Anda di halaman 1dari 36

TEKNOLOGI LOGIKA Page 1

TEKNOLOGI LOGIKA Page 2


BAB 5
TEKNOLOGI LOGIKA

TEKNOLOGI LOGIKA Page 3


Deskripsi Singkat

Dalam bab ini mempelajari tentang teknologi yang digunakan pengemasan IC


pada famili SSI dan MSI, parameter dan batasan, teknologi logika, ambang
logika, logika bipolar,dan jenis tunda propagasi.

Kompetensi Mahasiswa

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :

1. Menjelaskan teknologi yang digunakan untuk pengemasan IC pada famili


SSI dan MSI,
2. Mengetahui parameter dan batasan,
3. Menjelaskan teknologi logika,
4. Menjelaskan ambang logika,
5. Menjelaskan logika bipolar, dan
6. Mengetahui jenis tunda propogasi.

5.1 PARAMETER DAN BATASAN

Komponen-komponen logika yakni gerbang-gerbang dan memori biasanya


dikemas pada sebuah IC (​integrated circuit​) ataupun chip. Dua teknologi dasar
dalam IC digital adalah bipolar dan MOSFET (​metal oxide semi konduktor field
effect transistor​). Suatu keluarga digital merupakan komponen yang kompatibel
dengan tingkat logika dan catu tegangan yang sama. Desain yang digunakan pada

TEKNOLOGI LOGIKA Page 4


masalalu adalah DTL yang memakai dioda dan transistor.Desain TTL yang
menggunakan transistor saat ini menjadi keluarga yang paling popular dalam
serpih SSI dan MSI.Sedangkan ECL merupakan keluarga logika tercepat yang
banyak digunakan dalam berbagai aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi.

- SSI (​Small Scale Integrated​) ​→​Teknologi kepadatan IC yang terdiridari 1-10


gerbang
- MSI (​Medium Scale Integrated​) ​→​Teknologi kepadatan IC yang terdiridari
10-100 gerbang
- LSI (​Large Scale Integrated)​ ​→​Teknologi kepadatan IC yang terdiridari
100-100.000 gerbang
- VLSI (​Very Large Scale Integrated)​ ​→​Teknologi kepadatan IC yang
terdiridari 100.000 gerbanglebihdalamsetiapserpih

Seperti piranti-piranti yang lain, gerbang mempunyai parameter atau sifat dan
batasan yang menentukan jenis penggunaan dan aplikasinya. Beberapa parameter
di antaranya adalah:

1. Desipasi daya (​power dissipation)​ adalah daya yang dikonsumsi oleh suatu
gerbang apabila gerbang tersebut secara penuh digerakkan oleh masukannya.
Ada dua macam desipasi daya, sebagaiberikut :
a) Desipasi daya statik didefinisikan sebagai daya yang didesipasikan oleh
gerbang jika tidak ada proses perubahan (​switching​). Desipasi daya ini

TEKNOLOGI LOGIKA Page 5


disebabkan oleh adanya hubungan pada rangkaian gerbang ke catu daya
dan ground pada saat keluaran tinggi atau rendah.
b) Desipasi daya dinamik didefinisikan sebagai daya yang didesipasikan oleh
gerbang jika ada proses perubahan. Hal ini terjadi karena transistor
beroperasi dari catu daya V​DD​ dan mengisi kapasitor beban.

……………………………..(​5.1)

Rumus dari desipasi daya: ket : f = frekuensi Persamaan di atas diturunkan


​ ​.
dengan asumsi bahwa keluaran rendah = 0 V dan keluaran tinggi = ​VDD

2. Fan in adalah cacah gerbang logika serupa yang dapat dihubungkan


kemasukan tanpa menimbulkan penurunan aras tegangan.
3. Fan out adalah cacah gerbang logika serupa yang bisa dioperasikan oleh
sebuah gerbang tanpa menyebabkan penurunan aras tegangan pada gerbang
tersebut.
4. Kecepatan dinyatakan sebagai waktu tunda yang dialami oleh pulsa masukan.
Waktu tunda ini sering disebut sebagai tunda propogasi (​propogation delay)​ .
Kinerja dinamik dari jenis rangkaian logika ditentukan oleh waktu tunda
propagasi dari inverter dasarnya.t​PLH adalah waktu tunda propagasi dari
masukan logika rendah ke keluaran logika tinggi.t​PHL adalah waktu tunda
propagasi dari masukan logika tinggi ke keluaran logika rendah.
tp ≡ ½ (t​PLH​ + t​PHL​)…………………………​(5.2)

TEKNOLOGI LOGIKA Page 6


Makin pendek waktu tunda propagasi, makin tinggi kecepatan operasi jenis
rangkaian logika.Tunda propogasi adalah selisih waktu antara diberikannya
pulsa masukan ke piranti logika dan perubahan keadaan logika yang terjadi

pada keluaran.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 7


Gambar 5.1 Definisi dari waktu tunda propagasi dan waktu perubahan (switching
times) dari sebuah inverter. [4].

