Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL DAN MIKROPROSESOR

SEMESTER GANJIL TAHUN 2021

SENSOR SUHU LM 35

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD.RADITYA FEBRYAN

32120027

2B

KELOMPOK 6

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASAR

2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah suatu komponen yang dapat
mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi
gejala perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan
pengukuran terhadap jumlah energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu
obyek sehingga memungkinkan kita untuk mengetahui atau mendeteksi
gejala perubahan-perubahan suhu tersebut dalam bentuk output Analog
maupun Digital. Sensor Suhu juga merupakan dari keluarga Transduser.
B. Tujuan
Setelah percobaan mahasiswa diharapkan dapat:

1) Membuat layout simulasi rangkaian keluaran led di proteus menggunakan Arduino


kuno
2) Membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan simulasi lampu
LED di protes
3) Mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul Arduino Uno
BAB II
TEORI DASAR

A. Sensor Suhu LM 35

Sensor suhu LM35 merupakan chip IC produksi dari National Semiconductor yang


berfungsi untuk mengukur suhu pada suatu objek atau ruangan dengan keluaran dalam
bentuk besaran elektrik (tegangan analog). Sensor ini termasuk sensor suhu analog
dikarenakan outputnya yang berupa tegangan analog.

Bentuk fisik sensor suhu LM 35 menyerupai transistor yang mempunyai 3 kaki yang
tediri dari pin kaki input tegangan positif, output, dan input GND. Harga LM35 ini dipasaran
yaitu kisaran 10rb – 20rb.

Dapat diperhatikan pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 Sensor-Suhu-LM35

a. Keterangan :

1. data  : data Analog Out dengan output tegangan analog sebesar 10 mV/1°C
Artinya jika terbaca tegangan Vout = 50 mV, maka suhu kenaikannya yang
tebaca yaitu 5°Celcius
2. VCC : Tegangan kerja masukan yaitu berkisar antara 3.3 – 5 vdc
3. GND : Ground

b. Karakteristik dari LM35 yaitu

1. Memiliki akurasi atau ketepatan kalibrasi yaitu 0.5ºC (suhu normal 25 ºC)
2. Dapat dikalibrasi langsung dalam celcius, dikarenakan memiliki sensitivitas yang
linier antara suhu yang akan dideteksi dan tegangan keluaran yaitu 10 mV/ºC
3. Pengukuran suhu yang dapat dilakukan yaitu antara -55 ºC – 150 ºC.
4. Tegangan kerja secara datasheet yaitu 4 – 30 volt, tetapi disarankan menggunakan
5vdc
5. Bekerja pada arus rendah : kurang dari 60 µA.
6. Selft low heating yang artinya memiliki pemanasan sendiri yaitu kurang dari 0,1 ºC
pada udara diam.
7. Pada beban 1mA memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W.
8. Ketidaklinieran akan pembacaan suhu yaitu hanya sekitar ± ¼ ºC

B. Proteus

Software Proteus 8 Profesional mempunyai banyak library dengan beberapa komponen


komponen-komponen pasif, Analog, Trasistor, SCR, FET, jenis button/tombol, jenis
saklar/relay, IC digital, IC penguat, IC programmable (mikrokontroller) dan IC memory.
Selain didukung dengan kelengkapan komponen, juga didukung dengan kelengkapan alat
ukur seperti Voltmeter, Ampere meter, Oscilloscope, Signal Analyzers, serta pembangkit
Frekuensi. Berikut ini fungsi tiap fitur Proteus versi 8.1. pada gambar 2.2

Gambar 2.2. Proteus

Keterangan

Menu bar merupakan list menu yang dapat digunakan dalam perancangan /pengolahan gambar
rangkaian.Open/Save Data, dapat di lihat pada gambar 2.3

Gamabar 2.3. Menu Bar proteus


1. Togle Grid digunakan untuk menampilkan bantuan titik-titik panduan pada area
gambar.
2. Zoomsheet digunakan untuk menentukan area tengah gambar dengan bertumpu pada
cursor, memperbesar dan memperkecil gambar.
3. Mini View digunakan untuk menampilkan gambar dalam bentuk tampilan kecil
seluruh area gambar.
4. Component List merupakan daftar komponen yang telah di ambil dari library, dapat
dilihat pada gambar 2.4

