Transistor selalu punya tiga 3 elektroda atau tiga kaki yaitu pada transistor
BJT kaki Basis, Emitor dan Kolektor sementara pada transitor Efek Medan
yaitu kaki Gate, Source dan Drain.
Pada umumnya kaki atau terminal basis dan emitor mempunyai penghalang kurang
lebih sekitar 0,5 sampai 0,7 V, hal ini berarti dibutuhkan tegangan listrik setidaknya
0,5 sampai 0,7 volt supaya arus listrik bisa mengalir melewati kaki emitor menuju
basis (basis ke emitor) ataupun kolektor ke basis (basis ke kolektor).
Transistor BJT digunakan untuk 3 penggunaan berbeda: mode cut off, mode linear
amplifier, dan mode saturasi. Penggunaan fungsi transistor bisa menggunakan
karakteristik dari masing-masing daerah kerja ini. Selain untuk membuat fungsi
daripada transistor, karakteristik transistor juga dapat digunakan untuk menganalisa
arus dan tegangan transistor.
- Daerah Saturasi
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor juga diberi prategangan maju.
Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga maksimum, tanpa bergantung
kepada arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini, menyebabkan Transistor menjadi komponen
yang tidak dapat dikendalikan. Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus
diberi prateganan mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu tegangan yang
menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.
- Daerah Aktif
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi prategangan mundur.
- Daerah Breakdown
Penguat Common Base adalah jenis penguat yang memiliki karakteristik yaitu
transistor sebagai penguat tegangan. Penguat Common Base adalah penguat yang
menggunakan transistor dengan kaki Base (B) atau basisnya digroundkan, kemudian
tegangan input dimasukkan melalui kaki Emitter dan tegangan output diambil dari
kaki Collector.
Karakteristik dari Penguat Common Base adalah sebagai berikut :
1. Sering dipakai pada penguat frekuensi tinggi pada jalur VHF dan jalur UHF
2. Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga meminimalkan efek
umpan balik
3. Bisa dipakai sebagai buffer atau penyangga
4. Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi sehingga cocok untuk penguat
sinyal kecil (pre amplifier)
Penguat Common Collector adalah jenis penguat yang memiliki karakteristik yaitu
transistor sebagai penguat arus. Penguat Common Collector adalah penguat yang
menggunakan transistor dengan kaki Collector-nya digroundkan, kemudian arus input
dimasukkan melalui kaki Base (B) atau basis, sehingga arus outputnya dapat diambil
dari kaki Emitter pada transistor.
Penguat Common Emitter adalah jenis penguat yang memiliki karakteristik sebagai
penguat tegangan yang menggunakan transistor. Penguat Common Emitter
menggunakan transistor dimana kaki Emitte-nya digroundkan, kemudian tegangan
input dimasukkan melalui kaki Base dan tegangan outputnya diambil dari kaki
Collector pada transistor.
Di sini kita akan membuat dan menganalisa bagaimana sebuah rangkaian penguat
dapat bekerja dan dapat menghasilkan output sinyal yang lebih besar dengan
memerhatikan data sheet dari sebuah kit modul amplifier.
1. Rakitlah kit modul amplifier tersebut sesuai dengan skema di atas.
2. Modifikasi kit modul amplifier dengan menambahkan potensio agar suara yang di
hasilkan dapat di atur sesuai dengan keinginan kita.
3. Data sheet kit modul amplifier TDA2003
4. Data sheet lengkap di
https://pdf1.alldatasheet.com/datasheet-pdf/view/25035/STMICROELECTRONI
CS/TDA2003.html