5. Kekebalan derau (​noise immunity​) adalah tegangan derau maksimum yang


diperbolehkan pada masukan tanpa menyebabkan perubahan pada keluaran.
Derau digunakan untuk menunjuk pada semua isyarat yang tidak diinginkan,
misalnya hum, transients dan glitches. Ada dua jenis kekebalan derau:
kekebalan derau rendah (​low-noise immunity​, LNI) jika masukan pada logika
0, dan kekebalan derau tinngi (​high-noise immunity,​ HNI) jika masukan pada
logika 1. Masukan logika 1 lebih tahan terhadap derau disbanding logika 0.
Ambang derau (​noise margin​) adalah amplitude dari pulsa derau yang dapat
menyebabkan perubahan aras logika, dan biasanya diberitahukan oleh pabrik
pembuat IC tersebut.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 8


Gambar 5.2 ​Voltage Transfer Characteristik​ (VTC) sebuah inverter.[4].
Operasi static dari jenis rangkaian logika ditentukan karakteristiknya oleh
karakteristik ​voltage transfer characteristik (VTC) dari inverter dasarnya.
Pada VTC terdapat 4 parameter, V​OH​, V​OL​, V​IH​dan V​IL​. V​IH dan

V​IL​didefinisikan sebagai titik di mana arah kemiringan kurva = -1.


- V​M didefinisikan
​ sebagai tegangan ambang di mana v​O​ = v​I​.
- V​IL​adalah harga maksimum sinyal masukan v​i yang masih dianggap oleh
inverter sebagai logika 0.
- V​IH adalah
​ harga minimum sinyal masukan v​i yang masih dianggap oleh
inverter sebagai logika 1.
- V​OH adalah
​ harga sinyal keluaran logika 1
- V​OL adalah
​ harga sinyal keluaran logika 0
Ketahanan (​robustness)​ dari jenis rangkaian logika ditentukan oleh
kemampuannya untuk menolak derau yang dinyatakan dengan ‘​noise margin​’.
NM​H ≡
​ V​OH ​– V​IH

NM​L​≡ V​IL​– V​OL

TEKNOLOGI LOGIKA Page 9


Sebuah inverter yang ideal mempunyai:
NM​H ​= NM​L​ = V​DD​/2
V​M​ = V​DD​/2………................................................................................​(5.3)
5.2 TEKNOLOGI LOGIKA

Elemen-elemen logika dapat dikelompokkan menjadi dua,yaitu


elemen-elemen yang menggunakan semikonduktor bipolar dan elemen-elemen
yang menggunakan teknologi MOS (​metal-oxide silicon)​ . RTL (​resistor-transistor
logic)​ dan TTL (transistor-transistor logic) termasuk dalam kategori bipolar. Tipe
MOS menggunakan ​field-effect transistor dan termasuk di dalamnya adalah
p-channel (​ pMOS), ​n-channel(​ nMOS) dan ​complementary​ (CMOS).

Dua teknologi dasar dalam industry IC digital adalah bipolar pada suatu
serpih (​chip)​ , dan yang kedua adalah MOSFET. Teknologi bipolar lebih cocok
untuk produksi SSI dan MSI yang lebih cepat operasinya. Teknologi MOS
mendominasi bidang SSI sebab dengan ini jumlah MOSFET yang lebih besar
dapat dikemas dalam ukuran serpih yang sama, selain itu kebutuhan daya yang
sangat rendah memberikan keunggulan tersendiri bagi CMOS.

