1. KARAKTERISTIK TRANSISTOR
Sebelum membahas karakteristik dan daerah kerja Transistor, perlu disepakati
terlebih dahulu beberapa simbol tegangan yang terdapat pada Transistor. Rangkaian
Transistor memiliki tiga tipe tegangan. Ketiga tipe tegangan itu adalah:
Sumber Tegangan Transistor : VBB dan VCC
Tegangan Terminal Transistor : VB, Vc dan VE
Tegangan Lintas Persambungan : VBE, VCE, dan VCB
Sebagaimana yang tampak pada Gambar 9.1 di bawah ini.
IE = I C + IB (1.1)
IC
dc ,
IB
atau
IC = βdc IB (1.2)
dan
IC
dc ,
IB
atau
IC = αdc IE (1.3)
VCC VCE
IC (2.5)
RC
VCC
IC (2.6)
RC
Dari kedua titik tersebut, jika saling dihubungkan, akan didapat Garis Beban sebagaimana
tampak pada Gambar 2.5. Pada gambar tersebut, bahwa Garis Beban akan memotong
salah satu titik dari IB pada daerah aktif. Titik potong inilah yang merupakan Titik Operasi
(operating point) dari Transistor.
Operating Point
Cut off
Berikut ini akan digambarkan contoh tahapan perhitungan untuk dapat mengetahui
daerah kerja sebuah rangkaian Transistor. Dimana sebuah rangkaian transistor tampak
pada Gambar 2.6 di bawah ini, dimana RB = 200 Kohm, RC = 3 Kohm, VBB = 5 volt dan
VCC = 10 volt. Diketahui bahwa VBE adalah 0.7 volt dan β = 100.
RC
3.0k
Q
RB
VCC
200k 10 V
2N1711
VBB
5V
5 0.7
IB 0.0215 mA
200 K
VCC I C RC VCE 0
I C RC VCC VCE (2.10)
VCC VCE
IC
RC
Kemudian, dari persamaan (2.10) ini, dapat dibuatkan persamaan Garis Beban, dimana:
Setelah itu, jika diasumsikan bahwa rangkaian berada pada daerah aktif, maka:
dan
Dari harga-harga diatas, karena IC < IC sat, dan/atau VCE di luar daerah saturasi dan daerah
breakdown maka dapat disimpulkan bahwa rangkaian transistor ini bekerja pada daerah
aktif, dengan IB = 0.0215 mA, IC = 2.15 mA dan VCE = 3.55 volt. Sehingga dapat
digambarkan garis bebannya seperti pada gambar di bawah ini.
IC
Titik Kerja
2.15 mA
Titik Potong
3.55 volt VCE cut-off VCE
10 volt