Anda di halaman 1dari 13

PERCOBAAN IV

TEOREMA RANGKAIAN

4.1 Dasar Teori


4.1.1 Teorema Superposisi

Ide dasar superposisi terdapat pada sifat linear. Teorema superposisi menyatakan bahwa
tegangan pada (atau arus yang melalui) sebuah elemen dalam rangkaian linear adalah penjumlahan
dari tegangan pada (atau arus yang melalui) sebuah elemen untuk tiap sumber tegangan yang aktif
sendiri.
Prinsip teorema superposisi membantu kita untuk menganalisa rangkaian linear dengan
lebih dari satu sumber bebas dengan menghitung kontribusi tiap sumber bebas secara terpisah.
Bagaimanapun, untuk menggunakan teorema superposisi, kita harus ingat bahwa:
• Kita menggunakan satu sumber bebas pada satu waktu dan menonaktifkan sumber bebas
lain. Ini berarti kita menggantikan setiap sumber tegangan dengan 0V (atau short circuit),
dan tiap sumber arus dengan 0A (atau open circuit). Dengan ini kita memperoleh rangkaian
yang lebih sederhana.
• Sumber tak bebas dibiarkan aktif karena dikendalikan oleh variabel rangkaian.

Dengan kedua hal ini kita menggunakan teorema superposisi dalam tiga langkah:

Langkah untuk menggunakan teorema superposisi:

1. Matikan semua sumber bebas, sisakan satu sumber. Temukan keluaran (tegangan atau arus)
sesuai sumber aktif menggunakan teknik pada penjelasan sebelumnya.
2. Ulangi langkah 1 untuk tiap sumber bebas.
3. Tentukan total keluaran dengan penjumlahan aljabar tiap keluaran sesuai sumber bebas.

Menganalisa rangkaian dengan superposisi memiliki satu kekurangan besar: dapat


memberikan pekerjaan tambahan. Jika rangkaian memiliki tiga sumber bebas, kita mungkin harus
menganalisa tiga rangkaian sederhana untuk menghasilkan keluaran tiap sumber bebas yang aktif.
Superposisi membantu untuk mengubah rangkaian kompleks menjadi rangkaian sederhana
melalui penggantian sumber tegangan menjadi short circuit dan sumber arus menjadi open circuit.
Teorema ini hanya digunakan untuk rangkaian linear. Rangkaian linear adalah rangkaian
yang memenuhi y=kx, dimana

k=konstanta
x=variabel

Untuk tiap rangkaian linear dengan beberapa sumber tegangan atau sumber arus dapat
dianalisa menggunakan:

Penjumlahan aljabar tegangan atau arus yang dihasilkan untuk tiap sumber bebas yang aktif
sendirian, ketika sumber bebas lain digantikan oleh impedansi internalnya.

Jika kita ingin penjelasan yang lebih baik, maka:

Jika terdapat n sumber bebas dalam sebuah rangkaian maka kita akan
memiliki n persamaan berdasarkan sumber bebas yang aktif dalam satu waktu. Pada akhirnya
semua persamaan untuk tiap kondisi rangkaian akan dijumlahkan. Meskipun terdapat sumber tak
bebas, teorema superposisi hanya akan fokus pada n sumber bebas.

Rangkaian linear dibentuk dari sumber bebas, sumber tak bebas, dan elemen pasif (resistor,
induktor, kapasitor).

4.1.2 Teorema Thevenin

Teorema Thevenin adalah salah satu teori elektronika atau alat analisis yang
menyederhanakan suatu rangkaian rumit menjadi suatu rangkaian sederhana dengan cara membuat
suatu rangkaian pengganti yang berupa sumber tegangan yang dihubungkan secara seri dengan
sebuah resistansi yang ekivalen. Teorema Thevenin ini sangat bermanfaat apabila diaplikasikan
pada analisis rangkaian yang berkaitan dengan daya atau sistem baterai dan rangkaian interkoneksi
yang dapat mempengaruhi satu rangkaian dengan rangkaian lainnya. Teorema Thevenin ini
ditemukan oleh seorang insinyur yang berasal dari Perancis yaitu M.L. Thevenin.

berikut ini adalah langkah-langkah untuk menganalisis dan menghitung suatu rangkaian
linear dengan menggunakan Teorema Thevenin.

