Karakteristik BJT
Rahman Ecky Retnaldi (13116006)
Asisten : Wildan Abdullah(13115048)
Tanggal Percobaan : 06/10/2018
EL3102 Praktikum Elektronika
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
A. Transistor BJT
Transistor merupakan salah satu komponen elektronika Terdapat dua buah kurva karakteristik dari rangkaian diatas
paling penting. Terdapat dua jenis transistor berdasarkan jenis yaitu :
muatan penghantar listriknya, yaitu bipolar dan unipolar. Karakteristik Ic-VBE
Karakteristik Ic-VCE 1. Kit Praktikum Karakteristik Transistor & Rangkaian
B. Kurva Karakteristik Ic-VBE Bias
Arus kolektor merupakan fungsi eksponensial dari tegangan 2. Sumber tegangan DC
VBE, sesuai dengan persamaan: Persamaan 3. Sumber arus konstan
ini dapat digambarkan sebagai kurva seperti ditunjukkan pada 4. Osiloskop
gambar berikut ini. 5. Multimeter (2 buah)
Disetting
GambarSinyal GeneratorSeri
2. Rangkaian dengan
R, L, Gelombang
C (ResonansiSegitiga
Seri) ~1KHz.
Amplituda sinyal 0,8V. Disusunlah rangkaian seperti pada gambar 6
Gambar 15 Kurva Karakteristik IC - VBE Dari kurva di atas Disetting osiloskop : Skala X pada nilai 0,1V/div dengan kopling
juga dapat diperoleh transkonduktansi dari transistor, yang AC, Skala Y pada nilai 1V/div dengan kopling DC, dan tekan
tombol ‘invert’ nya. - Osiloskop pada mode X-Y.
merupakan kemiringan dari kurva di atas, yaitu :
Dalam kurva IC-VCE mode kerja transistor ini ditunjukkan Gambar 6. Rangkaian percobaan 1
pada area-area dalam gambar berikut ini.
B.2 Karakteristik Input Transistor Ic-VCE
Pada kurva IC-VCE itu, dipilih dua titik koordinat yang mudah
dibaca, dan masih dalam garis lurus. Baca dan dicatat nilai IC
dan VCE pada kedua titik tersebut.
Dipilih nilai arus basis (IB) yang lain, dan dilakukan seperti Gambar 8. Rangkaian percobaan 4
langkah 1 s/d 3 diatas untuk mengkonfirmasi nilai tegangan
Early yang sudah didapatkan.
IV. HASIL DAN ANALISIS
Ib=240µA Ib=428µA
No
Gambar 11. Kurva Ic-Vbe 24 µA Vce(V) Ic(mA) Vce(V) Ic(mA)
1 -0,76 -2 -8 0
2 6 8 5.840 6
Tabel 1. Nilai Vce dan Ic
Va untuk Ib=240µA
(6)(8) − (−0,76)(−2)
𝑉𝑒 = = 4,64 𝑉
8 − (−2)
Gambar 12. Kurva Ic-Vbe 240 µA Va untuk Ib=428µA
(5.840)(6) − (−8)(0)
𝑉𝑒 = = 5,84 𝑉
6−0
Dari kedua perhitungan diatas diketahui pada saat Ib=240µA
nilai Va=4,64 V dan pada saat Ib=428µA nilai Va=5,84 V. dari
kedua hasil ini menunjukan bahwa nilai keduanya berbeda. Hal
ini ini tidak sesuai dengan teori pada tegangan early yang akan
No Rc=82 Rc=5K
1
Ib= 24 µA
Ib= 24 µA
VBE : 598.49 mV
VBE : 651.66 mV
VCE : 5.652 V
VCE : 8.56 V
Gambar 15. Ib=150 µA
3
Ib=428 µA Ib=428 µA
VBE : 730.776 mV VBE : 626.73 mV
VCE : 4.997 V VCE : 3.85 V
Berdasarkan hasil simulasi diatas dapat dilihat bahwa ketika Dari gambar diatas dengan membaca skala chanel b sebesar 5
arus basis diperbesar maka tegangan pada collector-emitor v/div terlihat bahwa ditorsi pada saat amplitudanya -9 V dan
menjadi semakin kecil. Kemudian terlihat pada kurva bahwa pada ujung sinyal seperti terpotong. Hal tersebut terjadi karena
ketika mencapai tegangan 9 V kurva seperti terpotong. Hal ini tegangan input DC yang diberikan nilainya 9V, sehingga batas
dikarenakan adanya penambahan bias tegangan Dc pada maksimum dari ditorsinya adalah 9 V.
rangkaian sebesar 9 V. Pemberian tegangan ini dengan tujuan
V. SIMPULAN
REFERENSI