Anda di halaman 1dari 39

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL &

MIKROPROSESOR
SEMESTER GANJIL 2020/2021
“DIGITAL OUTPUT SEVEN SEGMENT“

DI BUAT OLEH:

MOHAMMAD IRSYAM ATMOJO


3211 9012
2A D3 TEKNIK LISTRIK
KELOMPOK 12

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Layar tujuh segmen (bahasa Inggris: Seven-segment display (SSD)) adalah


salah satu perangkat layar untuk menampilkan sistem angka desimal yang
merupakan alternatif dari layar dot-matrix. Layar tujuh segmen ini seringkali
digunakan pada jam digital, meteran elektronik, dan perangkat elektronik lainnya
yang menampilkan informas numerik.

Ide mengenai layar tujuh segmen ini sudah cukup tua. Pada tahun 1910
misalnya, sudah ada layar tujuh segmen yang diterangi oleh lampu pijar yang
digunakan pada panel suatu pembangkit listrik.

Dilakukannya praktikum ini untuk nambahkan pemahaman kepada praktikan


tentang cara membuat layout rangkaian, membuat program sketch dan
mengaplikasikan simulasi diproteus dan arduino pada saat praktikum seven
segment.

1.2. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:

 Membuat layout simulasi rangkaian keluaran seven segmen di proteus


menggunakan Arduino kuno
 Membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan simulasi
seven segmen di protes
 Mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul Arduino Uno
BAB 2
DASAR TEORI

2.1. Mikrokontroller AVR

AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8 Bit buatan Atmel


yang berbasis Reduce Instruction Set Computer (RISC) dimana hampir
semua instruksinya dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR sendiri
memiliki 32 register general purpose, timer/counter fleksible dengan
mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial USART,
programmable Watchdog Timer dan mode power saving, dimana
diantaranya memiliki ADC dan PWM internal. Kemudahan yang
ditawarkan dari mikrokontroler AVR ini adalah adanya In-System
Programmable Flash on-chip yang mengijinkan user untuk
memprogram ulang memori program dalam system dengan
menggunakan hubungan serial SPI. Chip AVR yang akan digunakan
dalam praktikum adalah ATMega16. ATMega16 memiliki 8 Pin untuk
masing-masing Port A, Port B, Port C, dan Port D.

2.2. LED Seven Segmen Common Cathode

Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda


pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki
Anoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED.  Kaki
Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan Terminal Negatif (-)
atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan diberikan
kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.
Gambar 2.1. LED 7 Segent Common Catodhe

2.3. LED 7 Segmen Common Anode

Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada
semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki
Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki
Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan Tegangan Positif
(+) dan Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada masing-
masing Kaki Katoda Segmen LED.

Gambar 2.2. LED 7 Segment Common Anode


BAB 3
METODE PERCOBAAN

3.1. ALAT DAN BAHAN

a. Tools Proteus (software)


b. Tools IDE Arduino Uno
c. Board Modul Arduino Uno : 1 set
d. Kabel USB : 1 buah
e. Kabel jumper male-female, male-male, female-female

3.2. LANGKAH KERJA

Pada percobaan ini akan menampilkan angka 0 pada seven segmen, maka
langkah- langkahnya adalah:
1. Ikuti langkah a – h pada “Membuat Rangkaian dan Simulasi” yang
terdapat dalam
ARDUINO DAN SOFTWARE PROTEUS
2. Carilah komponen yang dibutuhkan yaitu ARDUINO UNO R3, 7SEG-
COM- ANODE, BC557 dan RES.
3. Setelah komponen semua ada, hubungkanlah kaki-kaki komponen seperti
pada Gambar 21 di atas.
4. Bukalah Sketch Arduino dan buatalah source code seperti berikut:
void setup()
{
pinMode(13,OUTPU
T);
pinMode(12,OUTPU
T);
pinMode(11,OUTPU
T);
pinMode(10,OUTPU
T);
pinMode(9,OUTPU
T);
pinMode(8,OUTPU
T);
pinMode(7,OUTPU
T);
pinMode(6,OUTPU
T);
}
void loop()
{
digitalWrite(13,LOW);
digitalWrite(12,LOW);
digitalWrite(11,LOW);
digitalWrite(10,LOW);
digitalWrite(9,LOW);
digitalWrite(8,LOW);
digitalWrite(7,HIGH);
digitalWrite(6,LOW);
}
5. Ulangi langkah 10 – 15 pada percobaan “Menyalakan LED” sebelumnya
6. Apabila pada proteus menampilkan seperti gambar berikut, simulasi telah
berhasil

