I. TUJUAN
transistor
Sebuah Gerbang logika adalah salah satu jenis komponen elektronika yang
berfungsi sebagai pengambil keputusan logika dari dua atau lebih kombinasi sinyal
logika digital yang masuk pada terminal masukkannya (input), dan hanya memiliki
satu buah terminal pada keluarannya (Output). Sebagai standar komersial komponen
Notasi ini dari TTL atau CMOS mengacu pada teknologi logika yang
digunakan untuk memproduksi sirkuit terpadu, (IC) atau chip "" seperti yang lebih
umum disebut. Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari
menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta
tidak praktis. Perkembangan teknologi elektronika terus semakin meningkat dengan
Digital, sehingga produk elektronik makin tahun makin tampak kecil dan canggih.
dan kecil sehingga dapat mengurangi berat Satelit, Misil dan jenis-jenis pesawat
ruang angkasa lainnya. Desain komputer yang sangat kompleks dapat dipermudah,
diperkecil.
Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari
seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi
hanya berisi beberapa transistor individu, adalah sebagai sebuah mikroprosesor yang
lebih kompleks mungkin berisi ribuan individu gerbang transistor. Terdapat tiga
gerbang logika dasar, yaitu : gerbang AND, gerbang OR, gerbang NOT. Ketiga
gerbang logika yang terdiri dari transistor dwikutub (BJT), dioda dan resistor, ini
transistor karena fungsi penggerbangan dilakukan oleh jaringan diode dan fungsi
Yang disederhanakan
Cara kerja
pada basis diperlukan untuk mencegah ketakstabilan dan kesalahan operasi. Pada
versi sirkuit terintegrasi, dua diode menggantikan R3 untuk mencegah arus basis
apapun saat masukan pada keadaan rendah. Selain itu, untuk menambah sebaran
tetapi menggunakan gerbang NPN dan PNP pada tegangan catu yang berbeda untuk
masih relatif tinggi. Ketika transistor jenuh ketika semua masukan tinggi, muatan
disimpan di daerah basis. Ketika keluar dari daerah jenuh (salah satu masukan
rendah), muatan ini harus dihilangkan terlebih dahulu, yang membutuhkan beberapa
saat. Salah satu cara untuk mempercepat adalah dengan menghubungkan resistor dari
minoritas pada basis. Masalah di atas telah diatasi TTL dengan mengganti diode pada
sirkuit DTL dengan transistor multi-emitor, yang juga mengurangi area yang
membentangi R3, dan induktor kecil berderet dengan R2. Teknik yang digunakan
pada IBM 1401 ini disebut CTDL (complemented transistor diode logic).
B. Logika Resistor–Transistor
keluarga sirkuit digital yang dibuat dari resistor sebagai jaringan masukan dan
transistor dwikutub (BJT) sebagai peranti sakelar. RTL adalah keluarga logika digital
bertransistor yang pertama, keluarga yang lain adalah logika diode–transistor (DTL)
Kelebihan utama dari RTL adalah jumlah transistor yang sedikit, di mana ini
komponen yang relatif mahal. IC logika awal juga menggunakan sirkuit ini, tetapi
dengan cepat digantikan dengan sirkuit yang lebih baik, seperti logika diode–
Kekurangan paling jelas dari RTL adalah borosan dayanya yang tinggi ketika
membutuhkan lobih banyak arus yang harus dicatu ke RTL dan lebih banyak bahang
yang hapus dibuang dari RTL. Kebalikannya, sirkuit TTL meminimalkan kebutuhan
tersebut. Pembatasan lain dari RTL adalah sebaran masuk (fan-in) yang terbatas, tiga
masukan menjadi batas untuk banyak desain sirkuit untuk operasi normal sebelum
kehilangan kekebalan akan desah. Rangkaian terintegrasi NOR RTL standar dapat
menggerakan hingga tiga gerbang serupa. Sebagai alternatif, ini cukup untuk
catu kolektor yang tinggi dan diode pemangkas mengurangi waktu pengisian
kapasitas liar. Susunan ini mensyaratkan diode memangkas kolektor ke level logika
yang telah didesain. Susunan ini juga digunakan pada DTL (logika diode–transistor)
C. Logika Transistor-Transistor
Logika transistor–transistor (TTL) adalah salah satu jenis sirkuit digital yang
