Anda di halaman 1dari 6

Dioda, Forward Bias dan Reverse Bias

Dioda dikemas didalam sebuah kapsul kecil yang terbuat dari kaca atau plastik.
Kemasan ini memiliki dua kawat terminal. Yang satu disebut anoda, sedangkan yang lainnya
disebut katoda. Biasanya terdapat sebuah cincin di badan dioda yang mengindikasikan terminal
mana yang merupakan katoda.

Sebuah dioda umumnya terbuat dari bahan silikon. Silikon adalah bahan yang tidak bersifat sebagai
penghantar atau konduktor, namun tidak pula sebagai penyekat atau isolator. Silikon adalah bahan
semikonduktor. Hal ini berarti bahwa sifat-sifat silikon berbeda dengan bahan-bahan konduktor
biasa, seperti tembaga atau besi.
Sejumlah kecil zat dicampurkan ke dalam silikon untuk memberikan sifat-sifat khusus dioda ke
bahan ini.

Penyusun utama dari dioda adalah sambungan P - N atau disebut dengan P - N Junction.

Dioda disimbolkan dengan gambar berikut ini

Forward Biased dan Reverse Biased Dioda


Ketika dioda disambungkan sebagaimana pada Gambar A diatas, dimana kaki anodanya
disambungkan ke kutub positif dan katodanya disambungkan ke kutub negatif baterai, kita
mengatakan bahwa dioda diberikan bias maju atau forward biased. Sebuah dioda hanya akan
menghantarkan arus listrik (menyalakan lampu) apabila diberi bias maju.

Ketika sebuah dioda disambungkan dengan polaritas yang terbalik seperti pada Gambar B, dimana
kaki katodanya disambungkan ke kutub positif dan kaki anodanya disambungkan ke kutub negatif,
kita mengatakan bahwa dioda diberikan bias mundur atau reverse biased. Sebuah dioda tidak
akan menghantarkan arus listrik (tidak menyalakan lampu) apabila diberi bias mundur.
Transistor Sebagai Sakelar (Switch) –
Cara Kerja dan Perhitungannya
Transistor Sebagai Sakelar (Switch), Cara Kerja dan Perhitungannya – Transistor merupakan
komponen semikonduktor yang paling banyak dipakai di rangkaian-rangkaian elektronika. Salah
satu kegunaan Transistor yang paling umum dalam rangkaian elektronika adalah sebagai sakelar
atau switch yang dapat menghidupkan (ON) atau mematikan (OFF) sebuah perangkat DC yang
bertegangan rendah.

Transistor yang dibahas di artikel ini adalah Transistor jenis Bipolar atau BJT (Bipolar Junction
Transistor) yang terdiri dari 3 lapisan, 3 kaki terminal dan 2 persimpangan semikonduktor. Dikatakan
Bipolar karena melibatkan dua jenis pembawa muatan yaitu Electron yang merupakan pembawa
muatan negatif dan Hole yang berperan sebagai pembawa muatan positif. Transistor Bipolar ini
memiliki 3 wilayah yaitu Basis, Emitor dan Kolektor. Terdapat dua jenis Transistor Bipolar yaitu NPN
dan PNP.

Playvolume00:00/00:00Indonesia - Typical DanceTruvidfullScreen

Sebuah Transistor Bipolar terdiri dari 3 daerah atau region yaitu Basis, Emitor dan Kolektor. Emitor
adalah kawasan atau region yang di doping berat yang memancarkan elektron ke region Basis.
Sedangkan Basis yang di doping ringan akan meneruskan elektron dari kawasan Emitor ke
Kolektor. Kawasan Kolektor yang di doping sedang ini berperan untuk mengumpulkan Elektor dari
kawasan Basis. Kolektor yang memiliki kawasan yang lebih besar ini akan memiliki panas yan lebih
dari kedua kawasan lainnya.

BJT terdiri dari dua jenis NPN dan PNP, keduanya berfungsi sama tetapi berbeda dalam hal biasing
dan polaritas catu daya. Dalam transistor PNP, antara dua bahan tipe-P bahan tipe-N diapit
sedangkan dalam kasus transistor NPN bahan tipe-P diapit antara dua bahan tipe-N. Kedua
transistor ini dapat dikonfigurasikan ke dalam berbagai tipe seperti common emitor, common
collector, dan konfigurasi basis umum.
Baca juga : Pengertian Transistor dan Jenis-jenisnya.

Mode Pengoperasian Transistor

Bergantung pada kondisi bias seperti maju (Forward) atau mundur (Reverse), transistor memiliki tiga
mode operasi utama yaitu mode aktif, cut-off dan saturasi. Sebelum kita masuk ke pembahasan
lebih lanjut mengenai fungsi Transistor sebagai Sakelar ini, sebaiknya kita memahami tentang 3
mode operasi Transistor ini.

1. Mode Aktif

Dalam mode ini transistor umumnya digunakan sebagai penguat arus. Dalam mode aktif, dua
persimpangan berbeda bias yang berarti persimpangan basis emitor maju bias sedangkan
persimpangan kolektor-basis bias terbalik. Dalam mode ini, arus mengalir antara emitor dan kolektor
dan jumlah aliran arus sebanding dengan arus basis.