Gambar 3.1. rangkaian percobaan seven segement

7. Simulasi selesai

3.3. RANGKAIAN PERCOBAAN


Gambar 3.2. rangkaian percobaan seven segement
3.4. TUGAS PERCOBAAN

1. Simulasikan di proteus Seven Segmen Counter 0-9 yang dinyalakan oleh


mikro Arduino dan implementasikan di Board Modul Arduino Uno
2. Simulasikan di peoteus Seven Segmen Counter Down 9-0 yang dinyalakan
oleh mikro Ardunino dan Implemetasikan di Board Modul Arduino Uno
3. Simulasikan di proteusTrafic light satu dengan counter waktu (merah 4
detik, kuning 2 detik, hijau 3 detik)

JAWABAN :

a. PercobaanMenyalakan Seven Segment Angka 0-9

Gambar 4.1 Gambar 4.2

Gambar 4.3 Gambar 4.4


Gambar 4.5 Gambar 4.6

Gambar 4.7 Gambar4.8

Gambar 4.9 Gambar 4.10

b. PercobaanMenyalakan Seven Segment Angka 9-0


Gambar 4.11 Gambar 4.12

Gambar 4.13 Gambar 4.14

Gambar 4.15 Gambar 4.16


Gambar 4.17 Gambar 4.18

Gambar 4.19 Gambar 4.20

c. PercobaanMenyalakan Traffic Light

Gambar 4.21 Gambar 4.22

Gambar 4.23 Gambar 4.24

Gambar 4.25 Gambar 4.26


Gambar 4.27 Gambar 4.28

Gambar 4.29
SINTAKX PROGRAM

a. Percobaan (Menyalakan Seven Segment 0-9)

Gambar 4.30 Gambar 4.31


Gambar 4.32 Gambar 4.33

Gambar 4.34
b. Percobaan (Menyalakan Seven Segment 9-0)

Gambar 4.35 Gambar 4.36

Gambar 4.37 Gambar 4.38


Gambar 4.39
c. Percobaan (Menyalakan Traffic Light)

Gambar 4.40 Gambar 4.41

Gambar 4.42 Gambar 4.43


BAB 4
HASIL PERCOBAAN

Gambar 4.1. percobaan 1

Gambar 4.2. percobaan 2


Gambar 4.3. Percobaan 3

Gambar 4.4. Percobaan 4


BAB 5
DATA PERCOBAAN
Pada praktek kali ini digunakan metode seven segment common anoda yang
mana bila diberikan kondisi 0 atau LOW akan aktif dan bila diberikan kondisi 1
atau HIGH akan mati berbanding terbalik dengan metode seven segment common
kotode. Dan untuk pertama yang dilakukan adalah membuat modul board Arduino
Uno dan ini dilakukan pada percobaan 1, 2, 3, dan 4. Setelah membuat rangkaian,
selanjutnya membuat program sketch di IDE Arduino Uno. Dalam hal inistruktur
program sketch minimal terdiridari 2 fungsiyaitu setup dan loop. Setup berfungsi
untuk mendeskripsikan variable yang digunakansedangkan loop berfungsi untuk
menjalankan perintah terus menerus. Cara penulisan sketch pada fungsi setup
yaitu dengan menuliskan void setup() yang diikuti tanda “ { ” sebagaipembuka
statement dan tanda “ } ” sebagai penutup statement.

