Abstrak— Pada tugas besar ini akan dilakukan pendesainan Berdasarkan penjelasan diatas pada tugas besar kali ini
penguat menggunakan transistor BJT dengan konfigurasi kelompok shift-D4 memilih untuk membuat sebuah penguatan
common emitter. Dalam mendesain penguat ini dilakukan menggunakan common emitter dengan judul Desain penguatan
beberapa tahap dilakukan yaitu pertama menentukan besarnya berbasis common emmiter BJT. Dimana transistor BJT yang
penguatan sebesar 11 dB, kemudian dilakukan perancangan
digunakan adalah transistor TIP31CGF300 dengan besar
rangkaian dengan menggunakan software multisim 14.0. Untuk
memperoleh nilai penguatan yang sesuai dengan yang diinginkan penguatan yang diinginkan yaitu 3,58 V/V atau 11 dB.
dilakukan dengan mengubah nilai komponen pada rangkaian Rancangan yang dibuat ini dalam kehidupan sehari-hari
hingga mendapatkan nilai penguatan sesuai yang di inginkan. biasanya diaplikasikan dalam sebuah Mic compressor.
Besarnya komponen yang diperoleh dari hasil simulasi kemudian
diuji coba langsung di Laboratorium Dasar Teknik Elektro II. LANDASAN TEORETIS
ITERA dengan mengukur nilai tegangan input dan tegangan
outputnya. A. Penguat BJT
Setelah itu nilai komponen yang sudah diperoleh kemudian Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem
dibuat schematic layout untuk PCB menggunakan software penguat. Untuk bekerja sebagai penguat, transistor harus berada
DIPTRACE. selanjutnya schematic yang sudah dibuat diprint dalam kondisi aktif. Kondisi aktif dihasilkan dengan
dan di cetak kedalam PCB kemudian komponen dipasang ke PCB. memberikan bias pada transistor. Bias dapat dilakukan dengan
Terahir desain penguatan yang sudah dibuat dipresentasikan. memberikan arus yang konstan pada basis atau pada kolektor.
Pada tugas besar ini transistor yang digunakan yaitu transistor
TIP31CGF300. Untuk kemudahan, dalam praktikum ini akan digunakan
sumber arus konstan untuk “memaksa” arus kolektor agar
Kata Kunci— Transistor BJT,PCB, common emitter,Multisim
14.0,DIPTRACE
transistor berada pada kondisi aktif. Jika pada kondisi aktif
transistor diberikan sinyal (input) yang kecil, maka akan
dihasilkan sinyal keluaran (output) yang lebih besar. Hasil bagi
I. PENDAHULUAN
antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut
ransistor merupakan sebuah komponen elektronika yang faktor penguatan, yang sering diberi notasi A atau C.
Alat:
– Laptop yang terinstal Software Multisim 14.0
– Laptop yang terinstal Software DIPTRACE
Gambar 2. Rangkaian Common Emitter – Solder
– Tang
Untuk menentukan penguatan teoritis-nya, terlebih dahulu akan – Penggaris
kita hitung resistansi input dan outputnya. Resistansi Input (Ri) – Pena
adalah nilai resistansi yang dilihat dari masukan sumber
– Cutter