1. Lepaskan Resistor Beban


2. Hitung atau ukur tegangan rangkaian terbukanya. Tegangan inilah disebut dengan
Tegangan Thevenin atau Thevenin Voltage (VTH).
3. Lepaskan sumber arus listriknya dan hubungsingkatkan sumber tegangannya.
4. Hitung atau ukur tegangan Resistansi rangkaian terbuka tersebut. Resistansi ini disebut
dengan Resistansi Thevenin atau Thevenin Resistance (RTH).
5. Gambarkan lagi suatu rangkaian baru berdasarkan pengukuran yang dilakukan pada
langkah 2 yaitu tegangan rangkaian terbuka (VTH) sebagai tegangan sumber dan Resistansi
Thevenin (RTH) pada pengukuran di langkah 4 sebagai Resistor yang dihubungkan secara
seri. Hubungkan kembali Resistor Beban yang kita lepaskan di langkah 1. Rangkaian inilah
sebagai Rangkaian Ekivalen Thevanin atau rangkaian rumit yang telah disederhanakan
berdasarkan teorema Thevenin.
6. Langkah yang terakhir adalah temukan arus listrik yang melalui Resistor Beban tersebut
dengan menggunakan Hukum Ohm (IT = VTH/(RTH + RL)

4.1.3 Teorema Norton

Teorema Norton (Norton Theorem) adalah salah satu Teori atau alat analisis yang dapat
digunakan untuk menyerderhanakan suatu rangkaian linear yang rumit menjadi rangkaian yang
lebih sederhana. Berbeda dengan Teorema Thevenin yang penyederhanaannya menggunakan
sumber tegangan (Voltage Source) ekivalen dengan merangkai resistor ekivalen secara seri,
Teorema Norton menyederhanakannya dengan menggunakan sumber Arus (Current Source)
ekivalen dan perangkaian resistor ekivalen secara paralel.

Teorema Norton menyatakan bahwa :

“Setiap jaringan listrik linear atau rangkaian rumit tertentu dapat digantikan oleh rangkaian
sederhana yang hanya terdiri dari sebuah Arus sumber (IN) dan sebuah Resistor yang diparalelkan
(RN).”

Rangkaian pengganti tersebut dinamakan juga dengan Rangkaian Ekivalen Norton.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menganalisis dan menghitung suatu rangkaian linear
dengan menggunakan Teorema Norton.

1. Hubung singkat Resistor Beban.


2. Hitung atau ukur arus pada rangkaian hubung singkat tersebut. Arus ini disebut dengan
Arus Norton (IN).
3. Buka Arus Sumber, Hubung singkat Tegangan sumber dan lepaskan Resistor Beban.
4. Hitung atau ukur Resistansi Rangkaian Terbuka. Resistansi ini dinamakan dengan
Resistansi Norton (RN).
5. Gambarkan kembali dengan memasukan nilai arus pada rangkaian yang dihubungsingkat
di langkah 2. Rangkaikan Arus sumber dan Resistansi pada Rangkaian terbuka yang
dilakukan pada langkah 5 secara paralel. Hubungkan kembali Resistor Beban yang kita
lepaskan pada langkah 3. Ini merupakan rangkaian yang telah disederhanakan berdasarkan
teorema Norton atau biasanya disebut dengan Rangkaian Ekivalen Norton.
6. Carikan Arus Beban yang mengalir dan Tegangan Beban pada Resistor Beban berdasarkan
aturan Pembagi Arus listrik (Current Divider Rule).
IL = IN / (RN/(RN+RL)

4.2 Data Hasil


4.2.1 Percobaan 4.2

Gambar 4.2.1.1 Hasil Simulasi Percobaan 4.2 Dalam Aplikasi Multisim


4.2.2 Percobaan 4.4

Gambar 4.2.2.1 Hasil Simulasi Percobaan 4.4 Dalam Aplikasi Multisim


4.2.3 Percobaan 4.6
Gambar 4.2.3.1 Hasil Simulasi Percobaan 4.6 Dalam Aplikasi Multisim
4.3 Analisis Data
4.3.1 Percobaan 4.2

Gambar 4.3.1.1 Rangkaian Percobaan 4.2


Pada percobaan kali ini, dalam mencari i kami akan melakukan percobaan menggunakan
aplikasi multisim dan dengan perhitungan manual. Pada perhitungan manual kali ini, kami
menggunakan teori superposisi dalam menentukan nilai i.

Proses perhitungan manualnya sebagai berikut :


- Pada saat Sumber Vs = 17 V aktif, maka sumber tegangan 6V diganti dengan
tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit dan sumber arus 2A diganti
dengan tahanan di dalamnya yang mengakibatkan menjadi rangkaian open circuit
Gambar 4.3.1.2 Rangkaian setelah melalui step 1

- Pada saat sumber Vs = 6V aktif maka sumber tegangan 17V diganti dengan tahanan
dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit dengan sumber arus 2A diganti
dengan tahanan dalamnya sehingga menjadi open circuit.
- Pda saat sumber Is = 2A aktif maka sumber tegangan 17V diganti dengan tahanan
di dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit, dan sumber tegangan 6V diganti
dengan tahanan di dalamnya yaitu nol atau short circuit.
Dari percobaan yang telah dilakukan menggunakan multisim dan juga perhitungan manual,
kami mendapatkan hasil yang sama dari kedua percobaan, yaitu 3A. Berikut adalah table hasil
percobaan dengan menggunakan multisim dan perhitungan manual
Element Hasil Multisim (A) Hasil Manual (A)
i 3 3
Tabel 4.3.1.1 Hasil Simulasi Percobaan 4.2