Adapun statement yang digunakan pada fungsi setup() yaitu pinMode


(13,OUTPUT), pinMode (12,OUTPUT), pinMode (11,OUTPUT), pinMode
(10,OUTPUT), pinMode (9,OUTPUT), pinMode (8,OUTPUT), pinMode
(7,OUTPUT), pinMode (6,OUTPUT), pinMode (5,OUTPUT), pinMode
(4,OUTPUT), pinMode (3,OUTPUT), pinMode (2,OUTPUT), yang artinya
mendeskripsikan atau mengenalkan kepada program bahwa pin yang digunakan
adalah pin nomor 13, 12, 11, 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3 dan 2 sebagai output (keluaran)
dengan diakhiri tanda “ ; ” sebagai tanda berakhirnya instruksi. Pin 2 akan
menyalakan segmen a pada seven segmen, pin 3 akan menyalakan segmen b pada
seven segmen, pin 4 akan menyalakan segmen c pada seven segmen, pin 5 akan
menyalakan segmen d pada seven segmen, pin 6 akan menyalakan segmen e pada
seven segmen, pin 7 akan menyalakan segmen f pada seven segmen, dan pin 8
akan menyalakan segmen g pada seven segmen dan ini juga dilakaukan untuk
keempat percobaan yang dilakukan.

5.1. PERCOBAAN 1

Pada percobaan pertama menyalakan angka 3 pada seven segment counter


pertama atau D1 seperti pada gambar 4.1 dan program sketch yang digunakan di
arduino ialah seperti berikut :

void setup() {

// put your setup code here, to run once:

pinMode(13, OUTPUT);
pinMode(12, OUTPUT);

pinMode(11, OUTPUT);

pinMode(10, OUTPUT);

pinMode(9, OUTPUT);

pinMode(8, OUTPUT);

pinMode(7, OUTPUT);

pinMode(6, OUTPUT);

pinMode(5, OUTPUT);

pinMode(4, OUTPUT);

pinMode(3, OUTPUT);

pinMode(2, OUTPUT);

void loop() {

// put your main code here, to run repeatedly:

digitalWrite(2, LOW);

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4, LOW);

digitalWrite(5, LOW);

digitalWrite(6, HIGH);

digitalWrite(7, HIGH);

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);

digitalWrite(11, HIGH);

digitalWrite(12, HIGH);
digitalWrite(13, HIGH);

Jika program sketch pada arduino sudah benar, maka dilanjutkan dengan
pengujian diaplikasi proteus untuk membuktikan apakah hasil yang didapatkan
sama antara arduino dan proteus. Dan untuk komponen yang digunakan itu
ARDUINO UNO R3, 7SEG-COM-ANODE, BC557, RES, dan POWER, untuk
hasil dari percobaan yang dilakukan di proteus sebagai berikut.

Gambar 5.1. Percobaan 1 Proteus.

5.2. PERCOBAAN 2

Pada percobaan kedua menyalakan angka 3 pada seven segment semua


counter atau D1, D2, D3, dan D4 seperti pada gambar 4.2 dan program sketch
yang digunakan di arduino ialah seperti berikut :

void setup() {

// put your setup code here, to run once:

pinMode(13, OUTPUT);

pinMode(12, OUTPUT);

pinMode(11, OUTPUT);

pinMode(10, OUTPUT);
pinMode(9, OUTPUT);

pinMode(8, OUTPUT);

pinMode(7, OUTPUT);

pinMode(6, OUTPUT);

pinMode(5, OUTPUT);

pinMode(4, OUTPUT);

pinMode(3, OUTPUT);

pinMode(2, OUTPUT);

void loop() {

// put your main code here, to run repeatedly:

digitalWrite(2, LOW);

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4, LOW);

digitalWrite(5, LOW);

digitalWrite(6, HIGH);

digitalWrite(7, HIGH);

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);

digitalWrite(11, LOW);

digitalWrite(12, LOW);

digitalWrite(13, LOW);

}
Jika program sketch pada arduino sudah benar, maka dilanjutkan dengan
pengujian diaplikasi proteus untuk membuktikan apakah hasil yang didapatkan
sama antara arduino dan proteus. Dan untuk komponen yang digunakan itu
hampir sama seperti percobaan pertama yang berbeda hanya komponen seven
segment yang digunakan yaitu ARDUINO UNO R3, 7SEG-MPX4-CA, BC557,
RES, dan POWER, untuk hasil dari percobaan yang dilakukan di proteus sebagai
berikut.

Gambar 5.2. Percobaan 2 Proteus.

