DISUSUN OLEH:
Juni 2020
PERCOBAAN III
1.2.1 Alat
1 Laptop Asus
2 Mouse
3 Aplikasi MULTISIM
4 Aplikasi Microsoft Word
1.2.2 Bahan
1 Kertas A4
2 Pulpen
3 Penggaris
4 Pensil
5 Penghapus dan
6 Tip X
1.3 Teori Dasar
Apabila perkalian silang antara R1 dan R3 sama dengan R2 dan R4 maka R5 dapat
dihilangkan. Sehingga rangkaian pada hambatan pengganti kondisi I menjadi
seperti berikut.
𝟏 𝟏 𝟏
= +
𝑹𝒑 𝑹𝟏,𝟒 𝑹𝟐,𝟑
Kondisi II : Hasil perkalian silang tidak sama
Jika perkalian silang antara antara R1 dan R3 tidak sama dengan R2 dan R4, maka
hambatan itu harus diganti dengan hambatan baru sehingga susunan hambatannya
menjadi seperti tampak pada gambar dibawah ini.
Ganti hambatan R1, R2 dan R5 dengan Ra, Rb dan Rc. Besar nilai hambatan Ra,
Rb dan Rc dapat dicari menggunakan rumus berikut.
𝑅1. 𝑅2
𝑅𝑎 =
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅5
𝑅1. 𝑅2
𝑅𝑏 =
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅5
𝑅1. 𝑅2
𝑅𝑐 =
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅5
Rangkaian jembatan Wheatstone yang baru adalah sebagai berikut
Rb,4 = Rb + R4
Rc,3 = Rc + R3
Rangkaian Paralel:
𝟏 𝟏 𝟏
= +
𝑹𝒑 𝑹𝒃,𝟒 𝑹𝒄,𝟑
Rtotal = Ra + Rp
𝐿
R = 𝜌( )
𝐴
Keterangan :
𝜌: Resistivitas (Ω)
𝐸
I1 = I3 = 𝑅1+𝑅3 ……...2
𝐸
I2 = I4 = 𝑅2+𝑅4 ……..3
I1R1 = I2R2
𝐸 𝐸
= 𝑅2+𝑅4
𝑅1+𝑅3
𝑅2𝑅3
Rx = R4 = 𝑅1
• Kondisi Tidak Setimbang
1. Dalam keadaan tidak seimbang, maka ada arus yang mengalir lewat
galvanometer.
2. Arus pada Galvanometer dapat dihitung dengan metode Thevenin.
3. Metode Thevenin adalah suatu penyelesaian rangkaian menjadi rangkaian
yang lebih sederhana yang terdiri dari sebuah sumber tegangan (Vth) dan
sebuah hambatan ekivalen (Rth).
4. Kemudian hitung arus pada galvanometer dengan menggunakan rangkaian
Thevenin.
• Rangkaian Thenvenin
• Prinsip Kerja
Salah satunya adalah dalam percobaan mengukur regangan pada benda uji
berupa beton atau baja. Dalam percobaan kita gunakan strain gauge, yaitu semacam
pita yang terdiri dari rangkaian listrik untuk mengukur dilatasi benda uji
berdasarkan perubahan hambatan penghantar di dalam strain gauge. Strain gauge
ini direkatkan kuat pada benda uji sehingga deformasi pada benda uji akan sama
dengan deformasi pada strain gauge. Seperti kita ketahui, jika suatu material ditarik
atau ditekan, maka terjadi perubahan dimensi dari material tersebut sesuai dengan
sifat-sifat elastisitas benda. Perubahan dimensi pada penghantar akan menyebabkan
perubahan hambatan listrik, ingat persamaan R = ρ.L/A. Perubahan hambatan ini
sedemikian kecilnya, sehingga untuk mendapatkan hasil eksaknya harus
dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Wheatstone. Rangkaian listrik beserta
jembatan Wheatstonenya sudah ada di dalam strain gauge.
1.3.3 Pengertian Galvanometer
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat
arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat
digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif
besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung .
Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial
listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal
(pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut
hambatan shunt)
Galvanometer adalah alat ukur yang memiliki kepekaan tinggi. Oleh karena
itu, galvanometer dipakai pada pengukuran dengan tegangan yang sangat kecil. Bila
akan terdapat suatu tegangan antara dua titik pada satu jaringan listrik, maka arus
akan mengalir dalam alat pengukur (galvanometer) yang dihubungkan antara kedua
titik tersebut, dan akan menyebabkan dibangkitkanya suatu moment penggerak.
Cara inilah yang dipergunakan dalam jembatan wheatstone
B. Pengukuran Arus It
1. Siapkan sema komponen yang dibutuhkan pada Multisim.
2. Susun rangkaian sesuai dengan rangkaian yang ada pada soal.
3. Hubungkan setiap komponen menggunakan wire.
4. Siapkan Komponen alat ukur yang akan digunakan.
5. Kemudian lakukan pengukuran arus pada titik cd.
6. Kemudian catatlah hasil dari pengukuran arus pada titik cd.
Tentukan nilai dari I1, I2, I3, dan Rx jika rangkaian dalam keadaan
setimbang!
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk melakukan
percobaan ini adalah:
2,56 Volt
0,28 mA
1.5.2 NIM GENAP
Resistan
Hasil Pengukuran
si Gambar Hasil Simulasi
R1 R2 R3 I1 I2 I3 Rx
E * R1 E * R2
Vcd = −
R1 + R3 R 2 + R 4
12 *10 12 * 20
Vcd = −
10 + 8 20 + 6
120 240
Vcd = −
18 26
• Pengukuran Arus It
Resistansi thevenim (Rth) ;
R1 * R3 R 2 * R 2
Rth = −
R1 + R3 R 2 + R 4
10 * 8 20 * 6
Rth = −
10 + 8 20 + 6
80 120
Rth = −
18 26
Rth = 9,06 kΩ
Arus Pada Galvanometer (It);
Vth
It =
Rth + Rg
2,56
It =
9,06 + 50
It = 0,28 mA
• Pengukuran Rx
R 2 * R3
Rx =
R1
10 * 22
Rx = = 146 KΩ
1.5
12
I1 = = 0,51 mA
1.5 + 22
I1=I3 = 0,51 mA
• Pengukuran Arus I2
V
I1 =
R1 + R3
12
I1 = = 0,07 mA
10 + 146
• Pengukuran Rx
R 2 * R3
Rx =
R1
10 * 22
Rx = = 100 KΩ
3.5
• Pengukuran Arus I1 & I3
V
I1 =
R1 + R3
12
I1 = = 0,50 mA
2.2 + 22
I1=I3 = 0,50 mA
• Pengukuran Arus I2
V
I1 =
R2 + R4
12
I1 = = 0,11 mA
10 + 100
• Pengukuran Rx 3
R 2 * R3
Rx =
R1
10 * 22
Rx = = 37,9 KΩ
5.8
• Pengukuran Arus I1 dan I3
V
I1 =
R1 + R3
12
I1 = = 0,43 mA
5.8 + 22
I1=I3 = 0,43 mA
• Pengukuran Arus I2
V
I1 =
R2 + R4
12
I1 = = 0,25 mA
5.8 + 37.9
1.7 Pertanyaan dan Jawaban
1.7.1 Pertanyaan
1.7.2 Jawaban
1.8 Kesimpulan
1.10 Lampiran
2,56 Volt
Tabel 1.10.2 Tabel percobaan pengukuran arus pada galvanometer (It).
0,28 mA
Resistan
Hasil Pengukuran
si Gambar Hasil Simulasi
R1 R2 R3 I1 I2 I3 Rx