Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Empat puluh tahun terakhir perkembangan teknologi elektronika
berlangsung sangat cepat. Sebagian orang tidak hanya menyebutnya sebagai
proses evolusi tetapi lebih tepat disebut sebagai revolusi teknologi. Komponen
elektronika terdiri dari satu atau lebih bahan-bahan elektronika yang
disatukan. Masing-masing rangkaian elektronik memiliki fungsi yang
berbeda-beda bergantung pada komponen-komponen elektronika yang
terpasang pada rangkaian tersebut. Masing-masing komponen elektronika
bentuk, ukuran, dan memiliki fungsi yang berbeda-beda seperti mengatur arus
dan tegangan, menyekat arus,meratakan arus, dan memperkuat sinyal.
Transistor merupakan salah satu komponen elektronika, dalam
mempelajari ilmu elektronika perlu sekali untuk memahami apa itu transistor.
Karena sebagian besar komponen rangkaian elektronik memiliki transistor
maka dari itu seorang yang belajar ilmu elektronika harus mempelajari
terlebih dahulu komponen-komponen elektronika salah satunya adalah
transistor.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk membahas 5 topik
mengenai berbagai macam transistor meliputi, Transistor Transistor Logic
(TTL), Complementary metal–oxide–semiconductor (CMOS), Silicon
Controlled Rectifier (SCR), Diode Alternating Current (DIAC), Triode for
Alternating Current (TRIAC).
1.3 Permasalahan
Permasalahan yang dibahas pada makalah ini mengenai sejarah ditemukan,
pengaplikasian komponen dari topik, keunggulan dan kelemahan, kurva
karakterisasi, contoh komponen, disipasi daya, dan kecepatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Transistor Transistor Logic (TTL)


2.1.1 Sejarah TTL
Berdasarkan Wikipedia Indonesia (2017) TTL ditemukan oleh
James L. Buie, dari Amerika. IC TTL komersial pertama dibuat
oleh Sylvania pada 1963, dinamai Sylvania Universal High-Level Logic
family (SUHL). TTL menjadi terkenal pada pendesain sistem elektronik
setelah Texas Instruments memperkenalkan seri 5400, dengan daerah
suhu untuk militer, pada 1964 dan pada akhirnya seri 7400 pada 1966
dengan daerah suhu yang lebih rendah. Keluarga 7400 dari Texas
Instrument menjadi standar industri.

Gambar. TTL NAND standar, salah satu bagian dari 7400

Peranti yang cocok dibuat oleh Motorola, AMD, Fairchild, Intel,


Intersil, Signetics, Mullard, dan banyak perusahaan lainnya, bahkan di
bekas Uni Soviet. Tidak hanya membuat peranti TTL yang kompatibel,
tetapi peranti kompatibel juga dibuat dengan menggunakan teknologi
sirkuit lainnya. Istilah TTL digunakan pada banyak logika
penyempurnaan yang menggunakan transistor dwikutub, dengan
beberapa penyempurnaan di kecepatan dan kebutuhan daya selama
lebih dari dua dekade.

2
2.1.2 Aplikasi TTL
TTL menjadi piranti penting karena harganya yang murah
membuat teknik digital cukup ekonomis untuk menggantikan pekerjaan
yang sebelumnya dilakukan oleh teknik analog. Kenbak-1, salah satu
komputer pribadi pertama, menggunakan TTL untuk CPU daripada
menggunakan mikroprosesor yang belum tersedia pada tahun 1971.
1973 Xerox Alto dan 1981 Star, yang mengenalkan GUI, menggunakan
sirkuit TTL pada taraf ALU. Banyak komputer yang menggunakan
logika kompatibel-TTL hingga tahun 1990-an. Hingga penemuan logika
dapat diprogramkan, logika dwikutub tersendiri digunakan untuk
percobaan dan pengembangan sirkuit digital terpadu lainnya. Sebelum
penemuan peranti integrasi skala sangat besar (VLSI), TTL merupakan
standar metode konstruksi untuk prosesor dasar,seperti DEC VAX dan
Data General Eclipsel. Karena mikroprosesor menjadi lebih berguna,
peranti TTL menjadi penting untuk digunakan sebagai logika penempel,
seperti penggerak bus cepat pada motherboard, yang menyambungkan
blok-blok fungsi sehingga menjadi elemen VLSI.

