Teorema Rangkaian
Rahman Ecky Retnaldi (13116006)
Asisten : M. Daniel Firdaus (13115003)
Tanggal Percobaan : 29/11/2017
EL2102 Praktikum Rangkaian Elektrik 1
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
III. METODELOGI
Pada percobaan modul IV ini alat dan bahan yang Gambar 5. Rangkaian Teorema Norton
digunakan yaitu :
Resistor 1 KΩ (3 buah)
Resistor 10 KΩ (1 buah)
Resistor 5,6 KΩ (1 buah) Buat Rangkaian seperti gambar 5.
Multimeter (1 buah)
Power Supply DC (1 buah)
Kabek Jumper (5 buah) bukalah titik a-b pada R3 kemudian lalu sambungkan tegangan
V1= 3 volt dan V2= 3 volt. ukur RN, IN dengan menggunakan
3.1 Teorema Thevenin multimeter.
( )
ulangi langkah diatas saat V2 = 2 volt V1 dan V3 off. dan saat
V3 = 3 volt V1 dan V2 off
Mencari nilai Iab secara teori :
pengukuran perhitungan
Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan teorema
RN 3,5394 kohm 3,5897 k ohm
Norton diatas dengan input sumber tegangan sebesar 3
IN -0,53938 mA -0,5357 mA V pada V1 dan V2 diperloleh nilai pengukuran RN,IN dan
Vab -1,909 volt -1,923 volt Vab yaitu RN= 3,5394 kΩ, IN = -0,5398 mA, Vab= -1,909
Tabel 2. Hasil percobaan teorema Norton
volt. Kemudian nilai RN,IN dan Vab perhitungan diperoleh
Vab yaitu RN= 3,5897 kΩ, IN = -0,5357 mA, Vab= -1,923
Perhitungan : volt. Berdasarkan nilai-nilai diatas setelah dibandingan
Dalam menghitung nilai IN dibagian terminal a-b ternyata nilai RN,IN dan Vab pada pengukuran dan
dihubungkan sebagai short circuit dan mengabaikan resistor di perhitungan tidaklah jauh berbeda , Karena selisish perbedaan
depan terminal a-b, jika di gambar sebagai berikut : yang ada masih dalam batas toleransi maka hasil percobaan
dikatakan benar. . Selain itu dengan nilai yang sama ini
menunjukan bahwa % kesalahan saat melakukan pengukuran
juga sangat kecil. Sehingga praktikum teorema Norton ini
berhasil dan membuktikan kebenaran teorema Norton. Antara
teorema thevenin dan Norton ini memiliki hubungan yaitu
untuk mencari nilai IN dapat dicari dengan membagi nilai
VTH dengan RTH begitu pula untuk mencari VTH dapat di
cari dengan mengalikan IN dengan RN, sedangkan dari segi
rangkaian perbedaan yang mendasar pada teorema Norton
dan thevenin adalah pada rangkaian thevenin VTH disusun
seri dengan RTH, sedangkan rangkaian Norton IN disusun
paralel dengan RN.
Gambar 11. Rangkaian untuk menghitung IN teorema Norton
Loop
b) V2 on
c) V3 on Vtotal = V1 + (-V2) + V3
VR1 = 1,683 V + (-0,877 V) +1,551 V = 2,357 V
VR2 = 0 V+(-0 V)+3 V=3 V
VR3 = 1,3166 V+(-1,123 V)+1,4476 V= 1,6412 V
VR4 = 1,3166 V+(-0,877 V)+1,551 V=1,9906 V
VR5 = 1,3166 V+(-0,877 V)+1,4476 V=1,8872 V
V. SIMPULAN
I1= IR1= 1,551 mA Telah dipahami penggunaan terema Thavenin pada
rangkaian arus searah. Dimana teorema thevenin dapat
VR2 = 3 volt gunakan untuk mengganti suatu rangkaian aktif linier
menjadi satu sumber tegangan VT seri dengan resistor
RT.
Telah dipahami penggunaan teorema Norton pada
rangkaian arus searah. Dimana teorema thevenin dapat
gunakan untuk mengganti suatu rangkaian aktif linier
menjadi satu sumber arus IN seri dengan resistor RN.
Teorema Norton dan teorema thevenin memiliki dasar
hukum yang sama dalam analisis suatu rangkaian.
Teorema superposisi merupakan teorema yang digunakan
untuk menyelesaikan suatu rangkaian yang rumit dengan
metode hanya menghidupan satu sumber tegangan/ arus
dalam (percobaan ini hanya menggunakan sumber
tegangan) sedangkan sumber lainya dimatikan. Ketika
sumber tegangan di matikan maka akan berubah menjadi
short.
REFERENSI