4.3.2 Percobaan 4.4

Gambar 4.3.2.1 Rangkaian Percobaan 4.4

Pada percobaan kali ini, dalam mencari i kami akan melakukan percobaan menggunakan
aplikasi multisim dan dengan perhitungan manual. Pada perhitungan manual kali ini, kami
menggunakan teorema Thevenin dalam menentukan nilai i.
Berikut ini adalah proses perhitungan secara manual :
- Tentukan titik a-b pada R dimana parameter I yang ditanyakan, hitung tegangan di
titik a-b pada saat terbuka

- Analisis Node
- Tinjau node tengangan V1

- Mencari RTH Ketika semua sumber bebasnya tidak aktif (Setelah diganti tahanand
dalamnya) dilihat dari titik a-b

- Rangkaian Pengganti Thevenin


Dari percobaan yang telah dilakukan menggunakan multisim dan juga perhitungan manual,
kami mendapatkan hasil yang sama dari kedua percobaan, yaitu 2A. Berikut adalah table hasil
percobaan dengan menggunakan multisim dan perhitungan manual
Element Hasil Multisim (A) Hasil Manual (A)
i 2 2
Tabel 4.3.2.1 Hasil Simulasi Percobaan 4.4
4.3.3 Percobaan 4.6

Gambar 4.3.3.1 Rangkaian Percobaan 4.6


Pada percobaan kali ini, dalam mencari v kami akan melakukan percobaan
menggunakan aplikasi multisim dan dengan perhitungan manual. Pada perhitungan manual kali
ini, kami menggunakan teorema Norton dalam menentukan nilai v.
Berikut ini adalah proses perhitungan secara manual :
Langkah-langkah penyederhanaan rangkaian dengan teorema Norton:
- Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter yang ditanyakan.
- Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, short circuit kan pada terminal a-b
kemudian hitung nilai arus dititik a-b tersebut (Iab = Isc = IN).
- Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur
pada titik a-b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara diganti
dengan tahanan dalamnya (untuk sumber tegangan bebas diganti rangkaian short
circuit dan untuk sumber arus bebas diganti dengan rangkaian open circuit) (Rab
= RN = Rth).
- Jika terdapat sumber tak bebas, maka untuk mencari nilai tahanan pengganti
Nortonnya didapatkan dengan cara :

𝑹𝑵= 𝑽𝒐𝒄𝒊𝑵
- Untuk mencari Voc pada terminal titik a-b tersebut dibuka dan dicari tegangan
pada titik tersebut (Vab = Voc).
- Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya, kemudian pasangkan
kembali komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.
Dari percobaan yang telah dilakukan menggunakan multisim dan juga perhitungan manual,
kami mendapatkan hasil yang sama dari kedua percobaan, yaitu 8V. Berikut adalah table hasil
percobaan dengan menggunakan multisim dan perhitungan manual
Element Hasil Multisim (V) Hasil Manual (V)
v 8 8
Tabel 4.3.3.1 Hasil Simulasi Percobaan 4.6

4.4 Kesimpulan
Pada Praktikum Sistem Instrumentasi yang keempat kali ini, kami menggunakan aplikasi
multisim dan juga perhitungan manual. Kami menggunakan teorema superposisi, Thevenin,
dan juga Norton dalam melakukan percobaan dalam perhitungan manual.
Dari ketiga percobaan yang kami lakukan, kami menemukan hasil yang sama pada semua
percobaan. Pada percobaan pertama, hasil yang kami dapatkan di multisim dan perhitungan
manual adalah 3V. Pada percobaan yang kedua, kami mendapatkan hasil yang sama pada
multisim dan perhitungan menual, yaitu 2A. Sama halnya dengan percobaan yang terakhir,
kami mendapatkan hasil 8V pada percobaan menggunakan multisim dan perhitungan manual.
4.5 Daftar Pustaka
• Dr. Nelly Safitri, M.Eng Sc, dkk. 2021. Analisa Rangkain Listrik. Politeknik Negeri
Lhokseumawe. Aceh
• Ramdhani Mohamad, ST. 2005. Rangkain Listrik. Sekolah Tinggi Teknologi Telkom.
Bandung
• WILIAM H. HAYT, JR., KEMMERLY, JACK E., dan DURBIN, STEVEN M.,
Rangkaian Listrik, Erlangga, Jakarta, 2005.
• AMIRUDDIN, ARHAM. 2008. Pengetahuan dasar Listrik. Jakarta: Erlangga.
• SANTOSO, DJOKO, dan H. HERU SETIANTO, RAHMADI. (2009). Teori Dasar
Rangkaian Listrik. Yogyakarta: LaksBang Mediatama.

Anda mungkin juga menyukai