Anda di halaman 1dari 12

I.

Maksud dan Tujuan


1. Mengetahui bentuk dan jenis Kapasitor.
2. Mengetahui cara membaca nilai Kapasitansi suatu Kapasitor.
3. Memahami Prinsip Pengisian dan Pengosongan muatan listrik pada
Kapasitor

II. Komponen dan Alat Praktikum


1. Kapasitor
2. Resistor
3. Projectboard
4. Catu daya
5. Multimeter

III.Dasar Teori
A. PENGERTIAN DAN JENIS –JENIS KAPASITOR
1. Pengertian Kapasitor
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan
dengan huruf “C” adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik
di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal
dari muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867).
Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas
permukaan kepingan tersebut.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya
udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi
tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu
kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir
menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke
ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung

1
kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya
muatan-muatan positif dan negatif di awan.

Gambar 2.1. Prinsip dasar kapasitor

2. Kapasitansi
Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1
coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat
bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan
tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan
rumus dapat ditulis :

Q=CV

Q = muatan elektron dalam C (coulombs)


C = nilai kapasitansi dalam F (farad)
V = besar tegangan dalam V (volt)

Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas


area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumus dapat di tulis sebagai berikut :

C = (8.85 x 10-12) (k A/t)

Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang
disederhanakan.

2
Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farad adalah sangat besar sekali.
Umumnya kapasitor yang ada di pasaran memiliki satuan : µF (10-6 F), nF (10-9 F)
dan pF (10-12 F).

1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)


1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
1 µF = 10-6 F
1 nF = 10-9 F
1 pF = 10-12 F

Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran


sebuat kapasitor. Misalnya 0.047 µF dapat juga dibaca sebagai 47 nF atau contoh
lain 0.1 nF sama dengan 100 pF.

3. Membaca Kapasitansi
Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis
dengan angka yang jelas. Lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan
polaritasnya. Misalnya pada kapasitor elco dengan jelas tertulis kapasitansinya
sebesar 100µF25v yang artinya kapasitor/ kondensator tersebut memiliki nilai
kapasitansi 100 µF dengan tegangan kerja maksimal yang diperbolehkan sebesar
25 volt.
Kapasitor yang ukuran fisiknya kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau
3 (tiga) angka saja. Jika hanya ada dua angka, satuannya adalah pF (pico

3
farads). Sebagai contoh, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka
kapasitansi kapasitor tersebut adalah 47 pF. Jika ada 3 digit, angka pertama dan
kedua menunjukkan nilai nominal, sedangkan angka ke-3 adalah faktor pengali.
Faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya, berturut-turut 1 = 10, 2 = 100, 3
= 1.000, 4 = 10.000, 5 = 100.000 dan seterusnya.
Contoh :

Untuk kapasitor polyester nilai kapasitansinya bisa diketahui berdasarkan warna


seperti pada resistor.

Contoh :

4
4. Tegangan Kerja (working voltage)
Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor
masih dapat bekerja dengan baik. Para elektro- mania barangkali pernah
mengalami kapasitor yang meledak karena kelebihan tegangan. Misalnya
kapasitor 10uF 25V, maka tegangan yang bisa diberikan tidak boleh melebihi 25
volt dc. Umumnya kapasitor-kapasitor polar bekerja pada tegangan DC dan
kapasitor non-polar bekerja pada tegangan AC.

5. Temperatur Kerja Kapasitor


Nilai yang ditunjukkan pada baan kapasitor masih memenuhi spesifikasinya
jika bekerja pada suhu yang sesuai. Pabrikan pembuat kapasitor umumnya
membuat kapasitor yang mengacu pada standar popular. Ada 4 standar popular
yang biasanya tertera di badan kapasitor seperti C0G (ultra stable), X7R (stable)
serta Z5U dan Y5V (general purpose).
Seperti komponen lainnya, besar kapasitansi nominal ada toleransinya. Pada
tabel 2.3 diperlihatkan nilai toleransi dengan kode-kode angka atau huruf tertentu.
Dengan tabel tersebut pemakai dapat dengan mudah mengetahui toleransi
kapasitor yang biasanya tertera menyertai nilai nominal kapasitor. Misalnya jika
tertulis 104 X7R, maka kapasitansinya adalah 100nF dengan toleransi +/-15%.
Sekaligus diketahui juga bahwa suhu kerja yang direkomendasikan adalah antara
-55Co sampai +125Co .