Suatu keluarga digital merupakan sekelompok piranti kompitabel dengan


tingkat logika dan catu tegangan yang sama. Kompatibel berarti kita dapat
menyambung keluaran suatu piranti tertentu dengan masukan piranti yang lain.
Kompabilitas ini memungkinkan aneka kombinasi yang berbeda dalam jumlah

TEKNOLOGI LOGIKA Page 10


besar. DTL memakai diode dan transistor. Desain yang pernah menjadi popular
ini sekarang menjadi using. TTL hampir semata-mata menggunakan transistor,
dan kini menjadi keluarga yang paling popular dalam serpih SSI dan MSI. ECL
merupakan keluarga logika tercepat yang banyak digunakan dalam berbagai
aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi.

Teknologi logika memiliki pembagian dalam tingkat keterpaduan.


Keterpaduan skala kecil (​Small Scale Intergration atau SSI ) adalah teknologi
kepadatan IC yang didalamnya dapat terdiri dari 1 hingga 10 gerbang dalam setiap
serpihnya (kemasannya). Keterpaduan skala menengah (​Medium Scale
Intergration a​ tau MSI) berarti teknologi kepadatan IC yang di dalamnya terdiri
dari 10 hingga 100 gerbang dalam satu serpih. Keterpaduan skala besar (​Large
Scale Intergration atau LSI) berarti teknologi kepadatan IC yang di dalamnya
terdiri dari 100 hingga 100.000 gerbang dalam setiap serpih.

Terakhir keterpaduan skala sangat besar (​Very Large Scale Intergration


atau VLSI) berarti teknologi kepadatan IC yang didalamnya terdiri lebih dari
100.000 gerbang lebih dalam setiap serpih. Pada tahun 1995, IC VLSI rata-rata
terdiri dari 5.500.000 transistor.

Keluarga Logika Resistor Transistor atau ​Resistor Transistor Logic​ (RTL)

Keluarga RTL ini adalah bentuk rangkaian Logika yang pertama kali
diperkenalkan. ​Fan-out dari RTL tidak lebih daripada 5. Gerbang NOR
merupakan contoh dari RTL. Rangkaian ini terdiri dari dua resistor masukkan,

TEKNOLOGI LOGIKA Page 11


yaiu masukkan A dan masukkan B, sebuah tahanan kolektor Rc, dan sebuah
transistor yang berfungsi sebagai saklar.

Perhatikan Gambar gerbang logika NOR 5.3 yang menjelaskan langkah-langkah


menggunakannya.
Prinsip Kerja:

Keluarga Y akan menjadi Tinggi (1) hanya jika kedua masukkannya, yaitu
A dan B, berada pada logika 0.

Rangkaian RTL telah tersedia untuk berbagai macam gerbang logika.


Tetapi karena kecepatannya yang rendah (mili detik), keluarga RTL ini segera
digeser oleh keluarga DTL yang lebih maju. Dan keluarga RTL sekarang telah
menjadi using, karena orang jarang memakainya lagi.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 12


Gambar 5.3 gerbang logika NOR [5].

Keluarga Logika Dioda Transistor atau ​Diode Transistor Logic​ (DTL)

Keluarga DTL merupakan keluarga piranti digital yang lebih canggih dan
lebih cepat daripada keluarga RTL. Karena arus yang menyertai perubahan
keadaan logika transistor mengalir melalui hambatan maju yang lebih rendah
daripada diode (tahanan diode atau tahanan ​Bulk)​ , bukan melalui hambatan seri
yang lebih tinggi pada operasi RTL, ​Fan-out u​ ntuk DTL tertinggi adalah 6.
Sedangkan ​fan-in​ nya 6

TEKNOLOGI LOGIKA Page 13


Logika DTL ini secara relative adalah lambat (waktu tundaan penjalaran
atau propagasinya sekitar 30 nanodetik). Keluarga DTL pada keluarannya masih
mengandung desah atau derau sebesar 1,2 Volt. Sedangkan disipasi daya per
gerbangnya adalah 11 mW.

Keluarga Logika Transistor-Transistor atau ​Transistor-Transistor Logic


(TTL)

Keterbatasan keluarga DTL mendorong orang untuk menciptakan suatu


piranti digital dengan teknologi yang lebih baik. Piranti digital TTL merupakan
hasil pengembangan dari DTL. Keluarga TTL, jauh lebih cepat, pemakaian
dayanya lebih hemat, dan kebal derau.

IC standar keluarga TTL atau biasa di beri notasi 74XX. TTL


dikembangkan melewati beberapa tahapan sejak munculnya DTL. Sepanjang
waktu tersebut, kemajuan yang diperolehnya dapat membuatnya mengurangi
waktu tunda bagian dalam (​internal time delay) d​ an konsumsi daya. Pada waktu
yang sama setiap pabrik pembuat telah memperkenalkan serpih (​chip​) dengan
fungsi dan aplikasi terbaru.

