Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

DIGITAL KELUARAN SEVEN SEGMEN


MATA KULIAH ELEKTRONIKA DIGITAL DAN MIKROPROCESSOR
SEMESTER GENAP 2021

Disususn oleh:
MUHAMMAD RADITYA FEBRYAN
32120027
2B D3 Teknik Listrik

Kelompok 6

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2021
DIGITAL SEVEN SEGMEN

BAB 1

A. Tujuan
Setelah percobaan praktikan diharapkan dapat:
1) Membuat layout simulasi rangkaian keluaran seven segmen di
proteus menggunakan Arduino uno
2) Membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan simulasi
seven segmen di protes
3) Mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul Arduino Uno

B. Pendahuluan

Seven segment, lebih sedikit biasanya dikenal sebagai suatu seven-segm


ent
indikator, adalah suatu format dari alat tampilan yang suatu alternatif ke dot-matri
x
tampilan yang semakin kompleks. Seven-Segment adalah biasanya digunakan di d
alam
elektronika sebagai metoda dari mempertunjukkan umpan balik klasifikasi sistem
desimal
dengan operasi yang internal tentang alat. Seven segmen diatur sebagai
segiempat
panjang dari dua segmen yang vertikal pada masing-masing sisi dengan satu segm
en
yang horizontal di bagian atas dan alas. Apalagi, segmen yang ketujuh membagi d
ua
bagian segiempat panjang secara horizontal.
Secara sederhana, masing-masing LED adalah secara khas dihubungkan dengan
satu terminal ke pin yang sendiri dengan diam-diam bagian luar dari paket dan LE
D
terminal yang lain dihubungkan secara umum dengan semua lain LED di al
at dan
diterbitkan persis sama benar bersama pin. Pin yang bersama ini kem
udian akan
menyusun semua katode (terminal yang negatif) atau semua kutub positif (termina
l yang
positif) dari LED di alat dan demikian akan jadi yang manapun " Katode yang um
um"
atau " Kutub positif yang umum" tergantung dari bagaimana alat dibangun. Karen
anya
suatu 7 paket segmen yang lebih hanya perlu sembilan pin untuk menyajik
an dan
dihubungkan.
Layar seven segmen (bahasa Inggris: Seven-segment display atau SSD
adalah salah satu perangkat layar yang menampilkan sebuah sistem angka
desimal yang merupakan alternatif dari layar dot-matrix. Layar seven
segmen seringkali digunakan pada perangkat jam digital, alat pengukur
maupun lebar panjang yang elektronik, dan perangkat elektronik lainnya
yang menampilkan informasi berupa angka.Ide mengenai layar seven
segmen ini sudah cukup lama ditemukan yaitu pada tahun 1910 misalnya,
seperti layar seven segmen yang diterangi oleh lampu pijar yang digunakan
pada panel suatu pembangkit listrik.

1.1Gambar dan bentuk struktur seven segmen

Layar seven segmen ini terdiri dari 7 buah LED yang membentuk angka 8
dan 1 LED untuk titik/DP. Angka yang ditampilkan di seven segmen ini
dari 0-9. Cara kerja dari seven segmen disesuaikan dengan LED. kondisi
dalam keadaan ON jika sisi anode mendapatkan sumber positif dari Vcc
dan katode mendapatkan sumber negatif dari ground. Berdasarkan cara
kerjanya,seven segmen terbagi menjadi 2 bagian antara lain
a. Common katode, cara kerja dari seven segmen Common katode akan
aktif pada kondisi high "1" dan akan off pada kondisi low "0" b.
b. Common anode, cara kerja dari seven segmen Common anode akan aktif
pada kondisi low
"0" dan akan off pada kondisi high "1".

Rangkaian Percobaan
Gambar 2. 1 Rangkain percobaan seven segmen.
BAB 2

ALAT & BAHAN

 Seven segment common catoda.

 Resistor 330 Ohm.