5
6
6. Kapasitor Tidak tetap (variable)
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat berubah-ubah, nilai kapasitansi pada
kapasitor dapat dilihat dari kode yang terdapat pada fisik kapasitor. Sebagai
contoh, jika tertera 105, itu berarti 10 x 105 = 1.000.000 pF = 1000 nF = 1 μF.
Nilai yang dibaca pF (pico farad). Kapasitor lain ada yang tertulis 0.1 atau 0.01,
jika demikian, maka satuan yang dipakai μF. Jadi 0.1 berarti 0.1 μF.
Nilai kapasitansi satu Farad menunjukkan bahwa kapasitor memiliki
kemampuan untuk menyimpan satu coulomb pada tegangan satu volt. Kapasitor
pada power supply menggunakan kapasitan sebesar 4700 μF. Sedang circuit pada
radio sering menggunakan besar kapasitan di bawah 10pF. Waktu yang
dibutuhkan kapasitor untuk mencapai pengisian optimal tergantung pada besarnya
nilai kapasitansi dan resistansi. Formulanya :

T = R x C T

Diamana :
T = time ( waktu dalam detik)
R = resistansi (dalam ohm)
C = Kapasitansi (dalam Farad)

7. Beberapa fungsi kapasitor


1. Penyimpan muatan listrik
2. Penghubung ( coupling )
3. Filter frekuensi tertentu
4. Penyimpang arus ( by Pass )
5. Penerus arus AC
6. Filter ( penyaring )

8. Rangkaian Kapasitor
Rangkaian kapasitor secara seri akan mengakibatkan nilai kapasitansi total
semakin kecil. Di bawah ini contoh kapasitor yang dirangkai secara seri.

7
Pada rangkaian kapasitor yang dirangkai secara seri berlaku rumus :

Rangkaian kapasitor secara paralel akan mengakibatkan nilai kapasitansi


pengganti semakin besar. Di bawah ini contoh kapasitor yang dirangkai secara
paralel.

Pada rangkaian kapasitor paralel berlaku rumus :

9. Pengisian Dan Pengosongan Kapasitor


Saat pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor, lamanya pengisian
dan pengosongan muatannya tergantung dari besarnya nilai resistansi dan
kapasitansi yang digunakan pada rangkaian. Pada saat saklar menghubungkan
ketitik 1 arus listrik mengalir dari sumber-sumber tegangan melalui komponen R
menuju komponen C. Tegangan pada kapasitor meningkat dari 0 volt sampai
sebesar tegangan sumber, kemudian tak terjadi aliran, saklar dipindahkan
posisinya ke titik 2 maka terjadi proses pengosongan.

8
Tegangan kapasitor menurun, arah arus berlawanan dari arah pengisian.
Tegangan pada R menjadi negatif dan berangsur-angsur tegangannya menjadi 0
volt. Pengisian dan pengosongan masing-masing memerlukan 5 R.C (time
constan).
10. Konstanta Waktu RC
Jika suatu rangkaian RC diberi tegangan DC maka muatan listrik pada
kapasitor tidakakan langsung terisi penuh, akan tetapi membutuhkan waktu untuk
mencapai muatan listrik pada kapasitor tersebut penuh.
Setelah muatan listrik penuh dan sumber tegangan dilepas maka muatan listrik
padakapasitor tidak akan langsung kosong akan tetaoi membutuhkan waktu untuk
mencapai muatan listrik pada kapasitor kosong.
Konstanta waktu
RC → r = R x C
Dan rumus konstanta waktu secara universal
1
Change = (akhir – awal) ( 1− )
e T /r

dimana :
change = nilai perubahan
akhir = nilai akhir variabel
awal = nilai awal variable
e = nilai euler (≈2,7182818)
T = waktu dalam satuan detik
τ = konstanta waktu dalam satuan detik
untuk menentukan besar waktu yang dibutuhkan untuk perubahan tertentu adalah
1
t = τ ( In Change )
1−
Akhir − Awal

