OLEH :
AHMAD RASUL WARTA
321 17 029
B. Fungsi Flip-flop
1. Penyimpan data informasi 1 bit biner
2. Mencacah pulsa
3. Menahan atau mengingat pulsa trigger
4. Menyerempakkan operasi aritmatika
5. Menghitung detak dan untuk mengsinkronisasikan input sinyal waktuvariabel
untuk beberapa sinyal waktu yang direferensi
C. Prinsip Kerja Flip-flop
Jika clock bernilai rendah (0) maka flip-flop J-K master akan tidak aktif,tetapi
karena input clock flip-flop J-K slave merupakan komplemen dariclock flip-
flop master maka flip-flop slave menjadi aktif, dan outputnyamengikuti output
flip-flop J-K master.
Jika clock bernilai tinggi (1), flip-flop master aktif sehinga
outputnyatergantung pada input J dan K, pada sisi lain flip-flop slave menjadi
tidakaktif karena clock pemicunya bernilai rendah (0).
Pada saat sinyal detak berada pada tingkat tinggi, master-nya yang aktif
danslave-nya tidak aktif.
Pada saat sinyal detak berada pada tingkat rendah, master-nya yang tidakaktif
dan slave-nya yang aktif.
Jika input J diberikan bersama-sama dengan tepi naik pulsa pemicu, flip-flop
master akan bekerja terlebih dahulu memantapkan inputnya selamamunculnya
tepi naik sampai clock bernilai rendah (0).
Setelah clock bernilai rendah (0),flip-flop master akan tidak aktif dan flip-flop
slave bekerja menstransfer keadaan output flip-flopmaster keoutputflip-flop
slave yang merupakan output flip-flop secara keseluruhan.
D. Macam-Macam Flip-Flop
1. RS Flip-flop
RS Flip-flop yaitu rangkaian flip-flop yang mempunyai 2 jalan keluar Q dan Q’.
Simbol-simbol yang ada pada jalan keluar selalu berlawanan satu dengan yang lain.
RS flip-flop adalah flip-flop dasar yang memiliki 2 masukan yaitu R (reset) dan S (set).
RS Flip-Flop dapat disusun dari dua gerbang NAND dan dua gerbang NOR. Berikut
merupakan rangkaian Flip-flop dengan menggunakan gerbang NAND dan
menggunakan gerbang NOR, perbedaan dari kedua Flip-flop adalah pada NAND tidak
diijinkan adanya Set = 0 dan Reset = 0, pada NOR tidak diijinkan adanya Set = 1 dan
Reset = 1. Pada Flip-flop kondisi yang diinginkan adalah antara kedua output selalu
memiliki nilai biner yang berlawanan, yaitu Q = 1 maka Q = 0 atau sebaliknya Q = 0
maka Q = 1 dengan demikian nilai biner dapat dipegang. Bergulingnya nilai 0 ke 1
atau 1 ke 0 pada output Flip-flop adalah berdasar Set dan Reset yang diberikan pada
input.
R
Q1
Q2
S
S R Q Q
2. Clocked RS flip-flop
Clock RS flip-flop adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan sebuah
terminal pulsa clock. Pulsa clock ini berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset. Bila
pulsa clock berlogik 0, maka perubahan logik pada input R dan S tidak akan
mengakibatkan perubahan pada output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila pulsa clock
berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan perubahan pada
output Q dan Q not.
A
Q1
Cp
Q2
S
0 0 0 Q1 Q2 Memory
0 1 0 Q1 Q2 Memory
0 0 1 Q1 Q2 Memory
0 1 1 Q1 Q2 Memory
1 0 0 Q1 Q2 Memory
1 1 0 0 1 Reset
1 0 1 1 0 Set
1 1 1 1 1 Forbidden
3. JK Flip-Flop
K flip-flop sering disebut dengan JK FF induk hamba atau Master Slave JK FF
karena terdiri dari dua buah flip-flop, yaitu Master FF dan Slave FF. Master Slave JK
FF ini memiliki 3 buah terminal input yaitu J, K dan Clock. Sedangkan IC yang dipakai
untuk menyusun JK FF adalah tipe 7473 yang mempunyai 2 buah JK flip-flop dimana
lay outnya dapat dilihat pada Vodemaccum IC (Data bookc IC). Kelebihan JK FF
terhadap FF sebelumnya yaitu JK FF tidak mempunyai kondisi terlarang artinya
berapapun input yang diberikan asal ada clock maka akan terjadi perubahan pada
output.
