Anda di halaman 1dari 12

Bagaimana Cara Menghitung Nilai

Kapasitor

Bagi Anda yang berkecimpung di dunia elektro, tentunya sudah tidak asing
lagi dengan yang komponen bernama kapasitor, bukan? Karena kapasitor
memang merupakan komponen utama yang umum digunakan di beragam
perangkat elektronik.

Tentunya tidak cukup mengetahui apa itu kapasitor saja. Anda juga perlu
mengetahui cara menghitung nilai kapasitor yang terpasang di perangkat
nantinya.

Ada kode tertentu yang perlu Anda pahami untuk menghitung nilai kapasitor.
Nah, penjelasan lebih lengkapnya mari simak di bawah ini.
Mengenal Beragam Jenis Kapasitor

Kapasitor adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk


menyimpan tegangan atau medan listrik dalam waktu tertentu. Fungsi yang
lainnya adalah untuk membangkitkan tegangan, sebagai konduktor,
penggeser fasa dan lain sebagainya.

Pada umumnya, kapasitor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Kapasitor Polar
Kapasitor polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya memiliki polaritas
positif dan negatif. Kapasitor polar biasanya terbuat dari bahan elektrolit,
sehingga memiliki nilai kapasitansi yang besar.

Contohnya adalah seperti kapasitor trimmer, kapasitor tantalum, kapasitor


valco dan lainnya.

2. Kapasitor Non Polar


Berbeda dengan kapasitor polar yang memiliki polarisasi negatif dan positif.
Kapasitor non polar tidak memiliki polaritas sehingga kedua kutubnya dapat
digunakan secara terbalik. Kapasitor jenis ini juga memiliki kapasintasi yang
nilainya sangat kecil.
Contohnya yaitu seperti kapasitor mika, kapasitor kertas, kapasitor keramik
dan lain sebagainya.

Bagaimana Cara Menghitung Nilai


Kapasitor?
Banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara menghitung nilai
kapasitor, mungkin Anda juga termasuk salah satunya. Wajar saja karena
untuk menghitungnya Anda harus memahami kode-kode tertentu. Fungsi dari
kode tersebut yakni agar Anda dapat membaca nilainya.

Nah, untuk dapat mengetahui bagaimana menghitungnya, Anda juga perlu


mengetahui tentang apa itu nilai kapasitor terlebih dahulu. Secara singkat,
nilai kapasitor merupakan kemampuan sebuah kapasitor untuk menyimpan
muatan listrik (kapasintasi). Satuan kapasitansi ini umum dilambangkan
dengan Farad.

Asal tahu saja, ternyata 1 Farad memiliki nilai yang sangat besar. Terlebih
apabila ingin diterapkan pada sirkuit dalam sebuah perangkat. Itulah mengapa
nilainya perlu disederhanakan terlebih dahulu dalam satuan yang lebih kecil.

Untuk mengetahui konversi nilai kapasitor, Anda dapat menggunakan


perhitungan sebagai berikut:

PikoFarad (pF) = 1 x 10-2 F,

NanoFarad (nF) = 1 x 10-9 F

MicroFarad (μF) = 1 x 10-6 F

Yang mana:

1F = 1.000.000 µF (micro Farad)

1µF = 1.000 nF (nano Farad)

1µF = 1.000.000 pF (piko Farad)


Cara Menghitung Nilai Kapasitor Dengan Kode
Angka
Cara menghitung nilai kapasitor yang pertama adalah membaca nilai
kapasintasi dengan kode angka. Kode angka pada sebuah kapasitor biasanya
terletak pada badan dari komponen elektronika tersebut.

Lalu, bagaimana cara membaca kode angka pada kapasitor? Anda dapat
mempelajarinya pada contoh-contoh berikut ini:

1. Cara Membaca Kapasitor Elektrolit


Kapasitor elektrolit atau ELCO sudah memiliki informasi yang lengkap dan
biasanya terletak pada badan kapasitor.

Informasi yang tercantum yakni mengenai kapasintasi, tegangan kerja, hingga


terminal negatif dan positifnya. Mengingat kapasitor ELCO ini memang
memiliki 2 buah terminal, yakni terminal positif dan negatif.

Untuk membaca nilai kapasintasi dari alat tersebut, Anda dapat melihat
gambar di bawah ini:
Dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa kapasintasi dari kapasitor ELCO
adalah 100 μF. Sedangkan untuk tingkat tegangan maksimalnya adalah 25
volt. Terminal negatif dan positif pun sudah tertera dengan jelas pada badan
kapasitor.

2. Cara Membaca Kapasitor Keramik


Kapasitor keramik memiliki ukuran yang kecil, sehingga kodenya biasanya
ditulis dengan 2 atau 3 digit angka saja. Dalam kode digit yang terdapat pada
badan kapasitor, dapat disimpulkan bahwa:

• Dua digit pertama menandakan nilai numeriknya.


• Digit angka ke-3 menunjukan banyaknya jumlah 0.
Karena kapasitor keramik tidak memiliki polaritas, maka satuan yang
digunakan adalah Pico Farad. Untuk lebih jelasnya, mari gambar di bawah ini:
Pada gambar diatas terdapat angka 22. Karena hanya terdapat dua digit
angka, artinya nilai kapasitansi alat tersebut adalah 22 pF.