9
IV. Jawaban Tugas Pendahuluan

1. Sebutkan jenis-jenis kapasitor dan jelaskan perbedaannya serta gambarkan


simbolnya!
a. Kapasitor Polar adalah kapasitor yang memiliki 2 kutub yaitu positif
dan negatif.
b. Kapasitor Non polar adalah kapasitor yang tidak memiliki polaritas

c. Kapasitor Variable adalah kapasitor yang nilainnya dapet di ubah


atau di sesuaikan.

2. Jelaskan warna dari angka tertulis pada kapasitor dibawah ini 4700
uF/50V, 103Z, 221J dan 682K!
a. 4700uF/50v = Kapasitas kapasitor tersebut adalah 4700uF bekerja
pada tegangan maximal 50v.
b. 103z = Kapasitas kapasitor tersebut adalah 10 x 1000 = 10000pF /10nF
dengan suhu kerja minimum 100C.
c. 221J = Kapasitas kapasitor tersebut adalah 22 x 10 = 220pf dengan
suhu kerja minimum ±1200C.
d. 682K = Kapasitas kapasitor tersebut adalah 68 x 100 = 6800pf / 6n8f
dengan suhu kerja minimum ±2500C.
3. Sebutkan Fungsi kapasitor selain untuk menyimpan muatan listrik!
a. Menahan arus DC.
b. Sebagai filter regulator.
c. Pembangkit gelombang.

10
4. Sebutkan tipe kapasitor berdasarkan bahannya dan sebutkan juga bahan
pembuat kapasitor!
Bahan
No a. Kapasitor Nilai Tetap (Fixed Capacitor)
. Nama Komponen Bahan
1 Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor) keramik
2 Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor) Polyester
3 Kapasitor Kertas (Paper Capacitor) Kertas
4 Kapasitor Mika (Mica Capacitor) mika
5 Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor) Elektrolit (Electrolyte)
6 Kapasitor Tantalum (Tantalum Capacitor) Elektrolit (Electrolyte)

No b. Kapasitor Variabel (Variable Capacitor)


. Nama Komponen Bahan
1 VARCO (Variable Condensator) Logam
2 Trimmer Logam

5.

11
DAFTAR PUSTAKA

titlsmkn3metro. 2012, Kode Kapasitor. Diakses Tanggal 14 Oktober 2018 dari


https://titlsmkn3metro.wordpress.com/2012/10/
Mulyana, Agus, Seliwati , dan Sugeng. 2018. Modul Praktikum Elektronika 1.
Bandung
Djahar, 2012, Capasitor dan Fungsi. Diakses Tanggal 14 Oktober 2018 dari
http://multiteknik-ind.blogspot.com/2012/12/capasitor-dan-fungsi.html
Sandha, 2015, Resistor dan Kapasitor. Diakses Tanggal 14 Oktober 2018 dari
http://ryanzps.blogspot.com/2015/10/resistor-dan-kapasitor.html
Elektronika, 2015, Karakteristik kapaasitor. Diakses tanggal 14 oktober 2018 dari
http://elektronika-dasar.web.id/karakteristik-kapasitor/
Kho, 2014, Simbol dan Fungsi Kapasitor beserta Jenis-jenisnya. Diakses tanggal
14 oktober 2018 dari https://teknikelektronika.com/simbol-fungsi-
kapasitor-beserta-jenis-jenis-kapasitor/

12

Anda mungkin juga menyukai