Anda di halaman 1dari 11

Kapasitor

Kapasitor sering disebut juga sebagai kondensator yang merupakan alat


penyimpan muatan listrik. Kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan
disebut kapasitansi (C). Dan memiliki satuan Farad (F)

Muatan kapasitor q = C. V q =  i dt
1 1
Reaktansi kapasitif XC= = (ohm)
2f C C
Pada dasarnya kapasitor dibuat (dibentuk) dari 2 buah plat penghantar yang terisolator
(terpisah) satu sama lain. Isolator atau pemisahnya disebut dielektrika. Dan berdasarkan
macam-macam dielektrikanya, maka kapasitor dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
diantaranya:
a. Kondensator keramik •Sifat Kondensator
b. Kondensator elektrolit 1. Sebagai coupling, menahan arus DC dan
c. kondensator mika meneruskan arus AC.
d. Kondensator mylar 2. Sebagai filter, menyimpan arus DC dan setelah
e. Kondensator polyster penuh akan dikeluarkan.
f. Kondensator udara
Kapasitor terbagi dalam dua kelompok :
1. Non-Polar Tidak mempunyai kutub, kapasitansinya dibawah 1 F,
terbuat dari kertas lilin, polythene, polyster dan lain-lain.

(a) (b)

Simbol kapasitor non-elektrolit yang tetap (a) dan yang variabel (b)

Salah satu contoh kapasitor non-elektrolit adalah kapasitor keramik, mika, kapasitor
kertas. Kapasitor ini memiliki kapasitansi di bawah 1 mikro farad. Dua kakinya
tidak memiliki kutub positip dan negatip, sehingga pemasangannya tidak perlu
khawatir untuk terbalik. Kapasitor ini biasanya digunakan pada rangkaian penguat
frekuensi menengah.

Bentuk Fisik kondensator keramik


2. Polar Mempunyai terminal positif dan negatif, kapasitansinya  1 F,
terbuat dari aluminium, tantalum.

- + + -
Simbol kapasitor elektrolit
Elektrolit Condensator (Elco) bahan dielektrikanya terbuat dari garam
alumunium. Kondensator ini memiliki kapasitansi yang cukup besar, di atas 1 mikro
farad. Elco memiliki 2 buah kaki yang berkutub positip dan negatip, sehingga
pemasangannya tidak boleh terbalik.
Elco biasanya digunakan pada rangkaian penguat frekuensi rendah, sebagai filter
arus DC dalam catu daya. Pada badan elco tertulis nilai kapasitansi dan tanda kutub
positip dan negatipnya.
•Kerusakan yang sering terjadi:
1. Kondensator mika, keramik, kertas, dan variabel terhubung antar kaki-
kakinya. Kondensator ini tidak dapat digunakan lagi, kecuali kondensator
variabel logam.
Bentuk fisik Elco 2. Elco sering kering, bocor atau meledak karena pemasangan polaritas
yang keliru, atau melampaui batas tegangan kerja kondensator.
3. Kapasitas kondensator sering berubah dan kaki-kakinya sering putus.
Hubungan Seri pada Kapasitor
1 1 1
Ctot
=
C1
+ C2
C1 C2

Hubungan Paralel pada Kapasitor C1

Ctot = C1 + C2

C2
•Guna Kondensator
1. Bersama kumparan membangkitkan frekuensi tertentu.
2. Mengkopel (Coupling) rangkaian yang satu dengan rangkaian berikutnya.
3. Sebagai Feedback, mengembalikan hasil penguatan dari transistor supaya mendapat-
kan penguatan yang lebih besar (umpan balik).
4. Sebagai by pass (simpangan), menyimpangkan arus AC ke chasis/ ground untuk
mendapatkan nada rendah (bass) pada penguat suara.
5. Sebagai filter, untuk menyaring arus AC yang masih masuk melalui dioda, agar dapat
dikembalikan atau disearahkan lagi.
Mengisi dan Mengosongkan Kapasitor
S S

C C
Vs i i
R R
VC VC

Vs Vs

 t  t
VC = VS 1 - e RC 
- -
0,63 Vs
VC = VS .e RC
 
0,37 Vs

t (detik) t (detik)
RC (a) RC (b)
Rangkaian dan grafik pengisian (a) dan pengosongan (b)
Kapasitas Kondensator
Kapasitas kondensator diukur dalam satuan farad. Ukuran farad dalam praktek terlalu
besar sehingga biasanya dinyatakan dalam ukuran yang lebih kecil, yaitu mikro farad (F
atau Mfd), piko farad (pF), nano farad (nF), dan kilo farad (kF)
perhatikan persamaan di bawah ini:
1 farad = 1.000.000 Mfd
1 Mfd = 1.000.000 pF = 1.000 kF
1 kF = 1.000 pF = 1 nF
1 kpF = 1.000 pF = 0,001 F = .001 F
10 kpF = 10.000 pF = 0,01 F =.01 F
100 kpF = 100.000 pF =0,1 F = .1 F
dan seterusnya.