2.1.3 Grafik Karakterisasi


Rangkaian switch dengan transistor banyak digunakan sebagai
pengontrol relay, motor, selenoid dan lampu atau sebagai driver input-
output pada rangkaian IC digital (TTL). Cara kerja transistor sebagai
saklar berada pada 2 keadaan yaitu; kondisi Saturasi(switch ON) dan
kondisi Cut-Off (switch OFF), untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
grafik dibawah ini:

Gambar. Grafik kondisi Saturasi(switch ON)


dan kondisi Cut-Off (switch OFF)

3
2.1.4 Kelebihan dan Kekurangan
Peranti TTL mengonsumsi lebih banyak daya daripada
peranti CMOS yang ekivalen saat siaga, tetapi konsumsi daya tidak
meningkat bersamaan dengan peningkatan kecepatan clock secepat
peranti CMOS. Dibandingkan dengan sirkuit ECL, TTL menggunakan
lebih sedikit daya dan mempunyai aturan desain yang lebih sederhana,
tetapi juga lebih lambat. TTL kurang sensitif terhadap kerusakan karena
pembuangan elektrostatik daripada peranti CMOS awal. Walaupun
didesain untuk penggunaan taraf logika sinyal digital, sebuah TTL
dapat digunakan sebagai penguat analog. Penguat seperti ini mungkin
sangat berguna pada peranti yang harus mengubah sinyal analog km
sinyal digital, tetapi biasanya tidak digunakan ketika penguatan analog
menjadi kegunaan utama peranti. Pembalik TTL dapat juga digunakan
pada osilator kristal karena kemampuan penguatan analognya sangat
berarti dalam analisis performansi osilator. Bentuk penundaan
penjalaran untuk pembalik TTL standar ( seperti IC 7404 ) sekitar 12 ns
untuk perubahan RENDAH ke TINGGI. Sedangkan transisi masukan
dari TINGGI ke RENDAH sekitar 7 ns. Sedangan kelompok CMOS
seri 4000 adalah yang paling lambat. Umumnya IC TTL lebih cepat
daripada IC CMOS. Berikut merupakan contoh TTL yang biasa
digunakan :

Gambar. Komputer menggunakan Motorolla 6000


dengan berbagai TTL dipasang pada PCB.

4
Gambar. Sebuah jam tepat waktu buatan 1979 menggunakan TTL

2.2 Complementary metal–oxide–semiconductor (CMOS)


2.2.1 Sejarah CMOS
CMOS atau semikonduktor oksida logam komplementer, adalah
sebuah jenis utama dari rangkaian terintegrasi. Perjalanan dari transistor
menjadi CMOS cukup panjang, pada tahun 1947 transistor pertama kali
digunakan oleh J. Bardeen, W. Brattain di Bell Labs. Lalu pada tahun
1949, W. Shockley menemukan transistor bipolar. Selang tujuh tahun
kemudian, Harris membuat bipolar digital logic gate yang pertama
kalinya. Monolithic Integrated Circuits pertama kali ditemukan oleh
Javk Kilby dari Texas Instruments pada thun 1958. Sementara logic
gate integrated circuit pertama kali dijual oleh Fairchild pada tahun
1960. CMOS gate pertama kali dikembangkan oleh F Wanlass dan C.
Sah pada tahun 1963 namun terhalang dikarenakan masalah
manufaktur. Pada tahun 1960an juga untuk pertama kalinya digunakan
PMOS pada kalkulator. Pada tahun 1972, Intel 4004 mengembangkan
revolusi kedua dari integrated circuit dimana NMOS digunakan dan
diprioritaskan pada kecepatan pemrosesan informasi. Pada tahun
1980an CMOS barulah mulai digunakan setelah disempurnakan.