 Resistor 10K Ohm.

 Arduino UNO R3.

 Project board.

 Tact switch/micro switch.

 Kabel jumper

METODE PERCOBAAN

Pada percobaan ini akan menampilkan angka 0 pada seven segmen, maka
langkah- langkahnya adalah:
1) Mengikuti langkah a – h pada “Membuat Rangkaian dan Simulasi” yang terdapat
dalam
ARDUINO DAN SOFTWARE PROTEUS!
2) Mencari komponen yang dibutuhkan yaitu ARDUINO UNO R3, 7SEG-
COM-ANODE, BC557 dan RES.
3) Setelah mendapatkan komponen semua ada, hubungkanlah kaki-kaki
komponen seperti pada Gambar 21 di atas.
4) Membuka Sketch Arduino dan buatalah source code seperti berikut:
void setup()
{
pinMode(13
,OUTPUT);
pinMode(12
,OUTPUT);
pinMode(11
,OUTPUT);
pinMode(10
,OUTPUT);
pinMode(9
,OUTPUT
);
pinMode(8
,OUTPUT
);
pinMode(7
,OUTPUT
);
pinMode(6
,OUTPUT
);
}
void loop()
{
digitalWrite(13
,LOW);
digitalWrite(12
,LOW);
digitalWrite(11
,LOW);
digitalWrite(10
,LOW);
digitalWrite(9,
LOW);
digitalWrite(8,
LOW);
digitalWrite(7,
HIGH);
digitalWrite(6,
LOW);
}
5) mengulangi langkah 10 – 15 pada percobaan “Menyalakan LED”
sebelumnya
6) Apabila pada proteus menampilkan seperti gambar seperti pada jobsheet,
simulasi telah berhasil.
7) Simulasi selesai.

Tugas Percobaan
8) mensimulasikan di proteus Seven Segmen Counter 0-9 yang dinyalakan
oleh mikro Arduino dan implementasikan di Board Modul Arduino
Uno.
9) mensimulasikan di peoteus SevenSegmen Counter Down 9-0 yang
dinyalakan oleh mikro Ardunino dan Implemetasikan di Board Modul
Arduino Uno.
10)mensimulasikan di proteus Trafic light satu dengan counter waktu
yaitu:warna merah 4 detik,warna kuning 2 detik, dan warna hijau 3
detik.
BAB III

DATA HASIL PERCOBAN

A. Percobaan 1 Menyalakan Angka 3


void setup() {
// put your setup code here, to run once:
pinMode(2,OUTPUT);// a
pinMode(3,OUTPUT);// b
pinMode(4,OUTPUT);// c
pinMode(5,OUTPUT);// d
pinMode(6,OUTPUT);// e
pinMode(7,OUTPUT);// f
pinMode(8,OUTPUT);// g
pinMode(9,OUTPUT);// h
pinMode(10,OUTPUT);// D1
pinMode(11,OUTPUT);// D2
pinMode(12,OUTPUT);// D3
pinMode(13,OUTPUT);// D4
}

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
digitalWrite(2, LOW);
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, LOW);
digitalWrite(6, HIGH);
digitalWrite(7, HIGH);
digitalWrite(8, LOW);
digitalWrite(9, HIGH);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(13, LOW);
}

B. Percobaan 2 Menyalakan Angka 0 – 9 Secara Berurut.


void setup() {
// put your setup code here, to run once:

pinMode(2,OUTPUT);// a
pinMode(3,OUTPUT);// b
pinMode(4,OUTPUT);// c
pinMode(5,OUTPUT);// d
pinMode(6,OUTPUT);// e
pinMode(7,OUTPUT);// f
pinMode(8,OUTPUT);// g
pinMode(9,OUTPUT);// h
pinMode(10,OUTPUT);// D1
pinMode(11,OUTPUT);// D2
pinMode(12,OUTPUT);// D3
pinMode(13,OUTPUT);// D4
}