tegangan vi. Perhatikan bahwa Rs adalah resistansi dalam dari
sumber tegangan. Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah – Generator sinyal
resistansi yang dilihat dari keluaran. Jika rangkaian diatas kita – Osiloskop
modelkan dengan model-π, maka rangkaian dapat menjadi – Multimeter
seperti gambar berikut ini. – Obeng
Bahan:
– Transistor TIP31CGF300 (1 Buah)
– R1 = 33 kΩ (1 buah)
– R2 = 3.9 kΩ (1 buah)
– Rc = 1.2 kΩ (1 buah)
Gambar 3. Rangkaian Model phi Common – Re = 5.6 kΩ (1 buah)
Emitter
– Re=1 kΩ (1 buah)
– C = 100 nF (3 buah)
Dengan model ini, Ri (resistansi input) adalah:
– Timah solder
Ri = RB // rπ
Jika RB >> rπ maka resistansi input akan menjadi : – Papan PCB 5x5 cm (1 buah)
Ri ≈ rπ – Soket Terminal (3 buah)
Kemudian, untuk menentukan resistansi output konfigurasi CE, – Spacer 2 cm (4 buah)
kita buat Vs = 0, sehingga – Spacer 1 cm (4 buah)
gmvπ = 0,
– Akrilik IV. PERANCANGAN ALAT
– Ferit Klorida (FeCl3)
A. Rangkaian dan Perhitungan
B. Langkah Percobaan A.1 Desain Rangkaian penguat berbasis common emitter
B.1 Desain Penguat Common Emitter Rangkaian desain terdiri dari 3 buah kapasitor 100 µF, R1=
33kΩ, R2 = 3.9 kΩ, RC= 1.2kΩ, dan RE=6.6 kΩ (hasil parallel
Ditentukan besar penguatan yang diinginkan pada rangkaian
konfigurasi common emitter resistor 5.6 kΩ dan 1kΩ) yang disusun seperti gambar dibawah
ini :
β =10
Setelah Berhasil, Desain schematic rangkaian untuk PCB RB = R1 // R2
dengan menggunakan aplikasi DIPTRANCE.
3.9𝑘 ×33𝑘
= = 3487.804Ω
3.9𝑘+33𝑘
Print dan cetak hasil schematic ke PCB dengan ferit klorida.
𝑅2 ×𝑉𝐶𝐶 3.9𝑘 ×12
VB = =3.9𝑘 +33𝑘 = 1.268 𝑉
𝑅2 +𝑅1
𝐼𝑐 3.63 mA
Gm= = = 0.145 C. Desain Layout Skematik
𝑉𝑇 25 𝑚𝐴
β 10
rπ = 𝐺𝑚 = 0.145 = 68.87 Ω
Vo rπ
= 𝐺𝑚 × 𝑅𝐶 ×
𝑉𝑖 rπ + 𝑅𝐵
Vo 68.87Ω
= 0.145 × 1.2𝑘 ×
𝑉𝑖 68.87Ω + 3487.804Ω
= 3.369 V
Penguatan dalam decibel : Gambar 8. Desain layout Skematik PCB
N Jumla Harga
Bahan Harga Akhir
o h Satuan
Transistor
Rp.4000,0
1 TIP31CGF30 1 Rp.4000,00
0
0
Resistor 33
2 1 Rp.100,00 Rp. 100,00
kΩ
Resistor 33
3 1 Rp. 100,00 Rp.100,00
kΩ
Gambar 6. Rangkaian Design dengan
simulasi Resistor 33
4 1 Rp. 100,00 Rp. 100,00
kΩ
Resistor 33
5 1 Rp. 100,00 Rp. 100,00
kΩ
Resistor 33
6 1 Rp. 100,00 Rp. 100,00
kΩ
Rp.2000,0
7 Terminal box 3 Rp.6000,00
0
Kapasitor
8 3 Rp.300,00 Rp.900,00
100uF
Rp.2000,0
9 PCB(5x5 cm) 1 Rp.2000,00
0
Rp.2000,0
10 Spacer 2cm 4 Rp.8000,00 Gambar 10.Sinyal Hasil penguatan pada
0 rangkaian yang dibuat
Rp.1500,0
11 Spacer 1 cm 4 Rp.6000,00
0
Tabel A.1Hasil Pengukuran Pada Rangkaian
Rp.3000,0
12 Akrilik 1 Rp.3000,00
0
Rp.30.400,0 Besaran ukur Nilai
HARGA TOTAL
0 ic
ib
ie
V. HASIL DAN ANALISIS
ro
A. Hasil
ri
Desain penguatan berbasis common emitter yang sudah dibuat
kemudian dilakukan pengukuran untuk melihat hasil outputnya.