2.2.2 Aplikasi CMOS


CMOS berfungsi sebagai sebuah RAM berukuran kecil yaitu 64
byte untuk menyimpan settingan BIOS atau Basic Input Output System
sehingga seluruh pengaturan yang anda simpan baik itu settingan boot,

5
settingan tanggal dan waktu, pembacaan seluruh hardware atau input
output akan tetap tersimpan dalam konfigurasi yang benar walaupun
tanpa di aliri arus listrik. CMOS komputer merupakan pengembangan
teknologi MOS yang mampu menciptakan IC dengan kebutuhan tenaga
baterai yang cukup rendah. Dalam teknologi komputer pada dasarnya
CMOS di fungsikan untuk untuk menyimpan informasi dasar seperti
program konfigurasi, program diagnostic dan settingan tanggal dan
waktu agar tidak hilang sekalipun komputer sudah di matikan.

Gambar. CMOS di dalam motherboard


Disamping penggunaan digital, teknologi CMOS juga digunakan
untuk penggunaan analog. Sebagai contoh adalah IC op-amp CMOS.
Teknologi CMOS juga sering digunakan untuk penggunaan frekuensi
radio. Sesungguhnya,teknologi CMOS juga digunakan untuk sirkuit
terintegrasi sinyal campuran (analog+digital).
Konfigurasi pengaturan CMOS yang memiliki aplikasi luas dalam
desain logika komputer. Impedansi input yang relatif tinggi, kecepatan
switching yang cepat, dan daya pengoperasian yang lebih rendah
tingkat konfigurasi CMOS telah menghasilkan disiplin baru yang
disebut sebagai desain logika CMOS. Salah satu penggunaan yang
sangat efektif dari pengaturan pelengkap adalah sebagai inverter, seperti
ditunjukkan pada Gambar:

6
Gambar. CMOS Inverter

Seperti yang diperkenalkan untuk switching transistor, inverter


adalah elemen logika bahwa "membalikkan" sinyal yang diterapkan.
Yaitu, jika tingkat logika operasi 0 V (0-state) dan 5 V (1-state), level
input 0 V akan menghasilkan tingkat output 5 V, dan sebaliknya.

2.2.3 Grafik Karakterisasi CMOS

Karena kurva transfer dan beberapa karakteristik penting bervariasi


dari satu jenis FET ke yang lain, Tabel dibawah dikembangkan untuk
secara jelas menampilkan perbedaan dari satu perangkat ke perangkat
berikutnya. Pemahaman yang jelas tentang semua kurva dan parameter
tabel akan memberikan latar belakang yang cukup untuk analisis yang
dilakukan terhadap arus dc dan ac.

7
Tabel. Field Effect Transistor

2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan

Logika CMOS mengkonsumsi lebih sedikit daya dibandingkan


dengan logika NMOS karena CMOS hanya mengkonsumsi daya hanya
saat pensakelaran ("daya dinamis"). Pada proses 90 nanometer modern,
pensakelaran keluaran memerlukan waktu 120 pikosekon, dan berulang
setiap sepuluh nanosekon. Logika NMOS memboroskan daya ketika
keluaran rendah ("daya statis"), karena terdapat jalur dari V dd ke
Vss melalui resistor beban dan jaringan tipe-n. Sirkuit CMOS
memboroskan daya dengan mengisi kapasitas liar ketika pensakelaran.
Muatan yang bergerak adalah perkalian antara kapasitas bebas dengan
perubahan tegangan.

