Untuk mengetahui rangkaian internal, lingkungan kerja dan tegangan voltase operasi IC
maka perlu dibaca datasheet yang diterbitkan oleh masing-masing produsennya (AMD,
Cypress, Dallas Semiconductor, Fairchild Semiconductor, Maxim, Microchip, Teccor,
Toshiba, Philips, ST, Motorola, Sharp, Beckman, Cirrus Logic, Texas Instrument, Zetex,
Zilog, dll) baik dalam bentuk media cetak seperti buku (Biasanya ada di ElexMedia
Komputindo) ataupun elektronik (E-Book PDF). Datasheet sangat diperlukan apabila kita
akan mendesain sebuah rangkaian elektronik.
Integrated Circuit diproduksi dengan berbagai kemasan dengan jumlah pin (kaki) yang
bervariasi sesuai dengan fungsinya. Beberapa contoh kemasan IC yaitu DIP, CERDIP,
SOIC, Metal Can, DIL (dual in line) yang umum digunakan adalah DIP/DIl. Kemasan IC
terbuat dari bahan epoxy atau silikon dan dari bentuk ini muncul pinpin atau kaki-kaki
dengan jarak kaki yang satu dengan yang lainnya teatur rapi. Sebuah IC mempunyai urutan
kaki nomor 1 sampai dengan sejumlah kaki yang ada. Urutan kaki IC tidak dicantumkan
pada badan IC akan tetapi yang pasti bahwa kaki nomor 1 berdekatan dengan kaki nomor 2,
kaki nomor 2 berdekatan dengan kaki nomor 3 dan seterusnya.
- Untuk IC yang dikemas dalam kemasan DIL atau dua garis maka kaki nomor 1 adalah kaki
yang dekat titik (bulatan) dan tanda itu berdekatan dengan lekukan (cekungan) yang ada
pada badan IC. Selanjutnya kaki nomor 2, nomor 3 dan seterusnya dapat kita peroleh
dengan cara memutar dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam.
- Untuk IC yang dikemas dalam kemasan satu baris maka kaki nomor 1 adalah kaki yang
paling tepi dan berdekatan dengan tanda titik, cekungan atau tanda yang lain.
IC dibedakan jenisnya menurut bentuk fisik dan fungsinya :
A. IC Power Amplifier
Mempunyai bentuk pipih dan fisiknya lebih besar dari yang lain. Digunakan pada rangkaian
penguat suara (audio amplifier). Daya output IC ini cukup besar, berkisar antara 15 watt
sampai 100 Watt atau bahkan lebih. Contoh tipe IC-nya adalah STK015, STK 070, STK 105,
LA 4440 dan sebagainya.
C. IC Op Amp
Digunakan pada rangkaian digital yang berfungsi sebagai op amp atau untuk keperluan lain.
Misalnya op amp audio amplifier, op amp mic, op amp head tape recorder, termometer
digital dan lain-lain. Contoh tipe IC-nya adalah LM 709, LM 741, LM 386, TL 074, TL 083, TL
084 dan sebagainya.
D. IC Silinder
IC ini mempunyai bentuk silinder dan banyak digunakan pada rangkaian penguat
pesawat CB(Citizen Band) atau HT (Held Transceived). IC jenis ini mempunyai tingkat
ketahanan dan keawetan lebih lama dari jenis IC penguat yang lain.
Contoh tipe IC-nya adalah μL 914, μA703, μA714 dan sebagainya.
(Single Timer)
CA555, CA555C, LM555, LM555C
SA555, SE555, SE555C
NE555
(Dual Timer)
SA556, SE556
NE556
(Quad Timer)
NE558
F. IC Digital
Dalam IC digital, suatu titik elektronis yang berupa seutas kabel atau kaki IC, akan
mewujudkan salah satu dari dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah) atau logika '1'
(satu, tinggi). Suatu titik elektronis mewakili satu 'binary digit' atau biasa disingkat dengan
sebutan 'bit'. Binary berarti sistem bilangan 'dua-an', yakni bilangan yang hanya mengenal
dua angka, 0 dan 1. IC digital dibedakan menjadi dua yaitu :
- IC logika biasanya dikendalikan oleh suatu detak (Clock) dari sumber detak (Oscilator).
Periksa bagian-bagian pembangkit detak, misalnya IC NE 555. Untuk memeriksa keluaran
detak dari NE 555, periksa pin 3
dari IC NE 555, sudah menghasailkan detak berupa pulsa atau belum.
- Periksa jangan sampai ada kaki (pin) yang dalam keadaan mengambang. Kaki masukan
yang tidak terhubung kemana-mana akan dianggap berlogika '1' oleh chip IC TTL.
- IC CMOS harus selalu disediakan dengan kaki-kakinya ditanam dalam foil plastik
menghantar, bukan pada busa atau polistrin yang dikembangkan atau dalam bahan
pembawa dari aluminium. IC CMOS tidak boleh dikeluarkan dari dalam kemasannya sampai
ia sudah siap untuk dipasangkan pada rangkaian.
- Berhati-hati untuk tidak menyentuh pin-pin (kaki) IC CMOS sebelum dipasangkan pada
rangkaian karena elektrostatik dari tangan manusia dapat merubah dan menambah muatan
oksidasi.
- IC CMOS harus merupakan komponen terakhir yang dipasangkan pada papan rangkaian.
Jangan dimasukan atau ditanggalkan sementara tegangan catu daya disambungkan.
- Gunakan pemegang atau soket IC yang vsesuai untuk menjaga kestabilan oksidasi dan
muatan dalam IC CMOS.
Kalau IC CMOS perlu dipasangkan pada papan rangkaian dengan langsung disolder maka
pakailah besi solder yang sangat kecil bocorannya serta solder harus dibumikan. Meskipun
IC CMOS tidak memiliki kekebalan sebagaimana IC jenis lainnya. Masa genting dan
mengkhawatirkan hanyalah ketika melepas IC CMOS dari busa foil plastik pelindungnya dan
ketika memasangkannya ke dalam rangkaian. Setelah kedua pekerjaan itu terlampaui
semua akan berjalan biasa-biasa saja.
- Pada papan rangkaian IC CMOS kaki-kaki yang tidak dipergunakan harus tetap diberi
kondisi tertentu, seperti '0' atau '1', tetapi tidak boleh dibiarkan tidak terhubung. Apabila
dibiarkan tidak terhubung, biasanya
IC CMOS akan cepat rusak.
IC merupakan salah satu komponen elektronik yang mudah rusak karena panas, baik panas
pada saat disolder maupun pada saat IC bekerja. Untuk menghindari kerusakan IC karena
panas pada saat disolder maka perlu dipasang soket IC, sehingga yang terkena panas kaki
soketnya. Sedangkan untuk menghindari kerusakan IC karena panas pada saat IC bekerja,
maka pada IC perlu dipasang (ditempelkan) plat pendingin
dari aluminium atau tembaga yang biasanya disebut heatsink.