Anda di halaman 1dari 12

Jembatan Wheatstone

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa

Jembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone adalah rangkaian jembatan yang paling sederhana dan paling
umum.
[1]
Rangkaian ini digunakan dalam aplikasi pengkondisi sinyal
dimana transduser mengubah tahanan dengan perubahan variabel dinamik.
[1]
Beberapa
modifikasi dari jembatan dasar ini juga dipakai untuk aplikasi spesifik lainnya.
[1]
Dalam aplikasi
paling modern, detektor setimbang adalahamplifier diferensial impedansi input sangat
tinggi.
[1]
Dalam beberapa kasus, Galvanometer yang sensitif dengan impedansi yang relatif
rendah bisa digunakan, khususnya untuk kalibrasi atau instrumen-instrumen pengukuran
tunggal.
[1]

Penjelasan Tentang Jembatan Wheatstone[sunting | sunting sumber]
Rangkaian Jembatan Wheatstone merupakan rangkaian yang terdiri dari resistor dan catu daya
(power supply).
[2]
Jembatan wheatstone sendiri adalah rangkaian jembatan yang pada umunya
digunakan untuk mengukur presisi tahanan dengan nilai 1 ohm sampai dengan mega
ohm.
[2]
Pada umumnya rangkaian jembatan wheatstone banyak digunakan untuk
menghitung resistansi yang tidak diketahui dengan bantuan dari rangkaian jembatan.
[2]
Dua kaki
yang terdapat pada rangkaian wheatstone harus disimpan seimbang dan satu kaki yang lainnya
termasuk resistansi yang tidak di ketahui.
[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^
a

b

c

d

e
"Jembatan Wheatstone". Elektronika Dasar. Diakses 2014-06-24.
2. ^
a

b

c

d
"Rangkaian Jembatan Wheatstone". Rangkaian Elektronika. Diakses 2014-06-24.

http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Wheatstone


DASAR TEORI: JEMBATAN WHEATSTONE
Posted by Sulistiyo Nurhidayat | | 10.17
A.JEMBATAN WHEATSTONE

Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan
pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative kecil sekali umpamanya saja
suatu kebocoran dari kabel tanah/ kortsluiting dan sebagainya. Rangkaian ini dibentuk
oleh empat buah tahanan (R) yag merupakan segiempat A-B-C-D dalam hal mana
rangkaian ini dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah galvanometer nol (0).
Kalau tahanan-tahanan itu diatur sedemikian rupa sehingga galvanometer itu tidak akan
mengadakan suatu hubungan antara keempat tahanan tersebut. (Suryatmo, 1986).

Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur
suatu tahanan yang tidak diketahui harganya (besarannya). Kegunaan dari Jembatan
Wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang
mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena potensial ujung-ujungnya sama
besar). Sehingga dapat dirumuskan dengan perkalian silang. Cara kerjanya adalah
sirkuit listrik dalam empat tahanan dan sumber tegangan yang dihubungkan melalui dua
titik diagonal dan pada kedua diagonal yang lain dimana galvanometer ditempalkan
seperti yang diperlihatkan pada jembatan wheatstone. (Pratama, 2010).

Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter Christie
pada 1833 dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone pada
tahun 1843. Ini digunakan untuk mengukur suatu yang tidak diketahui hambatan listrik
dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian jembatan, satu kaki yang mencakup
komponen diketahui kerjanya mirip dengan aslinya potensiometer

Jembatan Wheatstone adalah suatu alat pengukur, alat ini dipergunakan untuk
memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang
nilainya relatif kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari kabel tanah/
kartsluiting dan sebagainya. (Suryatmo, 1974).

Jembatan Wheatstone adalah alat yang paling umum digunakan untuk pengukuran
tahanan yang teliti dalam daerah 1 sampai 100.000 . Jembatan Wheatstone terdiri dari
tahanan R1, R2, R3, dimana tahanan tersebut merupakan tahanan yang diketahui
nilainya dengan teliti dan dapat diatur. (Lister, 1993).

Jika konduktor pengalir arus ditempatkan dalam medan magnet dihasilkan gaya pada
konduktor yang cenderung menggerakkan konduktor itu dalam arah tegak lurus medan.
Prinsip ini digunakan dalam instrument pendeteksi arus. Instrument pendeteksi arus
yang peka disebut galvanometer. (Lister, 1993).

