Anda di halaman 1dari 9

1.

KOPONEN RANGKAIAN PENGUAT


a. Transistors
Transistor adalah sebuah komponen elektronika yang mempunyai berbagai
macam fungsi diantaranya sebagai saklar , penguat sinyal, osilator, modulator
dan sebagainya. Komponen elektronika ini terbuat dari bahan semikonduktor
seperti silikon.  
Transistor juga menjadi dasar dari gerbang logika yang kita kenal sekarang
dimana kumpulan mosfet berubah menjadi IC ( Integrated Circuit ), dan
kumpulan dari IC berubah menjadi sebuah Mikroprosesor

Secara garis besar transistor dibagi menjadi dua yaitu : 

Transistor Bipolar / BJT (Bipolar Juction Transistor) dan Transistor Efek


Medan / FET (Field Effect Transistor)
Bipolar Transistor (BJT) terdiri dari :
 NPN  (Negatif - Positif - Negatif)
 PNP  (Positif - Negatif - Positif)

Field Effect Transistor / Transistor Efek Medan terdiri dari :


 JFET
 MOSFET
 UJT

Transistor selalu punya tiga 3 elektroda atau tiga kaki yaitu pada transistor
BJT kaki Basis, Emitor dan Kolektor sementara pada transitor Efek Medan
yaitu kaki Gate, Source dan Drain.

Cara Kerja Transistor BJT (Bipolar Junction Transistors)


BJT (Bipolar Junction Transistor) merupakan sebuah komponen semikonduktor yang
dibuat dengan tiga terminal kaki semikonduktor yaitu basis, kolektor, dan emitor.

Pada umumnya kaki atau terminal basis dan emitor mempunyai penghalang kurang
lebih sekitar 0,5 sampai 0,7 V, hal ini berarti dibutuhkan tegangan listrik setidaknya
0,5 sampai 0,7 volt supaya arus listrik bisa mengalir melewati kaki emitor menuju
basis (basis ke emitor) ataupun kolektor ke basis (basis ke kolektor).

Cara Kerja JFET (Junction Field Effect Transistor)


JEFT atau Junction Field Effect Transistor merupakan sebuah komponen transistor
yang menggunakan tegangan pada terminal inputnya, dimana hal seperti ini dalam
dunia elektronika biasa disebut dengan gerbang (gate). Gerbang ini bekerja dengan
mengontrol arus yang mengalir melewati kaki terminal transistor sehingga bisa
menghasilkan arus keluaran yang sama dengan tegangan input. Maka dari itu,
komponen ini juga biasa disebut sebagai transistor yang mampu mengatur tegangan.

Karaktersitik dan daerah kerja

Transistor BJT digunakan untuk 3 penggunaan berbeda: mode cut off, mode linear
amplifier, dan mode saturasi. Penggunaan fungsi transistor bisa menggunakan
karakteristik dari masing-masing daerah kerja ini. Selain untuk membuat fungsi
daripada transistor, karakteristik transistor juga dapat digunakan untuk menganalisa
arus dan tegangan transistor.

- Daerah Potong (cut off):


Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi pergerakan
elektron, sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian juga, arus Kolektor, IC = 0, atau
disebut ICEO (Arus Kolektor ke Emiter dengan harga arus Basis adalah 0).

- Daerah Saturasi

Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda  Kolektor juga diberi prategangan maju.
Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga maksimum, tanpa bergantung
kepada arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini, menyebabkan Transistor menjadi komponen
yang tidak dapat dikendalikan. Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus
diberi prateganan mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu tegangan yang
menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.

- Daerah Aktif

Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi prategangan mundur.

- Daerah Breakdown

Dioda Kolektor diberi prategangan mundur yang melebihi tegangan Breakdown-nya,


BVCEO (tegangan breakdown dimana tegangan Kolektor ke Emiter saat Arus Basis
adalah nol). Sehingga arus Kolektor, IC, melebihi spesifikasi yang dibolehkan.
Transistor dapat mengalami kerusakan.

  jenis jenis penguat transistor

- PENGUAT COMMON BASE

Penguat Common Base adalah jenis penguat yang memiliki karakteristik yaitu
transistor sebagai penguat tegangan. Penguat Common Base adalah penguat yang
menggunakan transistor dengan kaki Base (B) atau basisnya digroundkan, kemudian
tegangan input dimasukkan melalui kaki Emitter dan tegangan output diambil dari
kaki Collector.
Karakteristik dari Penguat Common Base adalah sebagai berikut :

1. Sering dipakai pada penguat frekuensi tinggi pada jalur VHF dan jalur UHF
2. Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga meminimalkan efek
umpan balik
3. Bisa dipakai sebagai buffer atau penyangga
4. Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi sehingga cocok untuk penguat
sinyal kecil (pre amplifier)

- PENGUAT COMMON COLLECTOR

Penguat Common Collector adalah jenis penguat yang memiliki karakteristik yaitu
transistor sebagai penguat arus. Penguat Common Collector adalah penguat yang
menggunakan transistor dengan kaki Collector-nya digroundkan, kemudian arus input
dimasukkan melalui kaki Base (B) atau basis, sehingga arus outputnya dapat diambil
dari kaki Emitter pada transistor.

Karakteristik dari Penguat Common Collector adalah sebagai berikut :


1. Mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor
2. Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak membalik fasa seperti
Common Emitor)
3. Cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi
input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
4. Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1

- PENGUAT COMMON EMITTER

Penguat Common Emitter adalah jenis penguat yang memiliki karakteristik sebagai
penguat tegangan yang menggunakan transistor. Penguat Common Emitter
menggunakan transistor dimana kaki Emitte-nya digroundkan, kemudian tegangan
input dimasukkan melalui kaki Base dan tegangan outputnya diambil dari kaki
Collector pada transistor.

Karakteristik dari Penguat Common Emitter adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan


suhu dan bias transistor
2. Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering
dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya
3. Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input
4. Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)

penguat dengan ic amplifier.


penguat jenis ini merupakan jenis penguat dengan bentuk sebuah chip seperti IC
TDA2003, IC LA, IC TDA2005 jenis jenis ic tersebut banyak digunakan pada jenis
penguat audio amplifier, penguat sinyal televisi , penguat sinyal gambar dan lainnya.
Karena dengan adanya ic power amplifier rangkaian dari sebuah produk elektronika
akan lebih praktis dan tidak memakan banyak tempat.

Langkah langkah praktik.

Di sini kita akan membuat dan menganalisa bagaimana sebuah rangkaian penguat
dapat bekerja dan dapat menghasilkan output sinyal yang lebih besar dengan
memerhatikan data sheet dari sebuah kit modul amplifier.
1. Rakitlah kit modul amplifier tersebut sesuai dengan skema di atas.
2. Modifikasi kit modul amplifier dengan menambahkan potensio agar suara yang di
hasilkan dapat di atur sesuai dengan keinginan kita.
3. Data sheet kit modul amplifier TDA2003
4. Data sheet lengkap di
https://pdf1.alldatasheet.com/datasheet-pdf/view/25035/STMICROELECTRONI
CS/TDA2003.html

Anda mungkin juga menyukai