Anda di halaman 1dari 8

TRANSISTOR BIPOLAR Nama : …………………….

PERCOBAAN 12 :
Pembiasan dan Penguatan pada Penguat Common Basis
1. Tujuan :
 Membangun rangkaian penguat basis bersama
 Mengukur tegangan kerja dengan oscilloscope
 Mengukur beda phasa sinyal masukan dan keluaran dari penguat basis bersama
 Menentukan penguatan tegangan pada penguat basis bersama
 Menentukan penguatan arus pada penguat basis bersama
 Menentukan impedansi masukan dan keluaran dari penguat basis bersama
 Menentukan penguatan daya dari penguat basis bersama

2. Dasar Teori
Penguat common basis adalah penguat yang kaki basisnya “common” (digroundkan) bersama-sama
dengan inputnya Konfigurasi penguat common basis (CB) didesain untuk penguat dengan penguatan
tegangan yang besar tetapi penguatan arus yang lebih kecil dari 1. Penguat ini mempunyai impedansi input
relative rendah dan impedansi output yang besar. Konfigurasi penguat ini banyak digunakan pada frekuensi
tinggi.

Salah satu contoh penguat common basis terlihat pada gambar 1.


10µF Out
10µF

1k 5k
RS

VEE = 2V
Vcc= -8 V
vs

Gambar 1. Konfigurasi penguat CB

Selayaknya sebuah penguat configurasi yang lain, penguat CB pun memerlukan bias tegangan untuk
menjaga transistor tetap dalam kondisi aktif, kondisi di mana transistor berfungsi sebagai penguat. Untuk
mengetahui kondisi transistor, maka diperlukan analisa DC dari rangkaian penguat sebagai berikut
a. Analisa DC
Sebelum analisa ac, terlebih dahulu dilakukan analisa dc untuk menentukan nilai IE dan IC dari
rangkaian di atas. Analisa DC didapatkan dengan melepaskan hubungan ke input sinyal ac, sehingga
rangkaian gambar 1 berubah menjadi rangkaian seperti tersaji pada gambar 2.

IE IC

1k 5k

VEE = 2V
Vcc= -8 V

Gambar 2. Rangkaian DC penguat CB

Dari rangkaian gambar 2 di atas diperoleh :

V EE  VBE 2  0,7 1,3


IE     1,3 mA
RE 1k 1k

Dengan menggunakan KVL pada sisi kanan diperoleh :


V BC  I C RC  VCC  0
V BC  1,3 x5k  8  0
Sehingga
V BC  1,5V

Untuk mendapatkan VCE, digunakan persamaan berikut :

VCE  VCB  VBE  1,5  0,7  2,2V

Dengan kondisi junction BE yang dicatu forward bias dan junction BC dibias reverse maka dapat
dikatakan bahwa transistor terebut pada kondisi aktif.

b. Analisa AC
Untuk menghitung penguatan tegangan dan arus serta hambatan masuk dan hambatan keluaran, maka
dibutuhkan analisa ac pada rangkaian peguat CB tersebut. Untuk memudahkan analisa ac ini,
dibutuhkan rangkaian ekivalen transistor untuk konfigurasi CB. Rangkaian ekivalen yang dimaksud
tergambar pada gambar 3 berikut.
RS
E C vo

ie

vs 1k
20 5k
vi
ie = ie
Gambar3. Rangkaian Ekivalen penguat CB

Dengan menggunakan hasil analisa DC, di mana IE = 1,3 mA , maka didapatkan:

25mV 25mV
re    20 
IE 1,3 mA

Dari sini didapatkan voltage gain. Voltage gain adalah factor penguatan tegangan output terhadap
tegangan input, didefinisikan sebagai :
v out ie.RC
Av  
vin ie(re ' // RE )

Karena RE >> re’ maka:

Rc
Av 
re '

Sehingga Voltage gain dari rangkaian di atas adalah :

RC 5k
AV    250
re 20 
Sementara current gain adalah factor penguatan arus output terhadap arus input, didefinisikan sebagai :
iout
Ai 
iin
Dari rangkaian di atas penguatan arus adalah :

iout  ic  ie
Ai     1
iin ie ie

Impedansi input adalah imedansi yang terlihat dari input , yaitu :

1kx 20 20k
Z in  R E //re  1k // 20    19,6k
1k  20 1k 20

Sedangkan impedansi output adalah impedansi yang terlihat di sisi output, yaitu :