Galvanometer merupakan instrument sangat peka dan dapat mengukur arus yang
sangat lemah. Galvanometer terdiri atas sebuah komponen kecil berlilitan banyak yang
ditempatkan dalam sebuah medan magnet begitu rupa sehingga garis-garis medan akan
menimbulkan kopel pada kumparan apabila melalui kumparan ini ada arus. (Flink, 1985)

Di dalam teori pengukuran listrik yang dimaksudkan dengan pengukuran Galvano yaitu
suatu instrument yang dipergunakan untuk memperlihatkan arus yang lemah. Untuk
menyatakan dengan jelas kadang-kadang dipisahkan juga untuk instrument-instrumen
yang peka (sensitif), yang banyak dipakai di laboratorium dan terutama sistem jembatan
yang banyak kita jumpai. (Suryatmo, 1974).

Galvanometer adalah alat yang dipergunakan untuk deteksi dan pengukuran arus.
Kebanyakan alat itu kerjanya tergantung pada momen yang dilakukan pada kumparan di
dalam medan magnet. (Pratama, 2010).


Teori Jembatan Wheatstone

Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter Christie
pada 1833 dan meningkat dan dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun
1843. Dalam umumnya Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh
ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya
relative kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari kabel tanah/ kortsluiting dan
sebagainya. Rangkaian ini dibentuk oleh empat buah tahanan (R) yag merupakan
segiempat A-B-C-D dalam hal mana rangkaian ini dihubungkan dengan sumber
tegangan dan sebuah galvanometer nol (0). Kalau tahanan-tahanan itu diatur
sedemikian rupa sehingga galvanometer itu tidak akan mengadakan suatu hubungan
antara keempat tahanan tersebut.

Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur
suatu tahanan yang tidak diketahui harganya (besarannya). Kegunaan dari Jembatan
Wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang
mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena potensial ujung-ujungnya sama
besar). Sehingga dapat dirumuskan dengan perkalian silang. Cara kerjanya adalah
sirkuit listrik dalam empat tahanan dan sumber tegangan yang dihubungkan melalui dua
titik diagonal dan pada kedua diagonal yang lain dimana galvanometer ditempalkan
seperti yang diperlihatkan pada jembatan wheatstone.

B.KONSEP JEMBATAN WHEATSTONE

Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu yang
tidak diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian
jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan aslinya
potensiometer. Jembatan Wheatstone adalah suatu proses menentukan nilai hambatan
listrik yang presisi/tepat menggunakan rangkaian Jembatan Wheatstone dan melakukan
perbandingan antara besar hambatan yang telah diketahui dengan besar hambatan yang
belum diketahui yang tentunya dalam keadaan Jembatan disebut seimbang yaitu
Galvanometer menunjukkan pada angka nol. Rangkaian Jembatan Wheatstone tersebut
memiliki susunan dari 4 buah hambatan yang mana 2 dari hambatan tersebut adalah
hambatan variable dan hambatan yang belum diketahui besarnya yang disusun secara
seri satu sama lain dan pada 2 titik diagonalnya dipasang sebuah Galvanometer dan
pada 2 titik diagonal lainnya diberikan sumber tegangan. Galvanometer adalah alat yang
digunakan untuk
mendeteksi dan pengukuran arus. Kebanyakan alat ini kerjanya tergantung pada momen
yang berlaku pada kumparan di dalam magnet.

R1, R2, dan R3 merupakan hambatan yang sudah diketahui, sedangkan R4 adalah
hambatan yang akan dicari besarnya. Dengan mengatur sedemikian rupa besar
hambatan variable sehingga arus yang mengalir pada Galvanometer sama dengan nol,
dalam keadaan ini jembatan tersebut disebut seimbang sehingga sesuai dengan hukum
Ohm. Rangkaian Jembatan Wheatstone juga dapat disederhanakan dengan
menggunakan kawat geser apabila besarnya hambatan bergantung pada panjang
penghantar.

Jembatan Wheatstone adalah alat yang paling umum digunakan untuk pengukuran
tahanan yang teliti dalam daerah 1 sampai 100.000 . Jembatan Wheatstone terdiri dari
tahanan R1, R2, R3, dimana tahanan tersebut merupakan tahanan yang diketahui
nilainya dengan teliti dan dapat diatur. (Lister, 1993).