3. Cara Membaca Kapasitor Polyster


Kapasitor polyster juga hampir sama dengan kapasitor keramik. Yang mana
untuk pemberian kodenya hanya terdiri dari 3 digit angka. Namun, pada
kapasitor ini biasanya juga dicantumkan informasi mengenai toleransi dan
juga kode tegangan kerjanya.

Kapasitor polyster tidak memiliki polaritas dan satuannya dilambangkan


dengan pico Farad. Simak tabel kode kapasitor di bawah ini:
tabel kode kapasitor
Contoh Membaca Kapasitor Polyster
Dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa kode untuk kapasitor adalah
2A463J. Dari kode tersebut, kita dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:

• Dua digit angka pertama (2A) yang setara dengan 100 volt.
• 5 adalah nilai numerik dari alat tersebut.
• 6 juga merupakan nilai numerik.
• 3 adalah jumlah nol, jadi jumlah nolnya ada tiga (000).
• J merupakan toleransi dari kapasitor. Berdasarkan tabel, nilai
toleransi dengan kode J adalah 5%.
Jadi, kapasitor diatas dengan kode 2A463J adalah 56000 pF atau bisa
dibulatkan menjadi 56 nF. Kapasitor tersebut juga memiliki tegangan kerja 100
Volt dengan nilai toleransi sebanyak 5%.

Cara Menghitung Kapasitor Dengan Kode Warna


Selain menggunakan kode angka, menghitung nilai kapasitor juga dapat
dilakukan dengan melihat penulisan ring warna yang terdapat pada alat
tersebut.

Cara menghitung nilai kapasitor dengan kode warna dapat dilakukan dengan
melihat tabel kapasitor berikut ini:

tabel kapasitor
Apabila sebuah kapasitor ditulis dalam 4 atau 5 ring warna. Cara menghitung
nilai kapasintasinya sebenarnya cukup mudah. Anda dapat menggunakan
patokan berikut ini:

• Ring pertama, kedua dan ketiga adalah faktor penggali.


• Ring ke empat merupakan toleransi.
Misalnya terdapat kapasitor dengan kode 4 warna yaitu kuning, ungu, merah
dan hijau. Untuk menghitung nilai kapasintasinya, Anda dapat memperhatikan
beberapa poin berikut ini:

• Jika kuning = 4
• Ungu adalah = 7
• Merah = 2 (00)
• Hijau = 5%
Maka dapat disimpulkan jika nilai kapasintasi dari kapasitor tersebut adalah
4+7+00= 4700 pF atau 4,7 nF. Kapasitor tersebut juga memiliki nilai toleransi
sebanyak 5%.

Tabel Karakteristik Kapasitor

tabel karakteristik kapasitor


Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa spesifikasi penting dari sebuah
kapasitor adalah sebagai berikut:
1. Tegangan Kerja Kapasitor
Tegangan kerja kapasitor merupakan nilai tegangan yang berlaku agar sebuah
kapasitor dapat tetap bekerja dengan baik.

Mari kita ambil satu contoh yang terdapat sebuah kapasitor dengan nilai 10uF
25V. Dapat diartikan tegangan yang diberikan pada alat tersebut tidak boleh
lebih dari 25 volt DC.

2. Temperatur Kerja Kapasitor


Temperatur kerja kapasitor merupakan batas suhu dimana sebuah kapasitor
dapat bekerja dengan baik. Kode temperature untuk kapasitor dapat Anda
lihat pada tabel diatas. Terdapat beberapa standar populer yang biasa
digunakan yaitu:

• COG (ultra stable)


• X7R (stable)
• Z5V (general purpose)
• Y5V (general purpose)
3. Toleransi Kapasitor
Sama seperti perangkat elektronik yang lainnya, kapasitor juga memiliki nilai
toleransi. Yang mana nilai toleransi ini ditulis dengan kode angka atau huruf
dalam digit terakhir kode kapasitor. Anda dapat melihat simbol toleransi pada
tabel karakteristik di atas.

Kesimpulan

Kapasitor hanya dapat menyimpan energi listrik sesuai dengan kapasitas dari
alat tersebut. Untuk mengetahui nilai kapasitor yang dijual di pasaran, terlebih
dahulu Anda harus mengetahui cara menghitung nilai kapasitor.

Dan untuk membaca kode kapasitor, baik yang menggunakan angka ataupun
warna kurang lebih memiliki kesamaan. Untuk menghitung nilai sebuah
kapasitor, Anda hanya perlu mempelajari pedoman berikut ini:

• 2 digit pertama dari kode kapasitor adalah nilai nominal.


• Digit ketiga merupakan faktor penggali.
• Kode huruf atau angka adalah nilai toleransi.
Bagaimana, apakah sekarang Anda sudah lebih paham bagaimana cara
menghitung nilai kapasitor? Semoga penjelasan di atas cukup membantu, ya?
Silahkan bagikan pertanyaan di kolom komentar jika masih ada yang perlu
kami jelaskan. Sampai jumpa pada artikel elektro yang selanjutnya!

Anda mungkin juga menyukai