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:

digitalWrite(2, LOW);// 0
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, LOW);
digitalWrite(6, LOW);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, HIGH);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(13, LOW);
delay(1000);

digitalWrite(2, HIGH);// 1
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, HIGH);
digitalWrite(6, HIGH);
digitalWrite(7, HIGH);
digitalWrite(8, HIGH);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(13, LOW);
delay(1000);

digitalWrite(2, LOW);// 2
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, HIGH);
digitalWrite(5, LOW);
digitalWrite(6, LOW);
digitalWrite(7, HIGH);
digitalWrite(8, LOW);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(13, LOW);
delay(1000);

digitalWrite(2, LOW);// 3
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, LOW);
digitalWrite(6, HIGH);
digitalWrite(7, HIGH);
digitalWrite(8, LOW);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(13, LOW);
delay(1000);

digitalWrite(2, HIGH);// 4
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, HIGH);
digitalWrite(6, HIGH);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, LOW);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(13, LOW);
delay(1000);

digitalWrite(2, LOW);// 5
digitalWrite(3, HIGH);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, LOW);
digitalWrite(6, HIGH);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, LOW);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(13, LOW);
delay(1000);

digitalWrite(2, LOW);// 6
digitalWrite(3, HIGH);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, LOW);
digitalWrite(6, LOW);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, LOW);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(13, LOW);
delay(1000);

digitalWrite(2, LOW);// 7
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, HIGH);
digitalWrite(6, HIGH);
digitalWrite(7, HIGH);
digitalWrite(8, HIGH);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(13, LOW);
delay(1000);

digitalWrite(2, LOW);// 8
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, LOW);
digitalWrite(6, LOW);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, LOW);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(13, LOW);
delay(1000);

digitalWrite(2, LOW);// 9
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, LOW);
digitalWrite(6, HIGH);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, LOW);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(13, LOW);
delay(1000);
}
C. Percobaan 3 Memunculkan Anagka 6 Pada “Dot Matriks 5 × 7”
void setup()
// put your setup code here, to run once:
{
pinMode(2,OUTPUT);// B1
pinMode(3,OUTPUT);// B2
pinMode(4,OUTPUT);// B3
pinMode(5,OUTPUT);// B4
pinMode(6,OUTPUT);// B5
pinMode(7,OUTPUT);// B6
pinMode(8,OUTPUT);// B7
pinMode(9,OUTPUT);// K1
pinMode(10,OUTPUT);// K2
pinMode(11,OUTPUT);// K3
pinMode(12,OUTPUT);// K4
pinMode(13,OUTPUT);// K5
}

void loop()
// put your main code here, to run repeatedly:
{
digitalWrite(2, HIGH);// 1
digitalWrite(3, HIGH);
digitalWrite(4, HIGH);
digitalWrite(5, HIGH);
digitalWrite(6, HIGH);
digitalWrite(7, HIGH);
digitalWrite(8, HIGH);
digitalWrite(9, LOW);
digitalWrite(10, HIGH);
digitalWrite(11, HIGH);
digitalWrite(12, HIGH);
digitalWrite(13, HIGH);
delay(5);

digitalWrite(2, HIGH);// 2
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, HIGH);
digitalWrite(6, LOW);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, HIGH);
digitalWrite(9, HIGH);
digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, HIGH);
digitalWrite(12, HIGH);
digitalWrite(13, HIGH);
delay(5);

digitalWrite(2, HIGH);//3
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, HIGH);
digitalWrite(6, LOW);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, HIGH);
digitalWrite(9, HIGH);
digitalWrite(10, HIGH);
digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, HIGH);
digitalWrite(13, HIGH);
delay(5);

digitalWrite(2, HIGH);//4
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, HIGH);
digitalWrite(6, LOW);
digitalWrite(7, LOW);
digitalWrite(8, HIGH);
digitalWrite(9, HIGH);
digitalWrite(10, HIGH);
digitalWrite(11, HIGH);
digitalWrite(12, LOW);
digitalWrite(13, HIGH);
delay(5);

