DIODA SEMIKONDUKTOR
Disusun Oleh :
Ahmad Taufik Misbachi 201044008
Martin adrianus rajagukguk 201044011
surya taruna bahari 201045003
ustman alwi saputra 201041007
Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Elektronika Dasar
sebagaimana mestinya.
Kami menyadari, bahwa Makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang.
Semoga Makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah dioda sambungan P-N hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah,
maka dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah (rectifier) untuk mengubah arus
bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).
Aplikasi dioda pada kendaraan banyak digunakan untuk penyearahan arus seperti pada
sistem pengisaian. Fungsi dioda adalah sebagai penyearah arus dari arus bolak-balik
menjadi arus searah agar dapat dimanfaatkan untuk mengisi baterai dan menyuplai
kebutuhan arus pada kendaraan. Fungsi lain dioda ini pada kendaraan adalah sebagai
anti shock tegangan.
PEMBAHASAN
DIODA
Gambar 1
Gambar 2
Dioda dengan bias maju
Gambar 3
Dioda dengan bias mundur
1.3 Fungsi Dioda
Dioda memiliki beberapa fungsi, antara lain :
1. Sebagai penyearah arus (dioda bridge)
2. Sebagai pengendali tegangan (dioda zener)
3. Sebagai pengaman atau sekering.
4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada
di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu
sinyal AC.
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting dioda)
8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor
Gambar 4
Dioda Standar
Sesuai karakteristiknya, dioda standar dapat digunakan sebagai :
a. Penyearah sinyal arus bolak-balik (AC)
b. Pemotong level.
c. Sensor suhu.
d. Penurun tegangan.
e. Pengaman polaritas terbalik pada DC input.
Gambar 5
Light Emitting Dioda
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat
mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan
menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan
polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.
Gambar 6
Dioda LED
3. Dioda Zener
Gambar 7
Dioda Zener
Merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini
dikenal juga sebagai Voltage Regulation Dioda yang bekerja pada daerah
reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan
disipasi daya dari 1/4 hingga 50 watt. Dioda jenis ini berfungsi sebagai penstabil
tegangan. Selain itu dioda jenis ini juga dapat digunakan sebagai pembatas tegangan
pada level tertentu untuk keamanan rangkaian.
Karena kemampuan arusnya yang kecil, maka penggunaan diodaa zener sebagai
penstabil tegangan dengan arus besar dibutuhkan sebuah buffer arus. Dioda zener ini
dibias mundur (reverse).
Gambar 8
Dioda Zener
4. Dioda Photo
Merupakan jenis komponen yang peka terhadap cahaya. Dioda ini akan
menghantar jika ada cahaya yang masuk dengan intensitas tertentu. Dalam keadaan
gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar
germanium dan 1A untuk bahan silikon. Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah
sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape), dimana pita
berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya.
Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang
tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik.
Gambar 9
Dioda Photo
Jika semi konduktor menyerap cahaya, maka dapat tercipta pasangan elektron bebas-
lubang yang melebihi jumlah yang telah ada dalam semi konduktor itu akibat kegiatan
termal. Gejala ini disebut penyerapan foto (foto absorption). Meningkatnya
konduktifitas listrik akibat kelebihan muatan pembawa oleh penyerapan foto disebut
konduktifitas foto (foto konduktivity). Jika bungkus semi konduktor diberi “jendela”
transparan (tembus cahaya) maka konduktifitas listrik semi konduktor tergantung pada
intensitas cahaya yang jatuh padanya. Inilah prinsip kerja sebuah dioda foto. Dioda
photo ini dibias maju (forward).
5. Dioda Varactor
Dioda ini mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan
yang diberikannya. Dengan dioda ini. Maka sistem penalaan digital pada sistem
transmisi dengan frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat.
Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase Lock
Loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk
kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda ini bekerja di daerah
reverse mirip dioda Zener.
Gambar 11
Dioda Varactor
Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat
kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan
tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Seperti kebanyakan komponen
dengan kawat penghubung, dioda juga mempunyai kapasitansi bocor yang
mempengaruhi kerja pada frekuensi tinggi, kapasitansi ini biasanya lebih kecil dari
1pF.
Gambar 12
Dioda Varactor
Dalam banyak aplikasi menggantikan kapasitor yang ditala secara mekanik, dengan
perkataan lain varaktor yang di pasang parallel dengan induktor merupakan rangkaian
tangki resonansi. Dengan mengubah-ubah tegangan reverse pada varactor kita dapat
mengubah frekuensi resonansi, penerapan dioda varactor ini biasanya pada tuner yang
di tala menggunakan tegangan. Dioda varactor dibias mundur (reverse).
Ketika dioda digunakan pada rangkaian lampu sederhana, dioda dapat mengalirkan atau
menahan arus listrik yang menuju ke lampu, tergantung dari polaritas dari sumber
tegangan yang dihubungkan pada terminal dioda.