5.3 AMBANG LOGIKA

Elemen logika mempunyai dua keadaan: logika 0 dinyatakan sebagai aras


tegangan rendah, biasanya 0 Volt, dan logika 1 dinyatakan sebagai aras tegangan
positif untuk logika positif (dan arus tegangan negative untuk logika negatif).

TEKNOLOGI LOGIKA Page 14


Aras tegangan yang digunakan untuk menyatakan logika 1 bergantung pada
teknologi yang digunakan.Untuk teknologi bipolar logika 1 dinyatakan sebaga
iaras tegangan 5 Volt, dan untuk MOS, logika 1 dinyatakan sebagai aras tegangan
antara 3 Volt sampai 15 Volt.

Dalam praktek, terdapat dua tegangan ambang untuk masing-masing aras


logika. Ambang logika 1 adalah tegangan atas dimana logika 1 dikenali, dan
ambang logika 0 adalah tegangan bawah dimana logika 0 dikenali. Tegangan
ambang logika pada saat elemen logika memberikan respons untuk teknologi
bipolar (misalnya TTL) adalah

Logika 1, ambang = 2 Volt (atau 2,4 Volt dengan batas derau sampai 0,4 Volt)

Logika 0, ambang = 0,8 Volt (atau 0,4 Volt dengan batas deraus ampai 0,4 Volt),

Dan untuk teknologi MOS (misalnya CMOS)

logika 1, ambang = 0,7 X tegangancatu V​DD

logika 0, ambang = 0,3 X tegangancatu V​DD

Aras logika antara dua tegangan ambang (bipolar 0,8-2 Volt; MOS 0,3 V​DD​-0,7
V​DD​) tidak terdefinisikan, bukan logika 1 atau logika 0.

Keluarga TTL (​Transistor-transistor Logic)​ memiliki keuntungan yaitu, sebagai


berikut :

TEKNOLOGI LOGIKA Page 15


a. Jauh lebih cepat, pemakaian daya hemat dan kebal derau, tidak mahal dan
mudah digunakan.

Dan ciri lainnya dari keluarga TTL (​Transistor-transistor Logic​) adalah Transistor
bipolar dapat digunakan dalam dua cara yaitu mode jenuh dan mode tidak jenuh
yang diibaratkan sebagai saklar (​switch)​ dan biasanya diberinotasi 74XX.

Gambar 5.4 logika NAND dari TTL [3].

Jika kedua masukan atau salah satu masukannya dalam keadaan 0, maka
Tr1 akan aktif (on) dan tegangan pada kaki basis nya sebesar 1 V, tegangan itu
akan melewati dioda Ds dan tegangan menjadi berkurang 1v-0,7v =0,3 v.
Tegangan 0,3 v tidak cukup untuk mengaktifkan Tr2, sehingga Tr2 OFF. Tr2

TEKNOLOGI LOGIKA Page 16


menjadi inverter yang menghasilkan out 1.Tegangan output yang dihasilkan oleh
Tr2 sebesar 3,4 volt.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 17


Gambar 5.5.Gerbang Logika CMOS dan Tabel [3].

Konfigurasi Inverter CMOS.Dengan tegangan masukanV​in​=1, MOSFET


saluran N adalah on dan MOSFET saluran P adalah off, sedangkan tegangan
keluarannyaV​out​=0. Begitu juga sebaliknya.V​out​=V​in​.

5.4 LOGIKA BIPOLAR

Logika bipolar menggunakan transistor bipolar untuk menghasilkan sejumlah


fungsi-fungsi logika. Transistor bipolar dapat digunakan dalam dua cara: mode
jenuh dan mode tak jenuh.

Dalam mode jenuh, transistor digunakan sebagai saklar. Pada saat sambungan
basis-emitor ​(b-e) mempunyai prasikap maju, arus kolektor mengalir seperti
terlihat pada Gambar 5.6 (a). jika parameter transistor dan nilai R​1 dan R​2 dipilih
dengan tepat, transistor dapat di buat jenuh pada saat arus kolektor maksimum.
Pada saat jenuh, ​potensial emitter kolektor V​CE(jenuh) adalah antara 0.1 – 0.2 V dan
transistor berfungsi sebagai piranti hubung singkat semu. Jika sambungan b-e
berprasikap balik (Gambar 5.6 (b)) transistor mati, dan kolektor mempunyai
tegangan catu V​CC​ (5 V).