2. Mode Cut-off

Dalam mode ini, baik persimpangan basis kolektor dan persimpangan basis emitor dibiaskan
terbalik. Ini pada gilirannya tidak memungkinkan arus mengalir dari kolektor ke emitor ketika
tegangan basis-emitor rendah. Dalam mode ini, perangkat sepenuhnya dimatikan (OFF) karena
arus yang mengalir melalui perangkat adalah nol.

3. Mode Saturasi

Dalam mode operasi ini, baik basis emitor dan persimpangan basis kolektor maju bias. Arus
mengalir bebas dari kolektor ke emitor ketika tegangan basis-emitor tinggi. Dalam mode ini,
perangkat sepenuhnya AKTIF atau ON.

Transistor sebagai Sakelar (Switch)

Fungsi Transistor sebagai sakelar ini sering digunakan di berbagai perangkat elektronik karena
memiliki keandalan yang signifikan dengan biaya yang lebih rendah apabila dibanding dengan relay
konvensional. Aplikasi switching jenis ini biasanya digunakan untuk mengendalikan motor, beban
lampu, solenoid dan lain-lainnya. Perlu diketahui juga, kedua jenis Transistor Bipolar yaitu Transistor
NPN dan PNP dapat digunakan sebagai sakelar. Sedangkan untuk menggerakan perangkat yang
berdaya tinggi, kita dapat menggunakan Transistor daya tinggi untuk menggerakannya. Pada artikel
ini, kita akan menggunakan Transistor NPN sebagai contohnya.

Transistor NPN sebagai Sakelar

Sebuah Transistor dapat beroperasi sebagai Sakelar apabila terdapat tegangan pada terminal
Basis. Ketika tegangan yang cukup (Vin > 0,7 V) diberikan diantara terminal basis dan emitor
dengan tegangan kolektor ke emitor kira-kira sama dengan 0V. Oleh karena itu, Transistor bertindak
sebagai penghubung (sirkuit tertutup atau hubungan pendek). Arus kolektor Vcc / Rc akan mengalir
melalui Transistor.

Demikian pula, ketika tidak ada tegangan atau tegangan nol diterapkan pada input, Transistor
beroperasi di daerah cut-off dan bertindak sebagai sirkuit terbuka. Dalam jenis koneksi switching,
beban (dalam contoh ini adalah lampu LED) terhubung ke output switching dengan titik referensi.
Jadi, ketika transistor dinyalakan, arus akan mengalir dari sumber (source) ke tanah (ground)
melalui beban seperti pada gambar dibawah ini.

Contoh Rangkaian dan Perhitungan Transistor NPN sebagai Sakelar

Seperti contoh pada rangkaian di bawah ini, Resistansi pada RB = 50 kΩ dan Resistansi pada
terminal Kolektor RC = 0,7 kΩ, sedangkan tegangan Vcc adalah 5V dengan nilai beta 125. Pada
input Basis, sinyal yang bervariasi antara 0 dan 5V diberikan sehingga kita akan melihat output pada
kolektor dengan memvariasikan Vi di dua kondisi yaitu pada saat kondisi 0V dan kondisi 5V seperti

yang ditunjukkan pada gambar.


Arus Kolektor
Ic = Vcc/Rc ketika VCE = 0
Ic = 5V/0.7 kΩ
Ic = 7.1 mA

Arus Basis
Ib = Ic / β
Ib = 7.1 mA/125
Ib = 56.8 µA

Dari perhitungan di atas, nilai maksimum atau nilai puncak (peak value) arus kolektor dalam
rangkaian adalah 7.1mA ketika Vce sama dengan nol. Dan arus Basis yang sesuai dengan arus
kolektor adalah 56.8μA. Jadi, jelas bahwa ketika arus basis meningkat melebihi 56,8µA maka
transistor akan masuk ke mode saturasi.

Ketika tegangan 0V diterapkan pada input (atau tidak diberikan tegangan). Maka akan
menyebabkan arus Basis menjadi nol (0V) dan karena Emitor di-ground-kan, persimpangan Basis-
Emitor tidak bias maju. Oleh karena itu, transistor dalam kondisi OFF dan tegangan keluaran
kolektor sama dengan 5V.

Ketika

Vi = 0V, Ib = 0 and Ic =0,


Vc = Vcc – (IcRc)
Vc = 5V – 0
Vc = 5V

Namun apabila tegangan input yang diberikan ke terminal Basis adalah 5 volt, maka arus Basis
dapat ditentukan dengan menerapkan hukum tegangan Kirchhoff.

Ketika

Vi = 5V
Ib = (Vi – Vbe) / Rb

Untuk Transistor Silicon Vbe = 0.7 V

Maka

Ib = (5V – 0.7V) / 50K ohm


Ib = 86 µA, lebih besar daripada 56.8 µA

Karena arus basis lebih besar dari 56,8 µA, Transistor akan didorong ke saturasi yang ON
sepenuhnya ketika 5V diberikan pada input. Dengan demikian Output di Kolektor menjadi sekitar
Nol.

Anda mungkin juga menyukai