dibuat dari transistor dwikutub (BJT) dan resistor. Ini disebut logika transistor-
dilakukan oleh transistor (berbeda dengan RTL dan DTL). TTL menjadi IC yang
peralatan dan instrumentasi tes, dan lain-lain. Gelar TTL kadang-kadang digunakan
untuk menyebut taraf logika yang mirip dengan TTL, bahkan yang tidak
berhubungan dengan TTL, sebagai contohnya adalah sebagai etiket pada masukan
Walaupun didesain untuk penggunaan taraf logika sinyal digital, sebuah TTL
dapat dipanjar untuk digunakan sebagai penguat analog. Penguat seperti ini mungkin
sangat berguna pada peranti yang harus mengubah sinyal analog km sinyal digital,
tetapi biasanya tidak digunakan ketika penguatan analog menjadi kegunaan utama
peranti.Pembalik TTL dapat juga digunakan pada osilator kristal karena kemampuan
seperti DEC VAX dan Data General Eclipse. Karena mikroprosesor menjadi lebih
berguna, peranti TTL menjadi penting untuk digunakan sebagai logika penempel,
dan logika diode–transistor (DTL) dengan menggunakan transistor tidak hanya untuk
dari diode mempunyai kapasitansiyang cukup besar, jadi mengubah taraf logika pada
masukan DTL memerlukan waktu dan energi yang tidak sedikit. Seperti terlihat pada
skema di atas, konsep dasar dari TTL adalah mengisolasi masukan dengan
digerakan tinggi hanya oleh pertemuan basis-kolektor dari transistor masukan yang
dipanjar maju. Skema kedua menambahkan keluaran tiang totem. Ketika Q2 mati
(logika 1), resistor membuat Q3 hidup dan Q4 mati, menghasilkan logika 1 yang lebih
keluaran. Dioda memaksa emitor dari Q3 ke ~0.7 V, sedangkan R2, R4 dipilih untuk
secara signifikan. TTL sangat sesuai dibuat sebagai sirkuit terpadu karena masukan
membentuk transistor multi emitor. Karena peranti yang rumit mungkin menambah
biaya sirkuit jika dibuat dari transistor terpisah, tetapi dengan mengkombinasikan
beberapa sirkuit kecil menjadi peranti yang lebih rumit, sebaliknya ini mengurangi
biaya implementasi pada IC. Seperti logika yang menggunakan transistor dwikutub
lainnya, arus kecil harus diambil dari masukan untuk memastikan taraf logika yang
benar. Arus yang diambil harus dalam kapasitas tingkat sebelumnya, sehingga
membatasi gerbang yang dapat disambungkan (fanout). Semua TTL standar bekerja
pada pencatu daya 5 volt. Isyarat masukan TTL dikatakan rendah jika berada di
antara A TTL 0 V dan 0.8 V dimana mewakili titik ground, dan tinggi ketika berada
di antara 2.2 V dan 5 V, mewakili titik catu (taraf logika presisi mungkin sedikit
bervariasi di antara subtipe). Keluaran TTL biasanya terbatas pada batas yang lebih
sempit di antara 0 V dan 0.4 V untuk logika rendah dan di antara 2.6 V dan 5 V
untuk logika tinggi, memberikan ketahanan desah 0,4V. Standarisasi taraf logika
TTL sangat penting karena papan sirkuit yang rumit sering menggunakan IC TTL
yang diproduksi oleh berbagai pabrik dan dipilih berdasarkan kesiapan dan harga,
kecocokan harus meyakinkan, dua papan sirkuit dari jalur perakitan yang pada
mungkin memiliki campuran merk yang berbeda untuk posisi yang sama dalam
papan. Dalam batas dapat digunakan yang cukup luas, gerbang logika dapat dianggap
Peranti TTL mengonsumsi lebih banyak daya daripada peranti CMOS yang
ekivalen saat siaga, tetapi konsumsi daya tidak meningkat bersamaan dengan
sirkuit ECL, TTL menggunakan lebih sedikit daya dan mempunyai aturan desain
yang lebih sederhana, tetapi juga lebih lambat. Pendesain dapat mengkombinasikan
ECL dan TTL dalam sistem yang sama untuk mendapatkan performansi dan
penghematan yang lebih baik, tetapi peranti penggeser-taraf dibutuhkan di antara dua
dari peranti TTL yang taksimetrik, impedansi keluaran antara keadaan tinggi dan
rendah tidak simetris, membuatnya tidak cocok untuk menggerakan kawat transmisi.
Kekurangan ini biasanya dapat diatasi dengan menyangga keluaran dengan peranti
penggerak-saluran khusus untuk isyarat yang harus dikirim melalui kabel panjang.