TEKNOLOGI LOGIKA Page 18


Gambar 5.6. (a) Transistor jenuh, dan (b) Transistor cut-off [6].

Keuntungan dari penggunaan mode jenuh adalah konsumsi dayanya rendah.


Tetapi mode ini akan mengalami gangguan jika tunda propogasinya panjang.
Gambar 5.8 menunjukkan tanggapan tegangan keluaran kolektor V​CE suatu
transistor terhadap gelombang pulsa masukan ideal. Dari gambar tersebut dapat
dilihat, bahwa tegangan kolektor tidak langsung memberikan tanggapan terhadap
gelombang masukan, tetapi akan tampak adanya waktu tunda atau tunda
propogasi.

Bipolar merupakan salah satu teknologi dasar dalam IC digital. BJT (​Bipolar
Junction Transistor)​ adalah elemen pensaklaran aktif yang digunakan dalam
rangkaian TTL. Dua jenis rangkalain logika yang berdasarkan BJT: TTL dan
ECL.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 19


a. TTL
Sebelum era VLSI, TTL banyak digunakan.Sekarang TTL muncul kembali
dengan daya yang rendah dan kecepatan yang tinggi. Kecepatan tinggi diperoleh
dengan mencegah BJT memasuki daerah jenuh. Jenis TTL ini menggunakan
dioda Schottky, sehingga disebut Schottky TTL.
b. ECL
ECL (​Emiter Couple - Transistor Logic)​ dibuat berdasarkan implementasi
‘​current-switch​’ pada ​inverter​. Elemen dasarnya adalah penguat ​differential.​
Pada operasi ECL ini, keadaan jenuh selalu dihindari sehingga menghasilkan
kecepatan operasi yang tinggi. ECL merupakan rangkaian logika tercepat,
banyak digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi.

Emitter Couple Transistor Logic​ (ECL)

ECL adalah jenis rangkaian logika yang paling cepat. Kecepatan yang
tinggi ini diperoleh dengan,:

a. mencegah semua transistor memasuki daerah jenuh untuk mencegah


waktu tunda penyimpanan.
b. menjaga simpangan logika yang relatif kecil (kira-kira 0,8 V atau
kurang) → mengurangi waktu pengisian atau pengosongan kapasitansi
beban atau kapasitansi parasitik lainnya.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 20


ECL berdasarkan pada penggunaan saklar kendali arus yang realisasinya
menggunakan pasangan differential seperti yang terlihat pada gambar 5.7.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 21


Gambar 5.7 Gambar Elemen dasar dari ECL yaitu pasangan differential.[3].

Pasangan transistor di-bias dengan sumber arus yang konstan I,dan satu
sisi dihubungkan dengan sumber tegangan rujukan V​R​. Arus I dapat diarahkan ke
Q​1​ atau Q​2​ di bawah kendali sinyal masukan v​I​.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 22


Jika v​I > V​R sebanyak 4V​T (≈ 100 mV), hampir semua arus I melalui Q​1​.
Untuk α ≈ 1, v​O1 = V​CC – IR​C​. Pada saat yang sama arus yang melalui Q​2 hampir
nol, sehingga v​O2​ = V​CC​.

Sebaliknya, jika v​I < V​R sebanyak 4V​T​, hampir semua arus melalui Q​2 dan
arus yang melalui Q​1​ hampir nol, sehingga v​O1​ = V​CC​ dan v​O2​ = V​CC​ – IR​C​.

Sebagai sebuah elemen logika, pasangan differential merealisasikan fungsi


inversi pada v​O1 dan pada saat bersamaan memberikan sinyal keluaran
komplementari pada v​O2​. Level logika keluaran: V​OH = V​CC dan V​OL = V​CC –IR​C​,
sehingga simpangan logika keluaran = IR​C.

Catatan:

- Sifat rangkaian differential membuat rangkaian kurang sensitif terhadap


derau.

- Arus yang ditarik dari catu daya tetap konstan selama proses switching.

- Level logika keluaran keduanya merujuk ke V​CC sehingga dapat dibuat


stabil dengan mengoperasikan rangkaian dengan V​CC = 0, artinya
menggunakan catu daya negatif.

