Oleh :
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini bisa
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi
laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangatlah kurang. Oleh kerena itu kami harap kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………...… iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………..
1.3 Tujuan ………………………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………
2.1 Dioda Zener …………………………………………………………
2.2 Resistor ……………………………………………………………...
2.3 Power Supply ……………………………………………………….
2.4 Potensio ……………………………………………………………..
2.5 Multimeter …………………………………………………………..
BAB III METODE PELAKSANAAN ……………………………………..
3.1 Peralatan dan Komponen ………………..………………………….
3.2 Cara Kerja ………………….……………………………………….
3.3 Hasil Percobaan …………....……………………………………….
BAB IV PEMBAHASAN ………………………………………………….
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………
5.2 Saran …………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya, sebuah produk elektronika tersusun dari beberapa komponen
penting yang ada di dalamnya. Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi yang
berbeda-beda untuk dapat membuat produk menjadi berguna. Dioda adalah piranti
elektronik yang hanya dapat melewatkan arus dalam satu arah saja. Karena itu, dioda
dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang
mengubah arus atau tegangan bolak-balik atau AC menjadi arus tegangan searah atau
DC.
Sebuah dioda sambungan P-N hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu
arah, maka dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah untuk mengubah arus bolak-
balik menjadi arus searah.
Aplikasi dioda pada kendaraan banyak digunakan untuk penyearahan arus
seperti pada sistem pengisaian. Fungsi dioda adalah sebagai penyearah arus dari arus
bolak-balik menjadi arus searah agar dapat dimanfaatkan untuk mengisi baterai dan
menyuplai kebutuhan arus pada kendaraan. Fungsi lain dioda ini pada kendaraan
adalah sebagai anti shock tegangan.
Di sisi lain, terdapat suatu dioda yang digunakan untuk menstabilkan tegangan
yaitu dioda zener. Dioda zener adalah salah satu jenis dioda yang mempunyai sisi
exsklusif pada daerah breakdownnya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai stabilizer
atau pembatas tegangan. Struktur dioda zener hampir sama dengan dioda pada
umumnya, hanya konsentrasi doping saja yang berbeda. Kurva karakteristik dioda
zener juga sama seperti dioda pada umumnya, namun pada daerah breakdown
dimana pada saat bias mundur mencapai tegangan breakdown maka arus dioda naik
dengan cepat. Daerah breakdown inilah yang menjadi referensi untuk penerapan dari
dioda zener. Sedangkan pada dioda biasa daerah breakdown merupakan daerah kritis
yang harus dihindari dan tidak diperbolehkan pemberian tegangan mundur sampai
pada daerah breakdown, karena bisa merusak dioda biasa.
Gambar Resistor
Karakteristik utama resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Sementara itu, karakteristik lainnya adalah koefisien suhu, derau listrik
(noise) dan induktansi. Resistor juga dapat kita integrasikan kedalam sirkuit hibrida
dan papan sirkuit, bahkan bisa juga menggunakan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak
kaki resistor tergantung pada desain sirkuit itu sendiri, daya resistor yang dihasilkan
juga harus sesuai dengan kebutuhan agar rangkaian tidak terbakar.
2.3 Power Supply DC
Pengertian Power Supply adalah sebagai alat atau perangkat keras yang mampu
menyuplai tenaga atau tegangan listrik secara langsung dari sumber tegangan listrik
ke tegangan listrik yang lainnya. Power supply biasanya digunakan untuk komputer
sebagai penghantar tegangan listrik secara langsung kepada komponen-komponen
atau perangkat keras lainnya yang ada di komputer tersebut, seperti hardisk, kipas,
motherboard dan lain sebagainya. Power supply memiliki input dari tegangan yang
berarus alternating current (AC) dan mengubahnya menjadi arus direct current (DC)
lalu menyalurkannya ke berbagai perangkat keras yang ada dikomputer kita. Karena
memang arus direct current (DC)-lah yang dibutuhkan untuk perangkat keras agar
dapat beroperasi, direct current biasa disebut juga sebagai arus yang searah
sedangkan alternating current merupakan arus yang berlawanan.
2.4 Potensio
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan
pemakainya. Potensiometer merupakan keluarga resistor yang tergolong dalam
Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki
Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Sebuah
Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur
(track) dengan terminal di kedua ujungnya.
Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper)
yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif
(Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang
mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer. Elemen Resistif
pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan
Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon). Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-
nya, Potensiometer dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear
(Linear Potentiometer) dan Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).
Fungsi-fungsi Potensiometer: Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan
Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player, sebagai Pengatur
Tegangan pada Rangkaian Power Supply, sebagai Pembagi Tegangan, aplikasi
Switch TRIAC, digunakan sebagai Joystick pada Tranduser, sebagai Pengendali
Level Sinyal.