ECL, karena struktur keluarannya simetris pada impedansi rendah, ECL tidak
mengalami kekurangan ini. Keluaran struktur tiang totem TTL memiliki waktu
tumpang tindih sebentar saat semua transistor menghantar, menghasilkan pulsa arus
yang besar diambil dari catu. Pulsa tersebut dapat digandengkan dengan cara yang
tidak diinginkan pada sepanjang kemasan multi sirkuit terpadu, menghasilan batas
desah yang dikurangi dan performa yang lebih lambat. Sistem TTL biasanya
memiliki kondensator untuk setiap satu atau dua kemasan, jadi pulsa arus yang
disebabkan oleh dalah satu tidak mengakibatkan perubahan tegangan catu. Beberapa
produsen sekarang menyuplai logika CMOS ekivalen dengan taraf masukan dan
keluaran yang kompatibel, biasanya nomor peranti mirip dengan komponen sejenis.
namanya TTL, namun tidak hanya tersusun dari transistor saja, namun ada
Gerbang-gerbang logika dari logic family TTL ini banyak dipakai dalam
perancangan IC-IC digital dalam level LSI. Logic family TTL ini memiliki sub-
family.
b) TTL kecepatan tinggi (H), lebih cepat daripada TTL standar, tapi borosan juga
d) TTL Schottky daya rendah (LS), menggunakan TTL daya rendah dan diode
mungkin adalah tipe TTL paling umum, digunakan sebagai logika perekat pada
penyempurnaan dari LS, dikenalkan pada tahun 1985, dengan sirkuit "Miller-
khusus, sebagai contoh peranti seri 7400 dari TI dispesifikasikan dari 0 hingga
70 °C, dan peranti seri 5400 dalam spesifikasi militer dengan daerah suhu dari
g) Peranti tahan radiasi ditawarkan untuk penggunaan luar angkasa dan nuklir.
i) TTL tegangan rendah (LVTTL) untuk pencatu daya 3.3 pada antarmuka
memori.
III. ALAT/BAHAN
- Transistor : BC 108
- Dioda : 1 N 4002
- LED
- Saklar
- Multimeter
- Sumber DC
- Kabel Secukupnya
IV. LANGKAH PERCOBAAN
A. Rangkaian Dasar
data.
+ 5 Volt A
R1 = 100 Ω
1
2
B
1
2
R1 = 10 k Ω
Gambar a Gambar b
+ 5 Volt
R1 = 100 Ω
R2 = 4k7 Ω
Gambar c
B. Rangkaian Gabungan
A B C A B C A Ā
0 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 1 1 0
1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1
A B C A B C
0 0 1 0 0 1
0 1 1 0 1 0
1 0 1 1 0 0
1 1 0 1 1 0
0/0/1
1
0/1/0
1
0
1
Ketika salah satu atau kedua masukan diberi tegangan 5 volt, dioda A
dan dioda B mengalirkan arus melewati tahanan 2 masuk ke basis
transistor dimana emitor basis mendapat bias reverse dan basis kolektor
mendapat bias forward. Sehingga transistor berada pada kondisi saturasi,
maka tegangannya berada pada kondisi rendah yang dinyatakan dengan
logika 0 dan kondisi lampu padam.
VII. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, praktikan dapat:
1. Menerangkan fungsi gerbang AND, OR, dan NOT.
a. Fungsi gerbang AND : Keluaran dari suatu gerbang AND bernilai 1
apabila semua masukan bernilai 1
b. Fungsi gerbang OR : Keluaran dari suatu gerbang OR bernilai 1
apabila salah satu atau semua masukan bernilai 1
c. Fungsi gerbang NOT : Keluaran dari suatu gerbang NOT bernilai 1
apabila masukan tidak bernilai 1
2. Merangkai gerbang-gerbang dengan rangkaian tahanan, dioda, dan
transistor yang dapat diketahui bahwa dioda berfungsi sebagai penyearah
arus dan transistor sebagai saklar. Serta telah dibuktikan pada percobaan
bahwa jika salah satu tahanan diganti dengan tahanan yang lebih besar
maka menyebabkan rendahnya arus yang melewati tahanan yang besar
dibandingkan sebelumnya.
3. Membuat tabel kebenaran dimana hasil yang diperoleh dari rangkaian
menunjukkan tabel kebenaran yang sudah sesuai.
4. Merangkai fungsi gerbang NAND dan NOR
a. NAND merupakan inverter gerbang AND, dimana keluarannya
menempati 1 jika salah satu atau kedua masukannya dalam keadaan 0.
b. NOR merupakan inverter dari gerbang OR, dimana keluarannya
menempati 1 jika dan hanya jika keadaan masukan menempati
keadaan 0.
DAFTAR PUSTAKA
Audika, Putri. 2015. Pengertian IC (Integrated Circuit). Pada
http://putriaudika.blogspot.com/2015/11/rangkaian-terpadu-digital-digital.html.
Diakses pada 14 September 2018 pukul 20.18 Wita.