8
2.3 Silicon Controlled Rectifier (SCR)
2.3.1 Sejarah SCR

Prinsip kerja yang mirip SCR sebenarnya sudah mulai ditemukan


dari sejak lama. Awalnya, pada tahun 1901 Peter Cooper Hewitt
membuat piranti penyearah arus listrik yang melibatkan tabung vakum
dan gas mercury. Apa yang telah dibuat Hewitt kemudian
dikembangkan orang sehingga muncullah “thyratron”, sebuah tabung
pelepasan elektron dari gas mercury sebagai penyearah arus listrik yang
terkontrol melalui “pintu” nya. Thyratron dikenalkan pada tahun 1926.
Thyratron dengan prinsip kerjanya menjadi cikal-bakal terciptanya
penyearahan terkontrol yang kelak disebut SCR. Penelitian dilanjutkan
orang dengan melibatkan bahan-bahan semikonduktor, terutama silikon.
Terdapat beberapa nama yang berjasa dalam pengembangan dan
penyempurnaan SCR, di antaranya : William Shockley, J.J. Ebers, John
L. Moll dari Bell Telecommunication Laboratories, dan dua orang ahli
dari General Electric yaitu Gordon Hall dan Frank W. Bill Gutzwiller.
SCR lalu diperkenalkan untuk pertamakalinya oleh perusahaan General
Electric (GE) pada tahun 1957, dan istilah “SCR” itu datang dari
perusahaan tersebut. Sejak itu, orang mengenal SCR, namun belum
mengenal thyristor karena istilah thyristor itu sendiri memang belum
lagi ada.

2.3.2 Aplikasi SCR


SCR merupakan dioda yang mempunyai fungsi sebagai
pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk dalam keluarga
semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan
tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G). SCR sering
disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi
SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya
disebut PNPN Trioda. Logo pada skema elektronik untuk SCR :

9
Gambar. Logo skema elektronik untuk SCR

Silicon Controlled Rectifier juga merupakan alat semikonduktor


empat lapis (PNPN) yang menggunakan tiga kaki yaitu anoda (anode),
katoda (cathode), dan gerbang (gate) dalam operasinya. SCR adalah
salah satu thyristor yang paling sering digunakan dan dapat melakukan
penyaklaran untuk arus yang besar.
Contoh komponen SCR :

Gambar. Contoh komponen SCR

Gambar. Keterangan komponen SCR

Contoh diagram dan skema SCR :

10
Gambar. diagram dan skema SCR

Contoh penggunaan SCR :


1. Rangkaian saklar solid-state
2. Rangkaian water level
3. Rangkaian lampu otomatis
4. Mengatur dan menyearahkan suplai daya pada motor DC dari
sumber AC

2.3.3 Grafik Karakterisasi SCR


Jika SCR diberi arus gate Ig yang semakin besar dapat menurunkan
tegangan breakover (Vbo) sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah
tegangan minimum yang diperlukan SCR untuk menjadi ON. Sampai
pada suatu besar arus gate tertentu, ternyata akan sangat mudah
membuat SCR menjadi ON. Bahkan dengan tegangan forward yang
kecil sekalipun. Misalnya 1 volt saja atau lebih kecil lagi. Kurva
tegangan dan arus dari sebuah SCR adalah seperti yang ada pada
gambar yang berikut ini.

11
Gambar. Karakteristik Kurva I-V SCR

Pada gambar tertera tegangan breakover Vbo, yang jika tegangan


forward SCR mencapai titik ini, maka SCR akan ON. Lebih penting
lagi adalah arus Ig yang dapat menyebabkan tegangan Vbo turun
menjadi lebih kecil. Pada gambar ditunjukkan beberapa arus Ig dan
korelasinya terhadap tegangan breakover. Pada datasheet SCR, arus
trigger gate ini sering ditulis dengan notasi IGT (gate trigger current).
Pada gambar ada ditunjukkan juga arus Ih yaitu arus holding yang
mempertahankan SCR tetap ON. Jadi agar SCR tetap ON maka
arus forward dari anoda menuju katoda harus berada di atas parameter.
Sejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana membuat SCR
menjadi ON. Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON
maka selamanya akan ON, walaupun tegangan gate dilepas atau
di short ke katoda. Satu-satunya cara untuk membuat SCR menjadi
OFF adalah dengan membuat arus anoda-katoda turun dibawah arus
Ih(holding current). Pada gambar diatas kurva I-V SCR, jika arus
forward berada dibawah titik Ih, maka SCR kembali pada keadaan OFF.
Berapa besar arus holding ini, umumnya ada di dalam data sheet SCR.
Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah sama saja dengan
menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR
atau thyristor pada umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi DC.
Komponen ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi tegangan
AC, dimana SCR bisa OFF pada saat gelombang tegangan AC berada
tepat pada titik nol.