C.Aplikasi Jembatan Wheatstone

Salah satunya adalah dalam percobaan mengukur regangan pada benda uji berupa
beton atau baja. Dalam percobaan kita gunakan strain gauge, yaitu semacam pita yang
terdiri dari rangkaian listrik untuk mengukur dilatasi benda uji berdasarkan perubahan
hambatan penghantar di dalam strain gauge. Strain gauge ini direkatkan kuat pada
benda uji sehingga deformasi pada benda uji akan sama dengan deformasi pada strain
gauge. Seperti kita ketahui, jika suatu material ditarik atau ditekan, maka terjadi
perubahan dimensi dari material tersebut sesuai dengan sifat2 elastisitas benda.
Perubahan dimensi pada penghantar akan menyebabkan perubahan hambatan listrik,
ingat persamaan R = .L/A. Perubahan hambatan ini sedemikian kecilnya, sehingga
untuk mendapatkan hasil eksaknya harus dimasukkan kedalam rangkaian jembatan
Wheatstone. Rangkaian listrik beserta jembatan Wheatstonenya sudah ada di dalam
strain gauge.

D.Kelebihan Jembatan Wheatstone

Dapat mengukur perubahan hambatan yang sangat kecil pada penghantar.
Contoh aplikasi : strain gauge, yang digunakan untuk mengukur regangan material (baja
atau beton) didasarkan pada perubahan kecil penghantar yang berdeformasi akibat gaya
eksperimen. Perubahan kecil dimensi penampang dihitung dari peribahan hambatan
pada rangkaian jembatan wheatstone yang dihubungkan sensor ke alat pencatat data
logger untuk setiap transducer.

E.Kesalahan Pada Jembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone dipakai secara luas pada pengukuran presisi tahanan dari sekitar
1 sampai rangkuman mega ohm rendah. Sumber kesalahan utama terletak pada
kesalahan batas dari ketiga tahanan yang diketahui. Kesalahan-kesalahan lain bisa
mencakup:
1. Sensitivitas detektor nol yang tidak cukup
2. Perubahan tahanan lengan-lengan jembatan karena efek pemanasan arus melalui
tahanan-tahanan tersebut. Efek pemanasan (I2R) dari arus-arus lengan jembatan dapat
mengubah tahanan yang diukur. Kenaikan temperatur bukan hanya mempengaruhi
tahanan selama pegukuran yang sebenarnya, tetapi arus yang berlebihan dapat
mengakibatkan perubahan yang permanen bagi nilai tahanan. Hal ini tidak boleh terjadi,
karena pengukuran-pengukuran selanjutnya akan menjadi salah karena itu disipasi daya
dalam lengan-lengan jembatan harus dihitung sebelumnya sehingga arus dapat dibatasi
pada nilai yang aman.
3. GGL termal dalam rangkaian jembatan atau rangkaian galvanometer dapat juga
mengakibatkan masalah sewaktu mengukur tahanan-tahanan rendah. Untuk mencegah
ggl termal, kadang-kadang galvanometer yang lebih sensitif dilengkapi dengan sistem
kumparan tembaga dari sistem suspensi tembaga yakni untuk mencegah pemilikan
logam-logam yang tidak sama yang saling kontak satu sama lain dan untuk mencegah
terjadinya ggl termal.
4. Kesalahan-kesalahan karena tahanan kawat sambung dan kontak-kontak luar
memegang peranan dalam pengukuran nilai-nilai tahanan yang sangat rendah.
Untuk menentukan apakah galvanometer mempunyai sensitivitas yang diperlukan untuk
mendeteksi kondisi setimbang atau tidak, arus galvanometer perlu ditentukan.
Galvanometer-galvanometer yang berbeda bukan hanya memerlukan arus satu per
satuan defleksi yang berbeda (sensivitas arus), tetapi juga dapat mempunyai tahanan
dalam yang berbeda. Adalah tidak mungkin mengatakan tanpa menghitung sebelumnya,
galvanometer mana yang akan membuat rangkaian jembatan lebih sensitif terhadap
suatu kondisi tidak setimbang. Sensitivitas ini dapat ditentukan dengan memecahkan
persoalan rangkaian jembatan pada ketidaksetimbangan yang kecil. Pendekatan ini
didekati dengan mengubah jembatan Wheatstone menjadi rangkaian Thevenin.




DAFTAR PUSTAKA

Bueche, Fredick J. dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas. Jakarta :Erlangga.

Flink, R.J dan O.G Brink. 1984. Dasar-dasar Ilmu Instrumen. Jakarta : Binacipta.

Lister, Eugene C. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.

Mars. 2010. Jembatan Wheatstone. http://marausna.wordpress.com/.

Petra. 2010. http://deweypetra.ac.id.

Suryatmo, F. 1986. Teknik Listrik Pengukuran. Jakarta : Bina aksara.

Van der wol, G. 1985. Rangkaian Eletro Teknik. Jakarta : Erlangga.

Wikipedia. 2010. Hambatan Listrik. http://id.wikipedia.org.com/wiki/hambatan-listrik.

