Anda di halaman 1dari 33

Kuliah Elektronika Analog

Materi 7

TRANSISTOR (BJT)
SEBAGAI PENGUAT
1

Transistor sebagai penguat arus


Transistor bisa dipakai untuk
rangkaian power supply dengan
tegangan yang diset. Untuk
keperluan ini transistor harus
dibias tegangan yang konstan
pada basisnya, supaya pada
emitor keluar tegangan yang tetap.
Biasanya
untuk
mengatur
tegangan basis supaya tetap
digunakan sebuah dioda zener.

Transistor sebagai Penguat


Salah satu fungsi Transistor yang paling banyak
digunakan di dunia Elektronika Analog adalah sebagai
penguat yaitu:
Penguat arus,
Penguat tegangan
Penguat daya.
Fungsi komponen semikonduktor ini dapat kita temukan
pada rangkaian:
Pree-Amp Mic,
Tone Control
Pree-Amp Head,
Amplifier
Mixer,
Echo

Common Base
Penguat Common Base digunakan sebagai penguat
tegangan. Pada rangkaian ini Emitor merupakan input
dan Collector adalah output sedangkan Basis diground-kan/ditanahkan.

Sifat-sifat Penguat Common Base:


Isolasi input dan output tinggi sehingga

Feedback lebih kecil.


Cocok sebagai Pre-Amp karena mempunyai
impedansi input tinggi yang dapat
menguatkan sinyal kecil.
Dapat dipakai sebagai penguat frekuensi
tinggi.
Dapat dipakai sebagai buffer.

Penguat Common Emitor


Penguat Common Emitor digunakan sebagai
penguat tegangan. Pada rangkaian ini Emitor
di-ground-kan/ditanahkan, Input adalah Basis,
dan output adalah Collector.

Sifat-sifat Penguat Common Emitor:


Signal output berbeda phasa 180 derajat.
Memungkinkan
adanya
osilasi
akibat

feedback,
untuk
mencegahnya
sering
dipasang feedback negatif.
Sering dipakai sebagai penguat audio
(frekuensi rendah).
Stabilitas
penguatan
rendah
karena
tergantung stabilitas suhu dan bias transistor.

Penguat Common Collector


Penguat Common Collector
digunakan sebagai penguat
arus. Rangkaian ini hampir
sama dengan Common Emitor
tetapi outputnya diambil dari
Emitor. Input dihubungkan ke
Basis dan output dihubungkan
ke Emitor. Rangkaian ini disebut
juga dengan Emitor Follower
(Pengikut
Emitor)
karena
tegangan output hapir sama
dengan tegangan input.

Sifat-sifat Penguat Common Collector:


Signal output dan sigal input satu phasa

(tidak terbalik seperti Common Emitor).


Penguatan tegangan kurang dari 1 (satu).
Penguatan arus tinggi (sama dengan HFE
transistor).
Impedansi input tinggi dan impedansi output
rendah sehingga cocok digunakan sebagai
buffer.

Lambang, konstruksi dan rangkaian dioda yang setara dengan


transistor

Prinsip Transistor juga sebagai Penguat (amplifier)


transistor bekerja pada wilayah antara titik jenuh dan
kondisi terbuka (cut off), tetapi tidak pada kondisi
keduanya.

Prinsip Transistor sebagai penghubung (saklar)


transistor akan mengalami Cutoff apabila arus
yang melalaui basis sangat kecil sekali sehinga
kolektor dan emitor akan seperti kawat yang
terbuka, dan Transistor akan mengalami jenuh
apabila arus yang melalui basis terlalu besar
sehingga antara kolektor dan emitor bagaikan
kawat terhubung dengan begitu tegangan
antara kolektor dan emitor Vce a.

APLIKASI TRANSISTOR
Aplikasi Transistor Sebagai Saklar
Prinsip Kerja Aplikasi Transistor BJT sebagai saklar:
Aplikasi Transistor sebagai saklar memanfaatkan
daerah kerja transistor yaitu Daerah Cut-off (switch
OFF) dan daerah saturation (switch ON).