- Perlu disediakan beberapa cara untuk membuat level sinyal keluaran


kompatibel dengan sinyal pada masukan sehingga satu gerbang dapat
men-drive gerbang lainnya.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 23


Adanya keluaran komplementer menyederhanakan perancangan logika
dengan ECL.

→​ Jenis-Jenis ECL :

1. ECL 100K
- Waktu tunda gerbang pada orde 0,75 ns
- disipasi daya kira-kira40 mW/gerbang, untuk DP = 30 pJ.
2. ECL 10K
- Waktu tunda gerbang pada orde 2 ns
- disipasi daya kira-kira 25 mW/gerbang, untuk DP = 50 pJ.

Walaupun DP (​Delay-Power Product​) pada ECL 10K lebih tinggi daripada


pada ECL 100K, ECL 10K lebih mudah digunakan. Hal ini disebabkan oleh
waktu naik dan turun dari pulsa masukan dibuat panjang untuk mengurangi
‘crosstalk’ antara saluran sinyal yang berdekatan. ECL disebut juga Current Mode
Logic (CML) yang banyak digunakan pada aplikasi VLSI.

Delay-Power Product ialah suatu nilai yang menentukan kefektifan rangkaian


logika, semakin kecil DP maka semakin efektif rangkaian logika. Idealnya dalam
perancangan sebuah rangkaian logika adalah mempunyai kecepatan tinggi tetapi
disipasi daya yang rendah. Tetapi kedua persyaratan ini bertentangan, karena jika
disipasi daya diturunkan dengan menurunkan catu tegangan atau catu arus, atau
keduanya, ‘current-driving capability’ dari gerbang akan menurun. Hal ini

TEKNOLOGI LOGIKA Page 24


disebabkan semakin lama waktu untuk ‘charge’ dan ‘discharge’ pada beban dan
kapasitor parasit, sehingga waktu tunda propagasi meningkat.

5.5 JENIS TUNDA PROPAGASI

Ada dua jenis tunda propogasi pada transistor: tunda propogasi RENDAH
ke TINGGI t​ON akan Nampak jika masukan positif step mengubah ​cut-off
transistor menjadi ON sehingga menghasilkan keluaran negative step seperti pada
Gambar 5.8.

Gambar 5.8 Gambar Tunda propogasi [6].

Jenis lain adalah tunda propogasi dari TINGGI ke RENDAH t​OFF yang
akan muncul pada saat transistor jenuh dimatikan. Nilai t​ON lebih
​ besar
dibandingkan nilah t​OFF karena transistor jenuh memerlukan waktu yang lebih
lama untuk mencapai ​cut-off dibanding transistor ​cut-off mencapai kondisi jenuh.
Masing masing tunda propogasi terdiri dari dua bagian.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 25


Tunda propogasi t​PD​ nilainya ditentukan dari rata rata t​ON dan
​ t​OFF

t​PD​ ≡
​ ½ (​tON
​ ​ + t​OFF)……………………………..​
​ (5.4)

Tunda propogasi untuk gerbang transistor bipolar dalam orde t​ON ​= 7 ndetik dan
t​OFF = 11 ndetik. Tunda ini akan memperlambat kecepatan pensaklaran. Ada
beberapa cara untuk mempertinggi kecepatan pensaklaran transistor.

1. Kapasitor
mempercepat (​Speed capasitor​) dapat di hubungkan paralel dengan resistor
basis (Gambar 5.9 ) Cara ini merupakan cara yang cukup banyak dipakai
dalam untai logika diskrit.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 26


Gambar 5.9 Penggunan kapasitor pemercepat C​S​ [6].

2. Dalam untai logika terintergrasi ,diode penjepit (​clamping diode​) D​1


dipasang antara terminal basis dan kolektor (Gambar 5.10). Pada saat
transistor jenuh, tegangan kolektor V​CE(jenuh) = 0.2 V, lebih kecil
dibandingkan tegangan dasar 0,7 V jika hal ini terjadi, D​1 akan mengambil
arus dari basis dan mencegah transistor agar tidak jenuh. D​1 biasanya berupa
diode barier Schottky berkecepatan tinggi dengan tegangan drop maju
sebesar 0,4 V. ​Transistor Schottky (Gambar 5.11) yang berisi diode penjepit
juga dapat digunakan.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 27


.

Gambar 5.10 Penggunaan ​diode Schottky [​ 1].