Gamabar 2.4. simbol Component List

1. Component Mode, dapat dilihat pada gambar 2.5

Gamabar 2.5. Simbol Component Mode

2. Rotate and Mirror digunakan untuk merotasi obyek


3. Play and Simulation Operation digunakan untuk menjalankan simulasi rangkaian
yang telah dibuat.
A. Ardiuno

Arduino Uno. Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk
pemula sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Dan banyak sekali
referensi yang membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3
(Revisi 3), menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin
I/O digital dan 6 pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi
USB type A to To type B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer, gambar
ardiuno dapat dilihat padavgambar 2.5
Gamabar 2.6. Ardiuno uno

BAB III
METODE PERCOBAAN

1.Alat dan Bahan

Proteus 8 proffesinal (sofware) -


Ardiuno uno (sofware) -
Board Modul Ardiuno 1 set
Kabel USB 1 buah
Kabel Jumper male-famale, male-male, Secukupnya
female-female

A. Rangkaian Percobaan
Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan
B. Langkah Kerja
1. Membuka aplikasi Proteus
2. Setelah aplikasi terbuka maka akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar 3.2 Tampilan awal software proteus


3. Selanjutnya memilih component mode, lalu klik huruf “P”. setelah
muncul “Keywords” kemudian ketikkan Arduino uno pada kolom
keywords.
Gambar 3.3 Komponen Arduino pada software proteus

4. Melakukan cara yang sama seperti cara no.3 untuk mencari PUSH
BUTTON,POTENSIO, dan LCD 2X16 LM35
5. Setelah semua komponen telah ditemukan, selanjutnya rangkailah
komponen tersebut seperti gambar berikut :

Gambar 3.4 Rangkaian LCD


6. Setelah rangkaian telah selesai dirangkai seperti gambar diatas, selanjutnya
kita membuka software Arduino, seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3.5 Tampilan awal software Arduino ide

7. Kemudian masukkan kode program seperti dibawah ini:


#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);
int potPin =0;
long val =0;
float temperature
=0; void setup()
{
lcd.begin(16, 2);
}
void loop()
{
val = analogRead(potPin);
temperature = (5.0 * val * 100.0)/1024.0;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Suhu Sekarang ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print((long)temperature);
lcd.print(" deg.C");
delay(1000);
}
Gambar 3.6 Bahasa program yang dimasukkan

8. Selanjutnya tekan “verify” pada menu toolbar untuk mengecek coding yang
kita buat sudah benar atau salah
9. Jika coding sudah benar maka akan muncul tulisan seperti pada gambar
seperti berikut :

Gambar 3.7 Proses Verify

10. Selanjutnya buka Kembali software proteus dan klik pada komponen
Arduino uno R3, dan akan muncul gambar seperti berikut :
Gambar 3.8 Tampilan edit program pada software proteus
11. Kemudian cari sketch yang berakhiran hex, lalu lakukan “copy” dan
kemudian “paste” pada program file di software proteus. (dapat dilihat
pada proses verify).
12. Setelah itu rangkaian kita siap untuk disimulasikan, dengan mengklik
symbol “Play” pada bagian kiri bawah jendela proteus

Gambar 3.9 Tampilan tombol play rangkaian


13. Jika rangkaian berhasil maka LCD akan bekerja seperi pada gambar dibawah
ini :
Gambar 3.10 Rangkain LCD berhasil disimulasikan
14. Simulasi selesai
BAB III

DATA HASIL PERCOBAAN

1. Mengukur suhu dengan LM35

Gambar 3.1 Hasil Percobaan mengukur suhu degan LM35 (suhu awal)

Gambar 3.2 Hasil prercobaan mengukur suhu dengan LM35 (suhu dinaikkan)
2. Sensor suhu LM 35 dengan buzzer dan LED

Gambar 3.3 Hasil percobaan sensor suhu LM35 dengan buzzer dan LED (suhu awal)

Gambar 3.4 Hasil percobaan sensor suhu LM35 dengan buzzer dan LED
(suhu dinaikkan)
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Mengukur suhu dengan LM35