Vi 57.8 mV
Berikut adalah gambar dan hasil pengukuran pada alat yang dibuat : Vo 206 mV
Av 11.03 dB
Tegana
Tegangan
n Penguatan(dB
No Metode Input(mV
Output )
)
(mV)
Perhitunga
1 - - 10.55
Gambar 9. Gambar alat penguat yang n
dibuat
2 Simulasi 35.355 126.625 11.08
3 Pengukuran 57.8 206 11.03
B. Analisis
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa bentuk sinyal penguatan
yang diperoleh baik dari hasil simulasi maupun pengukuran alat
menunjukan bentuk yang sama. Kemudian berdasarkan ini
penguatnya diperoleh nilai penguatan dari hasil pengukuran
alat yaitu sebesar 11.03 dB. Hasil ini selanjutnya dibandingkan
dengan hasil perhitungan dan semulasi yang masing-masing
Gambar 11. Gambar Diagram Block Alat memiliki besar penguatan 10.55 dB dan 11.08 dB. Ketiga hasil
tersebut menunjukan nilai yang tidak jauh berbeda. dimana
pada pengukuran dan simulasi hanya berbeda selisih sekitar
Kemudian dilakukan pengukuran menggunakan osiloskop sehingga 0.05 dB. Kemudian pada pengukuran dan perhitungan
diperoleh hasil berikut :
memiliki selisih sebesar 0.48 dB, perbedaan ini kemungkinan
dikarenakan adanya factor dari luar yang mempengaruhi
rangkaian seperti kapasitansi atau resistansi dari instrumen
untuk melakukan pengukuran. Sedangkan pada perhitungan REFERENSI
rangkaian dianggap berada pada kondisi ideal sehingga factor Basic format for handbooks:
dari luar diabaikan. Meskipun demikian perbedaan antara [1]. Adel S. Sedra and Kennet C. Smith, Microelectronic
ketiganya ini masih dalam batas wajar sehingga besarnya nilai Circuits,Oxford University Press, USA, 2004.
penguatan yang didapat pada alat dikatakan telah memenuhi [2]. Hutabarat, Mervin T. Modul Praktikum Elektronika.
besarnya nilai penguatan yang diinginkan yaitu 11 dB. Laboratorium Dasar Teknik Elektro ITERA, Lampung,
2018.
[3]. Widodo, Thomas Sri. Elektronika Dasar. Selemba
Teknika.2002.
[4]. A.P. Malvino, Electronic Principle 5th ed, New
VI. KESIMPULAN York:McGraw-Hill.1993.
Praktikan dapat merancang dan membuat sebuah penguat [5]. Boylestad dan Nashelsky, Electronic Devices and Circuit
menggunakan transistor BJT dengan konfigurasi common Theory, 5th ed, Englewood Clifft , NJ:Prentice-
emitter dengan besar penguatan 11 dB. Dimana dalam Hall,Inc,1992.
merancang sebuah penguat dengan Transistor BJT
berkonfigurasi common emitter harus memperhatikan sifat- Basic format for reports:
sifat dari konfigurasi tersebut dan mengetahui besarnya nilai [1] Template Laporan Praktikum Laboratorium Dasar Teknik Elektro –
komponen yang dibutuhkan untuk memperoleh nilai penguatan. Institut Teknologi Sumatera
Serta menambahkan komponen kapasitor pada rangkaian agar
nilai penguatan tidak mengalami penurunan.
Untuk memvalidasi desain penguat yang dibuat. Dilakukan
dengan membandingkan hasil penguatan yang diperoleh dari
pengukuran langsung dengan simulasi dan perhitungan.
Pada desain yang dibuat dengan konfigurasi ini besarnya nilai
penguatan dalam sebuah rangkaian diketahui dengan
membandikan antara besarnya tegangan input dan tegangan
output, dimana nilai tegangan outpunya akan memiliki nilai
yang lebih besar dari pada nilai tegangan inputnya. Penguatan
yang dibuat ini memiliki fasa mendekati 180°
menunjukan bahwa penguat memiliki sinyal input dan
output yang bersifat inverting sesuai dengan teori yang
ada.
Lampiran
Berisi lampiran mengenai perancangan alat penguat.