b. Rumusan Masalah 1. Bagaimana nilai masing masing hambatan resistor menggunakan prinsip kerja Jembatan Wheatstone dengan hasil pengukuran secara langsung menggunakan multimeter. c. Tujuan Percobaan 1. menentukan besar nilai hambatan suatu resistor dengan menggunakan prinsip kerja Jembatan Wheatstone, serta membandingkan hasil dengan pengukuran secara langsung menggunakann multimeter. Dasar Teori Jembatan wheatstone adalah susunan komponen komponen elektronika yang berupa resistor. Prinsip dasar dari jembatan wheatstone adalah keseimbangan. Gambar yang terdapat di bawah ini menunjukkan rangkaian jembatan wheatstone. Keterangan : K1 : Saklar Penghubung 1 K2 : Saklar Penghubung 1 S : Hambatan Geser Rx : hambatan yang akan ditentukan nilainya. G : galvanometer. Q : hambatan yang sudah diketahui nilainya P : hambatan yang sudah diketahui nilainya E : Sumber Tegangan Arus (baterai) Rh : Hambatan yang mengalirkan E ke K1 Dengan mengatur S, sangat mungkin untuk membuat Vcb = Vdb. Bila hal ini dapat dipenuhi maka tiada arus yang akan mengalir melalui galvanometer, meskipun K2 ditutup. Bila G tidak memperlihatkan pergeseran maka dikatakan jembatan dalam keadaan setimbang di dapat persyaratan sebagai berikut : METODE EKSPERIMEN Alat dan Bahan : Resistor Tahanan geser Galvanometer Multimeter Kabel konektor Papan rangkaian Kawat Baterai Papan baterai Variabel-variabel : Variabel Manipulasi : jenis resistor, nilai hambatan pada tahanan geser Defnisi operasional : digunakan beberapa resistor berbeda, tiap jenis resistor akan dilakukan beberapa pengambilan data dengan nilai hambatan pada tahanan geser dibuat berbeda. - Variabel kontrol : panjang kawat total (Ltotal), jenis tahanan geser, jenis kawat. Definisi operasional : jenis dan panjang kawat serta jenis tahanan geser yang digunakan dikondisikan sama pada saat melakukan percobaan.
Variabel Respon : panjang kawat (L1 dan L2) , dan nilai
hambatan pada resistor Definisi operasional : panjang kawat L1 dan L2 ditentukan dengan menggeser-geser slider hingga jarum pada galvanometer menunjukkan angka nol Langkah percobaan Alat dan bahan dirangkai sesuai dengan prosedur dan memilih nilai tertentu pada tahanan bangku. Tahanan geser yang terdapat pada rangkaian tersebut diposisikan pada keadaan resistansi mendekati maksimal. Sekelar ditutup dan slider digeser-geser secara perlahan hingga galvanometer menunjukkan angka nol. Kemudian diukur panjang L1 dan L2 serta mengulangi langkah-langkah tersebut dengan mengubah nlai hambatan bangku untuk jenis resistor yang sama. Dan mengulangi percobaan dengan jenis resistor yang berbeda dengan minimal 3 resistor yang digunakan. DATA dan ANALISA Grafik Analisis Data Berdasarkan data yang telah kami peroleh, bahwa setiap pertambahan nilai tahanan geser didapatkan pertambahan panjang kawat L2. Namun, pertambahan panjang kawat tersebut tidak dapat stabil karena saat kami melakukan pengukuran panjang kawat, jarum galvanometer terus bergerak terutama jika tergeser sedikit saja. Apabila dilihat dari grafik yang ditampilkan di atas, maka nilai gradiennya setara dengan atau bisa ditulis = 0,886 untuk R1, sedangkan R2 = 0,905, R3 = 1,567 pada setiap data yang diperoleh. Sedangkan untuk menghitung nilai tahanan dari resistor tersebut dari data-data yang diperoleh cukup dengan menggunakan Rx = l1 Rs l2 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil percobaan pada Jembatan Wheatstone tersebut menunjukkan bahwa nilai resistoe menurut teori dan pengukuran menggunakan multimeter. Sedangkan menurut teori seharusnya menunjukkan hasil yang sama. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh kawat penghubung atau konektor yang digunakan pada percobaan ini. Kawat konektor memiliki hambatan tersendiri kemudian digunakan sebagai penghantar arus. Tentunya percobaan ini hambatan kawat konektor tidak diperhitungkan atau diabaikan. Dan ketelitian diperoleh dari hasil perhitungan dengan grafik berbeda. Hal ini disebabkan karena saat memasukkan angka dibelakang koma, jadi grafik lebih akurat. PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil percobaan yang telah diperoleh, kami membuat kesimpulan bahwa untuk menentukan nilai masing-masing hambatan resistor menggunakan prinsip kerja jembatan wheatstone dengan hasil pengukuran secara langsung menggunakan multimeter tidak jauh berbeda. B. SARAN Saat melakukan pengukuran diharapkan praktikan lebih hati-hati saat menentukan panjang kawat dengan memperhatikan posisi jarum galvanometer. Daftar Pustaka Pramono, Hadi, dkk. 2014. Panduan Praktikum. Cirebon : CV Elsi Pro Sears, francis Weston dan Mark W Zemansky. 1962. Fisika untuk Universitas 2 Listrik Magnet. Jakarta : Erlangga Tim Dosen Pembina Praktikum. 2017. Panduan Praktikum Fisika Dasar II. Surabaya : Un ipress