Gambar 14
(a) Arus bisa lewat menuju lampu; dioda mengalami bias maju (forward bias)
(b) Arus tidak bisa lewat ke lampu; dioda mengalami bias terbalik (reverse bias)
Ketika polaritas baterai yang terhubung pada dioda memungkinkan arus dapat mengalir
ke lampu, dioda dikatakan mengalami bias maju (forward bias). Sebaliknya, ketika
polaritas baterai dibalik sehingga dioda menahan arus dalam rangkaian, dioda dikatakan
mengalami bias terbalik(reverse bias).
Pada jaman awal-awal penemuan listrik, orang-orang menganggap listrik adalah gerakan
muatan listrik positif yang mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif
baterai/sumber tegangan. Namun seiring kemajuan ilmu pengetahuan, diketahui bahwa
yang sebenarnya bergerak adalah muatan listrik negatif atau disebut elektron. Dan pada
kenyataannya, arus listrik adalah gerakan elektron dari kutub negatif menuju kutub
positif. Tentu saja penemuan gerakan elektron ini bertentangan dengan pendapat orang
jaman dahulu. Jadi kesimpulannya, aturan lama (arah arus konvensional) menyatakan
arus listrik mengalir dari kutub positif menuju negatif, sedangkan aturan baru (arah arus
elektron) menyatakan bahwa arus listrik mengalir dari kutub negatif menuju positif.
Dioda dapat mengalirkan arus listrik apabila terminal anoda dari dioda (simbol anak
panah, ►) dihubungkan ke terminal yang tegangannya lebih positif daripada terminal
katodanya (simbol garis lurus tegak, |) sehingga arus listrik konvensional dapat mengalir
sesuai dengan arah panah simbol dioda. Sebaliknya, apabila katoda diberi tegangan yang
lebih positif daripada anoda, arus tidak dapat mengalir.
Gambar 15
maka arah arusnya harus sesuai dengan arah panah dari dioda
Apabila arah arus listrik yang keluar dari sumber tegangan memiliki arah yang sesuai
dengan arah anak panah dari dioda, maka dioda mengalami bias maju (forward bias)
dan arus dapat mengalir dalam rangkaian. Sebaliknya, apabila arah arus listrik yang
keluar dari baterai memiliki arah yang berlawanan dengan arah panah dari dioda, maka
dioda mengalami bias terbalik (reverse bias) dan arus listrik tidak dapat mengalir dalam
rangkaian.
Sebenarnya, tegangan maju pada suatu dioda dapat dihitung tetapi sangat sulit karena
untuk menghitung tegangan maju suatu dioda harus mempertimbangkan banyak
variabel. Sebuah persamaan pendekatan untuk menghitung tegangan maju dioda
bergantung pada beberapa variabel yaitu arus yang mengaliri dioda, suhu sambungan P-
N nya, dan beberapa konstanta fisika.
Berikut ini persamaan dioda yang umum :
dimana :
Gambar 16
Kurva dioda yang menunjukkan hubungan antara arus dengan tegangan dioda.
Selain itu ada hal lain yang harus di perhatikan, pada saat dioda mengalami bias
terbalik, arus memang tidak bisa melewati dioda. Tapi pada kenyataannya terdapat arus
dalam jumlah yang sangat kecil (nano hingga mikro).
TABUNG HAMPA
Gambar 17
Tabung Hampa
Sebuah tabung hampa terdiri dari dua atau lebih elektroda di dalam sebuah
kandang kedap udara. Kebanyakan tabung kaca amplop, meskipun keramik dan
logam (atas isolasi basa) juga telah digunakan. Elektroda yang melekat pada lead
yang melewati amplop melalui segel kedap udara. Pada kebanyakan tabung,
memimpin, dalam bentuk pin, plug ke soket tabung untuk penggantian mudah
tabung (tabung yang sejauh ini penyebab paling umum dari kegagalan dalam
peralatan elektronik, dan konsumen diharapkan dapat menggantikan tabung
sendiri ). Beberapa tabung memiliki elektroda berakhir pada topi atas yang
mengurangi kapasitansi interelectrode untuk meningkatkan frekuensi tinggi kinerja,
menyimpan tegangan plate mungkin sangat tinggi jauh dari tegangan rendah, dan
bisa menampung satu elektroda lebih dari yang diperbolehkan oleh pangkalan.
Gambar 18
Dioda Tabung Hampa
Elektron dari katoda aliran panas menuju anoda positif, namun tidak sebaliknya. Ketika
panas, filamen melepaskan elektron ke dalam hampa, proses yang disebut emisi
termionik. Sebuah elektroda kedua, anoda atau pelat ,akan menarik elektron-elektron
jika pada tegangan yang lebih positif. Hasilnya adalah aliran bersih elektron dari
filamen ke piring. Namun saat ini tidak dapat mengalir dalam arah sebaliknya karena
piring tidak dipanaskan dan tidak memancarkan elektron. Filamen ( katoda ) memiliki
fungsi ganda, yaitu memancarkan elektron ketika dipanaskan dan bersama-sama
dengan piring menciptakan sebuah medan listrik karena perbedaan potensial
diantaranya.