Lanjutan...
Daerah Cut off
Sebuah Transistor berada pada daerah cut-off adalah
ketika junction basis-emitter di bias mundur (reverse
bias), Sehingga semua arus bernilai O dan VCE(Cutoff)=VCC

Lanjutan...
Daerah Saturasi
Ketika junction basis-emitter di bias maju (forwar bias).
Sehingga Arus Collector maksimal adalah (IC =
VCC/RL) dan VCE(Saturation) = 0 (ideal saturation).
Cttn : dibutuhkan arus yang cukup untuk membuat
transistor bercaturasi nilai nya sesuai dengan rumus
pada gambar.

Contoh Aplikasi Transistor sebagai saklar

Lanjutan...
Prinsip Kerja Aplikasi Transistor MOSFET

sebagai saklar
MOSFET sebagai saklar juga memanfaatkan daerah
Cut-off dan daerah saturation.

18

PRINSIP KERJA PENGUATAN


Prinsip kerja transistor adalah arus bias

basis-emiter yang kecil mengatur besar arus


kolektor-emiter.
Bagian penting berikutnya adalah bagaimana
caranya memberi arus bias yang tepat
sehingga transistor dapat bekerja optimal.
Ada tiga cara yang umum untuk memberi
arus bias pada transistor, yaitu rangkaian:
CB (Common Base)
CE (Common Emitter)
CC (Common Collector)

Konfigurasi CB (Common Base)

Karakteristik CB (NPN)
iE terhadap vBE

iC terhadap vCB

Daerah aktif adalah daerah dimana penguatan linear

terjadi, dalam daerah aktif, junction emittercollector di bias mundur sedangkan junction
basis-emitter di bias maju.
Daerah cut-off didefinisikan sebagai daerah dimana
arus IC = 0 A, atau Daerah cut-off terjadi jika
junction emitter-collector dan junction basisemitter di bias mundur.
Daerah saturasi adalah daerah dimana nilai
tegangan VCB negatif, Daerah saturasi adalah
daerah dimana junction emitter-collector dan
junction basis-emitter di bias maju.

Konfigurasi CE (Common Emitter)

Karakteristik CE
iB terhadap VBE

Konfigurasi CC (Common Collector)

Konfigurasi Common Collector umumnya

dipakai sebagai rangkaian penyesuai


impedansi karena mempunyai impedansi
input yang tinggi dan impedansi output
rendah,
Karakteristik input konfigurasi CC adalah
sama dengan karakteristik pada konfigurasi
CE. Karakteristik output adalah plot antara IE
dengan VEC untuk nilai-nilai IB, dengan
bentuk kurva yang sama seperti karakteristik
output CE.

29

BJT as Switch
Vin(Low ) < 0.7 V
BE junction not forward
biased
Cutoff region
No current flows
Vout = VCE = Vcc
Vout = High
Vin(High)
BE junction forward biased (VBE=0.7V)
Saturation region
VCE small (~0.2 V for saturated BJT)
Vout = small
IB = (Vin-VB)/RB

BJT as Switch 2

Basis of digital logic circuits


Input to transistor gate can be analog or digital
Building blocks for TTL Transistor Transistor Logic
Guidelines for designing a transistor switch:

VC>VB>VE
VBE= 0.7 V
IC independent from IB (in saturation).
Min. IB estimated from by (IBminIC/).
Input resistance such that IB > 5-10 times IBmin because
varies among components, with temperature and voltage and R B
may change when current flows.
Calculate the max IC and IB not to overcome device
specifications.

BJT as Amplifier
Common emitter mode
Linear Active Region
Significant current Gain
Example:
Let Gain, = 100
Assume to be in active
region -> VBE=0.7V
Find if its in active
region

BJT as Amplifier
VBE 0.7V
I E I B I C ( 1) I B
VBB VBE
5 0 .7
IB

0.0107 mA
RB RE *101
402
I C * I B 100 * 0.0107 1.07mA
VCB VCC I C * RC I E * RE VBE
10 (3)(1.07) (2)(101* 0.0107) 0.7
3.93V
VCB>0 so the BJT is in
active region

Anda mungkin juga menyukai