Serway, R. Physics for scientist & Engineers With Modern Physics , James Madison
University Harrison burg, Virginia, 1989 Bab 28.

Resnick & Haliday, Fisika Jilid 2 (terjemahan) Bab 32.
http://sulistiyonurhidayat.blogspot.com/2014/03/dasar-teori-jembatan-wheatstone.html


Metode Jembatan Wheatstone adalah susunan komponen-komponen elektronika yang
berupa resistor dan catu daya seperti tampak pada gambar berikut:

Hasil kali antara hambatan hambatan berhadapan yang satu akan sama dengan hasil kai hambatan
hambatan berhadapan lainnya jika beda potensial antara c dan d bernilai nol. Persamaan R1 . R3 =
R2 . R4 dapat diturunkan dengan menerapkan Hukum Kirchoff dalam rangkaian tersebut. Hambatan
listrik suatu penghantar merupakan karakteristik dari suatu bahan penghantar tersebut yang mana
adalah kemampuan dari penghantar itu untuk mengalirkan arus listrik, yang secara matematis dapat
dituliskan:
R = p. (L/A)
Dimana:
R : Hambatan listrik suatu penghantar ()
: Resitivitas atau hambatan jenis (. m)
L : Panjang penghantar (m)
A : Luas penghantar ( m)

http://dedy4brother.blogspot.com/


Oke, kita mulai.. Suatu rangkaian disebut rangkaian
jembatan Wheatstone jika rangkaiannya seperti gambar di
bawah ini:

Perlu diingat bahwa selain kabel, komponen listrik
jembatan Wheatstone hanya Galvanometer (pendeteksi
arus listrik) dan resistor atau bahan lain yang bersifat
resistif misalnya kawat dsb.


Galvanometer


Resistor

Misalnya R
1
, R
2
, dan R
3
sudah kita ketahui nilainya, dan
kita akan mencari tahu berapa besarnya R
x
dengan
jembatan Wheatstone! (dengan R
1
dan R
3
dapat diubah-
ubah besarnya)
Cara untuk mengetahui R
x
adalah dengan mengubah-ubah
R
1
atau R
3
sampai Galvanometer tidak mendeteksi adanya
arus listrik yang mengalir padanya, jika sudah demikian,
catat nilai R
1
, R
2
, dan R
3
yang menyebabkan Galvanometer
tidak mendeteksi arus listrik tadi. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk menghitung R
x
.

Dari mana asal rumus ini?
Sekarang, kita tinjau dan analisis rangkaian jembatan
Wheatstone di atas.
Kita memilih Galvanometer tidak mendeteksi adanya arus
listrik yang mengalir padanya agar perumusan jauh lebih
mudah, mari kita lihat perumusannya.
Jika tidak ada arus listrik yang mengalir melewati
Galvanometer artinya V
bd
= 0, ini mengakibatkan V
ab
= V
ad
,
dan V
bc
= V
dc
; serta i
1
= i
3
dan i
2
= i
4
; dan karenanya i
G
= 0.

Bagi persamaan (1) dengan persamaan (2), ingat
bahwa i
1
= i
3
dan i
2
= i
4
;

Pada prakteknya, untuk mengukur resistansi suatu
resistor yang tidak diketahui, kita mengganti dua buah
resistor dengan sebuah kawat. Rangkaiannya menjadi
seperti berikut (klik gambar untuk memperbesar
gambarnya)

Ingat kembali bahwa

Pada kawat, kita menggeser-geser kabel penghubung dari
Galvanometer sampai Galvanometer tidak mendeteksi
adanya arus yang mengalir pada Galvanometer
tersebut. Maka rumus

Dapat diganti menjadi bentuk di bawah ini

Dengan asumsi bahwa kawat yang digunakan ini berbahan
dengan dan luas penampang A yang seragam di
sepanjang kawat.

Nah, untuk mengukur resistansi suatu resistor atau bahan
resistif lainnya kita dapat menggunakan rangkaian di
bawah ini

Dengan menggeser-geser kabel penghubung dari
Galvanometer di kawat sampai Galvanometer tidak
mendeteksi arus listrik, catat panjang kawat L
1
dan L
2
,
kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui
besarnya resistansi R
x
.

http://fisikaveritas.blogspot.com: Diizinkan menyalin artikel ini jika mencantumkan FISIKAVERITAS sebagai sumbernya
http://fisikaveritas.blogspot.com/2013/08/rangkaian-listrik-jembatan-wheatstone.html

Anda mungkin juga menyukai