Anda di halaman 1dari 3

Tugas Elektronika Dasar Marissa Tania Tufahati

14/363665/TK/41737
Teknik Elektro
VOLTAGE DIVIDER BIAS

11.1 Ragkaian Bias Pembagi Tegangan

11.2 Rangkaian Ekuivalen


Bias Pembagi Tegangan

Rangkaian disamping adalah rangkaian bias pembagi tegangan atau Voltage Divider Base (VDB), dengan pembagi
tegangan (R1 dan R2) yang terhubung di kaki basis. Rangkaian ini merupakan rangkaian yang paling dasar dalam
elektronika dan berfungsi untuk membagi tegangan input menjadi beberapa bagian tegangan output, Rangkaian ini
biasa digunakan untuk mendeteksi nilai resistansi pada sensor-sensor yang bersifat resistif seperti LDR. Untuk
rangkaian bias pembagi tegangan yang baik, arus basis lebih kecil daripada arus yang melalui pembagi tegangan.
R2
Sedangkan tegangan keluaran pembagi tegangan adalah : Vbb = R 1+ R 2 Vcc .

1
Tugas Elektronika Dasar Marissa Tania Tufahati
14/363665/TK/41737
Teknik Elektro

Bias pembagi tegangan sebenarnya adalah bias emiter yang tersamar. Seperti pada gambar rangkaian ekuivalen bias
pembagi tegangan. Kemudian dari rumus VBB di atas, rumus-rumus lain yang digunakan untuk rangkaian VDB
adalah :

VE = VBB - VBE
VE
IE = R
E

IC IE
ANALISIS BIAS PEMBAGI TEGANGAN SECARA AKURAT

Rancangan rangkaian bias pembagi tegangan yang baik adalah rangkaian di mana pembagi tegangan terlihat tetap
terhadap resistansi masukan basis.
Kita tahu bahwa sumber tegangan kaku (fixed) bila : RS < 0,01 RL.
Jika kondisi di atas dipenuhi, maka tegangan beban berada pada selang satu persen dari
tegangan ideal. Pada rangkaian pembagi tegangan nilai resistansi Thevenin pembagi
tegangan adalah R1 diparalel dengan R2 : RTH = R1 || R2
Resistansi Sumber

Karena adanya resistansi ini maka tegangan keluaran dari pembagi tegangan
tidaklah ideal seperti gambar 11.2. Analisis yang lebih baik seperti gambar
11.3.

Resistansi Beban

11.3 Rangkaian Ekuivalen Penurunan tegangan basis dari idealnya yang masih diperbolehkan adalah jika
Pembagi Tegangan pembagi tegangan tetap memenuhi aturan 100:1:RS<0,01RL atau R1 || R2 < 0,01
RIN . Rangkaian VDB yang baik akan dapat memenuhi kondisi ini.

Pembagi Tegangan Kaku

Jika transistor pada gambar 11.3 memiliki penguatan arus 100, berarti besar arus kolektor 100 kali besar arus basis.
Hal ini juga menun-jukkan bahwa arus emiter 100 kali lebih besar dari arus basis. Jika dilihat dari sisi basis,
resistansi emiter muncul 100 kali lebih besar. Seperti rumus : RIN = dc RE

Karena itu persamaan : R1 || R2 < 0,01RIN . Dapat ditulis : R1 || R2 < 0,01 dc RE

Pembagi Tegangan Tetap

Kadang rangkaian pembagi tegangan kaku menghasilkan nilai R1 dan R2 yang sangat kecil dan dapat menimbulkan
masalah lain. Sehingga digunakan aturan lain yaitu : R1 || R2 < 0,1 dc RE
Aturan pembagi tegangan 10 : 1 seperti di atas disebut sebagai pembagi tegangan tetap.
Dari hal-hal tersebut di atas perhitungan nilai arus yang lebih akurat menggunakan rumus : I E =

V BBV BE
R E +( R1 R2 )/ dc
Cara Kerja:

2
Tugas Elektronika Dasar Marissa Tania Tufahati
14/363665/TK/41737
Teknik Elektro
Rangkaian pembagi tegangan, disebut juga prategangan semesta (universal). Rangkaian ini banyak digunakan dalam
rangkaian-rangkaian linier. Disebut pembagi tegangan karena berasal dari pembagi tegangan pada R 1 dan R2.
Tegangan yang melintasi R2 memberi tegangan maju pada dioda emitter. Prategangan pembagi tegangan bekerja
sebagai berikut.

Garis Beban

Persamaan garis beban untuk rangkaian prategangan pembagi tegangan adalah :

IC = (Vcc Vce) / (Rc + Re) (1)

Untuk IC saturasi VCE = 0

IC saturasi = Vcc / (Rc Re) (2)

Untuk VCE cut-off adalah IC = 0

VCE cut-off = VCC (3)

Rangkaian transistor sebagai switch adalah sebagai berikut :

Jika transistor dalam keadaan saturasi maka V CE = 0 artinya pada terminal


C dan E akan terhubung sehingga arus mengalir dan transistor menjadi ON.
Jika transistor dalam keadaan cut-off maka IC = 0, dan terminal C dan E
akan terbuka sehingga tidak ada arus yang mengalir melalui transistor dan
transistor menjadi OFF.

Anda mungkin juga menyukai