DISUSUN OLEH:
ATTAYA NASWA SHABILLA
562020122005
KELOMPOK 4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu teorema Thevenin dan Norton?
2. Bagaimana cara menghitung tegangan Thevenin dan hambatan Thevenin
dari suatu rangkaian listrik?
3. Bagaimana cara menghitung arus Norton dan hambatan Norton dari suatu
rangkaian listrik?
C. Tujuan
1. Memahami teorema Thevenin dan Norton melalui percobaan.
2. Membuat rangkaian listrik, menghitung data percobaan untuk menguji
aplikasi teorema Thevenin dan Norton.
3. Menganalisis data percobaan, sifat rangkaian dan membandingkannya
dengan perhitungan teoretis.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dari gambar di atas, rangkaian linier cukup diganti dengan tegangan 𝑉𝑇ℎ
dan beban 𝑅𝑇ℎ seperti gambar 2 di bawah.
Rangkaian diatas dapat diganti dengan rangkaian setara Norton seperti gambar 4.
B. Tatalaksana Percobaan
1. Ukur nilai resistor seperti pada tabel 1 menggunakan multimeter dan catat
hasilnya.
Tabel 1. Resistansi teoretis vs hasil ukur
Resistor 𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑹𝟑 𝑹𝑳
Nilai teoretis 300 Ω 660 Ω 700 Ω 220 Ω
Nilai terukur
2. Hitung 𝑅𝑇ℎ dan 𝑉𝑇ℎ dari rangkaian eqivalen Thevenin pada gambar 1. Catat
hasilnya pada tabel 2.
6. Ukur tegangan rangkaian terbuka 𝑉𝑎𝑏 ( 𝑉𝑎𝑏 = 𝑉𝑇ℎ ) pada dua terminal a dan
b pada gambar di bawah menggunakan multimeter. Catat hasilnya pada
tabel 4.
7. Ukur arus rangkaian-tertutup 𝐼𝑆𝐶 (𝐼𝑆𝐶 = 𝐼𝑁 ) dari a ke b pada gambar 2.a
menggunakan multimeter. Catat hasilnya pada tabel 2.
8. Lepas catu daya E pada gambar 2.a dan gunakan kabel untuk
menghubungkan dua terminal E seperti gambar 2.b. Ukur resistansi eqivalen
pada terminal a dan b 𝑅𝑎𝑏 = 𝑅𝑇ℎ .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berikut hasil percobaan yang telah dilakukan:
Tabel 1. Resistansi teoretis vs hasil ukur
Resistor 𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑹𝟑 𝑹𝑳
Nilai teoretis 1000 Ω 100 Ω 110 Ω 220 Ω
Thevenin
3) Lepas sumber arus dan hubung singkat (short circuit) sumber tegangannya,
kemudian hitung resistansi rangkaian terbuka / resistansi Thevenin (𝑅𝑇ℎ )
𝑅1 ∙ 𝑅3
𝑅𝑇ℎ = 𝑅2 + ( )
𝑅1 + 𝑅3
1000 × 110
𝑅𝑇ℎ = 100 + ( )
1000 + 110
110.000
𝑅𝑇ℎ = 100 + ( )
1110
𝑅𝑇ℎ = 100 + 99
𝑅𝑇ℎ = 199 Ω
4) Hubung secara seri 𝑅𝑇ℎ dengan 𝑉𝑇ℎ , dan hubungkan kembali resistor
beban (𝑅𝐿 ). Kemudian hitung arus beban (𝐼𝐿𝑇ℎ )
𝑉 6
• 𝐼𝑇 = 𝑅 = 1052,38 = 0,0057 A
𝑇
110 110
• 𝐼𝑆𝐶 = 𝐼𝑁 = 0,0057 (100+110) = 0,0057 (210)
𝐼𝑆𝐶 = 𝐼𝑁 = 0,0057 × 0,52 = 0,003 𝐴
𝑅1 ∙ 𝑅3
𝑅𝑁 = 𝑅2 + ( )
𝑅1 + 𝑅3
1000 × 110
𝑅𝑁 = 100 + ( )
1000 + 110
11000
𝑅𝑁 = 100 + ( )
1110
𝑅𝑁 = 100 + 99
𝑅𝑁 = 199 Ω
4) Hubung 𝑅𝑁 secara paralel dengan sumber arus (𝐼𝑁 ) dan pasang kembali
𝑅𝐿 , kemudian hitung arus beban (𝐼𝐿𝑁 ) yang mengalir melalui 𝑅𝐿
𝑅𝑁
𝐼𝐿𝑁 = 𝐼𝑁 ( )
𝑅𝑁 + 𝑅𝐿
199
𝐼𝐿𝑁 = 0,003 ( )
199 + 220
199
𝐼𝐿𝑁 = 0,003 ( )
419
𝐼𝐿𝑁 = 0,003 × 0,5
𝐼𝐿𝑁 = 0,0015 𝐴
B. Pembahasan
Dalam eksperimen yang dilakukan, nilai resistansi teoretis dan hasil ukur dari
beberapa resistor dan resistor beban (𝑅𝐿 ) diberikan dalam Tabel 1. Selanjutnya,
dilakukan analisis menggunakan Teorema Thevenin dan Norton untuk menghitung
tegangan Thevenin (𝑉𝑇ℎ ), resistansi Thevenin (𝑅𝑇ℎ ), arus beban dengan
menggunakan Teorema Thevenin (𝐼𝐿 𝑇ℎ ), arus Norton (𝐼𝑁 ), resistansi Norton (𝑅𝑁 ),
dan arus beban dengan menggunakan Teorema Norton (𝐼𝐿 𝑁 ).