TEKNOLOGI LOGIKA Page 28


Gambar 5.11 ​Transistor Schottky [​ 1].

3. Tunda
Propogasi dapat dipertinggi dengan memperkecil pengaruh ​stray
capacitance,​ C​S, yang berisi ​interelectrode dan kapasitansi sambungan
seperti halnya kapasitansi masukan untuk stage berikutnya. Efek C​S, dapat

TEKNOLOGI LOGIKA Page 29


dikurangi dengan memperbaiki tata letak dan meminiatursasi, yang
merupakan hal penting di dalam pengemasan IC. Efek ​stray capacitance
juga dapat dikurangi dengan menggunakan ​totem pole arrangement.​ C​S
secara efektif dihubungkan pada keluaran seperti pada Gambar 5.12. Jika
transistor menyala, C​S secara cepat dilucuti lewat transistor, dan akan
memperbaiki waktu tunda. Tetapi pada saat transistor mati, C​S mengisi
​ lewat
transistor bebab R​S yang
​ akan memberikan rise time yang cukup panjang.
Konstanta waktu C​S​R​S dapat dikurangi dengan memperkecil nilai Rs​. Tetapi

hal ini akan mengakibatkan desipasi daya dari transistor akan membesar.
Untuk menghindari konsumsi daya yang meningkat, digunakan resistor
beban dinamis dalam bentuk transistor dengan hubungan yang disebut
susunan ​totem pole (​totem pole arrangement)​ , R​S diganti dengan transistor
T​2 seperti Gambar 5.12. T​2 dibuat agar menyala pada saat T​1 mati, ​Stray
capacitance C​S akan mengisi lewat resistansi rendah pada transistor T​2​,
sehingga mengurangi rise time, T​2 akan mati jika T​1 menyala, yang akan
menjaga agar waktu pelucutan lewat T​1​ kecil.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 30


Gambar 5.12 Rangkaian ​Totem-pole ​[6].

TEKNOLOGI LOGIKA Page 31


5.6 RINGKASAN

Setelah mempelajari bab ini kita dapat menyimpulkan beberapa hal


sebagai berikut,

1. Dua teknologi dasar dalam IC digital adalah bipolar dan MOSFET (​metal
oxide semi konduktor field effect transistor)​ . Suatu keluarga digital
merupakan komponen yang kompatibel dengan tingkat logika dan catu
tegangan yang sama. Desain yang digunakan pada masalalu adalah DTL
yang memakai dioda dan transistor.Desain TTL yang menggunakan
transistor saat ini menjadi keluarga yang paling popular dalam serpih SSI
dan MSI.​,
2. Komponen-komponen logika mempunyai parameter atau sifat dan batasan
yang menentukan jenis penggunaan dan aplikasinya. Beberapa parameter
di antaranya adalah
- Desipasi daya (​power dissipation)​ ,
- Fan in,​
- Fan out,​
- propogasi (​propogation delay​),
- Kekebalan derau (​noise immunity​).
3. Dua teknologi dasar dalam industry IC digital adalah bipolar pada suatu
serpih (​chip)​ , dan yang kedua adalah MOSFET. Teknologi logika
memiliki pembagian dalam tingkat keterpaduan.
- Keterpaduan skala kecil (​Small Scale Intergration​ atau SSI ),

TEKNOLOGI LOGIKA Page 32


- Keterpaduan skala menengah (​Medium Scale Intergration a​ tau MSI),
- Keterpaduan skala besar (​Large Scale Intergration​ atau LSI)
- Keterpaduan skala sangat besar (​Very Large Scale Intergration a​ tau
VLSI)
4. Elemen logika mempunyai dua keadaan: logika 0 dan logika 1. Dalam
praktek, terdapat dua tegangan ambang untuk masing-masing aras logika.
Ambang logika 1 adalah tegangan atas dimana logika 1 dikenali, dan
ambang logika 0 adalah tegangan bawah dimana logika 0 dikenali.
Tegangan ambang logika pada saat elemen logika memberikan respons
untuk teknologi bipolar (misalnya TTL) adalah :
- Logika 1, ambang = 2 Volt (atau 2,4 Volt dengan batas derau sampai 0,4
Volt)
- Logika 0, ambang = 0,8 Volt (atau 0,4 Volt dengan batas derau sampai 0,4
Volt),

Dan untuk teknologi MOS (misalnya CMOS)

- logika 1, ambang = 0,7 X tegangan catu V​DD


- logika 0, ambang = 0,3 X tegangan catu V​DD

5. Logika bipolar menggunakan transistor bipolar untuk menghasilkan


sejumlah fungsi-fungsi logika. Transistor bipolar dapat digunakan dalam
dua cara: mode jenuh dan mode tak jenuh. Bipolar merupakan salah satu
teknologi dasar dalam IC digital.