2.4 Diode Alternating Current (DIAC)

12
2.4.1 Sejarah DIAC
DIAC merupakan salah satu komponen elektronika daya seperti
SCR, DIODA, dan TRIAC. Komponen elektronika daya diperkenalkan
awalnya adalah penyearah busr mercuri 1900, metal tank, grid-cotrolled
vacum tube, ignitron, phanotron dan thyratron semua ini digunakan
untuk mengontrol daya hingga tahun 1950. Tahun 1948 ditemukan
transistor silikon , kemudian tahun 1956 ditemukan transistor PNPN
triggering yang disebut dengan thyristor atau silicon controlled rectifier.
Pada tahun 1958 kembali dikembangkan thyristor komercial yang
dibuat oleh general electric company.

2.4.2 Aplikasi DIAC


DIAC bukan termasuk Thyristor, tetapi prinsip kerjanya membuat
DIAC digolongkan sebagai thyristor. Definisi elektronika daya sebuah
aplikasi elektronika yang menitikberatkan pada pengaturan peralatan
listrik yang berdaya besar dengan cara melakukan pengubahan
parameter-parameter listrik (arus, tegangan, daya listrik). Aplikasi
elektronika disini dimaksudkan rangkaian yang menggunakan peralatan
elektronika terutama semikonduktor yang difungsikan sebagai saklar
untuk melakukan pengaturan dengan cara melakukan pengubahan tipe
sumber dari AC – AC, AC – DC, DC – DC dan DC – AC.
DIAC merupakan merpakan salah satu jenis diode SCR, namun
memiliki dua terminal elektrode saja.

Gambar. DIAC

13
Oleh karena DIAC mempunyai dua buah tegangan penyalaan, maka
tegangan penyalaan pertama berada pada tegangan maju (+V bo)
sedangkan yang kedua ada pada tegangan baliknya (-Vbo). Simbol
DIAC pada skema elektronik sebagai berikut :

Gambar. Simbol DIAC pada skema elektronik

Gambar diagram di bawah memperlihatkan struktur dalam pada DIAC.

Gambar. Stuktur dalam DIAC

Pada diagram menunjukkan ada lima lapisan dalam DIAC, memiliki


dua terminal yaitu terminal 1 (T1) and terminal 2 (T2). DIAC juga
memiliki polaritas yang ditunjukan pada gambar dibawah ini.

14
Gambar. Polaritas pada DIAC

DIAC memiliki fungsi yang dapat menghantarkan arus listrik dari


kedua arahnya atau biasanya disebut juga dengan “Bidirectional
Thyristor”.
DIAC biasanya digunakan sebagai Pembantu untuk memicu TRIAC
dalam rangkaian AC Switch, DIAC juga sering digunakan dalam
berbagai rangkaian seperti rangkaian lampu dimmer (peredup) dan
rangkaian starter untuk lampu neon (florescent lamps).

Pada prinsipnya, DIAC memiliki cara kerja yang mirip dengan dua
Dioda yang dipasang paralel berlawanan seperti gambar Rangkaian
Ekuivalen dibawah.
a b

Gambar. a. simbol DIAC, b. rangkaian ekuivalen DIAC

Apabila tegangan yang memiliki polaritas diberikan ke DIAC, dioda


yang disebelah kiri akan menghantarkan arus listrik jika tegangan
positif yang diberikan melebihi tegangan breakover DIAC. Sebaliknya,
apabila DIAC diberikan tegangan positif yang melebihi tegangan
breakover DIAC dari arah yang berlawanan, maka dioda sebelah kanan
akan menghantarkan arus listrik. Setelah DIAC dijadikan ke kondisi
“ON” dengan menggunakan tegangan positif ataupun negatif, DIAC
akan terus menghantarkan arus listrik sampai tegangannya dikurangi
hingga 0 (Nol) atau hubungan pemberian listrik diputuskan.

2.4.3 Grafik Karakterisasi DIAC

15
DIAC merupakan komponen yang berprinsip seperti dua buah
thryresistor yang dihubang saling bertolak belakang. Oleh karena itu
DIAC mempunyai dua buah tegangan penyalaan. Tegangan penyalaan
pertama berada pada tegangan maju (+Vbo) sedangkan yang kedua
pada tegangan baliknya (-Vbo). Karakteristik tegangan terhadap arus
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar. DIAC karakteristik

Dari kurva diatas kita dapat melihat bahwa DIAC selalu mempunyai
karakteristik tahanan negatif yang secara terus menerus pada saat arus
lebh besar daripada arus breakovernya.