5.3. PERCOBAAN 3

Pada percobaan ketiga menyalakan angka pada semua seven segment counter
atau D1, D2, D3, dan D4 dengan angka 0-9 secara berurutan seperti pada gambar
4.2 dan program sketch yang digunakan di arduino ialah seperti berikut :

void setup() {

// put your setup code here, to run once:

pinMode(13, OUTPUT);
pinMode(12, OUTPUT);

pinMode(11, OUTPUT);

pinMode(10, OUTPUT);

pinMode(9, OUTPUT);

pinMode(8, OUTPUT);

pinMode(7, OUTPUT);

pinMode(6, OUTPUT);

pinMode(5, OUTPUT);

pinMode(4, OUTPUT);

pinMode(3, OUTPUT);

pinMode(2, OUTPUT);

void loop() {

// put your main code here, to run repeatedly:

digitalWrite(2, LOW);

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4, LOW);

digitalWrite(5, LOW);

digitalWrite(6, LOW);

digitalWrite(7, LOW);

digitalWrite(8, HIGH);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);

digitalWrite(11, LOW);
digitalWrite(12, LOW);

digitalWrite(13, LOW);

delay (1000);

digitalWrite(2,HIGH );

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4, LOW);

digitalWrite(5, HIGH);

digitalWrite(6, HIGH);

digitalWrite(7, HIGH);

digitalWrite(8, HIGH);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);

digitalWrite(11, LOW);

digitalWrite(12, LOW);

digitalWrite(13, LOW);

delay (1000);

digitalWrite(2,LOW );

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4, HIGH);

digitalWrite(5, LOW);

digitalWrite(6, LOW);

digitalWrite(7, HIGH);

digitalWrite(8, LOW);
digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);

digitalWrite(11, LOW);

digitalWrite(12, LOW);

digitalWrite(13, LOW);

delay (1000);

digitalWrite(2, LOW);

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4, LOW);

digitalWrite(5, LOW);

digitalWrite(6, HIGH);

digitalWrite(7, HIGH);

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);

digitalWrite(11, LOW);

digitalWrite(12, LOW);

digitalWrite(13, LOW);

delay(1000);

digitalWrite(2, HIGH);

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4,LOW);

digitalWrite(5, HIGH);
digitalWrite(6, HIGH);

digitalWrite(7, LOW);

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);

digitalWrite(11, LOW);

digitalWrite(12, LOW);

digitalWrite(13, LOW);

delay(1000);

digitalWrite(2, LOW);

digitalWrite(3, HIGH);

digitalWrite(4,LOW);

digitalWrite(5, LOW);

digitalWrite(6, HIGH);

digitalWrite(7, LOW);

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);

digitalWrite(11, LOW);

digitalWrite(12, LOW);

digitalWrite(13, LOW);

delay(1000);

digitalWrite(2, LOW);
digitalWrite(3, HIGH);

digitalWrite(4,LOW);

digitalWrite(5, LOW);

digitalWrite(6, LOW);

digitalWrite(7, LOW);

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);

digitalWrite(11, LOW);

digitalWrite(12, LOW);

digitalWrite(13, LOW);

delay(1000);

digitalWrite(2, LOW);

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4,LOW);

digitalWrite(5, HIGH);

digitalWrite(6, HIGH);

digitalWrite(7, HIGH);

digitalWrite(8, HIGH);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);

digitalWrite(11, LOW);

digitalWrite(12, LOW);

digitalWrite(13, LOW);
delay(1000);

digitalWrite(2, LOW);

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4,LOW);

digitalWrite(5, LOW);

digitalWrite(6, LOW);

digitalWrite(7, LOW);

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);

digitalWrite(11, LOW);

digitalWrite(12, LOW);

digitalWrite(13, LOW);

delay(1000);

digitalWrite(2, LOW);

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4,LOW);

digitalWrite(5, LOW);

digitalWrite(6, HIGH);

digitalWrite(7, LOW);

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);
digitalWrite(11, LOW);

digitalWrite(12, LOW);

digitalWrite(13, LOW);

delay(1000);

Jika program sketch pada arduino sudah benar, maka dilanjutkan dengan
pengujian diaplikasi proteus untuk membuktikan apakah hasil yang didapatkan
sama antara arduino dan proteus. Dan untuk komponen yang digunakan itu sama
seperti percobaan kedua. Komponen seven segment yang digunakan yaitu
ARDUINO UNO R3, 7SEG-MPX4-CA, BC557, RES, dan POWER, untuk hasil
dari percobaan yang dilakukan di proteus sebagai berikut.
Gambar 5.3. Percobaan 3 Proteus.