J Q1
Cp
Q2
K
Gambar 2.3 JK Flip-flop
Input Output
KET
Cp J K Q1 Q2’
0 0 0 Q1 Q2’ Memory
0 0 1 Q1 Q2’ Memory
0 1 0 Q1 Q2’ Memory
0 1 1 Q1 Q2’ Memory
1 0 0 Q1 Q2’ Memory
1 0 1 0 1 Reset
1 1 0 1 0 Set
1 1 1 1 1 Forbidden
III. ALAT/BAHAN
1. Papan percobaan dasar-dasar logika
2. Modul terminal IC
3. Power supply DC : 15 V
4. Kabel penghubung secukupnya
Q2
S
Gambar 1. Flip-flop RS
A
Q1
Cp
Q2
S
J Q1
Cp
Q2
K
Gambar 3. Flip-flop JK
VI. DATA PERCOBAAN
S R Q1 Q2’
0 0 1 1
0 1 0 1
1 0 1 0
1 1 1 0
Tabel 5.1 Tabel kebenaran hasil praktikum Flip-flop RS
Cp S R Q1 Q2’
0 0 0 1 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 1 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1
Tabel 5.2 Tabel Kebenaran hasil praktikum Flip-flip RS “Clock”
Cp J K Q1 Q2’
0 0 0 0 1
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 1 1 0 1
1 0 0 0 1
1 0 1 0 1
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1
Tabel 5.3 Tabel Kebenaran hasil praktikum Flip-flop JK
VI. ANALISIS DATA
R
S Q1
Q2'
R
0 1 Q1
1
0 Q2'
S 1
0
6.1.2 Kondisi 2
R
0 1 Q1
1
0 Q2'
S 0
1
6.1.3 Kondisi 3
R
1 0 Q1
0
1 Q2'
S 1
0
6.1.4 Kondisi 4
R
R
1 1 Q1
1 0 Q1
1 0
0 Q2' 1 Q2'
S 0 S 1
1 1
1
R
0
1
S
0
1
Q1
0
1
Q2'
0
Dari diagram diatas, dapat dilihat bahwa rangkaian flip flop RS hanya dapat
bekerja ketika salah satu dari kedua input memiliki logika yang berbeda. Jika ia berada
pada kondisi R=0 dan S=0 maka kedua LED akan langsung menyala secara
bersamaan. Kondisi ini tentu tidak sesuai dengan prinsip yang diinginkan. Adapun saat
S dan R berlogika high (1) maka tidak terjadi perubahan level sehingga keadaan itu
sama dengan keadaan terakhirnya.
6.2 Percobaan II (Flip flop RS Clock)
Q1
Q2'
S
Cp
R
S
0,0,1,1
0 Q1
1 Q1
Cp
0,0,0,0
Q2'
R 2 1
Q2'
0,1,0,1
S
0
1 Q1
Q1
Cp
1
Q2'
Q2'
R 0
0
Adapun ketika clock berdetak maka informasi di gerbang NAND 1 dan NAND
2 akan berubah karena adanya aktifitas pendetak. Akan tetapi logika keluarannya akan
tetap berlogika sama dengan logika terakhirnya atau tetap bersifat memory sebab
logika di R dan S bernilai low (0), sehingga tidak terjadi perubahan.
6.2.2 Kondisi 2
S
1
1 Q1
1
Cp
1
Q2'
0
R 0
0
6.2.3 Kondisi 3
S 1
0
0 Q1
0
Cp
1
Q2'
0 1
R 1
1
6.2.4 Kondisi 4
S 0
1
0 Q1
1
Cp
1
Q2'
0 1
R 1
1
Q1
Q2'
Berdasarkan grafik diagram diatas, dapat diketahui bahwa output flip flop
lebih bergantung pada clock sebagai pendetak sedangkan input S dan R hanya
mengontrol ke keadaan mana output flip-flop apabila terjadi aktifitas clock.
Q1
Q2'
J
Cp
K
J
0,0,1,1 1 Q1
1 Q1
Cp
0,0,0,0
Q2'
K 2 Q2'
0,1,0,1 0
J
0 0 Q1
1 Q1
Cp
1
Q2'
K 2 Q2'
0 1
Kondisi ini juga berlaku untuk J=011 dan K=101 dengan Clock tetap
berlogika low (0). Sebab clock belum memberi perintah untuk mengubah informasi
yang tersimpan sehingga keluaran Q1 dan Q2’ tetap sama dengan kondisi sebelumnya.
Adapun ketika clock berdetak, dengan input J dan K berlogika low (0) maka
tetap tidak terjadi perubahan output. Hal ini disebabkan oleh inputan J dan K yang
berlogika nol dimana keduanya berfungsi sebagai pengontrol level saat clock berdetak.
6.2.2 Kondisi 2
J
0 0 Q1
1 0
Cp
1
Q2'
K 2 1
1 1
6.2.3 Kondisi 3
J
1 1 Q1
1 1
Cp
1
Q2'
K 2 0
0 0
6.2.4 Kondisi 4
J
1 1 Q1
1 1
Cp
1
Q2'
K 2 1
1 0
Cp
J
K
Q1
Q2'
Dari diagam diatas dapat diketahui bahwa ketika ketika JK = 0 maka tidak
terjadi perubahan pada outputnya. Ketika JK=01 makan akan terjadi kondisi reset dan
kondisi set saat JK=10. Adpun kondisi lainnya akan berubah sesuai dengan detakan
atau input clock. Dimana clock menjadi kunci perizinan bagi output setelah adanya
perubahan level oleh inputan J dan K.
VII. KESIMPULAN