Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan ke 2 dan 3 :

A. Analisis rangkaian bias tetap (fixed bias) BJT

Analisis atau disain terhadap suatu penguat transistor memerlukan informasi


mengenai respon sistem, baik dalam mode AC maupun DC. Kedua mode tersebut bisa
dianalisis secara terpisah. Dalam tahap disain maupun sintesis, pilihan parameter untuk
level DC yang dibutuhkan akan mempengaruhi respon AC-nya. Demikian juga
sebaliknya.
Persamaan mendasar / penting dalam analisis transistor adalah :
VBE = 0,7 Volt
IE = (1 + β) IB ≅ IC
IC = β IB
Dalam mencari solusi dari suatu rangkaian, umumnya nilai arus basis I B yang pertama
dihitung. Ketika IB sudah diperoleh, hubungan persamaan di atas bisa digunakan untuk
mencari besaran yang diinginkan.

Titik operasi atau titik kerja transistor (Q)

Bias  pemberian tegangan DC untuk membentuk tegangan dan arus yang tetap.
Tegangan dan arus yang dihasilkan menunjukkan titik kerja/operasi (quiescent point)
atau titik Q yang menentukan daerah kerja transistor. Pada gambar di bawah
ditunjukkan 4 buah titik kerja transistor. Rangkaian bias bisa di-disain untuk
memperoleh titik kerja pada titik-titik tersebut, atau titik lainnya dalam daerah aktif.
Rating maksimum ditentukan oleh Icmax dan VCE max. Daya maksimum dibatasi oleh
kurva Pcmax. BJT bisa di-bias di luar batasan maksimum tersebut, tapi bisa
memperpendek usia piranti atau bahkan merusaknya.
Untuk kondisi tanpa bias, piranti tidak bekerja, hasilnya adalah titik A dimana arus dan
tegangan bernilai nol.

Gambar 1. Karakteristik output BJT


Supaya BJT bisa di-bias dalam daerah linear (daerah aktif), beberapa syarat berikut
harus dipenuhi:
- Junction base-emitter dibias maju (forward bias)
- Junction base-collector dibias mundur (reverse bias)

Daerah kerja transistor (cut-off, aktif atau saturasi) ditentukan oleh bias yang diberikan
pada masing-masing junction :
1. Daerah aktif/daerah linear
- Junction base-emitter dibias maju (forward bias)
- Junction base-collector dibias mundur (reverse bias)
2. Daerah saturasi
- Junction base-emitter dibias maju (forward bias)
- Junction base-collector dibias maju (forward bias)
3. daerah cut-off
- Junction base-emitter dibias mundur (reverse bias)
- Junction base-collector dibias mundur (reverse bias)

Rangkaian di atas menggunakan transistor npn. Untuk transistor pnp, persamaan dan
perhitungan adalah serupa, tapi dengan arah arus dan polaritas tegangan berlawanan.
Untuk analisis DC, rangkaian bisa di-isolasi (dipisahkan) dari input AC dengan mengganti
kapasitor dengan rangkaian terbuka (open circuit). Untuk tujuan analisis, supply
tegangan VCC bisa dipisahkan menjadi dua, masing-masing untuk input dan output.
Rangkaian pengganti DC menjadi :
Bias maju basis-emitter

1. Loop basis-emitter (loop input) :

Dengan hukum tegangan Kirchoff : -VCC + IBRB + VBE = 0

Perhatikan polaritas tegangan drop di RB.

Atau VCC = IBRB + VBE  VCC - VBE = IBRB ..............(1)

Arus basis IB menjadi :

..............(2)
Dimana :
VBE = VB - VE ..............(3)

2. Loop collector-emitter (loop output)


VCC = ICRC + VCE  VCE = VCC– ICRC ..............(4)
VCE = VC - VE ..............(5)

3. Saturasi transistor
Transistor saturasi jika junction base collector tidak lagi di bias mundur, VCE = 0 V
Kita bisa mendapatkan berapa besar Icsat dari sebuah rangk fixed bias sbb :
Dari pers. 4, substitusi VCE=0 sehingga pers. menjadi : 0 = VCC – ICsatRC  ICsat = VCC/RC
(Ic saturasi adalah arus kolektor max).