Gambar dibawah, memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang


memperlihatkan peran DIAC dalam rangkaian pengendali daya.

16
Gambar 4-3. Aplikasi DIAC dalam rangkaian pengendali daya.

Jika tegangan pengisian kapasitor telah mencapai breakover DIAC,


maka DIAC akan menghantar sehingga kapasitor akan menggosongkan
muatannya melalui DIAC dan gate-TRIAC. Arus penggosongan
kapasitor merupakan pulsa penyulut yang digunakan oleh TRIAC
sebagai pengendali. Jika beban sebenarnya bersifat induktif, maka perlu
dipasang rangkaian R dan C secara parallel terhadap TRIAC untuk
mengatur komutasi TRIAC.

2.5 Triode for Alternating Current (TRIAC)


2.5.1 Pengertian TRIAC
TRIAC, atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus
bolak-balik) adalah sebuah komponen elektronik yang kira-kira
ekivalen dengan dua SCR yang disambungkan antiparalel dan kaki
gerbangnya disambungkan bersama. Nama resmi untuk TRIAC
adalah Bidirectional Triode Thyristor. Ini menunjukkan sakelar dwiarah
yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah ketika dipicu
(dihidupkan). Triac pada dasarnya adalah sebuah diac dengan terminal
gerbang untuk mengontrol konfigurasi turn-on jari-jari perangkat
bilateral di kedua arah. Dengan kata lain, untuk kedua arah arus
gerbang dapat mengontrol aksi perangkat dengan cara yang sangat
mirip dengan itu ditunjukkan untuk SCR. Karakteristik, bagaimanapun,
dari triac di pertama dan kuadran ketiga agak berbeda dari yang diac,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar.

17
Gambar. TRIAC, a) Simbol, b) basic construction, c) karakteristik

Gambar. Komponen TRIAC

2.5.2 Prinsip Kerja TRIAC


Triac memiliki tiga buah elektrode, yaitu : gate, MT1, MT2.
Triac biasanya digunakan sebagai pengendali dua arah (bi-
directional). Apabila kita akan menggunakan triac dalam pembuatan
perangkat atau sistem kontrol elektronik, ada beberapa hal yang harus
diketahui dalam memilih triac sebagai berikut.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Triac :
a. tegangan breakover maju dan mundur
b. arus maksimum ( IT maks)
c. arus genggam minimum (Ih min)
d. tegangan dan arus picu gate yang diperlukan
e. kecepatan pensaklaran
f. tegangan maksimum dV/dt
g. tegangan blocking triac (VDRM)

18
Gambar. Simbol Dan Bentuk TRIAC

TRIAC akan tersambung (on) ketika berada di quadran I yaitu saat


arus positif kecil melewati terminal gate ke MT1,dan polaritas MT2
lebih tinggi dari MT1, saat triacter hubung dan rangkaian gate tidak
memegang kendali, maka TRIAC tetap tersambung selama polaritas
MT2 tetap lebih tinggi dari MT1 dan arus yang mengalir lebih besar
dari arus genggamnya (holding current/Ih), dan TRIAC juga akan
tersambung saat arus negatif melewati terminal gate ke MT1,dan
polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2, dan TRIAC akan tetap terhubung
walaupun rangkaian gate tidak memegang kendali selama polaritas
MT1 lebih tinggi dari MT2. Selain dengan cara memberi pemicuan
melalui teminal gate, triac juga dapat dibuat tersambung (on) dengan
cara memberikan tegangan yang tinggi sehingga melampaui
tegangan breakover-nya terhadap terminal MT1 dan MT2, namun cara
ini tidak diizinkan karena dapat menyebabkan TRIAC akan rusak. Pada
saat TRIAC tersambung (on) maka tegangan jatuh maju antara terminal
MT1 dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5 volt sampai
dengan 2 volt. Kurva karakterisasi TRIAC sebagai berikut.

