Anda di halaman 1dari 15

Elektronika Daya pada Sistem

Tenaga
Materi 2
Saklar-Saklar Semikonduktor
Saklar Elektromekanik
Peralatan pemutus arus yang
dikendalikan oleh kumparan
elektromagnetik
Bagian utama:
- kumparan: membangkitkan
medan elektromagnetik bila
dialiri arus listrik
- kontak penghubung: tuas dari
bahan ferromagnetik
Contoh: Relay, kontaktor,
circuit breaker
Saklar Semikonduktor
Dapat diklasifikasikan atas keluarga:
1. Transistor:
2. Thyristor
3. Dioda
Transistor
• Ada 3 golongan:
1. BJT (Bipolar Junction Transistor)
2. FET (Field Effect Transistor) : JFET,
MOSFET
3. IGBT (Insulated Gate Bipolar
Transistor)
• Memiliki susunan semikonduktor yang
berbeda: karakteristik dan cara
pengendalian juga berbeda
BJT
 Transistor paling sederhana,
ditemukan tahun 1953
 Memiliki 3 terminal: kolektor,
basis, emitor
 Basis digunakan untuk
mengendalikan arus pada basis
dan emitor
 Bentuk gelombang pada yang
diumpankan pada basis akan
serupa pada kolektor maupun
emitor tapi dengan nilai yang
berlipat, puluhan atau ratusan
kali
 Keceparan pensaklaran paling
rendah 5 kHz dan daya hingga
50 kVA
Karakteristik BJT
Sumbu horizontal:
tegangan pada terminal
kolektor-emitor
Sumbu vertikal: arus
kolektor-emitor
Semakin besar arus pada
basis maka V dan I pada
terminal C dan E akan
semakin besar juga.
FET (MOSFET)
Memiliki 3 terminal:
source, gate, drain
Gate adalah pengendali
untuk source dan drain
Pengendalian
menggunakan tegangan
bukan arus
Kecepatan pensaklaran
hingga ratusan MHz, 50
MHz
Namun kemampuan
daya akan menurun
hingga 10 kVA saja.
IGBT

Gabungan antara BJT dan


MOSFET
Pengendali: Gate, yang
dikendalikan: kolektor dan
emitor
Karakteristik mirip BJT,
namun teknik pengendalian
menggunakan tegangan
Karakteristik pensaklaran
berada antara BJT dan
MOSFET, hingga 70 kHz
Daya hingga 5 MVA
Transistor yang paling
banyak digunakan saat ini
Perbandingan BJT, MOSFET,
IGBT
Thyristor
Thyristor atau sering juga
disebut SCR (Silicon
Controlled Rectifier)
Ada 3 terminal: anoda,
katoda, gate
Terminal gate berfungsi
menyalakan thyristor, dimana
anoda dan katoda seolah
terhubung singkat dan arus
mengalir satu arah dari anoda
ke katoda
Terminal gate tidak dapat
digunakan untuk meng-offkan
Pemadaman hanya dapat
terjadi bilamana arus yang
mengalir pada anoda-katoda
kurang dari arus minimum
(holding current)
Ilustrasi Prinsip Kerja
Susunan sebagaimana gambar.
Anoda pada kutub + baterai dan
katoda pada kutub –
SCR bisa konduksi apabila V
anoda > V katoda. Arus akan
mengalir searah anak panah
simbol SCR. Kondisi ini disebut
forward.
Thrystor mulai konduksi saat arus
pemantik Ig diumpankan pada
terminal gate saat t = α
Ditandai dengan mengalirnya IF
Pada saat Ig habis atau kembali
ke nol, IF tetap mengalir.
Thrystor akan off apabila saklar S
ditekan sehingga berakibat pada
IF = 0. Arus thyristor yang turun
dibawah harga minimum
menyebabkan thrystor off
Akan konduksi kembali apabila
arus gate Ig diumpankan kembali
Dioda

Perangkat paling sederhana


dibanding transistor dan
thyristor
Adalah saklar semikonduktor
yang mampu mengalirkan
arus dalam satu arah dari
anoda ke katoda
Akan otomatis konduksi
apabila tegangan anoda
lebih tinggi dari katoda dan
melebihi tegangan threshold
(0,7 atau 0,9 V)
Dioda akan otomatis off
apabila arus yang mengalir
kurang dari arus minimum
(holding current)
Karakteristik Dioda
Dioda dalam kondisi
forward//konduksi pada saat ada
aliran arus IF
Pada kedua terminal (anoda-
katoda) timbul voltage drop
sebesar VF yang besarnya
proporsional terhadap IF
Dioda dlm kondisi reverse
bias/tidak konduksi untuk kurva
sebelah kiri sumbu vertikal ID.
Namun ada arus bocor Is (untuk
dioda tidak ideal) yang
digambarkan sebagai arus
negatif dibawah sumbu
horizontal VD
Dalam kondisi reverse, dioda
akan otomatis konduksi apabila
tegangan balik melebihi
tegangan breakdown VBR
Dioda Zener
• Memanfaat fungsi VBR untuk menstabilkan
tegangan
• Setiap dioda zener memiliki tegangan
tertentu sesuai desain pabriknya.
Ilustrasi Aplikasi Dioda Zener
Dioda zener dengan rating 9 Volt
dengan tegangan sumber 12 Volt
dan resistor sebagai pembatas arus.
Sesaat sumber tegangan
dihubungkan, maka zener dalam
kondisi reverse
Karena tegangan pada terminal
zener melebihi ratingnya (9 Volt)
maka zener akan konduksi.
Sesaat setelah konduksi, tegangan
pada terminal zener akan turun
menuju nol.
Di saat tegangan terminal zener
tepat dibawah 9 V maka berubah ke
kondisi non konduksi.
Sesaat kemudian, tegangan zener
akan naik menuju 12 Volt dan zener
kembai konduksi.
Operasi on-off akan terjadi
berulang-ulang di sekitar 9 V,
sehingga didapatkan tegangan
konstan pada terminal zener dioda,
Vout

Anda mungkin juga menyukai