Gambar 3. Potensio
3.5 Multimeter
Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal
sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter),
hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter:
multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat
hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat
mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna untuk
menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat
mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Peralatan dan Komponen
1. Dioda Zener 5,6 V 1 buah
2. Resistor 100 Ω 1 buah
3. Power Supply DC 1 buah
4. Potensimeter 10K Ω 1 buah
5. Multimeter
3.2 Cara Kerja
Pada dasarnya, dioda zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah
yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas breakdown voltage
atau tegangan tembus dioda zenernya. Karakteristik ini berbeda dengan dioda biasa
yang hanya dapat menyalurkan arus listrik ke satu arah. tegangan tembus
(Breakdown Voltage) ini disebut juga dengan Tegangan Zener. Dan berikut ini
adalah langkah-langkah kerjanya:
1. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini :
Gambar Rangkaian
2. Berilah tegangan supplay dengan nilai 4 V, resistansi R tetap sebesar 100 Ω
3. Ukurlah tegangan Vout dengan voltmeter
4. Naikkan tegangan supplay menjadi 7.5 V, 9 V, 12 V dan 15 V.
5. Ulangi langkah nomor 3 sampai seterusnya.
3.3 Hasil Percobaan
No Vin Vout I
1 4 4 0.04
2 7.5 5.57 0.75
3 9 5.75 0.09
4 12 5.91 0.12
5 15 6.06 0.15
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada dasarnya, dioda zener digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi
utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan. Pada saat disambungkan secara parallel
dengan sumber tegangan yang berubah-ubah yang dipasang sehingga terbalik, sebuah
dioda zener akan mengalami korsleting (hubungan singkat saat tegangan mencapai
tegangan breakdown diode tersebut). Hasilnya, tegangan akan dibatasi sampai ke nilai
yang telah diketahui sebelumnya.
Untuk cara menghitung tegangannya, kita dapat menggunakan sebuah alat bernama
voltmeter DC untuk mengetahui voltase dioda zener, dengan terlebih dahulu
menyambungkan secara paralel pada dioda zener. Kemudian kita bandingkan hasil dari
pengukuran tersebut dengan teori perhitungan aslinya.
Pada saat Vin diberi nilai 4 V maka Vout menunjukkan juga menunjukkan 4 V juga
hal ini dikarenakan Vin < Vz sehinnga diode zener nya dalam keadaan off. Kemudian
saat Vin diberi masukan 7,5 dan Vout nya menunjukkan angka 5,57 hal ini dikarenakan
tegangan dari Vin > Vz sehingga menyebabkan diode zener dalam keadaan aktif. Begitu
juga saat Vin di beri nilai 9 V, 12 V maupun 15 V hal ini menunjukkkan dioda zener aktif
karena tegangan dari sumber Vin > Vz nya. Sehingga peran Vz disini adalah untuk
menstabilkan tegangan yang masuk agar tidak melebihi voltase yang ditentukan.Dengan
demikian diode zener dapat difungsikan sebagai pengaman yang membatasi tegangan
output sehingga tidak melebihi batasan apabila sewaktu waktu terjadi malfungsi pada
inputnya.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa:
1. Dioda zener dimanfaatkan untuk mengatur stabilnya tegangan
2. Dioda zener ini bisa dipakai sebagai komponen utama dalam regulator untuk
membatasi tegangan sesuai dengan yang diinginkan
3. Dioda zener berfungsi sebagai pengatur atau regulasi dari tegangan sedangkan
arusnya tetap.
5.2 Saran
Sebelum kita mencari tegangan maupun arus pada rangkaian dida zener
maka hal yang penting kita lakukan adalah mengetahui sumber tegangan yang
akan kita masukkan serta membandingkan dengan tegangan pada dioda
zenernya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Dioda Zener http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_Zener (diakses pada
tanggal 22 Maret 2015 pukul 21.00 WIB)
Fadel. 2013. Prinsip Kerja Dioda Zener http://fadelmi.blogspot.com/2013/04/prinsip-
kerja-dioda-zener.html (diakses pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 21.00 WIB)
Gunawan, Hanapi. 1986. Prinsip-prinsip Elektronik Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Rizaldi. 2013. Dioda Zener http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dioda-
zener/ (diakses pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 21.00 WIB)
Septian, Alif. 2012. Pengertian Fungsi Dioda Zener http://teknikelektronika.com
/pengertian-fungsi-dioda-zener/ (diakses pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 21.00
WIB)
Setyawan, Danny. 2011. Regulator Tegangan http://elektronika-dasar.web.id/teori-
elektronika/regulator-tegangan/ (diakses pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 21.00
WIB)
Supriadi. 2013. Dioda Zener sebagai Regulator Tegangan http://www.spiderbeat.com
/2012/12/dioda-zener-sebagai-regulator.html (diakses pada tanggal 22 Maret 2015
pukul 21.00 WIB)