Penyusun : KELOMPOK 2
- Fadly Prsetyo
- Ridho Putra
- Juventiona Prakasa
- Oding Dede Saifilla
TEKNIK ELEKTRO
IST AKPRIND YOGYAKARTA
2020
1. Transistor Rangkian Common Base (Sebagai Penguat)
a) Prinsip Dasar
Prinsip dasar transistor sebagai penguat adalah arus kecil pada basis mengontrol
arus yang lebih besar dari kolektor melewati transistor. Transistor berfungsi
sebagai penguat ketika arus basis berubah. Perubahan kecil arus basis mengontrol
perubahan besar pada arus yang mengalir dari kolektor ke emitter. Berdasarkan
sistem pertanahan transistor, penguat transistor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
penguat basis (Common Base-CB), penguat emitor (Common Emitter-CE), dan
penguat kolektor (Common Collector-CC).
vout = ic.rc
vin = ie.r’e
IE= IB+IC..................................................................................................................
......(1)
Dari persamaan (1) tersebut dapat di ketehui bahwa arus emitter IE adalah jumlah
dari base IB dan arus kolektor IC. Karena arus IB sangat kecil sekali atau di sebut
IB <<IC. Maka dapat di nyatakan:
IE = IC
…………………………………………………………………………………(2)
b) Rangkaian CE
adalah rangkain yang paling sering digunakan untuk berbagai aplikasi yang
mengunakan transistor. Dinamakan rangkaian CE, sebab titik ground atau titik
tegangan 0 volt dihubungkan pada titik emiter.
.
Gambar 2.Konfigurasi Common Emitter BJT tipe NPN
d) Karakteristik input
merupakan karakteristik dari tegangan base dan emitter (VBE) sebagai fungsi arus
base (IB) dengan VCE dalam keadaan konstan. Karakteristik ini merupakan
karakteristik dari junction emitter-base dengan forward bias atau sama
dengan karakteristik diode pada forward bias. Pada BJT seluruh pembawa muatan
akan melewati junction Base-Emittor menuju Collector maka arus pada basis
menjadi jauh lebih kecil dari diode P-N dengan adanya faktor hfe. Penambahan
nilai VCE megakibatkan arus IB akan berkurang. Arus IB akan mengalir jika
tegangan VBE > 0,7 V seperti ditunjukkan oleh karakteristik pada Gambar 3.
e) Karakteristik output
merupakan karakteristik dengan tegangan emitter (VCE) sebagai fungsi arus
kolektor (IC) terhadap arus base (IB) yang tetap seperti ditunjukkan pada Gambar
4. Pada saat IB=0, arus IC yang mengalir adalah arus bocor ICB0 (pada umumnya
diabaikan), sedangkan pada saat IB ≠ 0 untuk VCE kecil (<< 0,2 V), pembawa
muatan di basis tidak efisien dan transistor dikatakan dalam keadaan saturasi
dengan IB > IC / hfe . Pada saat VCE diperbesar IC pun naik hingga melewati
level tegangan VCE saturasi (0,2 -1 V) hingga transistor bekerja dalam daerah
aktif dengan IB = IC / hfe. Pada saat ini kondisi arus IC relatif konstan terhadap
variasi tegangan VCE.
Karena basis sangat sempit (<1μm) dan adanya tegangan positif yang besar di
kolektor, hampir semua elektron yang berdifusi melewati basis menuju
kolektor, dan hanya beberapa yang mencapai terminal basis.
Struktur BJT terlihat simetri, tetapi doping campuran dari emitor dan kolektor
sangat simetri
Hal ini menyebabkan arus basis pada mode forward dan reverse menjadi sangat
berbeda, menghasilkan βR yang jauh lebih kecil dibandingkan βF
3. Common Collector
a) Prinsip kerja
Penguat Common-Collector menghasilkan tegangan output melintasi
beban emitter-nya yang berada dalam fase dengan sinyal input. Penguat Common
Collector adalah jenis lain dari transistor bipolar (BJT) konfigurasi di mana sinyal
input diterapkan ke terminal base dan sinyal output diambil dari terminal emitter.
Dengan demikian terminal common collector untuk rangkain input dan
output. Jenis konfigurasi ini disebut Common Collector, (CC) karena terminal
collector secara efektif "grounded" atau "digroundkan" melalui catu daya.
Dalam banyak hal konfigurasi common collector (CC) adalah kebalikan dari
common emitter (CE) konfigurasi sebagai beban resistor yang terhubung berubah
dari terminal collector untuk RC ke terminal emitter untuk RE.
Konfigurasi common collector atau grounded collector umumnya
digunakan di mana sumber input impedansi tinggi perlu dihubungkan ke beban
output impedansi rendah yang membutuhkan penguatan arus tinggi.
Pertimbangkan rangkaian penguat common collector di bawah ini.
Karena sinyal output penguat (amplifier) diambil dari seluruh beban emitter,
konfigurasi transistor jenis ini juga dikenal sebagai rangkain Emitter Follower
karena output emitter “mengikuti” atau melacak setiap perubahan tegangan pada
sinyal input base, kecuali tetap sekitar 0.7 volt (VBE ) di bawah tegangan base.
Jadi VIN dan VOUT dalam fase menghasilkan perbedaan fase nol antara sinyal
input dan output.
Karena itu, emitter pn-junction secara efektif bertindak sebagai dioda bias
maju dan untuk sinyal input AC kecil persimpangan dioda emitter ini memiliki
resistansi yang diberikan oleh: r'e = 25mV/Ie di mana 25mV adalah tegangan
thermal dari persimpangan pada suhu kamar (25°C) dan Ie adalah arus emitter.
Sehingga dengan meningkatnya arus emitter, resistansi emitter berkurang dengan
jumlah yang proporsional.
Karena nilai r'e sangat kecil, dan RE jauh lebih besar, biasanya dalam
kisaran kilohms (kΩ), maka besarnya tegangan output penguat lebih kecil
daripada tegangan inputnya. Namun, dalam kenyataannya besarnya tegangan
output (puncak-ke-puncak) umumnya di nilai 98 hingga 99% dari tegangan input
yang dalam banyak kasus cukup dekat untuk dianggap sebagai gain satu.
Dengan demikian, karena sinyal output sangat mengikuti input dan berada dalam
fase dengan input, maka rangkaian common collector merupakan gain penguatan
tegangan kesatuan yang tidak dapat dibalik
Keterangan gambar:
Input basis dan basis dibuat ground atau V = 0 volt
Tegangan basis ke emitor ( Vce < 0.7 volt)
Arus yang lewat kolektor = 0 (IC=0 volt)
Tegangan keluaran (Vout) = Vce = Vcc = 1
- Hal – hal yang harus di perhatikan
Arus masuk dari kaki basis (Ib) pada transistor adalah nol
Arus keluaran pada kaki kolektor (Ic) juga adalah nol,
Tegangan maksimum berada di kaki kolektor (Vce), kondisi di atas
membuat arus tidak bisa memasuki komponen ini,
Oleh karena itu kondisi ini adalah dimana transistor berada dalam kondisi
“full-off” atau kondisi tidak aktif secara penuh.
Jadi bisa kita definisikan bahwa kondisi di atas adalah kondisi dimana
transistor sebagai saklar berada dalam area kerja cut-off atau tidak aktif secara
penuh.