19
Gambar. Kurva karakterisasi TRIAC
TRIAC lebih banyak diaplikasikan pada sirkuit berdaya rendah antara
lain saklar dimmer. Contoh cara kerja TRIAC dapat dilihat pada gamber
dibawah ini.

Gambar. Penggunaan dan Aplikasi komponen TRIAC

TRIAC sangat baik digunakan pada rangkaian switching motor,


lampu dimmer, rangkaian control heater. TRIAC juga banyak
digunakan dalam peralatan rumah tangga sebagai rangkaian control dan
supply serta peralatan rumah tangga.
TRIAC adalah piranti yang digunakan untuk mengontrol arus rata-
rata yang mengalir ke suatu beban. TRIAC berbeda dengan SCR,
dimana TRIAC ini dapat mengontrol arus dalam dua arah. Jika TRIAC
sedang OFF, arus tidak dapat mengalir diantara terminal-terminal

20
utamanya, atau dengan kata lain diumpamakan saklar terbuka. Jika
TRIAC sedang ON, maka dengan tahanan yang rendah arus mengalir
dari satu terminal ke terminal lainnya dengan arah aliran tergantung dari
polaritas tegangan yang digunakan. Jika tegangan T2 positif, maka arus
akan mengalirkan dari T1 ke T2 dan sebaliknya jika T1 positif, maka arus
akan mengalir dari T1 ke T2 dan dalam kondisi ini TRIAC
diumpamakan sebagai saklar tertutup. Gambar dibawah
memperlihatkan suatu rangkaian yang terdiri dari sumber tegangan,
TRIAC dan beban serta dilengkapi dengan suatu unit penyulut (trigger).

Gambar. Rangkaian Dasar Pengendali dengan TRIAC

Arus rata-rata yang dialirkan pada beban dapat bervariasi oleh


adanya perubahan harga waktu setiap perioda ketika TRIAC tersebut
ON. Jika porsi waktu yang kecil saat kondisi ON, maka arus rata-
ratanya akan tinggi. Kondisi suatu TRIAC pada setiap perioda tidak
dibatasi hingga 180°, dengan pengaturan picu dia dapat menghantarkan
hingga 360° penuh. Tegangan gate untuk pemicu biasanya diberi notasi
VGT, dan arus gate pemicu dinotasikan dengan IGT.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

21
Transistor adalah alat semi konduktor yang berguna untuk penguat,
penyambung, stabilisasi modulasi sinyal dan lain-lain pada suhu atau keadaan
tertentu. Transistor terdiri dari dua dioda yang terbuat dari germanium, silikon,
dan garnium arsenide yang dibungkus dengan plastik, metal atau surface
Mount. Transistor memiki 2 jenis yaitu transistor bipolar (transistor
dwikutub), dan transistor efek medan. Setiap transistor memiliki fungsi
tersendiri yang biasa digunakan dalam komponen elektronika.

3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini masi sangat jauh dari kesempurnaan,
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat
menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Boylestad, Robert dan Louis Nashelsky. 1992. Electronic Devices And Circuit
Theory.New Jersey: Prentice-Hall International Inc.

Misra, Umesh K dan Jarpit Singh. 2008. Semiconductor Device Physics and Design.
Netherland. Springer

22
Baker, R. Jacob (2008). CMOS: Circuit Design, Layout, and Simulation, Revised Second
Edition. Wiley-IEEE

Wikipedia Ensiklopedia. 2017”Logika transistor - transistor.”Wikipedia Bahasa


Indonesia. Diakses pada tanggal 28 Mei 2018.
Url : https://id.wikipedia.org/wiki/Logika_transistor%E2%80%93transistor

Wikipedia Ensiklopedia. 2017”DIAC.”Wikipedia Bahasa Indonesia. Diakses pada


tanggal 28 Mei 2018.
Url : https://id.wikipedia.org/wiki/DIAC

Wikipedia Ensiklopedia. 2017”TRIAC.”Wikipedia Bahasa Indonesia. Diakses pada


tanggal 28 Mei 2018.
Url : https://id.wikipedia.org/wiki/TRIAC

23

Anda mungkin juga menyukai