VCE = 0 ; terjadi Ic saturasi pada rangkaian fixed bias


Contoh soal analisis rangkaian bias tetap (fixed bias circuit):

Instruksi :
1. Gambar rangkaian ekuivalen DC dari rangkaian di atas
2. Tentukan persamaan loop input (loop yang melalui basis - emiter)
3. Hitung IBQ
4. Hitung IC aktif (ICQ)
5. Tentukan persamaan loop output (loop yang melalui kolektor - emiter)
6. Hitung VCE aktif
7. Hitung IC saturasi dan VCE cut off
8. Gambar garis beban DC dan tentukan titik kerja transistor (Q).

Jawaban :

1. Rangkaian ekuivalen DC rangkaian fixed bias :


Untuk memudahkan
analisis, sumber teg DC
(VCC) bisa dipisahkan
antara loop input dan
loop outputnya

2. Tentukan persamaan loop input (loop yang melalui basis - emiter)

VCC = IBRB + VBE  dimana VBE = 0,7 Volt (untuk bahan silikon)

VCC - VBE = IBRB

3. Hitung IBQ

4. Hitung IC aktif

5. Tentukan persamaan loop output (loop yang melalui kolektor - emiter)

Persamaan loop output : VCC = ICRC + VCE  VCC– ICRC = VCEQ

6. Hitung VCE aktif (VCEQ)

Diturunkan dari persamaan pada soal no 5 : VCC = ICRC + VCE

7. Hitung IC saturasi dan VCE cut off

Menghitung Ic saturasi (Ic max )  Ic max diperoleh jika VCE = 0 (nol)


Dari persamaan pada no. 5 diatas, VCC = ICRC+ VCE  VCE = VCC– ICRC

Substitusi VCE = 0 (nol) ke persamaan output, sehingga diperoleh IC saturasi

Jika di plot pada grafik karakteristik output : (0 ; 5,45)

VCE cut off terjadi pada saat IC = 0, masukkan ke persamaam loop output berikut :

VCC = ICRC + VCE  VCE = VCC– ICRC (Persamaan loop output)


Substitusi Ic = 0 ke persamaan output 
VCE (CUT OFF) = VCC– 0.RC
VCE (CUT OFF) = VCC– 0  sehingga diperoleh VCE (CUT OFF) = VCC= 12 V
Jika di plot pada grafik karakteristik output : (12 ; 0)
Dari perhitungan instruksi no. 7 diperoleh : IC saturasi = 5,45 mA dan VCE cut off = 12 V

Untuk menggambarkan persamaan garis beban kedalam kurva karakteristik output, perlu dicari dua
titik ekstrem dan menghubungkan keduanya. Dua titik ini adalah satu titik yg berada di sumbu X (tegangan
VCE) yang berarti arus IC nya menjadi nol dan satu titik lainnya berada di sumbu Y (arus I C) yang berarti
bahwa tegangan VCE nya sama dgn nol.
Titik pertama, pada saat arus Ic = 0, maka diperoleh tegangan VCE maximum (transistor dalam keadaan
mati atau cut-off ). Dengan memasukkan harga IC = 0 ini ke persamaan, garis beban DC diperoleh:
VCE_(max) = VCC
Titik kedua, pada saat tegangan VCE = 0, maka diperoleh arus IC maksimum (transistor dalam keadaan
saturasi atau jenuh).

8. Gambar garis beban DC dan tentukan titik kerja transistor (Q)

Titik kerja suatu transistor dalam rangkaian penguat selalu terletak pada garis beban. Garis beban
DC dibuat berdasarkan tanggapan rangkaian terhadap sumber tegangan DC (tegangan catu daya).

Ingat bahwa garis beban DC


(DC load line) yang akan
dibuat adalah utk rangkaian
pada soal (fixed bias)
dengan nilai-nilai yang sdh
ditentukan pd soal

Dari perhit. di atas, diperoleh titik Q berada pd (VCEQ = 6,83 V ; ICQ = 2,35 mA) pada IBQ = 47,08 uA.
IC sat Garis beban DC (load line)

VCE max = VCC

Contoh Soal (2) :

Diketahui karakteristik output sebuah rangkaian fixed bias (bias tetap) sbb :

Tentukan :

* VCC ; Icsat ; IB : ICQ dan VCEQ berdasarkan yang tampak pada karakteristik tsb dan buktikan melalui
rumus / perhitungan !

Jawab :

* Pada kondisi cut off :


* Pada kondisi saturasi , mencari RC

* Pada kondisi aktif, mencari RB

Anda mungkin juga menyukai