5.4. PERCOBAAN 4

Pada percobaan ketiga menyalakan angka pada satu seven segment counter
atau D1, D2, D3, dan D4 dengan angka satu angka secara berurutan seperti seperti
(D1, angkai 1), (D2, angka 2), (D3, angka 3), dan (D4, angka 4) seperti pada
gambar 4.2 dan program sketch yang digunakan di arduino ialah seperti berikut :

void setup() {

// put your setup code here, to run once:

pinMode(13, OUTPUT);

pinMode(12, OUTPUT);

pinMode(11, OUTPUT);

pinMode(10, OUTPUT);

pinMode(9, OUTPUT);

pinMode(8, OUTPUT);

pinMode(7, OUTPUT);
pinMode(6, OUTPUT);

pinMode(5, OUTPUT);

pinMode(4, OUTPUT);

pinMode(3, OUTPUT);

pinMode(2, OUTPUT);

void loop() {

// put your main code here, to run repeatedly:

digitalWrite(2, HIGH);

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4, LOW);

digitalWrite(5, HIGH);

digitalWrite(6, HIGH);

digitalWrite(7, HIGH);

digitalWrite(8, HIGH);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, LOW);

digitalWrite(11, HIGH);

digitalWrite(12, HIGH);

digitalWrite(13, HIGH);

delay (3);

digitalWrite(2,LOW );

digitalWrite(3, LOW);
digitalWrite(4, HIGH);

digitalWrite(5, LOW);

digitalWrite(6, LOW);

digitalWrite(7, HIGH);

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, HIGH);

digitalWrite(11, LOW);

digitalWrite(12, HIGH);

digitalWrite(13, HIGH);

delay (3);

digitalWrite(2, LOW);

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4, LOW);

digitalWrite(5, LOW);

digitalWrite(6, HIGH);

digitalWrite(7, HIGH);

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, HIGH);

digitalWrite(11, HIGH);

digitalWrite(12, LOW);

digitalWrite(13, HIGH);

delay(3);
digitalWrite(2, HIGH);

digitalWrite(3, LOW);

digitalWrite(4,LOW);

digitalWrite(5, HIGH);

digitalWrite(6, HIGH);

digitalWrite(7, LOW);

digitalWrite(8, LOW);

digitalWrite(9, LOW);

digitalWrite(10, HIGH);

digitalWrite(11, HIGH);

digitalWrite(12, HIGH);

digitalWrite(13, LOW);

delay(3);

Jika program sketch pada arduino sudah benar, maka dilanjutkan dengan
pengujian diaplikasi proteus untuk membuktikan apakah hasil yang didapatkan
sama antara arduino dan proteus. Dan untuk komponen yang digunakan itu sama
seperti percobaan kedua. Komponen seven segment yang digunakan yaitu
ARDUINO UNO R3, 7SEG-MPX4-CA, BC557, RES, dan POWER, untuk hasil
dari percobaan yang dilakukan di proteus sebagai berikut.
Gambar 5.4. Percobaan 4 Proteus.
BAB 6
KESIMPULAN

Berdasarkan hasi lpraktikum, maka dapat disimpulkan bahwa :


1. Seven Segment adalah penampilan dengan susunan 7 digit LED yang dapat
menampilkan angka 0 – 9
2. Seven segmen ada 2 macam yaitu seven segment common anoda dan seven
segment common katoda. Dan yang kami gunakan dalam praktik ini adalah
seven segment common katoda
3. Ternyata seven segment tidak hanya bisa menampilkan angka tetapi juga
menampilkan huruf.
4. Seven segment hanya bisa menampilkan angka apabila masukan berupa
bilangan biner.
5. Pembuatan program harus sesuai dengan port yang digunakan dan pin yang
dihubungkan
6. Fungsi transistor sebagai sakelar membantu jalannya seven segment 2 digit
bahkan lebih dari 2 untuk menghemat penggunaan pin pada ATMEGA16.
DAFTAR PUSTAKA

JOB SHEET LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL &


MIKROKONTROLER PRODI D3 TEKNIK LISTRIK

https://www.academia.edu/38296829/Laporan_elektronika_digital_dan_mikr
okontroler_docx

Anda mungkin juga menyukai