Gambar 4.1 Syntax program mengukur suhu dengan LM35

Pada percobaan pertama praktikan akan merangkai board arduino dengan


LCD dan sensor suhu LM35. Koneksi LCD terdapat pada CN3 secara berurutan 6
buah pinnya yaitu RS, E, D4, D5, D6, dan D7 dihubungkan dengan arduino pada pin
2, 3, 4, 5, 6, 7. Koneksi LM35 terdapat pada CN7, sehingga untuk mengaktifkannya
A0 arduino (sebagai input analog) dihubungkan dengan CN7.Syntax program yang
didapatkan oleh praktikan pada LCD yaitu adanya #include<LiquidCrystal.h>.Setelah
itu ditulis LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7); untuk mengaktifkan pin-pin yang akan
digunakan. Pada syntax juga diberi inisiasi berupa int potPin (integer), long val, dan
float temperature.
Kemudian pada void setup() dituliskan jenis LCD yang digunakan { lcd.begin
(16,2);}. Adapun untuk void loop yaitu lcd.print (”suhu sekarang”) Untuk
menampilkan tulisan tersebut pada baris 0 kolom 0 LCD dan lcd.setCursor (0, 1);
artinya karakter akan di tulis pada kolom 0, dan baris 1 untuk mencetak tulisan
lcd.print((Long)temperature); dan lcdprint(”deg.C’).sedangkan untuk menghapus
tulisan lcd.clear(); . Agar pembacaan suhu yang muncul di LCD tidak terlalu sensitive
maka diberi delay (1000); waktu tersebut dalam satuan millisecond. Dalam analog
input arduino, ADC yang digunakan memiliki tingkat bilangan biner yaitu 210 atau
1024 yang rentang bilangannya adalah 0-1024. Sehingga apabila tengangan yang
sebenarnya sebesar 5 volt, maka tegangan yang akan ditampilkan adalah 1024. Nilai
tegangan dari LM35 yaitu 10mV/oC. Jadi, untuk membaca nilai suhu yang sebenarnya
dengan mengalikan nilai dari sensor suhu ADC(val), 5, dan 100 lalu dibagi dengan
1024. Sehingga yang di tampilkan pada LCD merupakan besarnya suhu dalam derajat
celsius.

2. Sensor suhu LM 35 dengan buzzer dan LED


Gambar 4.2 syntax program percobaan sensor suhu LM 35 dengan buzzer dan LED

Pada percobaan kedua, rangkaian pada percobaan pertama ditambahkan


dengan LED dan buzzer. LED dipasang pada pin 12 arduino dan dihubungkan dengan
konektor CN6, lalu koneksi buzzer di modul arduino yaitu CN2, jadi untuk
mengaktifkannya pin 13 dibungkan dengan CN2. Adapun syntax programnya hampir
sama dengan percobaan pertama, namun ada beberapa tambahan. Pada void setup()
diberi tambahan pinMode (12, OUTPUT); dan pinMode (13, OUTPUT); sebagai
output LED dan buzzer. Lalu pada void loop() diberi tambahan if else, untuk
temperature di atas 30 derajat celcius maka buzzer akan berbunyi.

Ketika diimplementasikan di Arduino, jika diberi suhu lebih dari 30oC maka
akan menyalakan LED dan buzzer akan berbunyi.
BAB V

TUGAS PERCOBAAN

1. Mensimulasikan di proteus sensor suhu LM35 dimana jika suhu lebih dari 35
maka LED dan Alarm Buzzer bunyi. Jika dibawah atau sama dengan 35 maka LED
akan mati dan alarm buzzer juga tidak bunyi dan tampilkan nilai suhu di LCD,
kemudian implementasikan di Board Modul Arduino Uno.

Jawab >

Gambar 5.1 Hasil simulasi sensor suhu LM35 dengan Buzzer dan LED
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar


karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius
pada temperature ruang. Jangka sensor mulai dari – 55°C sampai dengan
150°C.
2. Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran
tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai
perbandingan 100°C setara dengan 1 volt.
3. Dengan menggunakan sensor suhu ini yang dirangkai dengan buzzer
seperti pada percobaan kedua maka diaplikasikan pada alat-alat
elektronik yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu dengan tujuan
untuk mengamankannya.

B. SARAN
Setelah melakukan praktikum, ada beberapa hal yang ingin praktikan
sampaikan yang mungkin bisa menjadi perhatian untuk praktikan sendiri
dan dosen pembimbing, yaitu :
a. Praktikan sebaiknya lebih memahami lagi cara pembuatan syntax yang
benar agar waktu praktikum bisa berjalan lebih efisien
b. Praktikan sebaiknya berusaha datang lebih awal agar praktikan tidak
ketinggalan penjeasan dari dosen pembimbing
DAFTAR PUSTAKA

http://kl801.ilearning.me/2015/05/21/penjelasan-tentang-lm35/

Jobsheet Laboratorium Elektronika Digital Dan Mikrokontroler.


Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Anda mungkin juga menyukai