Memeriksa Kapasitor Mika/Keramik


a. Hubungkan ohm meter dengan kondensator.
b. Bila jarum bergerak, berarti kondensator baik.
c. Bila jarum bergerak ke kanan, berarti kondensator terhubung antar kaki-kakinya.
d. Bila jarum tidak bergerak, berarti kondensator putus/rusak.
Cara membaca nilai kapasitor:
a. Kode Angka.
Tertulis 103, berarti nilai kapasitansinya = 10.000 pF = 10kF
Tertulis 102, berarti nilai kapasitansinya = 1000 pF = 1 kF
Jadi angka terakhir merupakan banyaknya nol.

b. Kode Warna
Hampir sama dengan pada resistor, bedanya warna pertama dan kedua merupakan
bilangan, warna ketiga merupakan banyaknya nol, warna keempat merupakan toleransi,
dan warna kelima merupakan tegangan kerja maksimal. Warna pertama adalah warna
yang paling jauh dari kaki kondensator.
* : warna ke-3 merupakan banyaknya nol
Arti warna ke:
Warna
1 2 3* 4 5
Hitam 0 0 - 20% - Contoh:
Coklat 1 1 0 - 100V warna kondensator: Merah,
Merah 2 2 00 - 250V
Jingga 3 3 000 - - Merah, Hijau, Putih, merah
Kuning 4 4 000 0 - 400V Jadi Kapasitansinya =
Hijau 5 5 000 00 - -
Biru 6 6 - - 630V 2 2 000 00 pF = 2,2 Mfd,
Ungu 7 7 - - - toleransi 10% dan V max =
Abu-abu 8 8 - - -
Putih 9 9 - 10% -
250 Volt
Kode Angka Pada Kapasitor
Untuk kapasitor yang nilai kapasitasnya di bawah 1 uF biasanya nilai
kapasitasnya dituliskan dalam kode angka. ( kapasitor fisik kecil)
Contoh :
1. 104 → 10 x 10 pangkat 4 (dalam satuan piko Farad) = 100000 pF atau 100
nF atau 0.1 uF

2. 222 → 22 x 10 pangkat 2 (pF) = 2200 pF atau 2.2 nF


* caranya adalah kita tulis ulang 2 angka pertama,kemudian kita kalikan
dengan 10 pangkat angka terakhirnya.

3. 4n7 → 4.7 nano Farad

4. 2p5 → 2.5 piko Farad

Kapasitor yang bernilai di bawah 1 uF umumnya adalah jenis non polar,


kecuali yang jenis elektrolit.
Dalam prakteknya Kapasitor atau Kondensator dipergunakan antara lain

Membangkitkan getaran dengan frekwensi tertentu (seperti pada spul


antena dengan variable kondensator)
Sebagai filter/penyaring pada sirkit arus rata, kapasitor menahan arus
ratanya dan menyalurkan arus bolak baliknya ke chasis (pada power
supply/adaptor)
Untuk mengkopel/menghubungkan sirkit dengan sirkit yang berikutnya
Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon.
Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar.
Untuk menyimpan arus/tegangan listrik.
Untuk arus DC berfungsi sebagai isolator/penahan arus listrik, sedangkan
untuk arus AC berfungsi sebagai konduktor/melewatkan arus listrik.
Perata tegangan DC pada pengubah AC to DC. Pembangkit gelombang AC
atau oscilator,
Penghemat daya listrik dalam rangkaian lampu TL.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menguji Kapasitor menggunakan
multimeter analog:
Siapkan multimeter analog
Atur selector pada bagian Ohm Meter dengan skala yang disesuaikan besar
kecilnya kapasitansi yang tertulis pada fisik Kapasitor (X1, X10 untuk
Kapasitor kecil sedangkan untuk Kapasitor yng besar gunakan skala X100
atau X1K)
Hubungkan probe (jarum positif dan negatif multimeter) ke masing-masing
kaki Kapasitor. Pemasangan probe dapat bolak-balik.
Perhatikan pergerakan jarum indikator pada multimeter
Jika jarum diam (tidak bergerak), kemungkinan Kapasitor putus,
Jika jarum menunjuk angka 0 (Nol), kemungkinan Kapasitor terhubung
singkat (short)
Jika jarum bergerak dan menunjuk nilai tertentu tetapi tidak kembali ke
semula, kemungkinan Kapasitor bocor.
Jika jarum bergerak dan menunjuk nilai tertentu kemudian jarum tersebut
kembali ke semula, Kapasitor tersebut masih bagus.

Anda mungkin juga menyukai