TEKNOLOGI LOGIKA Page 33


6. Terdapat dua jenis tunda propogasi pada transistor. Tunda propogasi
RENDAH ke TINGGI (t​ON​) akan Nampak jika memasukan positif step
mengubah cut-off transistor menjadi ON sehingga menghasilkan keluaran
negatif. tunda propogasi dari TINGGI ke RENDAH (t​OFF​) yang akan
muncul pada saat transistor jenuh dimatikan. Nilai t​ON lebih besar

dibandingkan nilah t​OFF karena transistor jenuh memerlukan waktu yang


lebih lama untuk mencapai ​cut-off dibanding transistor ​cut-off mencapai
kondisi jenuh.

5.7 LATIHAN SOAL

1. Jelaskan arti istilah-istilah berikut: ​fan-in,​ ​fan-out​, tegangan ambang,


kolektor terbuka, batas derau, sumber arus, dan sinking current.
2. Perkirakan cacah gerbang dari masing-masing famili IC berikut ini :
a) SSI
b) MSI
c) LSI
d) VLSI
3. Sebutkan Pembagian teknologi logika berdasarkan tingkat
keterpaduannya!
4. Sebutkan batas ambang untuk logika 0 dan logika 1 pada TTL dan batas
ambang untuk logika 0 dan logika 1 pada MOS !
5. Mengapa tunda propogasi T​ON ​lebih besar dari T​OFF​ ?
6. Sebutkan cara mempertinggi kecepatan pensaklaran transistor?

TEKNOLOGI LOGIKA Page 34


7. Bagaimana cara menngurangi efek Stray capacitance?
8. Tuliskan nilai-nilai standar untuk setiap istilah berikut ini yang merupakan
standar pada gerbang logika TTL:
a) Ambang logika 0
b) Ambang logika 1
c) Fan out
d) Fan in
e) Tegangan catu
f) Tunda propogasi
9. Tuliskan famili logika yang sesuai untuk kebutuhan berikut ini:
a) Tegangan catu yang mempunyai range besar dan arus catu rendah
b) Tunda propogasi kurang dari 2,5 ndetik
c) Kecepatan rendah, pengemasan dengan kerapatan sangat tinggi,
tegangan catu sangat rendah dan desipasi daya rendah.
d) Aras logika 1 kira-kira 3,5 V dan aras logika 0 kira-kira 0,3 V
dengan catu 5 V.
10. Untai logika akan digunakan untuk peralatan elektronik saku yang dicatu
dengan baterei kecil 9 V. untai tersebut akan dijalankan pada frekuensi
100 KHz. Sebutkan famili logika yang sesuai untuk aplikasi di atas, dan
berikan nomor serinya

5.8 REFERENSI

[1].Ibrahim, KF. 1996. Teknik Digital.Yogyakarta: Andi

TEKNOLOGI LOGIKA Page 35


[2].N, Wijaya Widjanarka, Ir. 2006. Teknik Digital. Erlangga
[3].https://novtani.wordpress.com/2012/10/21/teknologi-logika
[4].https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1
&cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=https%3A%2F%2Fjavenne.fil
es.wordpress.com%2F2010%2F01%2Frangkaian-logika-digital.ppt&ei=c
OkGVeu6N4qxuASR5ILQCw&usg=AFQjCNHua1znRJIF5IXQ97fccOW
NuDJACw&bvm=bv.88198703,d.c2E
[5].https://books.google.co.id/books?id=-N3UWrHGSIMC&pg=PA123&lpg=
PA123&dq=Teknologi+Logika&source=bl&ots=yHoVeFp-q4&sig=OXr4
sElWLlsHD4NlMPPXcHXpgtc&hl=id&sa=X&ei=1FkCVfOUHYKuuQS
Qu4K4BQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Teknologi%20Logika&f=false
[6].http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/meningkatkan-performans
i-transistor-sebagai-saklar

TEKNOLOGI LOGIKA Page 36

Anda mungkin juga menyukai