digitalWrite(2, HIGH);//5
digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, LOW);
digitalWrite(5, HIGH);
digitalWrite(7, HIGH);
digitalWrite(8, HIGH);
digitalWrite(9, HIGH);
digitalWrite(10, HIGH);
digitalWrite(11, HIGH);
digitalWrite(12, HIGH);
digitalWrite(13, LOW);
delay(5);
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Percobaan 1 Memunculkan angka 3 pada seven segmen

Pada percobaan ini digunakan seven segment anoda, dimana logika 0 untuk
menyalakan led dan logika 1 untuk mematikan led. Pada seven segment terdiri dari 7
buah led yang berbentuk 8 yang telah diberi label a-h. Untuk menyalakan angka 3 pada
keempat seven segment digunakan disini 13 pin untuk Output yang dimana pada pin 1-9
untuk lampu led pada seven segment yang dimana pada pin tersebut saling terhubung
dengan keempat seven segment dan pin 10-13 itu berfungsi sebagai Output dari tiap
seven segment. Maka jika ingin menyalakan angka 3 pada seven segment maka pin 2, 3,
4, 5, 8, 10, 11, 12, dan 13 kita kasih logika 0 (HIGHT) dan pin 6, 7, 9, kita kasih logika
1(HIGHT), dengan begitu seven segmen bisa membuat angka 3, dalam pemilihan output
mengapa memulai dari angka 2 hal tersebut disebabkan output yang kita gunakan di
mulai dari angka 2.
B. Percobaan 2 Memunculkan Angka 0 – 9 Secara Berurut.
Pada percobaan kedua rangkaian yang digunakan sama dengan sebelumnya. Adapun
untuk sintaks programnya hampir sama dengan percobaan pertama. Namun diberi void
dari nol sampai Sembilan. Untuk pemanggilan void-nya juga sama dari nol() sampai
sembilan(), serta diberi delay (1000) agar muculnya memiliki jeda . Sehingga jika
diimplementasikan pada board arduino akan muncul angka 0-9 secara berurutan.
C. Percobaan 3 Memunculkan Anagka 6 Pada “Dot Matriks 5 × 7”
Pada percobaan ketiga rangkaian yang digunakan sama dengan percoban petama dan
kedua, Pada rangkain ini jika ingin meyalakan“Dot Matriks 5 × 7” diset lokika 0 dan
untuk emmatiakn di set logika 1, contoh pada peritah yang kita buat disofware ardiuno
uno jika 9 (k1) diset logika 0(LOW) dan 2 (B1) – 8 (B7) diset logika 1, maka LED pada
baris 1 kolom 1 akan menyala. seperti halnya untuk mengaktifkan sebuah alamat, jika
ingin
BAB V

KESIMPULAN
Setelah melakukan praktik dan menganalisis percobaan dapat disimpulkan.
1. Praktikan telah dapat membuat layout simulasi rangkaian keluaran Seven Segmen di
proteus menggunakan Arduino Uno.
2. Praktikan telah dapat membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan
simulasi Seven Segmen pada software proteus.
3. Praktikan telah dapat mengaplikasikan hasil simulasi di software proteus ke Board
Modul Arduino Uno.
digitalWrite(6, HIGH);
DAFTAR PUSTAKA
 IDSCRIBD.LAPORANLENGKAPSEVENSEGMENTPURWAKAYUDI
 JOBSHEETLAB.PENGUKURAN ELETROMIKA DAN DIGITAL SEMESTER3
LAMPIRAN

Gambar diatas menujukkan data yang di input pada apalikasi ardiuno


Gambar 6.1 Menujukkan matriks
Gambar 6.2 Menujukkan Seven Segment

Anda mungkin juga menyukai