Anda di halaman 1dari 3

NAMA : OVI MARGARETHA

NPM : 20310730004

KELAS : SEMESTER 6 / TEKNIK ELEKTRO

TUGAS

1. Karakteristik Dioda

2. Karakteristik Transistor

3. Bagaimana karakteristik transistor bisa berubah menjadi switch

JAWABAN

1. Karakteristik Dioda

Untuk melihat kondisi dioda secara sederhana kita bisa menggunakan sebuah lampu
indikator yang dihubungkan dengan power supply dengan perantaraan dioda.
Karakteristik dioda akan terlihat melalui nyala lampu ketika dioda dikerjakan secara
maju (forward) atau dikerjakan secara munduk (reverse).

Pada kondisi maju (forward), sifat dioda adalah menghantar atau mengalirkan arus.
Ini tampak pada kondisi lampu yang menyala yang menandakan ada arus listrik yang
masuk ke lampu.

Kemudian pada kondisi sebaliknya ketika dioda dipasang secara mundur (reverse)
maka dioda adalah menghambat. Kondisi ini ditandai dengan lampu yang tidak
menyala yang menandakan tidak ada arus listrik yang masuk ke lampu.
2. Karakteristik Transistor

a. Karakteristik Cut-Off Transistor:


 Daerah Potong (cutoff):
Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi pergerakan
elektron, sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian juga, arus Kolektor, IC = 0, atau
disebut ICEO (Arus Kolektor ke Emiter dengan harga arus Basis adalah 0).

 Tegangan basis emiter (VBE) kurang dari 0,7V.


 Kondisi forward bias antara kaki Basis dan kaki Emiter
 Kaki basis – kolektor pada kondisi reverse bias
 Tidak ada arus yang mengalir ke kolektor atau IC = 0
 Vout = Vce = Vcc = 1Transistor beroperasi seperti saklar terbuka.
 Kaki basis harus lebih negatif dari emiter untuk transistor jenis NPN, dan untuk
transistor tipe PNP arus basis harus lebih positif dari kolektor.

b. Karakteristik Saturasi Transistor:


 Daerah Saturasi
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda  Kolektor juga diberi prategangan maju.
Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga maksimum, tanpa bergantung
kepada arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini, menyebabkan Transistor menjadi komponen
yang tidak dapat dikendalikan. Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus
diberi prateganan mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu tegangan yang
menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.

 Tegangan basis – emiter (VBE) lebih besar dari 0,7V


 Kondisi Basis – emiter adalah forward bias
 Kondisi basis – kolektor adalah forward bias
 Arus yang mengalir pada kolektor adalah maksimum (Ic = Vcc/RL)
 Tegangan kolektor – emiter (VCE = 0) Vout = Vce = 0
 Transistor beroperasi seperti saklar tertutup.
 Kaki basis harus lebih positif dari emiter untuk transistor jenis NPN, dan untuk
transistor tipe PNP arus basis harus lebih negatifdari kolektor.

3. Karakteristik transistor bisa berubah menjadi switch

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Transistor ini
dibuat oleh “William Shockley” pada tahun 1947. Transistor adalah gadget
semikonduktor tiga terminal yang dapat digunakan untuk bertukar aplikasi,
intensifikasi tanda-tanda tidak berdaya dan dalam jumlah ribuan dan sejumlah besar
transistor saling terhubung dan dimasukkan ke dalam sedikit sirkuit / chip
terkoordinasi, yang mendapatkan pengalaman PC. Sakelar Transistor, yang digunakan
untuk membuka atau menutup rangkaian, yang menyiratkan transistor umumnya
digunakan sebagai sakelar dalam gadget elektronik hanya untuk aplikasi bertegangan
rendah karena konsumsi daya rendahnya. Transistor berfungsi sebagai sakelar ketika
adalah di cutoff dan imersi lokal. Saat ini, akan berbicara tentang bagaimana
memanfaatkan transistor sebagai saklar.

Anda mungkin juga menyukai