Z out  RC  5k
3. Alat/Bahan :

Alat Alat:
 Sumber tegangan DC 1 buah
 FuctionGenerator 1 buah
 Osciloscope 2 Trace 1 buah
 Papan Percobaan 1 buah
 Kabel Penghubung Secukupnya
 Probe CRO 1 : 10 2 buah
 Probe Function Generator 1 buah
Bahan:
 Tahanan : R1 = 10 K
 R2 = 47 K
 R3 = 100 K 
 R4 = 680 K 
 RV = 1 K
 RL = 47 K 
 Kondensator : C1 = 100 F / 16 V
 C2 = 10 F / 16 V
 C3 = 47 F / 16 V
 Transistor : BC 547
4. Langkah Kerja

1. Buatlah seperti gambar kerja usahakan tegangan basis Uo antara 1,5 s/d 2 V dan tegangan
kerja pada kolektor 8 Volt s/d 9 Volt. Catat tipe transistor yang di gunakan pada lembar
jawaban . Catat besar tegangannya.
2. Hubungan saklar S1 dan S2 Atur tegangan dari generator fungsi hingga tegangan keluaran
Uo dari rangkaian sebesar
2 Vp-p F = 1 Khz.
3. S1 terbuka, S2 tertutup , ukur tegangan Ui 1 dan Ui 2 dan hitung impedansi masukan r2 dari
perubahan tegangan.
4. Saklar S1 tertutup , S2 terbuka ukur tegangan Uo = Uo 2.
Hitung impedansi keluaran ro.
5. Hitung arus masukan ii dan arus keluaran io serta hitung penguatan arusnya (Vi).
6. Hitunglah penguatan daya (Vp) dari rangkaian tersebut.
7. Bandingkanlah impedansi masukan ri dengan impedansi keluaran ro.
8. Diskusikan dengan instruktur anda

Cara Kerja / Petunjuk

Untuk mengetahui elektroda-elektroda transistor BC 547 dapat di lihat pada gambar dibawah
ini

1
1. Emitor
2 2 2. Basis
3 3. Kolektor

Mencari besaran impedansi masukan ri dan keluaran ro dengan menggunakan rangkaian


persamaan (equivalent) .
S1

Rv ii S2
A B io C

ro
Ui Uo
ri

G G
U i1 U i2 Uo1 Uo2 RL

1. Untuk mencari impedansi masukan dari rangkaian diatas hanya merupakan pembagi
tegangan . Ukur tegangan Ui 1 dan Ui 2 pada saat S 1 terbuka
Ui 1 - Ui 2 Ui 2
=
Rv ri
2.
Ui2
ri = x Rv
Ui 1 - Ui 2

3. Sedangkan mencari impedansi keluaran dari rangkaian di atas juga sama langkahnya .
Ukur tegangan dititik C pada saat S2 terbuka  Uo1 .
4. Ukur tegangan pada titik C saat S2 tertutup  Uo2 .
5. Dari langkah tersebut didapat persamaan sebagai berikut :
Uo 1 - Uo 2 Uo 2
=
ro RL
6.
Uo 1 - Uo 2
ro = x RL
Uo 2
Tugas

Untuk langkah 1
UE =...............................Volt
UK =...............................Volt , Type transistor.............................

Untuk langkah 2
No Bentuk gelombang Keterangan
1
CH1
Volt/Div = …………
Time / Div = …………

CH2
Volt/Div = …………
Time / Div = …………

UD =...............................Vp-p
Ui 2 =...............................m Vp-p
Vu ( dB ) = 20 log Vu = 20 log ..................................................=.................................dB
Beda Phasa =...........................

Untuk langkah 3
Ui 1 =..............................m Vp-p
Ui 2 =..............................m Vp-p
Ui 2
ri = x Rv = ..........................................................=......................................
Ui 1 - Ui 2

Untuk langkah 4
Uo 2 =.............................Vp-p
Uo 1 =.............................Vp-p
Uo 1 - Uo 2
ro = x RL = ......................................................=.....................................
Uo 2

Untuk langkah 5
Ui 2 LK 2 )
ii = =..................................................................=......................
ri ( LK 3 )
Uo ( LK 2 )
io = =...................................................................=.....................
RL
io
Vi = =...................................................................=....................
ii

Untuk langkah 6
Vp = Vu . Vi =......................................................................=....................................

Untuk langkah 7
ri
= ........................=........................
ro

Anda mungkin juga menyukai