Sementara tabung awal menggunakan filamen langsung dipanaskan sebagai katoda,
tabung lebih modern sebagian besar (tetapi tidak semua) dipekerjakan pemanasan tidak
langsung. Selama operasi, tabung hampa memerlukan pemanasan konstan dari filamen
sehingga membutuhkan daya yang cukup besar bahkan ketika memperkuat sinyal di
tingkat mikrovat. Pada kebanyakan amplifier kekuasaan lebih lanjut dikonsumsi karena
arus diam antara katoda dan anoda (piring), mengakibatkan pemanasan piring. Dalam
sebuah power amplifier, pemanasan piring dapat cukup besar; tabung dapat
dihancurkan jika didorong melampaui batas-batas aman.
Gambar 19
Pada triode tabung hampa, tegangan diterapkan ke grid kontrol pelat (anoda) saat ini.
Kecuali untuk dioda, elektroda tambahan diposisikan antara katoda dan pelat
(anoda). Elektroda ini disebut sebagai grid karena mereka tidak elektroda padat tetapi
unsur-unsur yang jarang di mana elektron dapat melewati perjalanan mereka ke
piring. Tabung hampa yang kemudian dikenal sebagai trioda, tetroda , pentoda dan
seterusnya tergantung pada jumlah grid. Sebuah trioda memiliki tiga elektroda: anoda,
katoda, dan satu grid.
Grid pertama, yang dikenal sebagai kontrol grid, (dan kadang-kadang grid lainnya)
mengubah dioda tegangan ke perangkat yang dikendalika. Tegangan diterapkan
pada kontrol grid mempengaruhi aliran arus antara katoda dan piring. Ketika diadakan
negatif sehubungan dengan katoda, kontrol grid menciptakan medan listrik yang
dipancarkan oleh elektron repels katoda, sehingga mengurangi atau bahkan
menghentikan aliran arus antara katoda dan anoda. Selama kontrol grid relatif negatif
terhadap katoda, pada dasarnya tidak ada arus ke dalamnya, namun perubahan beberapa
volt pada kontrol grid cukup untuk membuat perbedaan besar dalam piring saat ini,
mungkin mengubah output dengan ratusan volt (tergantung di sirkuit).
Pada dasarnya, transistor dan tabung hampa memiliki fungsi yang serupa. Keduanya
mengatur jumlah aliran arus listrik. Tabung hampa udara sebagai penguat sinyal,
merupakan ciri khas komputer generasi pertama. Awalnya, tabung hampa udara
(vacum-tube) digunakan sebagai komponen penguat sinyal. Bahan bakunya terdiri dari
kaca, sehingga banyak memiliki kelemahan, seperti: mudah pecah, dan mudah
menyalurkan panas. Panas ini perlu dinetralisir oleh komponen lain yang berfungsi
sebagai pendingin.
Material jenis thoriated tungsten adalah campuran antara tungsten dan thorium.
Thorium adalah material yang secara individual memiliki fungsi kerja sebesar 3,4 eV.
Campuran antara tungsten dan thorium menghasilkan fungsi kerja sebesar 2,63 eV
yaitu lebih rendah dari fungsi kerja tungsten maupun thorium dalam keadaan tidak
dicampur.
Material jenis katoda berlapis oksida, terbuat dari lempengan nikel yang dilapisi barium
dan oksida stronsium. Sebagai hasil dari pelapisan tersebut, maka dihasilkanlah katoda
yang memiliki fungsi kerja dan temperature kerja yang optimal rendah yaitu sekitar 750
derajat celcius. Katoda jenis ini umumnya digunakan untuk aplikasi dengan tegangan
tidak lebih dari 1000 Volt.
BAB III
KESIMPULAN
6. Ada dua jenis tabung hampa yaitu dengan diode dan triode tabung hampa.
7. Terdapat tiga jenis material yang digunakan untuk membuat katoda pada tabung
hampa. Ketiga material tersebut adalah tungsten, thoriated tungsten dan katoda
berlapis oksida (oxide coated cathode).
8. Transistor, yang memiliki fungsi hamper sama dengan tabung hampa lebih banyak
digunakan karena murah dan juga tidak memerlukan tegangan yang tinggi untuk
mengoperasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-dioda-2/
http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-dioda-beserta-fungsinya.html
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-material-katoda-tabung-hampa-
vacuum-tube/
http://elkaasik.com/prinsip-kerja-dioda/
http://seputar-elektro.blogspot.com/2012/05/mengenal-dioda.html
http://www. tugasku4u.com/2013/04/dioda.html